Leadership
7 Sifat Negatif Pemimpin yang Menjadi Penghambat Kesuksesan Tim
by
STUDiLMU Editor
Posted on
May 18, 2019
Seorang pemimpin memiliki peranan penting dalam kesuksesan tim. Cobalah untuk melihat keadaan tim yang rekan pembaca pimpin. Apakah mereka bersemangat dan termotivasi? Apakah mereka membuat inovasi dan kreativitas? Apakah mereka memiliki hubungan yang baik dengan Anda?
Jika jawabannya tidak, ada kesalahan dalam manajemen yang perlu dihentikan. Kemampuan manajemen seorang pemimpin sangatlah diperlukan untuk membentuk
tim yang bergairah, kolaboratif dan efektif dalam mencapai tujuan.
Nah, kira-kira, sifat negatif apakah yang bisa menjadi penghambat kesuksesan tim? Berikut adalah 7 sifat negatif seorang pemimpin yang dapat menghambat kesuksesan tim. Dengan mengetahui hal ini, kita kan dapat memperbaiki diri untuk menjadi
seorang pemimpin yang jauh lebih baik.
1. Bangga.
Sifat bangga yang berlebihan yang dimiliki seorang pemimpin membuatnya merasa lebih mampu daripada anggota tim lainnya. Sehingga, ia selalu mengambil keputusan sendiri dan tidak memberikan kebebasan bagi anggota tim untuk menyampaikan pendapat dan ide yang mereka miliki.
Siat bangga yang terlalu berlebihan akan membuat anggota tim tidak berani dalam mengambil risiko. Ini juga berarti bahwa anggota tim mematikan peluang tumbuhnya inovasi dan kreativitas. Setiap anggota tim juga akan merasa malas untuk berpikir kritis dalam memunculkan ide.Tentu ini akan menghambat pertumbuhan tim dan menjauhkan tim dari kesuksesan.
2. Malas.
Sifat malas membuat seorang pemimpin tidak ingin mendedikasikan dirinya untuk pertumbuhan pribadi dan juga tim. Seorang pemimpin bisa saja memiliki kemampuan untuk mengembangkan proyek. Tetapi, ia belum tentu memiliki kemampuan untuk mengembang
kecerdasan emosional.
Jadi, sebagai pemimpin, kita tidak boleh malas. Kita harus terus mengadakan perkembangan dan pertumbuhan. Kita juga harus memotivasi tim untuk mengadakan perkembangan yang dapat membantu tim mencapai kesuksesan.
3. Perfeksionis.
Sifat perfeksionis membuat seorang pemimpin yang selalu menuntut anggota tim untuk menghasilkan kesempurnaan sehingga ia terlihat baik. Ini juga menuntut anggota tim untuk mengembangkan kualitas sempurna dan metrik produktivitas yang menghasilkan pujian untuk dirinya sendiri.
Seorang pemimpin haruslah memiliki kerendahan hati. Seorang pemimpin harus mampu melihat apa yang dibutuhkan tim dan memenuhinya. Menuntut setiap anggota tim hanya akan membawa tim masuk dalam permasalahan yang lebih rumit. Daripada harus menuntut kesempurnaan, seorang pemimpin sebaiknya mampu menciptakan suasana yang membuat setiap anggota tim melakukan usaha terbaik mereka dalam mencapai kesuksesan tim.
4. Bernafsu tinggi.
Seorang pemimpin yang bernafsu tinggi selalu ingin mencapai banyak hal. Ingatlah bahwa tujuan yang dibuat haruslah merupakan tujuan yang dapat tercapai. Setiap orang boleh memiliki impian yang tinggi, tetapi pastikan bahwa impian tersebut dapat direalisasikan.
Menuntut tim untuk mencapai tujuan yang tidak masuk akal hanya karena ingin menuruti nafsu yang dimiliki pemimpin, ini hanya akan membawa tim pada kehancuran. Tidak ada anggota tim yang akan memiliki motivasi jika mereka harus bekerja memenuhi tuntutan yang tidak masuk akal.
Cobalah untuk membuat tujuan yang spesifik dan dapat dicapai. Dengan begitu, setiap anggota tim akan dapat fokus dalam memberikan usaha terbaik mereka. Ruang kebebasan yang diberikan memungkin kan mereka memiliki peluang untuk menghasilkan
inovasi dan kreativitas.
5. Iri hati.
Seorang pemimpin yang memiliki iri hati akan selalu melihat bahwa timnya memiliki kinerja yang kurang. Ia juga melihat bahwa apa yang dilakukan oleh tim lain selalu lebih baik dari apa yang dilakukan timnya. Ini membuatnya menuntut tim untuk bisa sama seperti tim lainnya.
Sifat buruk ini dapat mematikan keotentikan setiap anggota tim. Inovasi dan kreativitas dapat terlahir ketika setiap anggota tim memiliki ide asli. Tetapi, jika mereka dituntut untuk menjadi sama seperti yang lain, mereka hanya melakukan tugas dengan terpaksa. Tentu saja, mereka tidak akan memiliki motivasi untuk menghasilkan sebuah pembaharuan.
6. Mudah marah.
Sifat buruk ini membuat seorang pemimpin akan sangat emosional ketika seorang anggota tim melakukan kesalahan. Setiap orang pasti berbuat salah. Namun, kemarahan bukanlah cara yang tepat untuk mengatasinya.
Daripada kita harus memarahi anggota tim, cobalah untuk bertanya secara pribadi apa yang membuatnya melakukan kesalahan itu. Dengarkan penjelasannya dan milikilah sudut pandang yang objektif. Setelah mendengarkan faktor penyebab kesalahan tersebut, cobalah untuk membantu anggota tim dalam menemukan cara memperbaikinya.
Dengan begitu, anggota tim dapat memperbaiki diri dan mengerjakan tugasnya dengan lebih baik lagi di kemudian hari. tentu saja, perbaikan adalah senjata yang dibutuhkan untuk mendapat kesuksesan.
7. Serakah.
Sifat buruk ini membuat seorang pemimpin ingin menguasai segalanya. Ini akan membuatnya memiliki ekspektasi yang tinggi terhadap tim. Dan ketika mereka tidak dapat memenuhi ekspektasi tersebut, mereka hanya akan mendapatkan kemarahan.
Kita hidup dalam masyarakat yang terus-menerus menuntut kita untuk menjadi lebih, lebih kaya, lebih kuat, lebih cantik, dll. Ini membuat kita tidak pernah merasa cukup. Lalu, kapan kita dapat merayakan kesuksesan kita? Kapan kita dapat merayakan pencapaian kita?
Jadi, cukupkanlah diri kita dengan apa yang ada pada kita. ada banyak hal yang patut disyukuri. Rasa syukur akan membuat seorang pemimpin mampu menerima anggota tim dengan baik dan merawat tim tersebut. Sehingga, setiap anggota tim akan merasa dihargai dan memberikan keterlibatan yang lebih dalam. Inilah yang dapat membuat mereka termotivasi dalam mencapai tujuan yang dimiliki.
Itulah 7 sifat buruk seorang pemimpin yang dapat mematikan kesuksesan tim. Jika kita ingin menjadi seorang pemimpin yang baik dan mampu membawa tim pada kesuksesan, pastikan kita telah menghilangkan 7 sifat buruk ini. Selamat melatih diri untuk menjadi seorang pemimpin yang baik ya, rekan pembaca Career Advice.