STUDILMU Career Advice - 7 Self-Improvement yang Harus Dilakukan Saat Ingin Menyerah

7 Self-Improvement yang Harus Dilakukan Saat Ingin Menyerah


by STUDiLMU Editor
Posted on Sep 26, 2019

Apa Hubungan antara Self-Improvement dan Rasa Ingin Menyerah?

Setiap orang ingin melakukan peningkatan dalam diri dan memiliki perubahan yang lebih baik di dalam hidup. Mereka berlomba-lomba mencari tahu tentang “self-improvement apa yang bisa saya lakukan dalam hidup?” Orang-orang mulai mencari tahu tentang hal ini melalui artikel self-improvement demi mendapatkan ide-ide self-improvement yang dapat mereka terapkan sehari-hari. Tapi, tunggu dulu. Apa yang dimaksud dengan self-improvement? Self-improvement adalah suatu peningkatan yang terjadi dalam status, posisi, peran, jabatan, kepribadian, atau jenjang pendidikan yang kita miliki dan berasal dari usaha yang kita jalankan. Pengertian lain dari self-improvement merupakan suatu peningkatan status, pikiran, atau kemampuan yang dimiliki seseorang, dan tentu saja semua peningkatan itu terjadi karena usaha yang dilakukannya sendiri. Jadi, dari pengertian self-improvement ini kita bisa mengambil kesimpulan bahwa, kita tidak bisa mengubah nasib tanpa diri kita sendiri yang mengubahnya. 
 
Lalu, bagaimana jika ada seseorang yang merasa putus asa dan ingin menyerah dalam kehidupannya? Apakah individu tersebut masih bisa melakukan self-improvement dalam hidupnya? Putus asa adalah perasaan yang membuat kita berpikir bahwa tidak ada lagi harapan yang bisa kita dapatkan di dalam hidup. Sedangkan, menyerah adalah kondisi dimana seseorang tidak ingin melakukan usaha apapun lagi untuk mengejar tujuan hidup atau melakukan sesuatu hal yang berarti di dalam hidupnya. Keduanya adalah perasaan dan sikap yang tidak patut untuk kita lakukan. 
 

Apa yang Perlu Kita Lakukan Saat Merasa Ingin Menyerah?

Sebagai manusia, kita memiliki akal dan pikiran yang memudahkan kita untuk terus berusaha dan berjuang dalam hidup. Oleh karena itu, seseorang yang merasa putus asa dan ingin menyerah dalam kehidupannya, tetap harus melakukan self-improvement sehari-hari agar mereka bisa mendapatkan ide dan rencana self-improvement yang tepat bagi hidupnya. Menurut website everyday power dot com, ada 7 self-improvement yang harus kita terapkan di dalam hidup, terutama ketika kita merasa ingin menyerah. Penasaran? Yuk, simak penjelasannya berikut ini. 
 

1. Jangan Menyerah! Mulai Kembali Kehidupan dengan Rencana yang Tepat. 

Mungkin rencana kita sebelumnya sudah gagal, namun bukan berarti beribu-ribu rencana lainnya akan membawa kita pada kegagalan yang sama. Gagal itu hal yang biasa, malahan sangat wajar. Coba deh tanyakan pertanyaan ini kepada orang sukses yang Anda kenal, “Apakah Anda pernah mengalami kegagalan sebelumnya?” 100% kami yakin bahwa mereka akan menjawab “Tentu saja pernah”. Mengapa begitu? Ya, kalau orang tidak pernah gagal itu namanya tidak pernah mencoba atau tidak mengusahakan apapun di dalam kehidupannya. 
 
Hadirnya kegagalan di dalam hidup tidak berarti kita harus menyerah, bukan? Coba sekarang bangkit dari keterpurukan dan mulai kehidupan kita kembali dengan rencana-rencana yang baru. Jika kita berhadapan dengan tugas atau permasalahan yang begitu berat, coba bagi tugas atau penyelesaian masalah tersebut ke dalam beberapa langkah yang dapat kita kelola. Ketika kita membuat langkah penyelesaian yang terukur, kita akan lebih mudah untuk meninjau sejauh mana posisi kita dengan tujuan yang diharapkan. 
 
Memang benar bahwa akan selalu ada rasa khawatir, takut, marah atau frustrasi. Namun, anggaplah bahwa semua perasaan itu memang akan selalu datang sebagai hambatan kecil dalam hidup kita. Bukan berarti segala hambatan yang ada bisa menghambat langkah kita untuk terus bergerak maju. Jadi, tetap semangat ya!
 

2. Sadari Apa yang Menjadi Kekuatan dan Kekurangan Kita dalam Situasi Apapun.

Memiliki kesadaran diri yang kuat akan membantu kita untuk bisa menghadapi segala permasalahan dan tantangan apapun di dalam hidup. Masalah kecil atau besar, tantangan sulit ataupun ringan, semuanya tidak akan menjadi masalah bagi kita. 
 
Ketika rekan pembaca merasa ingin menyerah, coba tarik napas dalam-dalam dan pikirkan kembali apa yang menjadi kekuatan dan kekurangan Anda? Rekan pembaca mungkin bisa menanyakan hal ini kepada orang-orang terdekat, namun tetap yang paling tahu kekurangan dan kelebihan kita secara lebih baik dan dalam hanyalah diri kita sendiri, bukan orang lain. 
 
Apabila rekan pembaca masih merasa ingin menyerah, biarkan kami mengatakan sesuatu hal kepada Anda ya, coba dengarkan baik-baik. “Dear rekan pembaca, Anda adalah orang yang LUAR BIASA!” Yap! Itu realita kok. Jadi, mulai dari sekarang jangan mau dilemahkan dengan masalah atau tantangan yang datang ke dalam kehidupan Anda.  
 
Arahkan semua kesulitan hidup kita menjadi penguat yang membuat kita menjadi semakin hebat dalam menaklukan dunia. Sadari bahwa setiap orang memiliki kesulitan hidupnya masing-masing. Bahkan, Superman dan Wonder woman juga pernah mengalami masalah kok! Tapi, Anda adalah Anda. Hanya rekan pembaca yang memiliki kekuatan untuk menyelesaikan semua permasalahan dengan memaksimalkan kelebihan dan menutupi kekurangan rekan pembaca. Semangat ya!
 

3. Luangkan Waktu untuk Mengevaluasi Kembali Tujuan Hidup Kita. 

Ada saat dimana kita merasa menggebu-gebu dengan tujuan hidup yang kita miliki. Namun, ada juga saat dimana kita merasa bahwa apa yang kita lakukan hanyalah sia-sia, atau kita merasa bahwa perjuangan kita tidak akan bisa membawa kita menuju tujuan yang diharapkan. 
 
Tidak jarang kondisi seperti ini akan membuat kita merasa ingin menyerah dan putus asa. Ibaratnya, “Buat apa saya susah payah mengejar tujuan hidup yang saya inginkan, kalau ujung-ujungnya semua seperti sia-sia saja?” Lagi-lagi kami ingatkan, perasaan seperti itu adalah hal yang wajar dihadapi oleh hampir semua orang. 
 
Namun, rekan pembaca memiliki alternatif lain untuk terus maju dan berjuang daripada hanya meratapi keadaan nasib yang ada. Carilah seorang mentor yang terpercaya, seseorang yang kita hargai dan kita yakini bahwa dia dapat membantu kita dalam meraih tujuan yang diharapkan. Ajak mereka untuk membantu kita dalam mengevaluasi kembali tujuan yang telah dibuat dan membantu kita agar tetap fokus pada tugas-tugas yang ingin diselesaikan. 
 
Zig Ziglar pernah mengatakan hal ini, “Jika Anda membantu banyak orang untuk mendapatkan apa yang mereka inginkan, maka Anda akan mendapatkan apa yang Anda harapkan”. Dari pernyataan tersebut, kita bisa menanamkan asumsi positif dalam diri bahwa, “Tujuan yang saya miliki sangatlah penting, karena tujuan hidup saya akan bermanfaat bagi banyak orang. Oleh karena itu, saya harus tetap semangat dalam meraihnya”. Dengan menanamkan asumsi tersebut, kita akan merasa lebih bersemangat untuk maju dan meraih tujuan hidup kita kembali
 

4. Pahami bahwa Inspirasi dan Motivasi adalah Dua Hal yang Berbeda.

Ketika kita merasa ingin menyerah, seringkali kita merasa bahwa kita sedang memerlukan motivasi agar bisa bangkit dan bersemangat kembali. Sampai-sampai, kita akan membeli beberapa buku yang berisi kata-kata motivasi atau membaca artikel yang menyertakan quote motivasi dari orang-orang sukses. Tidak mengapa, itu langkah yang bagus kok! 
 
Namun, satu hal yang perlu kita pahami disini adalah antara motivasi dan inspirasi adalah dua hal yang berbeda. Secara singkat, motivasi adalah penyemangat yang sifatnya sementara atau hanya berlaku untuk jangka pendek (short-term). Sedangkan, inspirasi adalah penyemangat yang sifatnya jangka panjang (long-term).  
 
Jadi ketika rekan pembaca merasa sedih dan ingin menyerah, lalu rekan kerja Anda berusaha untuk menyemangati, maka bisa saja rekan pembaca akan merasa bersemangat kembali pada saat itu. Namun, perlu diingat bahwa hal itu tidak akan terjadi dalam kurun waktu yang lama. Oleh karena itu, kita perlu memiliki penyemangat lain yang bisa menggairahkan hidup kita dalam jangka panjang yaitu, inspirasi. 
 
Melalui inspirasi, kita akan memiliki “alasan” mengapa kita perlu melakukan hal-hal yang sedang kita lakukan sekarang dan mengapa kita perlu mengejar tujuan hidup yang kita harapkan. Adanya inspirasi yang kuat sama saja seperti memiliki alasan yang kuat untuk terus maju ke depan dan melupakan rasa ingin menyerah. 
 

5. Jangan Memusingkan Hal-Hal Kecil dan Sepele. 

Seringkali perasaan ingin menyerah yang kita alami dikarenakan hal-hal kecil yang remeh dan sepele. Padahal dengan tidak terlalu memikirkannya, kita tidak akan pernah mengalami perasaan ingin menyerah pada kehidupan. Pertama-tama, kita harus meyakini bahwa “Saya adalah orang yang kuat dan masalah-masalah kecil sama sekali tidak pantas untuk saya khawatirkan!” 
 
Kita tidak akan pernah merasakan ketenangan hidup, jika kita selalu mengkhawatirkan hal-hal kecil dan sepele. Coba rekan pembaca sadari kembali bahwa Anda adalah seseorang yang sangat hebat dan berharga, sehingga masalah-masalah kecil tersebut tidak layak untuk rekan pembaca pikirkan. Jadi, mulai dari sekarang kita perlu menempatkan fokus kita pada hal-hal yang jauh lebih penting dan say good bye deh pada hal-hal kecil yang sepele, Oke!
 

6. Kelilingi Diri Kita dengan Orang-Orang yang Positif.

Salah satu hal yang membuat kita terus bersemangat dan termotivasi adalah mengelilingi diri kita dengan orang-orang yang membawa pengaruh positif. Itulah mengapa kita perlu menghindari individu toxic yang memberikan pengaruh buruk pada hidup kita. Mengapa? Karena orang-orang seperti itu hanya akan membuat kita semakin yakin untuk menyerah. 
 
Berada di sekitar orang-orang yang positif akan membantu kita untuk terus maju dan semakin bersemangat dalam mengejar tujuan hidup yang ada. Setiap kali kita ingin menyerah, mereka akan berusaha untuk memotivasi dan menginspirasi kita kembali. Selalu ada hal-hal yang membuat kita bersemangat dan bersyukur. Hidup ini memang sulit, namun menghadapinya dengan bersungguh-sungguh adalah kunci kesuksesan yang menjauhkan kita dari rasa ingin menyerah. Percaya deh, aura positif itu akan menular. Jadi, mulai dari sekarang kita pilih orang-orang positif yang berhak ada di dalam hidup kita ya. 

7. Mulai dari sekarang, Berfokuslah pada “Hasil” BUKAN pada “Proses”. 

Masalahnya, banyak dari kita yang selalu berpikir bahwa “Hasil tidak penting, yang penting adalah prosesnya”. Namun, ternyata prinsip itu kurang tepat loh, rekan-rekan. Proses yang sulit akan membuat kita menyerah dan berpikir bahwa kita tidak akan pernah bisa untuk mencapai tujuan yang diharapkan. Sedangkan jika kita berfokus pada hasil, maka sesulit apapun kondisi di dalam prosesnya, kita akan selalu bersemangat untuk terus maju dan meraih hasil yang diinginkan. Dengan menggunakan prinsip baru ini, kita akan menjadi individu yang kuat dan tidak mudah menyerah meskipun proses yang perlu kita lalui sangatlah rumit.
 
Yap, itulah 7 self-improvement yang bisa kita terapkan mulai dari sekarang. Jika rekan pembaca sedang merasa ingin menyerah, jangan tunda diri Anda untuk menerapkan 7 self-improvement di atas ya. Selamat mencoba, rekan-rekan Career Advice.
Featured Career Advices

Rahasia Sukses Wawancara Kerja: Pertanyaan yang Paling Sering Ditanyakan

Rahasia Sukses Wawancara Kerja: Pertanyaan yang Paling Sering Ditanyakan

Rahasia Sukses Wawancara Kerja: Pertanyaan yang Paling Sering Ditanyakan

Rahasia Sukses Wawancara Kerja: Pertanyaan yang Paling Sering Ditanyakan

Menggunakan Media Sosial untuk Meningkatkan Brand Awareness

Menggunakan Media Sosial untuk Meningkatkan Brand Awareness

Menggunakan Media Sosial untuk Meningkatkan Brand Awareness

Menggunakan Media Sosial untuk Meningkatkan Brand Awareness

Cara Mengatasi Overthinking untuk Tetap Produktif

Cara Mengatasi Overthinking untuk Tetap Produktif

Cara Mengatasi Overthinking untuk Tetap Produktif

Cara Mengatasi Overthinking untuk Tetap Produktif

Mengatasi “Quarter-Life Crisis”: Langkah Menuju Karier Impian

Mengatasi “Quarter-Life Crisis”: Langkah Menuju Karier Impian

Mengatasi “Quarter-Life Crisis”: Langkah Menuju Karier Impian

Mengatasi “Quarter-Life Crisis”: Langkah Menuju Karier Impian

Bagaimana ChatGPT dan AI Mengubah Cara Kita Bekerja?

Bagaimana ChatGPT dan AI Mengubah Cara Kita Bekerja?

Bagaimana ChatGPT dan AI Mengubah Cara Kita Bekerja?

Bagaimana ChatGPT dan AI Mengubah Cara Kita Bekerja?

5 Langkah Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis di Tempat Kerja

5 Langkah Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis di Tempat Kerja

5 Langkah Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis di Tempat Kerja

5 Langkah Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis di Tempat Kerja

Bagaimana Mengatasi Deadline Ketat Tanpa Stres Berlebihan

Bagaimana Mengatasi Deadline Ketat Tanpa Stres Berlebihan

Bagaimana Mengatasi Deadline Ketat Tanpa Stres Berlebihan

Bagaimana Mengatasi Deadline Ketat Tanpa Stres Berlebihan

Kenali Demensia Alzheimer Sejak Dini

Kenali Demensia Alzheimer Sejak Dini