STUDILMU Career Advice - 8 Langkah Menghindari Media Sosial dan Menikmati Proses Kehidupan

8 Langkah Menghindari Media Sosial dan Menikmati Proses Kehidupan


by STUDiLMU Editor
Posted on Apr 12, 2019

Media Sosial dan Proses Kehidupan

Dalam kamus McGraw Hill, pengertian media sosial diartikan sebagai suatu platform sosial yang digunakan oleh banyak orang untuk saling berinteraksi satu sama lain dan bertujuan untuk saling berbagi, bertukar informasi, pesan, gagasan dan opini di dalam sebuah jaringan dan komunitas virtual. 
 
Banyak orang yang mengaitkan peranan sosial media dengan proses kehidupan yang mereka nikmati. Sebagian orang mengatakan bahwa dengan media sosial, kehidupan mereka menjadi terasa semakin hidup. Namun, sebagian orang lainnya mengatakan bahwa terlalu sering menggunakan media sosial malah mengganggu ketenangan hidup mereka. 
 
Memang benar bahwa kehidupan manusia di era digital saat ini tidak pernah terlepas dari dari media sosial. Satu orang di muka bumi bisa memiliki lebih dari satu akun media sosial. Misalnya saja saya. Saya memiliki lebih dari dua media sosial di antaranya Instagram, Facebook dan Twitter. Setiap harinya, saya tidak pernah bisa melewatkan waktu satu hari saja untuk tidak membuka akun-akun media sosial tersebut. Namun saya menghadapi konsekuensi yang cukup berbahaya. 
 
Sebagai makhluk sosial, saya seperti tidak menikmati proses kehidupan yang saya miliki dengan orang-orang di sekitar saya. Pada akhirnya, saya berpikir ada yang tidak beres akan hal ini. Akhirnya, tiga bulan yang lalu saya bertukar cerita dengan sahabat terdekat saya di Jepang, dia seorang ahli psikolog, yang mana dia menyarankan saya beberapa hal penting untuk dapat mengurangi interaksi dengan media sosial dan melanjutkan proses kehidupan saya sebagaimana layaknya manusia alami yang tanpa pengaruh media sosial secara berlebihan. Dengan begitu, saya bisa menikmati momen-momen terpenting dengan orang-orang tersayang di sekitar saya. 
 
Apakah rekan-rekan Career Advice juga sedang berusaha untuk bisa terhindar dari koneksi media sosial yang sangat ‘candu’ ini? jika “ya”. Yuk, simak bersama-sama penjelasan berikut ini. 

1. Hindari main gadget jeda satu jam sebelum tidur dan setelah bangun.

Siapa disini yang terbiasa main ponsel sebelum dan sesudah tidur? Saya adalah salah satu orang yang sering melakukannya. Faktanya, ini cukup berbahaya loh. Selain ini tidak baik untuk kesehatan mata, kita juga tidak akan menjadi produktif dan tidak menjalani kehidupan dengan sepenuhnya. 
 
Ada banyak cara lain yang bisa kita lakukan untuk menjalani kehidupan dengan lebih baik tanpa gangguan ponsel dan media sosial. Kita dapat menghabiskan satu jam pertama di awal hari kita dengan mengatur agenda apa saja yang ingin kita jalankan, mandi, bersiap-siap dan sarapan sehat sebelum memulai hari. 
 
Satu jam sebelum kita beranjak tidur, kita bisa berdoa terlebih dahulu, meditasi, menetapkan agenda untuk besok, atau melakukan refleksi diri untuk mensyukuri segala hal yang Tuhan berikan kepada kita. Jauh lebih bermanfaat daripada membuka media sosial, bukan? 
 

2. Matikan semua notifikasi media sosial.

Notifikasi media sosial bukan hanya membuat kita tidak fokus kerja, tapi juga membuat baterai ponsel kita cepat habis dan tentunya, paket internet kita juga semakin menipis hhe. Jangan khawatir untuk menonaktifkan semua notifikasi di akun-akun media sosial kita. Mereka yang memiliki urusan urgen dengan kita akan sangat jarang menghubungi kita melalui media sosial, tapi mereka akan menghubungi kita secara langsung lewat text atau bahkan telepon. Matikan notifikasi dan rasakan ketentraman hidup. 
 

3. Kurangi penggunaan ponsel saat sedang bekerja.

Ponsel juga menjadi alat yang sering membuat kita kehilangan koneksi dengan orang-orang di sekitar kita. Bukan hanya itu, fokus kerja kita juga akan terbelah saat menggunakan ponsel dengan waktu yang terlalu sering. Agar terhindar dari koneksi yang semu, coba letakkan ponsel kita di tempat yang agak sulit terjangkau. Contohnya, di dalam laci atau di dalam tas. Buat nada dering yang berbeda untuk beberapa orang spesial, agar jika ada telepon darurat dari mereka, kita dapat menyadarinya. 
 

4. Alokasikan waktu khusus untuk mengakses media sosial.

Terhubung dengan media sosial secara berlebihan memang akan menimbulkan dampak yang kurang baik, namun kita juga tetap perlu terhubung dengan mereka. Alokasikan waktu khusus untuk mengakses media sosial yang kita miliki. Tetapi, pastikan kita tidak melebihi waktu yang telah ditentukan, ya!
 
Misalnya, rekan pembaca mendapat waktu 30 menit untuk membuka akun media sosial pilihan Anda, dan Anda harus menepati janji kepada diri sendiri untuk tidak melebihi waktu 30 menit saat berselancar di media sosial. 
 

5. Gunakan hanya satu gadget untuk mengakses media sosial. 

Bagaimana kita bisa menikmati kehidupan yang ada, jika semua perangkat (gadget) yang kita miliki sedang mengakses akun media sosial yang berbeda-beda. Di desktop Anda membuka Facebook, di ponsel buka twitter dan Instagram, di tab Anda membuka Pinterest. Waduh, banyak sekali ya!
 
Sedangkan orang-orang disekitar kita selalu dihiraukan. Padahal berbincang-bincang dengan orang lain secara langsung akan lebih menarik loh, tidak perlu kuota internet lagi, hehe. Percayalah rekan-rekan Career Advice, semakin banyak perangkat yang kita miliki untuk dapat masuk ke profil media sosial, maka akan semakin banyak juga gangguan yang datang. Hasilnya? kita akan kewalahan dengan semua gangguan tersebut. 

6. Alokasikan waktu satu jam sehari untuk merespon e-mail.

Meskipun di era digital seperti sekarang ini kita sudah disuguhkan dengan berbagai macam media sosial, namun email masih tetap menjadi andalan bagi banyak orang untuk berkomunikasi secara pribadi, bahkan sangat pribadi. Terlalu sibuk mengecek dan membalas email-email yang masuk ke dalam kotak email kita juga akan membuat kita terputus koneksi dengan orang-orang di sekitar kita. Bukan hanya itu, ini juga dapat menurunkan tingkat produktivitas kita loh. 
 
Solusinya, kita perlu mengalokasikan waktu khusus setiap harinya, sehingga kita tahu kapan harus merespon email dan kapan harus fokus dengan pekerjaan. Kami menyarankan rekan-rekan Career Advice untuk merespon email dengan tidak lebih dari satu jam setiap harinya. 
 

7. Gunakan aplikasi pihak ketiga untuk membuka media sosial. 

Sangat dikhawatirkan ketika kita mencoba untuk membuka media sosial untuk memposting sesuatu yang sangat penting atau urgent, kita malah tergoda untuk melihat-lihat yang lainnya. Akibatnya, kita bisa sampai berjam-jam nanti mengakses media sosialnya. Cara lain untuk menghindar dari media sosial adalah membuka akun media sosial kita dengan menggunakan aplikasi pihak ketiga seperti Hootsuite dan Buffer. Dengan begitu, kita tidak akan tergoda untuk masuk ke media sosial kita secara langsung. 
 

8. Menjalani kehidupan nyata dan menikmati proses kehidupan.

Dari semua hal, yang paling terpenting adalah menjalani kehidupan secara nyata dan menikmati proses kehidupan bersama orang-orang tercinta di sekeliling kita. Hidup akan menjadi lebih indah jika dirasakan secara langsung. Kebanyakan segala yang ada di dunia maya hanyalah tipu daya belaka. Mereka yang selalu memperlihatkan kebahagiaannya, belum tentu benar-benar bahagia. 
 
Hidup hanya sekali, maka lakukanlah berbagai hal-hal yang menarik seperti, menulis buku, jalan-jalan melihat keindahan alam, berbincang-bincang dengan keluarga atau teman-teman karib, dan lain sebagainya. Setelah membaca artikel ini, apakah rekan-rekan Career Advice sudah bersemangat kembali menjalani kehidupan yang sesungguhnya? Jika “ya”, selamat menikmati hidup ya, rekan-rekan Career Advice.
Featured Career Advices

Rahasia Sukses Wawancara Kerja: Pertanyaan yang Paling Sering Ditanyakan

Rahasia Sukses Wawancara Kerja: Pertanyaan yang Paling Sering Ditanyakan

Rahasia Sukses Wawancara Kerja: Pertanyaan yang Paling Sering Ditanyakan

Rahasia Sukses Wawancara Kerja: Pertanyaan yang Paling Sering Ditanyakan

Menggunakan Media Sosial untuk Meningkatkan Brand Awareness

Menggunakan Media Sosial untuk Meningkatkan Brand Awareness

Menggunakan Media Sosial untuk Meningkatkan Brand Awareness

Menggunakan Media Sosial untuk Meningkatkan Brand Awareness

Cara Mengatasi Overthinking untuk Tetap Produktif

Cara Mengatasi Overthinking untuk Tetap Produktif

Cara Mengatasi Overthinking untuk Tetap Produktif

Cara Mengatasi Overthinking untuk Tetap Produktif

Mengatasi “Quarter-Life Crisis”: Langkah Menuju Karier Impian

Mengatasi “Quarter-Life Crisis”: Langkah Menuju Karier Impian

Mengatasi “Quarter-Life Crisis”: Langkah Menuju Karier Impian

Mengatasi “Quarter-Life Crisis”: Langkah Menuju Karier Impian

Bagaimana ChatGPT dan AI Mengubah Cara Kita Bekerja?

Bagaimana ChatGPT dan AI Mengubah Cara Kita Bekerja?

Bagaimana ChatGPT dan AI Mengubah Cara Kita Bekerja?

Bagaimana ChatGPT dan AI Mengubah Cara Kita Bekerja?

5 Langkah Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis di Tempat Kerja

5 Langkah Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis di Tempat Kerja

5 Langkah Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis di Tempat Kerja

5 Langkah Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis di Tempat Kerja

Bagaimana Mengatasi Deadline Ketat Tanpa Stres Berlebihan

Bagaimana Mengatasi Deadline Ketat Tanpa Stres Berlebihan

Bagaimana Mengatasi Deadline Ketat Tanpa Stres Berlebihan

Bagaimana Mengatasi Deadline Ketat Tanpa Stres Berlebihan

Kenali Demensia Alzheimer Sejak Dini

Kenali Demensia Alzheimer Sejak Dini