STUDILMU Career Advice - 8 Perbedaan antara Generasi Milenial dan Generasi Z

8 Perbedaan antara Generasi Milenial dan Generasi Z


by STUDiLMU Editor
Posted on Aug 25, 2019

Generasi Milenial dan Generasi Z

Berbicara tentang Generasi Milenial dan Generasi Z, mungkin kita memiliki berbagai pertanyaan yang berkaitan dengan kedua generasi ini. Beberapa pertanyaan yang mungkin kita pikirkan seperti, “Generasi milenial dari tahun berapa hingga tahun berapa ya? Siapakah generasi milenial? Generasi Z tahun berapa hingga tahun berapa? Apa saja karakteristik generasi milenial dan generasi Z? atau bahkan, Sekarang generasi apa, ya? Pertama-tama, kita memang perlu untuk memahami kedua generasi ini lebih dalam. Mari kita bahas beberapa hal dasar yang perlu diketahui dari Generasi Milenial dan Generasi Z. 
 

Berapa Kisaran Usia Generasi Milenial dan Generasi Z?

Generasi milenial atau milenium adalah generasi yang lahir dari tahun 1980 hingga 1995. Perhitungan ini menandakan bahwa pada tahun 2020, generasi milenial akan berada dalam kisaran umur 25 sampai 40 tahun. Lalu, Apa yang dimaksud dengan gen Z? Generasi Z adalah generasi yang lahir dalam rentang tahun 1995 hingga tahun 2010. Ada juga definisi lain yang mengkategorikan generasi Z sebagai generasi yang lahir antara tahun 1996 hingga 2015. Hal ini mengindikasikan bahwa usia para generasi Z Indonesia di tahun 2020 adalah kisaran umur 5 sampai 24 tahun. Wah, masih sangat muda ya?!
 
Lantas, sekarang generasi apa, ya? Banyak orang yang mengatakan bahwa setelah kehadiran generasi Z, sekarang telah muncul generasi Alpha yang mana generasi ini tidak pernah tahu bagaimana keadaan hidup tanpa teknologi dan tanpa ponsel pintar. 
 

Bagaimana Perbedaan antara Generasi Milenial dan Generasi Z? 

Jika dilihat secara singkat, kedua generasi ini sama-sama masih berusia muda, namun tentu saja generasi milenial dan generasi Z memiliki perbedaannya masing-masing. Menurut website salesforce dot com, pengusaha dan pebisnis di zaman modern ini harus banget mengenal dan mengetahui perbedaan antara kedua generasi ini. Mengapa demikian? Alasannya karena kedua generasi ini memiliki perbedaan yang cukup signifikan, terutama dalam cara mereka memilih produk, berbelanja dan menghabiskan uang. Yuk, kita simak penjelasannya berikut ini. 
 

1. Pengalaman Pelanggan bagi Generasi Milenial Jauh Lebih Penting Dibandingkan Generasi Z 

Ketika berbicara tentang pengalaman pelanggan atau customer experience, kita tidak bisa menyamaratakan kedua generasi ini. Fakta membuktikan bahwa generasi milenial adalah generasi yang lebih memperhatikan pengalaman pelanggan atau customer experience daripada generasi Z. Ini terbukti bahwa 74% generasi milenial mengatakan bahwa mereka memiliki standar dan harapan yang tinggi atas pelayanan pelanggan yang diberikan atas produk atau layanan jasa yang mereka gunakan. 
 
 
 
Disisi lain, 62% generasi Z mengatakan bahwa pengalaman pelanggan atau customer experience penting untuk mereka. Dengan kata lain, pebisnis dan pengusaha harus bersikap lebih teliti dalam melayani generasi milenial karena mereka memiliki standar pengalaman pelanggan yang cukup tinggi bila dibandingkan dengan generasi Z. Selain itu, pebisnis dan pengusaha juga perlu melakukan riset yang lebih dalam terhadap apa yang lebih diprioritaskan oleh Generasi Z dibandingkan pengalaman pelanggan atau customer experience. 
 

2. Gen Z Memiliki Harapan yang Lebih Tinggi pada Inovasi Dibandingkan Para Generasi Milenial. 

Mungkin ini bukan suatu fakta yang mengejutkan jika Gen Z atau Generasi Z memiliki harapan yang lebih tinggi terhadap inovasi-inovasi yang bisa diciptakan oleh perusahaan. Mengapa demikian? Karena Gen Z adalah generasi yang lahir dan tumbuh di dalam era inovasi dan era modern seperti sekarang ini. Penjelasan ini didukung oleh hasil penelitian yang menunjukkan bahwa 80% generasi milenial menganggap bahwa perkembangan industri yang ada sudah membawa inovasi-inovasi baru dan nilai-nilai pelanggan yang berkualitas. Namun, data menunjukkan bahwa hanya 71% dari generasi Z yang setuju dengan generasi milenial. Maknanya, generasi Z masih belum puas dengan inovasi yang ada pada saat ini dan mengharapkan inovasi-inovasi baru yang lebih membanggakan dari apa yang sudah ada sebelumnya. 
 
 
 

3. Generasi Z Sulit Mempercayai Perusahaan Dibandingkan Generasi Milenial. 

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Salesforce Research menunjukkan bahwa 71% generasi milenial mengaku bahwa mereka dapat mempercayai perusahaan. Sedangkan, 63% generasi Z mengatakan bahwa mereka sangat sulit untuk mempercayai perusahaan, terutama dalam hal penggunaan informasi peribadi mereka. 
 
Sementara itu, 62% generasi milenial mengatakan bahwa perusahaan yang dapat menunjukkan tanggung jawab sosial akan lebih mudah meraih kepercayaan mereka, namun hanya 56% generasi Z yang bisa mempercayai perusahaan walaupun perusahaan dapat membuktikan tanggung jawab sosial mereka. 
 
 
 

4. Generasi Milenial Bersifat Idealis, Sedangkan Generasi Z Bersifat Pragmatis.

Pernyataan ini berkaitan dengan periode kelahiran antara generasi milenial dan generasi Z. Generasi milenial dibesarkan selama ekonomi booming, sedangkan generasi Z lahir selama resesi terjadi. Oleh karena itu, generasi Z atau gen Z bersifat pragmatis, sedangkan generasi milenial bersifat lebih idealis. 
 
Bagi para pebisnis yang ingin mendapatkan perhatian dari para gen Z, mereka harus memiliki bisnis yang berfokus pada nilai jangka panjang dan investasi yang cerdas, karena mereka tidak ingin resesi yang pernah terjadi pada orang tua mereka terjadi kembali pada mereka. 
 

5. Generasi Milenial Lebih Memprioritaskan Keaslian, Namun Gen Z Membawanya ke Tingkat yang Berbeda. 

Generasi milenial adalah generasi yang sangat memprioritaskan keaslian merek atau brand, sedangkan generasi Z akan percaya dengan produk atau layanan jasa yang terasa lebih otentik. Maksudnya, jika ada trendsetter atau duta dari suatu produk yang memang terlihat sangat kredibel, maka generasi Z akan lebih mudah mempercayai dan memilih produk atau layanan jasa tersebut. 
 

6. Generasi Z Lebih Rajin Menabung Dibandingkan Generasi Milenial. 

Tumbuh di saat masa resesi datang telah menjadikan generasi Z menjadi anak-anak yang lebih hemat dan bijak dalam mengeluarkan uang. Mereka sangat suka menabung dan mencari investasi jangka panjang. Ups! Nyatanya generasi milenial cukup berbeda nih, rekan-rekan. Generasi milenial jauh lebih mementingkan pengalaman. Pengalaman disini maksudnya bagaimana pengalaman yang mereka rasakan dalam membeli dan menggunakan suatu produk, meskipun produk tersebut harus dibeli dengan harga yang mahal.
 

7. Generasi Z Lebih Suka Berbelanja di Toko, Sedangkan Generasi Milenial Sangat Suka Berbelanja Online. 

Meskipun Generasi Z lahir di era inovasi dan era digital, namun mereka sangat suka membeli barang langsung dari tokonya. Mereka suka memilih-milih produk (barang) secara langsung dan nyata, serta memastikan bahwa produk yang ingin mereka beli benar-benar memiliki kualitas yang tinggi. 
 
Hal ini sangat berbeda dengan para generasi milenial yang lebih suka mengandalkan ponsel pintar, laptop dan perangkat teknologi lainnya untuk mencari, memilih dan membeli barang-barang secara online. 
 

8. Generasi Milenial Lebih Memperdulikan Merek, Sedangkan Generasi Z ingin mandiri secara mandiri

Dari dulu, generasi milenial sangat suka untuk memakai barang-barang dengan merek (brand) yang terkenal atau merek yang memang sudah terjamin kualitasnya. Nah, kebiasaan ini masih berlanjut sampai sekarang. Ketika generasi milenial beranjak dewasa, mereka masih mempertahankan hal ini dengan rela membayar mahal demi merek produk yang mereka percayakan. Kondisi ini sangat berbeda dengan generasi Z yang mana mereka akan mengutamakan kenyamanan dan merasa tidak perlu untuk membeli barang-barang yang bermerek mahal, apalagi jika mereka tidak tertarik dengan produk tersebut. Dalam hal ini, generasi Z jauh lebih mandiri dalam menentukan pilihannya terhadap produk yang akan digunakan. 
 
Yap! Itulah 8 perbedaan antara generasi milenial dan generasi Z, kami harap artikel ini akan menjadi artikel yang bermanfaat bagi rekan-rekan Career Advice, terutama ketika rekan pembaca ingin mengenal kedua generasi ini lebih dalam.
Featured Career Advices

Pelatihan Berkualitas, Beragam, dan Mudah dipelajari Bersama STUDiLMU

Intip STUDiLMU sebagai Lembaga Pelatihan di Prakerja, Yuk!

Apa Kata Mereka tentang Pelatihan Prakerja di STUDiLMU

Penyebab Gagalnya Onboarding Karyawan

Penyebab Gagalnya Onboarding Karyawan

Penyebab Gagalnya Onboarding Karyawan

Perubahan dan Strategi untuk Agile Leadership di Era yang Terus Berubah

Perubahan dan Strategi untuk Agile Leadership di Era yang Terus Berubah

Perubahan dan Strategi untuk Agile Leadership di Era yang Terus Berubah

Perubahan dan Strategi untuk Agile Leadership di Era yang Terus Berubah

Prinsip-Prinsip Agile Leadership

Prinsip-Prinsip Agile Leadership

Microsoft Teams untuk Berkolaborasi Digital

Microsoft Teams untuk Berkolaborasi Digital

Melakukan Rapat Virtual dengan Microsoft Teams

Melakukan Rapat Virtual dengan Microsoft Teams

Tips menjalin relasi dengan banyak orang di LinkedIn Group

Tips menjalin relasi dengan banyak orang di LinkedIn Group

Ide Konten yang Menginspirasi untuk Halaman LinkedIn Anda

Ide Konten yang Menginspirasi untuk Halaman LinkedIn Anda

Tips Membuat Artikel di LinkedIn

Tips Membuat Artikel di LinkedIn

Optimalisasi Kinerja Komputer/Laptop dengan Defragment dan Clear Temp Folders

Strategi yang Tepat untuk Pengambilan Barang (Picking) di Warehouse

Proses-Proses dalam Warehouse Management

Mengoptimalkan Fungsi Warehouse

Mengoptimalkan Fungsi Warehouse

Mengenal Warehouse Management System

Jenis-Jenis Warehouse

Jenis-Jenis Warehouse