STUDILMU Career Advice - 7 Pertanyaan Interview Kerja

7 Pertanyaan Interview Kerja


by STUDiLMU Editor
Posted on Mar 20, 2019

 
Siapa bilang kalau hanya pewawancara atau perekrut yang dapat mengajukan pertanyaan kepada kita di saat sesi wawancara? Nyatanya, kita juga bisa mengajukan pertanyaan kepada mereka loh!
 
Ada banyak artikel yang membahas bagaimana cara menjawab pertanyaan yang diajukan oleh pewawancara, serta tips dan trik yang lengkap untuk itu. Pada artikel kali ini, kami akan membocorkan beberapa pertanyaan ampuh dan keren yang dapat rekan-rekan Career Advice ajukan kepada pewawancara saat interview kerja berlangsung. Apa saja ya? Yuk, kita simak penjelasannya berikut ini. 
 

1. Apa saja tantangan yang mungkin saya hadapi pada posisi ini?

Keren! Meskipun rekan pembaca belum tahu apakah mereka akan merekrut Anda atau tidak, setidaknya pertanyaan ini telah menunjukkan bahwa Anda sudah memvisualisasikan diri Anda ke dalam peranan atau posisi yang ditawarkan. Dengan mendapatkan gambaran tentang tantangan yang akan dihadapi, ini memberi peluang kepada kita untuk menyusun strategi lebih awal dan menunjukkan kualitas diri kepada para perekrut bahwa kita adalah kandidat yang dicari oleh mereka. 
 
Mengapa pertanyaan ini sangat membantu kita? 
Apabila kita hanya bertanya tentang bagaimana pekerjaan kita dapat berlangsung setiap harinya? Mungkin kita hanya akan mendapatkan jawaban yang klise. Namun, apabila yang ditanyakan adalah perihal tantangan, kita dapat melihat gambaran umum terkait kerja tim yang tidak kompak, politik kantor yang merumitkan, klien yang sangat menyebalkan, anggaran kantor yang sangat kecil, dan beberapa tantangan lainnya yang mungkin tidak terduga. Positifnya? Sebagai kandidat, kita dapat menilai apakah kita sanggup bekerja dengan perusahaan yang memiliki tantangan seperti itu? Atau jika kita memang sanggup, solusi apa yang dapat diberikan saat kita sudah bergabung nanti? 

2. Apa kualitas orang sukses yang dicari dalam posisi ini?

Semua perekrut atau pemilik perusahaan pastinya ingin merekrut mereka yang memiliki kualitas yang unggul, bukan seorang yang biasa-biasa saja. Apabila rekan-rekan Career Advice berani mengajukan pertanyaan tersebut, ini mengindikasikan bahwa rekan pembaca sangat siap untuk menjadi bagian orang-orang sukses yang banyak berkontribusi untuk perusahaan. 
 
Kalau saya ada di posisi perekrut pasti akan berpikir “wah, ini adalah kandidat yang benar-benar serius ingin berkontribusi untuk perusahaan saya!”
 
Mengapa pertanyaan ini sangat membantu kita? 
Pewawancara mempekerjakan orang yang hebat untuk diajak bekerja sama, tetapi definisi "orang hebat" berbeda dari orang ke orang. Terlebih lagi, setiap perusahaan memiliki standar yang berbeda-beda dalam menilai kinerja karyawannya. Apabila perusahaan yang kita lamar mendefinisikan seorang yang ekstrovert dan mudah bergaul dengan rekan kerja lain adalah yang mereka cari, sedangkan kita adalah seorang introvert namun mau belajar dan terus berlatih. Atau, jika perekrut mengatakan bahwa karyawan yang bekerja sampai larut malam adalah pekerja keras, sedangkan kita adalah seorang yang sangat produktif sehingga dapat menyelesaikan semua pekerjaan lebih awal. Hmm, jika bertolak belakang seperti ini, mungkin kita memang tidak cocok dengan perusahaan tersebut. Perusahaan punya hak untuk mendapatkan karyawan unggul yang sesuai dengan budaya mereka, kita pun juga memiliki hak untuk bekerja di perusahaan yang menerima cara kerja kita. 

3. Apa jalur promosi yang digunakan dan bagaimana kinerja saya dapat diukur?

Ini adalah pertanyaan yang lebih visioner dan sopan dibandingkan saat nanti sudah bekerja, kita bertanya kepada pimpinan kita “Mohon maaf Pak/ Bu, kira-kira kapan ya saya bisa dipromosikan?” Selain itu, pertanyaan ini juga mengindikasikan bahwa kita memiliki dorongan yang sangat besar untuk memiliki pertumbuhan serta kemajuan yang signifikan pada perusahaan yang kita tuju. 

Mengapa pertanyaan ini sangat membantu kita? 
Setiap perusahaan, baik di Indonesia maupun di luar negeri pasti memiliki tingkat pekerjaan dan wewenang pada setiap posisi, atau yang biasa kita sebut sebagai hierarki. Dengan memahami struktur hierarki di dalam perusahaan yang kita lamar, ini akan memudahkan kita untuk memutuskan apakah kita bisa bekerja dengan anggota tim dan pemimpin lainnya atau tidak? Apakah kita yakin dapat mendaki peringkat hierarki yang ada atau tidak? 
 
Dalam hierarki di beberapa perusahaan, para karyawan biasa akan sulit memiliki otonomi yang kuat dalam mengambil keputusan. Bahkan, para manajer menengah juga hanya memiliki ‘sedikit kekuatan’ untuk menetapkan keputusan, mereka hanya membantu menerapkan kebijakan-kebijakan yang telah dibuat oleh para pemimpin teratas. 
 
Nah, jika rekan-rekan Career Advice termasuk ke dalam tipikal pekerja yang sangat ingin memiliki otonomi yang kuat tanpa melalui hierarki yang serba ribet, cobalah untuk cari perusahaan yang memiliki hierarki yang datar dimana tim kerja dapat merancang cara mereka sendiri untuk mencapai tujuan perusahaan. 

4. Bertanya lebih lanjut tentang budaya perusahaan

Kami sangat menyarankan rekan-rekan Career Advice untuk bertanya lebih jauh tentang budaya kerja yang dimiliki oleh perusahaan yang bersangkutan. Contoh pertanyaannya seperti, “setelah melakukan penelitian terhadap perusahaan Bapak/Ibu, saya melihat bahwa budaya perusahaan benar-benar mendukung XYZ. Bisakah Bapak/Ibu ceritakan lebih banyak tentang elemen budaya tersebut dan bagaimana pengaruhnya terhadap peran pekerjaan ini?” 
 
Sebenarnya, sah-sah saja jika rekan pembaca mengajukan pertanyaan yang lebih sederhana. Contoh, “Bapak/Ibu, bolehkah saya tahu seperti apa budaya kerja di perusahaan ini?” Namun, rekan pembaca akan kehilangan peluang emas yang menunjukkan bahwa Anda telah melakukan penelitian yang mendalam tentang budaya kerja di perusahaan tersebut. 
 
Tentu saja, semua perekrut akan lebih tertarik dengan kandidat yang telah membaca dan mencari tahu perusahaan mereka terlebih dahulu sebelum datang ke sesi wawancara. 

Mengapa pertanyaan ini sangat membantu kita? 
Pertanyaan ini sangat berguna agar kita tahu apakah elemen-elemen budaya yang dimiliki perusahaan tersebut sesuai dengan yang kita inginkan atau tidak? Sebagai contoh, kita adalah seorang yang sangat mementingkan pelatihan dan pengembangan karier, melalui pertanyaan ini kita bisa tahu, apakah perusahaan terus mendukung kesempatan belajar untuk kita atau tidak. 
 

5. Apa yang Bapak/ Ibu sukai dari bekerja di sini?

Tenang, ini bukan pertanyaan yang lancang kok. Ini adalah pertanyaan yang berguna untuk membangun hubungan kita dengan pewawancara. Pewawancara akan merasa tertarik jika ada seseorang yang mau mendengar pendapat mereka, dan ini juga bisa menjadi bahan pertimbangan kita terhadap perusahaan tersebut. 
 
Mengapa pertanyaan ini sangat membantu kita? 
Pertanyaan ini akan sangat membantu kita agar tidak terjebak dari perusahaan yang merugikan. Pewawancara yang sangat menikmati pekerjaannya akan memberikan daftar kebahagiaan yang mereka rasakan dengan bekerja bersama perusahaan. Namun jika mereka tidak menikmatinya, kita bisa lihat dari jawaban mereka yang singkat, ragu dan hanya sedikit pembahasan yang diberikan. Dan, tentunya ini bisa membantu kita untuk tetap maju atau mundur dari pekerjaan tersebut. 
 

6. Hal terpenting apa yang dapat dicapai oleh kandidat yang berhasil dalam  tiga bulan, enam bulan, atau tahun pertama mereka?

Ini adalah pertanyaan yang paling mengesankan untuk ditanyakan pada sesi wawancara. Pertanyaan ini menunjukkan bahwa kita benar-benar ingin menjadi pemain tim yang sukses dan unggul. Selain itu, kita juga berusaha menelusuri apa yang diperlukan oleh perusahaan dari kita untuk berkontribusi lebih kepada mereka. 
 
Mengapa pertanyaan ini sangat membantu kita? 
Pertanyaan ini membantu kita untuk mengidentifikasi tentang apa yang diharapkan oleh perusahaan kepada kita, apakah kita mampu melaluinya atau tidak. Atau, apakah waktu yang mereka berikan terlalu lama, sedangkan kita ingin langsung terjun berkontribusi untuk perusahaan.  
 

7. Tanyakan tentang kualifikasi 

Setelah beberapa pertanyaan yang ‘tidak biasa’ seperti di atas, terakhir sekali kita dapat bertanya pertanyaan lain yang menyangkut tentang opini mereka terhadap kualifikasi yang kita miliki. Sebagai contoh, “berdasarkan wawancara ini, apakah Bapak/Ibu memiliki pertanyaan atau masalah tentang kualifikasi saya untuk posisi tersebut?”. 
 
Ini adalah pertanyaan penutup yang sangat bagus untuk ditanyakan dalam wawancara kerja! Itu menunjukkan bahwa kita tidak takut akan umpan balik yang diberikan pewawancara terhadap kualifikasi yang ada pada diri kita. 

Mengapa pertanyaan ini sangat membantu kita? 
Pertanyaan ini memang terdengar sedikit mengerikan untuk dilontarkan saat sesi wawancara, namun ini dapat membantu kita mengetahui apakah pewawancara bisa memberikan umpan balik kepada kita dengan seobjektif mungkin dan kita juga dapat tahu indikator apa yang dimiliki pewawancara saat mendengar kualifikasi yang kita miliki. Sehingga, saat kita menghadiri sesi wawancara di perusahaan lain, kita dapat belajar dari umpan balik yang mereka berikan. 
 
Membuat diri kita berbeda dari kandidat lainnya memang penting, tapi kita juga perlu meyakinkan pewawancara bahwa kita adalah kandidat yang benar-benar mereka cari. Dan, ketujuh pertanyaan tersebut akan membuat rekan-rekan Career Advice berbeda dari para kandidat sebelumnya, plus meyakinkan mereka dengan kepintaran yang rekan-rekan miliki dari ketujuh pertanyaan di atas. Selamat berjuang mendapatkan posisi kerja yang Anda inginkan ya, rekan-rekan Career Advice. 
Featured Career Advices

Rahasia Sukses Wawancara Kerja: Pertanyaan yang Paling Sering Ditanyakan

Rahasia Sukses Wawancara Kerja: Pertanyaan yang Paling Sering Ditanyakan

Rahasia Sukses Wawancara Kerja: Pertanyaan yang Paling Sering Ditanyakan

Rahasia Sukses Wawancara Kerja: Pertanyaan yang Paling Sering Ditanyakan

Menggunakan Media Sosial untuk Meningkatkan Brand Awareness

Menggunakan Media Sosial untuk Meningkatkan Brand Awareness

Menggunakan Media Sosial untuk Meningkatkan Brand Awareness

Menggunakan Media Sosial untuk Meningkatkan Brand Awareness

Cara Mengatasi Overthinking untuk Tetap Produktif

Cara Mengatasi Overthinking untuk Tetap Produktif

Cara Mengatasi Overthinking untuk Tetap Produktif

Cara Mengatasi Overthinking untuk Tetap Produktif

Mengatasi “Quarter-Life Crisis”: Langkah Menuju Karier Impian

Mengatasi “Quarter-Life Crisis”: Langkah Menuju Karier Impian

Mengatasi “Quarter-Life Crisis”: Langkah Menuju Karier Impian

Mengatasi “Quarter-Life Crisis”: Langkah Menuju Karier Impian

Bagaimana ChatGPT dan AI Mengubah Cara Kita Bekerja?

Bagaimana ChatGPT dan AI Mengubah Cara Kita Bekerja?

Bagaimana ChatGPT dan AI Mengubah Cara Kita Bekerja?

Bagaimana ChatGPT dan AI Mengubah Cara Kita Bekerja?

5 Langkah Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis di Tempat Kerja

5 Langkah Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis di Tempat Kerja

5 Langkah Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis di Tempat Kerja

5 Langkah Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis di Tempat Kerja

Bagaimana Mengatasi Deadline Ketat Tanpa Stres Berlebihan

Bagaimana Mengatasi Deadline Ketat Tanpa Stres Berlebihan

Bagaimana Mengatasi Deadline Ketat Tanpa Stres Berlebihan

Bagaimana Mengatasi Deadline Ketat Tanpa Stres Berlebihan

Kenali Demensia Alzheimer Sejak Dini

Kenali Demensia Alzheimer Sejak Dini