STUDILMU Career Advice - 9 Pelajaran Hidup yang Tidak Didapatkan dari Sekolah Bisnis

9 Pelajaran Hidup yang Tidak Didapatkan dari Sekolah Bisnis


by STUDiLMU Editor
Posted on Jul 04, 2019

Faktanya, jumlah pengangguran semakin meningkat dari hari ke hari. Ini bagaikan sebuah rahasia umum bahwa mencari pekerjaan di zaman sekarang tidaklah semudah yang kita pikirkan. Fakta lain menunjukkan bahwa realita ini tidak hanya terjadi pada orang-orang yang mengemban pendidikan di sekolah atau institusi yang biasa-biasa saja. Namun, hal ini juga dialami pada mereka yang lulus dari sekolah bisnis yang terkenal dengan program MBA di Harvard, Stanford dan lain sebagainya. 
 
Tidak hanya masalah sulitnya mencari pekerjaan, namun nyatanya ada banyak pelajaran penting di dalam hidup yang tidak bisa kita dapatkan dari sekolah bisnis terkenal manapun. Tidak peduli siapapun kita, gelar apapun yang didapat, dan institusi manapun yang kita datangi. 
 
Lalu, darimana kita bisa mendapatkannya? Semua pelajaran hidup yang akan kami bahas di dalam artikel ini hanya bisa didapatkan ketika kita sudah terjun ke dalam dunia kerja. Jadi ketika rekan-rekan Career Advice sudah lolos tes wawancara dan mendapatkan pekerjaan, rekan pembaca perlu memahami bahwa gelar apapun yang telah diraih tidak akan membuat kita sukses dengan semudah yang kita bayangkan, ada banyak hal dan kerja keras yang perlu kita upayakan untuk memperoleh peningkatan diri yang diinginkan. Sikap yang benar dan usaha yang maksimal akan membawa kita pada tingkat kesuksesan jangka panjang. 
 
Website Entrepreneur menyatakan bahwasannya ada 9 pelajaran hidup yang sangat berharga dan tidak akan bisa didapatkan dari sekolah bisnis manapun. Nah, apakah rekan-rekan Career Advice sudah siap untuk mendapatkan pelajaran hidup yang lebih penting dari pelajaran yang didapatkan di bangku kuliah? Jika sudah siap, Yuk kita simak penjelasannya berikut ini.

1. Bekerjasama dengan Tim Menjadi Hal yang Wajib. 

Ketika kita belajar di institusi pendidikan, mungkin kebanyakan pengajar akan memberikan kita tugas individu. Meskipun mereka memberikan tugas kelompok, kita akan tetap dinilai berdasarkan performa kita dalam menyelesaikan tugas tersebut. Sebaliknya, dunia pekerjaan bukan lagi soal “diri sendiri”, namun “kebersamaan”. Bersama dalam mengejar dan mencapai tujuan perusahaan, bersama dalam menerapkan nilai-nilai dan peraturan yang telah ditetapkan oleh perusahaan, dan bersikap sesuai visi dan misi perusahaan. 
 
Hidup kita akan lebih terarah, dunia tidak lagi tentang diri sendiri. Segalanya sangat memerlukan kerjasama yang baik dan kompak. Itulah mengapa di dalam dunia kerja kita akan belajar bagaimana caranya bekerjasama dengan rekan-rekan kerja, cara mendengarkan pendapat, aspirasi dan umpan balik dari anggota tim, dan lain sebagainya. 

2. Kesulitan Hadir untuk Dihadapi dan Diselesaikan. 

Semua permasalahan, tantangan atau kesulitan yang kita rasakan ketika duduk di bangku kuliah, tidak bisa dibandingkan dengan segala kesulitan yang akan didapatkan di dunia kerja. Tantangan dan kesulitan di dunia kerja akan lebih kompleks daripada tantangan ketika kita mengemban ilmu di sekolah bisnis.
 
Jika mungkin sebelumnya di sekolah bisnis kita mempelajari teori manajemen krisis, maka di dunia kerja “krisis” itu ada di depan mata kita. Bahkan, kita tidak bisa memilih krisis macam apa yang akan datang. Dunia kerja akan melatih kita dengan sangat baik untuk menangani segala kesulitan, dari kesulitan yang sangat mudah sampai yang paling sulit. 

3. Memperluas Jaringan itu Sulit, namun Sangat Penting!

Jika dulu teman-teman kita sangat terbatas, atau hanya terdiri dari orang-orang yang bersekolah bisnis seperti kita. Namun, di dunia kerja kita akan bertemu dengan banyak orang dari latar belakang pendidikan dan perspektif yang berbeda-beda. Kita akan menemukan rekan-rekan kerja dari sekolah akuntansi, sekolah desain, sekolah manajemen, dan lain sebagainya. 
 
Disinilah kita akan memahami bahwa jaringan atau koneksi itu sangat penting. Meskipun untuk beberapa orang hal ini sangatlah sulit, terlebih lagi untuk orang introvert. Namun, jaringan bisnis yang luas akan membantu karier kita di masa depan. Apabila dulu di sekolah bisnis kita akan belajar tentang koneksi bisnis, maka di dunia kerja kita harus menerapkannya secara apik.

4. Ternyata, Kepentingan Bersama Perlu Diprioritaskan daripada Kepentingan Pribadi. 

Dunia kerja akan mengajarkan kita suatu pelajaran penting di dalam hidup bahwa kemajuan bersama jauh lebih penting daripada kemajuan pribadi. Kita bekerja atas nama perusahaan yang nantinya akan membawa kebaikan untuk banyak orang. Meskipun kita seorang wirausahawan atau entrepreneur sekalipun, kita tetap perlu membangun bisnis yang memberikan banyak kebaikan untuk orang lain, bukan hanya tentang diri kita sendiri. Dunia kerja dan bisnis secara nyata akan mengajarkan kita semua tentang hal itu. 

5. Membantu tanpa Rasa Pamrih. 

Saya yakin semua orang pasti ingin sukses, tidak ada satupun orang yang ingin gagal secara terus-menerus di dalam hidupnya. Seringkali kita berpikir bahwa dengan menolong orang lain, sama saja seperti mempersilahkan orang lain untuk mendapatkan kesuksesan terlebih dahulu daripada kita. 
 
Padahal tidak ada satupun orang di dunia ini yang bisa meraih kesuksesan tanpa bantuan dari orang lain. Kami bisa katakan bahwa itu adalah hal yang MUSTAHIL. Intinya, ketika kita membantu orang lain, ini sama saja seperti mempermudah kesuksesan kita. Orang-orang di sekitar kita akan sangat menyukai kinerja dan keterampilan bekerjasama yang kita miliki, sehingga suatu saat nanti orang-orang juga akan membantu kita untuk meraih kesuksesan.  
 

6. Lebih Terbuka untuk Mengakui Keunggulan Orang Lain.

Tuhan memberikan kelebihan atau keunggulan yang dimiliki oleh setiap orang. Jadi, keunggulan yang dimiliki oleh setiap orang adalah hal alamiah. Tidak ada yang perlu dipusingkan atau disesali dari keunggulan yang dimiliki oleh orang lain. 
 
Diri kita pun memiliki keunggulan yang mungkin tidak dimiliki oleh rekan-rekan kerja kita. Mungkin ketika kita masih mengenyam pendidikan di sekolah bisnis, kita bisa saling berlomba-lomba untuk mendapatkan IPK yang paling tertinggi atau merasa gengsi untuk mengakui kecerdasan teman kita. Namun di dalam dunia kerja, kita perlu mengakui keunggulan satu sama lain agar lingkungan kerja yang nyaman dapat tercipta dengan mudah.  
 

7. Menyadari bahwa Semua orang Memiliki Kesempatan yang Sama. 

Pola pikir meritokrasi juga akan berkembang ketika kita memasuki dunia bisnis dan kerja. Tidak peduli apapun gelar pendidikan kita, satu hal yang perlu disadari adalah semua orang memiliki kesempatan yang sama. Semua orang datang ke tempat kerja untuk mendapatkan penghasilan (finansial) dan mengembangkan diri mereka. Jadi, semua orang berhak untuk berprestasi dan mendapatkan kesempatan yang merata.

8. Menyadari bahwa Setiap Orang Berasal dari Budaya yang Berbeda-beda. 

Ketika masih di sekolah bisnis, mungkin kita hanya akan bertemu dengan orang-orang yang mayoritas berasal dari tempat yang sama. Misalnya, kebanyakan dari peserta sekolah bisnis berasal dari kota-kota besar. Namun saat kita memasuki dunia kerja, keanekaragaman suku dan budaya akan sangat terlihat. Apalagi jika rekan-rekan Career Advice bekerja di Perusahaan Multinasional. Rekan pembaca akan bertemu dengan orang-orang dari Amerika Serikat, Inggris, Singapura, dan lain sebagainya. 
 
Pada saat itulah rekan pembaca bisa belajar berbagai bahasa, kultur dan nilai-nilai yang belum pernah kita ketahui sebelumnya, juga bersikap toleransi dengan mereka. Ini merupakan pelajaran hidup yang sangat berharga yang mungkin tidak akan didapatkan di dalam sekolah bisnis manapun. 

9. Bertahan pada Pekerjaan Demi Kesuksesan yang Diinginkan. 

Dunia kerja juga akan mengasah kemampuan kita untuk selalu bertahan pada segala tantangan hidup yang datang silih berganti. Tidak ada waktu untuk mengeluh, mundur atau menyerah terhadap segala kesulitan yang ada. Kita akan belajar untuk bertahan demi mendapatkan kesuksesan yang diinginkan. 
 
Ternyata ada banyak pelajaran hidup yang tidak bisa kita dapatkan dari sekolah bisnis manapun. Mungkin inilah alasannya mengapa banyak orang yang beranggapan bahwa pelajaran hidup yang berharga tidak hanya bisa didapatkan di dalam kelas atau ruangan, namun kita bisa meraihnya dimanapun kita berada. Untuk itu, tetap semangat dan terus berjuang ya rekan-rekan Career Advice.
Featured Career Advices

Rahasia Sukses Wawancara Kerja: Pertanyaan yang Paling Sering Ditanyakan

Rahasia Sukses Wawancara Kerja: Pertanyaan yang Paling Sering Ditanyakan

Rahasia Sukses Wawancara Kerja: Pertanyaan yang Paling Sering Ditanyakan

Rahasia Sukses Wawancara Kerja: Pertanyaan yang Paling Sering Ditanyakan

Menggunakan Media Sosial untuk Meningkatkan Brand Awareness

Menggunakan Media Sosial untuk Meningkatkan Brand Awareness

Menggunakan Media Sosial untuk Meningkatkan Brand Awareness

Menggunakan Media Sosial untuk Meningkatkan Brand Awareness

Cara Mengatasi Overthinking untuk Tetap Produktif

Cara Mengatasi Overthinking untuk Tetap Produktif

Cara Mengatasi Overthinking untuk Tetap Produktif

Cara Mengatasi Overthinking untuk Tetap Produktif

Mengatasi “Quarter-Life Crisis”: Langkah Menuju Karier Impian

Mengatasi “Quarter-Life Crisis”: Langkah Menuju Karier Impian

Mengatasi “Quarter-Life Crisis”: Langkah Menuju Karier Impian

Mengatasi “Quarter-Life Crisis”: Langkah Menuju Karier Impian

Bagaimana ChatGPT dan AI Mengubah Cara Kita Bekerja?

Bagaimana ChatGPT dan AI Mengubah Cara Kita Bekerja?

Bagaimana ChatGPT dan AI Mengubah Cara Kita Bekerja?

Bagaimana ChatGPT dan AI Mengubah Cara Kita Bekerja?

5 Langkah Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis di Tempat Kerja

5 Langkah Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis di Tempat Kerja

5 Langkah Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis di Tempat Kerja

5 Langkah Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis di Tempat Kerja

Bagaimana Mengatasi Deadline Ketat Tanpa Stres Berlebihan

Bagaimana Mengatasi Deadline Ketat Tanpa Stres Berlebihan

Bagaimana Mengatasi Deadline Ketat Tanpa Stres Berlebihan

Bagaimana Mengatasi Deadline Ketat Tanpa Stres Berlebihan

Kenali Demensia Alzheimer Sejak Dini

Kenali Demensia Alzheimer Sejak Dini