STUDILMU Career Advice - Apa Itu Keterampilan Sosial dalam Kerjasama Tim?

Apa Itu Keterampilan Sosial dalam Kerjasama Tim?


by STUDiLMU Editor
Posted on Oct 11, 2019

Apa Pengertian dari Keterampilan Sosial? 

Kami yakin rekan-rekan Career Advice pasti pernah mendengar istilah “Keterampilan Sosial” atau Social Skills sebelumnya. Namun, ada baiknya jika kita menyimak kembali bersama-sama tentang apa yang dimaksud dengan keterampilan sosial ini. Keterampilan sosial atau social skills adalah salah satu soft skill yang sangat diperlukan sebagai representasi dari kualitas pribadi seseorang. 
 
Disadari atau tidak, setiap manusia sudah belajar keterampilan sosial sejak mereka kecil. Bahkan, jauh sebelum kita bisa berbicara, kita sudah mempelajari keterampilan sosial atau social skills bersama orang tua atau pengasuh kita di rumah. Wah, keren juga ya! Dengan kata lain, semenjak kecil hingga sekarang, keterampilan sosial memang sudah sangat melekat dalam kehidupan kita. Keterampilan ini terbawa sampai kita sudah dewasa dan masuk ke dalam dunia kerja seperti sekarang ini. 
 
Di dunia kerja, sebutan lain dari keterampilan sosial (social skills) adalah keterampilan interpersonal. Ketika seseorang menggunakan aspek-aspek keterampilan sosial ke dalam kehidupan sehari-harinya, maka ini disebut sebagai sosialisasi. Jadi baik keterampilan sosial maupun keterampilan interpersonal, keduanya sama-sama mengacu pada interaksi dengan orang lain. 
 
Lantas, mengapa keterampilan sosial sangat penting di dalam dunia kerja? Hampir setiap pekerjaan di muka bumi ini sangat memerlukan keterampilan sosial (social skills) yang baik. Logikanya, ketika kita harus bekerjasama di dalam tim, maka kita perlu bergaul dan berinteraksi dengan sangat baik bersama mereka. 
 
Ketika kita bekerja dengan klien dan pelanggan, maka kita harus memiliki keterampilan yang baik dalam mendengarkan keluh kesah mereka. Atau, jika kita adalah seorang pemimpin atau manajer, maka kita perlu memiliki keterampilan sosial dalam memotivasi para karyawan kita.  
 
Bagaimana dengan pekerjaan yang tidak menuntut kita untuk berinteraksi lebih dengan orang lain? Jawabannya, kita tetap memerlukan keterampilan sosial meskipun kita akan sangat jarang berinteraksi dengan orang banyak. Contohnya, seorang pelukis mungkin akan lebih banyak menyendiri daripada berbicara dengan orang di sekitarnya. Namun, ketika dirinya harus menjelaskan tentang nilai-nilai seni apa yang termasuk ke dalam lukisan tersebut, maka mau-tidak-mau pelukis harus bisa menjelaskannya dengan baik, dan itu memerlukan keterampilan sosial. 
 

Apa Saja Keterampilan Sosial (Interpersonal) yang Dibutuhkan dalam Kerjasama Tim?

Keterampilan sosial atau keterampilan interpersonal menjadi hal yang sangat penting di dalam dunia kerja karena hasil penelitian menunjukkan bahwa ketika seseorang memiliki keterampilan sosial atau keterampilan interpersonal yang buruk, maka individu tersebut akan sulit untuk dipromosikan di tempat kerjanya. Bahkan yang lebih buruknya lagi, karyawan tersebut bisa kehilangan pekerjaannya karena tidak pandai berinteraksi dengan orang lain. Coba deh bayangkan, akan ada berapa banyak kesalahpahaman yang timbul ketika seseorang tidak memiliki keterampilan sosial (interpersonal) yang baik?
 
Setelah bersama-sama memahami definisi keterampilan sosial, sekarang mari kita membahas tentang apa saja keterampilan sosial dalam kerjasama tim yang perlu dimiliki oleh setiap individu. Menurut website the balance careers dot com, ada 7 tipe-tipe keterampilan sosial (interpersonal) yang sangat penting untuk membangun kerjasama tim yang baik di tempat kerja. Yuk, kita simak penjelasannya berikut ini.
 

1. Menjalin Hubungan yang Baik dengan Semua Orang di Tempat Kerja. 

Salah satu hal yang paling menyenangkan di tempat kerja adalah ketika kita memiliki hubungan yang baik dengan semua orang di tempat kerja. Mulai dari staf resepsionis, satpam, office boy, rekan kerja, klien, bahkan sampai kepada CEO perusahaan, semuanya suka berinteraksi dengan kita. Disadari atau tidak, kita akan menghabiskan banyak waktu dengan orang-orang di tempat kerja. Bayangkan jika dalam sehari kita bekerja selama 8 jam dari hari Senin sampai Jumat, maka dalam seminggu kita akan menghabiskan waktu berinteraksi dengan orang-orang di kantor selama 40 jam/ minggu. 
 
Untuk membangun kerjasama tim yang baik, membina hubungan yang harmonis dengan orang-orang di kantor adalah langkah utama yang perlu kita terapkan. Secara tidak langsung, hubungan yang baik akan membantu kita untuk menyelesaikan pekerjaan dengan sebaik mungkin. Akan ada banyak orang yang mau membantu kita ketika kita merasa kesulitan, entah dengan memberikan suatu panduan, membantu mengeprintkan dokumen, dan lain sebagainya. 
 
Bagaimana jika kita harus menghadapi rekan kerja atau manajer yang menyebalkan? Kuncinya, hadapi mereka dengan sabar dan tetap profesional. Keterampilan sosial (interpersonal) mengajarkan kita untuk melakukan hal itu. Kita tidak akan pernah tahu, mungkin lama-kelamaan sikap mereka akan berubah menjadi lebih baik dengan kita. Dengan begitu, kerjasama tim yang baik akan tetap terjaga.  
 

2. Selalu Mencoba Memahami Perasaan Orang Lain. 

Kerjasama tim yang baik tidak akan pernah tercipta jika kita tetap mempertahankan ego masing-masing. Salah satu keterampilan sosial (interpersonal) yang sangat diperlukan di dunia kerja adalah mau mencoba memahami apa yang dirasakan oleh orang lain. Sikap seperti ini sering juga disebut sebagai empati. Dimana kita mencoba untuk “menenggelamkan diri” ke dalam permasalahan yang dirasakan oleh orang lain. Seakan-akan kita pernah merasakan atau sedang merasakan permasalahan yang sama. 
 
Dengan bersikap empati, kita akan lebih mudah untuk mengembangkan hubungan yang baik dengan orang lain. Ketika kita bersikap empati, orang-orang akan sangat suka berinteraksi dan dekat dengan kita. Nah kondisi seperti ini nantinya akan membangun kerjasama tim yang kuat, dimana setiap anggota tim bisa saling menguatkan satu sama lain. 
 

3. Mendengarkan Orang Lain secara Aktif dan Seksama. 

Berhubungan dengan poin di atas, kita tidak akan bisa memahami perasaan orang lain atau bersikap empati, jika kita tidak mau mendengarkan orang lain secara aktif dan seksama. Orang-orang yang bukan pendengar yang baik akan menganggap bahwa dirinya adalah satu-satunya individu yang paling dari segala-galanya. Sehingga, ketika orang lain menceritakan keluh kesahnya, individu ini akan menjawabnya seakan-akan dialah yang paling mengenaskan. Di satu sisi, ketika orang lain ingin berbagi kebahagiaan dengan menceritakan prestasinya, individu ini malah akan membanggakan dirinya kembali. Seakan-akan dirinya lah yang paling hebat daripada yang lain. 
 
Dengan mendengarkan secara aktif berarti kita melibatkan diri kita sepenuhnya dengan lawan bicara. Akan ada begitu banyak kesalahpahaman yang terjadi ketika tidak ada satu orang pun yang mau mendengarkan dengan aktif. Konsekuensinya, kita akan kesulitan untuk membentuk kerjasama tim yang baik di tempat kerja. 

4. Menunjukkan Rasa Hormat kepada Orang Lain di Tempat Kerja. 

Apabila kita ingin dihormati oleh orang lain di tempat kerja, maka keterampilan sosial (interpersonal) mengajarkan kita untuk bersikap hormat juga kepada orang lain. Dengan kata lain, kita tidak akan pernah dihormati oleh orang lain, jika diri sendiri saja tidak mau menghormati orang lain.  
 
Dalam keterampilan sosial (interpersonal) ada beberapa kata yang harus kita sertakan dalam setiap ucapan penting ketika berinteraksi dengan orang lain. Contohnya adalah sebagai berikut:
- Saat kita ingin meminta bantuan pada orang lain, maka jangan lupa ucapkan kata “tolong”. 
- Saat kita secara sengaja atau tidak sengaja menyakiti hati orang lain atau menyusahkan mereka, maka jangan lupa ucapkan kata “maaf”. 
- Ketika kita harus jalan melewati beberapa orang yang mungkin lebih tinggi jabatannya dari kita, maka kita perlu mengucapkan kata “permisi”, dan lain sebagainya. 
 
Selain kata-kata di atas, kita juga perlu melakukan kontak mata saat orang lain sedang berbicara dengan kita. Dengan sikap yang seperti itu, lawan bicara kita akan merasa dihormati dan dihargai, karena sikap kita menunjukkan pembicaraan mereka adalah hal yang penting dan mereka adalah orang yang perlu diberikan perhatian oleh kita. Perlu kita ingat bahwa tidak akan pernah ada kerjasama tim yang baik di dalam suatu perusahaan, jika kita tidak saling menghormati satu sama lain. 

5. Melakukan Tindakan atau Memberikan Respon yang Tepat. 

Kenyataannya, keterampilan sosial (interpersonal) bukan hanya tentang hal-hal yang kita katakan di tempat kerja, tetapi hal ini juga mencakup tindakan atau hal-hal yang kita lakukan. Memiliki keterampilan sosial yang baik saja tidak akan cukup, jika kita tidak melakukan tindakan yang benar. 
 
Salah satu contoh respon yang tepat adalah ketika rekan kerja kita mengajak kita berbicara. Maka respon yang tepat selain mendengarkan dengan baik dan melakukan kontak mata adalah berdiri minimal berjarak satu lengan dengan mereka. Dengan melakukan hal ini berarti kita sedang menghargai ruang pribadi rekan kerja kita. Karena pada kenyataannya, tidak ada orang yang suka berinteraksi dengan orang lain dalam posisi yang sangat dekat, sampai-sampai mereka tidak memiliki ruang pribadi sedikit pun. Jika kita terus bertindak tidak benar atau memberikan respon yang kurang baik, maka tidak akan ada satu orang pun yang mau membangun kerjasama tim yang baik dengan kita.
 

6. Melakukan Kerjasama yang Baik dengan Orang Lain di Tempat Kerja. 

Keterampilan sosial (interpersonal) ke-6 yang perlu kita miliki di tempat kerja adalah mau bekerjasama dengan rekan kerja kita yang lainnya, baik di dalam departemen yang sama maupun departemen yang berbeda. Ini merupakan bagian paling terpenting di dalam keterampilan sosial (interpersonal) yang dapat membantu kita untuk membangun kerjasama tim yang baik dan kompak. 
 
Kami tahu bahwa setiap karyawan memiliki tugas, tujuan dan tanggung jawabnya masing-masing, akan tetapi perlu diingat bahwa seluruh karyawan di dalam perusahaan tersebut sedang mengejar tujuan (visi misi) yang sama. Tanpa kerjasama yang kuat, maka organisasi atau perusahaan manapun akan kesulitan untuk meraih tujuan mereka. 
 
Jadi, setiap kali sebelum proyek kelompok atau diskusi dimulai, pastikan bahwa setiap orang memahami tentang apa yang diharapkan oleh orang lain, dan selalu ingat bahwa kita semua sama-sama sedang mengejar tujuan yang sama. Dengan cara ini, kita perlu memastikan bahwa setiap orang berkesempatan untuk menyampaikan ide-ide, asumsi dan pemikirannya yang lain. Kerjasama yang baik akan menghadirkan kerjasama tim yang kuat. 
 

7. Memiliki Sikap Positif yang Luar Biasa. 

Poin terakhir ini juga tidak kalah penting loh, rekan-rekan. Memiliki sikap positif yang luar biasa sangat cocok menjadi kesimpulan dari beberapa keterampilan sosial (interpersonal) lainnya. Semuanya hanya akan menjadi sia-sia, jika kita tidak menguncinya dengan sikap positif kepada orang lain di tempat kerja. 
 
Dengan memiliki sikap positif secara keseluruhan, ini akan memengaruhi banyak aspek pekerjaan kita. Orang-orang yang senantiasa bersikap positif akan lebih mudah mencapai kesuksesan. Mereka akan lebih sering dipromosi ke jabatan yang lebih baik dan mereka akan lebih dipercaya untuk memegang proyek-proyek kerja yang penting. 
 
Di bawah ini adalah beberapa hal yang dapat membantu kita dalam meningkatkan sikap positif di tempat kerja:  
- Bersyukur atas pekerjaan yang kita miliki sekarang.
- Menghindari pikiran negatif dan jauhi sikap mengeluh.
- Tenangkan diri ketika merasa sedih, khawatir atau ketakutan. 
- Kelilingi diri kita dengan orang-orang positif. 
- Beri hadiah kecil untuk diri sendiri, seperti makan makanan kesukaan ketika kita sudah berhasil menyelesaikan suatu pekerjaan yang berat. 
 
Pada akhirnya, orang-orang yang memiliki sikap positif akan memiliki kemudahan dalam membangun tim kerja yang kuat.
 
Nah, itulah pengertian keterampilan sosial yang juga disebut sebagai keterampilan interpersonal, yang mana keterampilan ini sangat diperlukan dalam membentuk kerjasama tim yang kuat di dalam organisasi atau perusahaan. Yuk, kita latih keterampilan sosial (interpersonal) kita mulai dari sekarang. Selamat mencoba ya, rekan-rekan Career Advice.
Featured Career Advices

Rahasia Sukses Wawancara Kerja: Pertanyaan yang Paling Sering Ditanyakan

Rahasia Sukses Wawancara Kerja: Pertanyaan yang Paling Sering Ditanyakan

Rahasia Sukses Wawancara Kerja: Pertanyaan yang Paling Sering Ditanyakan

Rahasia Sukses Wawancara Kerja: Pertanyaan yang Paling Sering Ditanyakan

Menggunakan Media Sosial untuk Meningkatkan Brand Awareness

Menggunakan Media Sosial untuk Meningkatkan Brand Awareness

Menggunakan Media Sosial untuk Meningkatkan Brand Awareness

Menggunakan Media Sosial untuk Meningkatkan Brand Awareness

Cara Mengatasi Overthinking untuk Tetap Produktif

Cara Mengatasi Overthinking untuk Tetap Produktif

Cara Mengatasi Overthinking untuk Tetap Produktif

Cara Mengatasi Overthinking untuk Tetap Produktif

Mengatasi “Quarter-Life Crisis”: Langkah Menuju Karier Impian

Mengatasi “Quarter-Life Crisis”: Langkah Menuju Karier Impian

Mengatasi “Quarter-Life Crisis”: Langkah Menuju Karier Impian

Mengatasi “Quarter-Life Crisis”: Langkah Menuju Karier Impian

Bagaimana ChatGPT dan AI Mengubah Cara Kita Bekerja?

Bagaimana ChatGPT dan AI Mengubah Cara Kita Bekerja?

Bagaimana ChatGPT dan AI Mengubah Cara Kita Bekerja?

Bagaimana ChatGPT dan AI Mengubah Cara Kita Bekerja?

5 Langkah Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis di Tempat Kerja

5 Langkah Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis di Tempat Kerja

5 Langkah Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis di Tempat Kerja

5 Langkah Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis di Tempat Kerja

Bagaimana Mengatasi Deadline Ketat Tanpa Stres Berlebihan

Bagaimana Mengatasi Deadline Ketat Tanpa Stres Berlebihan

Bagaimana Mengatasi Deadline Ketat Tanpa Stres Berlebihan

Bagaimana Mengatasi Deadline Ketat Tanpa Stres Berlebihan

Kenali Demensia Alzheimer Sejak Dini

Kenali Demensia Alzheimer Sejak Dini