Bagaimana dengan Pengertian Komunikasi dan Unsur Komunikasi?
Komunikasi, sebuah kata yang sudah tidak asing lagi ditelinga ribuan orang yang tinggal di dunia ini. Sebagai makhluk sosial, manusia tidak bisa bertahan hidup dan hidup sendirian tanpa kehadiran manusia lainnya. Untuk berinteraksi dengan manusia lainnya, kita perlu memiliki suatu keterampilan mutlak yaitu, komunikasi.
Setiap kali kita berbicara dengan orang lain, mengirim pesan melalui kolom chat, menyampaikan presentasi bisnis, mengangkat telepon klien, semua itu masuk ke dalam bagian komunikasi. Lantas, apa pengertian komunikasi secara umum? Komunikasi adalah suatu proses yang mengacu pada kegiatan pertukaran informasi atau pesan antara dua orang atau lebih. Agar tujuan komunikasi dapat berjalan dengan baik, maka pihak-pihak yang berkaitan dalam proses komunikasi ini harus mau untuk saling bertukar informasi, sehingga semua pihak dapat memahami satu sama lain. Meskipun pengertian komunikasi di atas terlihat cukup simpel, namun proses komunikasi yang ada ternyata tidak semudah yang kita bayangkan loh, rekan-rekan. Dalam komunikasi, kita akan menemukan fungsi komunikasi, strategi komunikasi, jenis-jenis komunikasi, bahkan unsur-unsur komunikasi yang tidak kalah penting untuk kita ketahui.
5 Unsur Komunikasi yang Perlu Kita Ketahui
Berbicara tentang unsur komunikasi, apakah rekan pembaca memiliki bayangan tentang apa yang dimaksud dengan unsur komunikasi? Unsur komunikasi adalah hal-hal mendasar yang harus ada di dalam proses komunikasi. Nah pada artikel kali ini, kita akan membahas tentang apa saja unsur komunikasi yang perlu kita ketahui di dalam proses komunikasi.
Menurut website thoughtco dot com, ada 5 unsur komunikasi utama di dalam setiap proses komunikasi yang terjadi. Tidak hanya itu, ada juga faktor-faktor lain yang ikut masuk ke dalam proses komunikasi tersebut. Langsung saja yuk kita simak penjelasannya berikut ini.
1. Pengirim (The Sender).
Sebuah proses komunikasi tidak akan pernah bisa dimulai, jika proses komunikasi tersebut tidak memiliki kehadiran sang pengirim atau the sender. Ibaratnya, “tidak akan ada asap, bila tidak ada api”, maka pengirim pesan atau informasi adalah api dalam kiasan ini.
Pengirim atau the sender juga disebut sebagai komunikator atau narasumber. Dalam hal ini, seorang pengirim pasti memiliki beberapa jenis informasi yang ingin disampaikan kepada orang lain. Misalnya, suatu perintah, pertanyaan, ide (gagasan), pendapat, atau pernyataan. Eits, tapi sang pengirim tidak bisa langsung begitu saja dalam menyampaikan informasi. Pengirim informasi harus membentuk atau merangkai pesan yang ingin disampaikan olehnya ke dalam kata-kata yang mudah dipahami orang lain.
Seperti apa pesan yang mudah dipahami orang lain? Misalnya, kita harus melihat kepada siapa kita akan berbicara. Apakah dia berbicara dalam bahasa yang sama dengan kita? Jika berbeda, bahasa apa yang digunakannya? Apakah orang tersebut paham dengan jargon-jargon yang akan kita gunakan? dan lain sebagainya. Ketika semuanya sudah dipikirkan dan kita sudah merangkai informasi dalam bentuk yang mudah dipahami orang lain, maka kita bisa beranjak ke unsur komunikasi lainnya.
2. Penerima (The Receiver).
Di awal artikel ini kami sudah menyampaikan sedikit bahwa proses komunikasi hanya bisa dilakukan jika ada dua orang atau lebih. Nah, jumlah minimal atau dua orang tersebut diisi oleh seorang pengirim dan seorang penerima. Dengan kata lain, jika ada seorang pengirim, maka harus ada seorang penerima.
Dalam hal ini, agar sang penerima dapat memahami informasi dari pengirim, maka sebelumnya penerima harus memastikan bahwa dirinya dapat menerima informasi atau pesan dari sang pengirim. Setelah itu, penerima pesan baru dapat menerjemahkan, menafsirkan, memahami atau menginterpretasi pesan yang dikirim oleh sang pengirim.
3. Pesan atau Informasi.
“Ada gula, ada semut” sama halnya dengan “Ada pesan, maka ada komunikasi”. Proses komunikasi tidak akan berjalan tanpa unsur komunikasi ini yaitu, pesan atau informasi. Karena ada pesan dan informasi lah yang membuat sang pengirim ingin menyampaikan pesan ini kepada penerima. Lalu, apa sih yang dimaksud dengan pesan? Pesan atau informasi adalah konten yang ingin disampaikan oleh pengirim kepada penerima. Pesan atau informasi yang disampaikan dapat diiringi dengan bahasa tubuh (body language) dan nada suara yang tepat. Ketika tiga unsur komunikasi tersebut digabungkan, maka akan menjadi: pengirim, penerima, dan pesan (informasi).
4. Media atau Sarana Komunikasi.
Sayangnya, proses komunikasi bukan hanya memerlukan pengirim, penerima dan pesan saja. Namun, proses komunikasi juga memerlukan unsur komunikasi lainnya yaitu, media atau sarana komunikasi. Fungsi media atau sarana komunikasi adalah sebagai saluran atau sarana yang bisa kita gunakan dalam mengirimkan pesan atau informasi kepada penerima. Bagaimana contohnya? Ketika saya ingin melakukan presentasi bisnis kepada para klien, saya menyampaikannya dengan menggunakan laptop, projector dan slide. Selain itu, saat saya ingin mengirim chat kepada rekan kerja, maka saya bisa menggunakan handphone untuk mengirim sms kepada dirinya.
5. Umpan Balik (Feedback).
Proses komunikasi dapat mencapai titik akhirnya ketika pesan telah berhasil dikirim, diterima, dan dipahami oleh sang penerima pesan. Eits, tidak sampai disitu saja. Sang penerima pun telah merespon pesan atau informasi tersebut dengan kalimat yang menunjukkan bahwa dirinya memahami pesan atau informasi yang disampaikan. Balasan dari penerima pesan nantinya disebut sebagai umpan balik atau feedback.
Nah, feedback atau umpan balik ini bisa disampaikan secara tertulis atau verbal. Selain itu, ini juga dapat disampaikan melalui tindakan secara langsung maupun tidak langsung.
Apakah Ada Faktor-Faktor Lain dalam Proses Komunikasi?
Jawabannya, ya ada! Ada dua faktor tambahan yang semakin melengkapi proses komunikasi. Yuk, kita simak kedua poin tersebut.
1. Noise
Dalam proses komunikasi, noise bisa berupa gangguan apapun yang dapat mempengaruhi pesan yang dikirim oleh sang pengirim dan diterima serta dipahami oleh sang penerima pesan.
2. Konteks
Layaknya noise atau kebisingan, konteks memiliki peran yang penting dalam menentukan keberhasilan proses komunikasi. Ketika kita membuat percakapan pribadi dengan teman akrab, kita mungkin akan memberikan informasi yang detail kepada dirinya. Namun, biasanya kita akan kesulitan untuk menggambarkan informasi secara rinci ketika kita merasa canggung dengan sang penerima informasi.
Dengan kata lain, kedua faktor tersebut dapat mempengaruhi keberhasilan proses komunikasi yang kita lakukan, karena sejatinya proses komunikasi tidak selalu berjalan mudah seperti yang kita bayangkan.
Setelah menyimak pengertian komunikasi dan unsur-unsur komunikasi di atas, kami berharap rekan-rekan pembaca dapat menjalankan proses komunikasi dengan sebaik mungkin pada orang-orang di sekitar Anda. Jadi, selamat berkomunikasi ya, rekan-rekan Career Advice.