STUDILMU Career Advice -  7 Tanda Kita Terlalu Sibuk Kerja

7 Tanda Kita Terlalu Sibuk Kerja


by STUDiLMU Editor
Posted on Apr 08, 2019

Pengertian Sibuk Kerja

Definisi sibuk sering diartikan sebagai banyak kerjaan atau banyak hal-hal yang menjadi sebuah kewajiban dan harus diselesaikan dalam kurun waktu tertentu. Dengan kata lain, sibuk adalah situasi dimana seseorang memiliki pekerjaan yang penuh, sehingga seringkali individu tersebut merasa kewalahan untuk menyelesaikan semua tugas-tugas yang ada. 
 
Bagaimana dengan definisi “sibuk kerja”? Jika arti kata sibuk adalah memiliki pekerjaan yang banyak dan penuh, maka sibuk kerja dapat diartikan sebagai situasi dimana seseorang memiliki tugas kerja dengan jumlah yang banyak. 
 
Waktu 24 jam sehari rasanya tidak cukup untuk mengerjakan ini dan itu, tenggat waktu semakin dekat, tugas belum selesai namun bos sudah menambahkan tugas lain. Aaa! Rasanya kepala ingin pecah. Apakah rekan-rekan Career Advice pernah merasakan situasi seperti itu? 
 
Kata “sibuk” adalah kata yang paling sering digunakan untuk mendeskripsikan situasi di atas. Kata sibuk ini juga sering disubstitusikan dengan kata-kata lainnya seperti, “saya terlalu sibuk”, “saya benar-benar sibuk” bahkan “saya tidak punya kehidupan sama sekali!” Wah, serem juga ya sampai merasa tidak ada kehidupan sama sekali seperti itu. 
 
Nyatanya, menjadi produktif bukan berarti harus sibuk, namun pernyataan ini hanya benar untuk beberapa situasi tertentu saja. Seperti yang mungkin kita ketahui dari pengalaman pribadi, saat kita benar-benar merasa sangat sibuk dan mencapai titik kritis, dimana kehidupan kita seakan tidak bisa menahan beban komitmen yang ada, ini menandakan dengan sangat jelas bahwa kita memiliki terlalu banyak komitmen. 
 
Nah sebelum kita mencapai ‘titik kritis’ tersebut, ada baiknya untuk kita mengenali tanda-tanda apa saja yang dapat mengkategorikan kita sebagai orang yang terlalu sibuk kerja. Berikut adalah 7 tanda yang menunjukkan kita terlalu sibuk.
 

1. Kita Sudah Tidak Ingat “Kapan Terakhir Kali Mengambil Liburan?”

Kesibukan yang tiada henti akan memotong waktu istirahat kita. Yap, ini adalah suatu hal yang pasti. Nyatanya, periode istirahat yang semakin berkurang hanya akan membuat kita menghasilkan output yang berkualitas rendah. Ini adalah tanda paling utama yang kita miliki saat kita benar-benar berubah menjadi seseorang yang super sibuk, kita sudah tidak ingat lagi kapan terakhir kali menikmati liburan. Apakah itu enam bulan yang lalu, setahun atau bahkan tiga tahun yang lalu. 
 
Parahnya lagi, jika kita ingat kapan liburan terakhir yang kita ambil, ternyata itu bukan liburan yang seutuhnya. Kenapa? Karena kita membawa tugas-tugas kantor saat berlibur.
 

2. Orang-orang Terdekat Sudah Berhenti Meminta Waktu Kita

“Dua minggu lagi kita mau jalan-jalan ke Bali, yuk ikut dengan kita”
“Ups, maaf ya aku gabisa, karena ada urusan dinas ke Kota Malang, besoknya harus *#@$%” dan ini berlanjut sampai orang-orang terdekat kita berhenti meminta waktu kita. Mengapa? Karena yang mereka tahu, kita tidak punya waktu lagi untuk bersama-sama dengan mereka. Sangking banyaknya komitmen yang perlu kita penuhi dan tugas kerja yang tidak ada habisnya untuk segera diselesaikan, ini membuat kita kehilangan keseimbangan antara kehidupan kerja dan kehidupan pribadi
 
Rekan-rekan Career Advice, orang-orang yang mencintai dan menyayangi kita akan rela bertahan dan menunggu sampai kita mempunyai waktu untuk mereka. Namun, jika mereka sudah berhenti menanyakan ‘waktu kita’, ini menandakan bahwa kita telah mencapai tingkat kesibukan yang berbahaya. 

3. Makan Sambil Mengerjakan Tugas-tugas Kerja 

Wah! Kalau kegiatan makan yang seharusnya menyenangkan dan menikmati rasa makanan yang kita makan saja tetap harus mengerjakan tugas, ini sih tandanya kita sudah sibuk kebangetan deh! Mungkin kita juga pernah melihat seseorang yang duduk-duduk di kafe sambil membalas email klien atau membuat laporan kerja, ini wajar. Karena mereka hanya ingin duduk-duduk di kafe, mendapatkan Wifi dan mengerjakan tugas kerja mereka. Namun, ini akan sangat berbeda jika waktu makan kita yang seharusnya menyenangkan harus digantikan dengan kesibukan kerja. 
 

4. Secara Konsisten Kita Merasa Lebih Lelah Saat Bangun di Pagi Hari daripada Saat Pergi Tidur

Di malam hari saat kita beranjak tidur, kita tidak merasakan kelelahan apapun. Malahan, kita masih bisa asyik dengan ponsel dan laptop kita untuk membalas email-email yang tertunda. Akan tetapi, saat kita mencoba bangun di pagi hari, badan kita terasa sangat lelah dan capek yang tidak tertahankan. Kondisi ini mengindikasikan bahwa tubuh kita tidak beristirahat dengan baik pada malam hari. Selain itu, ini juga menandakan bahwa kita terlalu banyak berpikir, sehingga tubuh kita tidak rileks saat beristirahat. 
 
Apabila kita memiliki banyak hal yang perlu kita kerjakan, sehingga membuat kita tidak dapat mematikan pikiran saat berbaring di tempat tidur, ini tandanya kita sudah terlalu sibuk.
 

5. Olahraga yang Bisa Kita Lakukan: Berlari dari Satu Komitmen ke yang Berikutnya.

Jika dulu biasanya kita bisa jogging di seputaran komplek, bermain bulu tangkis, bola basket, bahkan pergi gym. Sekarang? Satu-satunya olahraga atau latihan yang bisa kita lakukan hanyalah berlari dari satu komitmen ke komitmen lainnya. 
 
Seakan hidup tidak pernah ada santainya. Ketika satu komitmen sudah berhasil terselesaikan, komitmen yang lainnya sudah ‘duduk manis’ menunggu giliran untuk kita selesaikan. Tidak ada lagi pendapat bahwa olahraga dapat meningkatkan kehidupan yang sehat. Percayalah, lima tanda ini sudah membuktikan bahwa kita sudah berubah menjadi seorang yang super sibuk
 
Ingin tahu dua tanda lainnya? Yuk, lanjutkan baca artikelnya.
 

6. Takut Bangun di Pagi Hari

Tugas yang terlalu banyak dan menumpuk menciptakan ketakutan tersendiri bagi kita untuk memulai hari berikutnya. Tanpa kita sadari, kita akan takut untuk bangun di pagi hari, karena fisik dan mental kita merasa lelah dan tidak siap untuk mengerjakan tugas-tugas yang datang tiada henti.  
 

7. "Mode Bertahan Hidup" adalah Satu-satunya Pilihan yang Tersisa

Tidak ada pilihan yang lain, selain menyalakan ‘mode bertahan hidup’. Maksudnya disini adalah segala hal yang kita lakukan hanyalah demi bertahan dengan kehidupan yang kita miliki sekarang. 
 
Nah dari tujuh tanda-tanda di atas, apakah rekan pembaca memiliki satu atau dua diantaranya? Atau, bahkan semua ciri-ciri di atas ada pada diri Anda? Tidak ada yang salah dari sebuah kesibukan, namun jika diri kita sendiri saja sudah tidak bisa mengontrolnya, maka ini akan menjadi masalah. Bukan hanya berdampak buruk bagi hubungan kita dengan orang lain, namun juga dampak yang buruk bagi kesehatan kita. Teruntuk semua rekan-rekan Career Advice di seluruh Indonesia, jangan lupa sayangi diri Anda, ya.
Featured Career Advices

Rahasia Sukses Wawancara Kerja: Pertanyaan yang Paling Sering Ditanyakan

Rahasia Sukses Wawancara Kerja: Pertanyaan yang Paling Sering Ditanyakan

Rahasia Sukses Wawancara Kerja: Pertanyaan yang Paling Sering Ditanyakan

Rahasia Sukses Wawancara Kerja: Pertanyaan yang Paling Sering Ditanyakan

Menggunakan Media Sosial untuk Meningkatkan Brand Awareness

Menggunakan Media Sosial untuk Meningkatkan Brand Awareness

Menggunakan Media Sosial untuk Meningkatkan Brand Awareness

Menggunakan Media Sosial untuk Meningkatkan Brand Awareness

Cara Mengatasi Overthinking untuk Tetap Produktif

Cara Mengatasi Overthinking untuk Tetap Produktif

Cara Mengatasi Overthinking untuk Tetap Produktif

Cara Mengatasi Overthinking untuk Tetap Produktif

Mengatasi “Quarter-Life Crisis”: Langkah Menuju Karier Impian

Mengatasi “Quarter-Life Crisis”: Langkah Menuju Karier Impian

Mengatasi “Quarter-Life Crisis”: Langkah Menuju Karier Impian

Mengatasi “Quarter-Life Crisis”: Langkah Menuju Karier Impian

Bagaimana ChatGPT dan AI Mengubah Cara Kita Bekerja?

Bagaimana ChatGPT dan AI Mengubah Cara Kita Bekerja?

Bagaimana ChatGPT dan AI Mengubah Cara Kita Bekerja?

Bagaimana ChatGPT dan AI Mengubah Cara Kita Bekerja?

5 Langkah Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis di Tempat Kerja

5 Langkah Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis di Tempat Kerja

5 Langkah Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis di Tempat Kerja

5 Langkah Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis di Tempat Kerja

Bagaimana Mengatasi Deadline Ketat Tanpa Stres Berlebihan

Bagaimana Mengatasi Deadline Ketat Tanpa Stres Berlebihan

Bagaimana Mengatasi Deadline Ketat Tanpa Stres Berlebihan

Bagaimana Mengatasi Deadline Ketat Tanpa Stres Berlebihan

Kenali Demensia Alzheimer Sejak Dini

Kenali Demensia Alzheimer Sejak Dini