Leadership
Apakah Anda Seorang Pemimpin?
by
STUDiLMU Editor
Posted on
Dec 07, 2018
Jika Anda telah membuat nama untuk diri Anda sendiri sebagai orang yang berkinerja tinggi dan diakui sebagai pemimpin yang berpotensi besar, akan segera tiba hari ketika Anda harus berhenti melakukan semua hal hebat dan berganti menjadi
pemimpin yang efektif.
Sebagai seorang pemimpin, Anda tidak lagi bertanggung jawab untuk "melakukan." Anda bertugas untuk membantu orang lain melakukan tugas itu dengan baik. Memimpin dan melakukan adalah hal yang berlawanan, dan mungkin sulit bagi Anda untuk "beralih", tetapi beralihlah agar Anda menjadi lebih dari sekadar pelaku.
Bahkan jika Anda belum berada dalam posisi manajemen, Anda dapat mulai mempelajari keterampilan ini. Untuk memberi Anda permulaan, berikut adalah tiga hal yang dapat Anda pelajari dan terapkan saat mengalami transisi dari melakukan hingga memimpin.
1. Menjadi Spesialis yang Berpengetahuan
Memimpin adalah menyusun sumber daya Anda dan melangkah keluar dari zona nyaman Anda. Anda mungkin membangun kesuksesan sebagai spesialis yang mahir dalam mengetahui topik Anda atau bidang bisnis Anda. Itu salah satu alasan Anda dipromosikan. Tetapi ketika Anda melangkah lebih tinggi, Anda akan dihargai untuk memahami bisnis dan berbagai bagian bisnis yang terintegrasi ke dalam keseluruhan.
Sudah waktunya Anda berhenti menghapus email masuk dan mulai menjadikan email-email tersebut sebagai informasi yang dapat berkontribusi pada pengetahuan Anda akan hal yang terjadi di luar departemen Anda. Selain itu, mulailah berjejaring di luar tim Anda, mencari orang-orang seperti Anda yang menjadi ahli materi yang mencoba memperluas wilayah mereka ke area bisnis lainnya. Saat Anda mulai memperdagangkan pengetahuan, Anda akan menjadi saling terhubung satu sama lain.
Jika Anda bekerja di bidang keuangan, misalnya, rekrut beberapa teman baru yang cerdas dalam penelitian, teknik, manufaktur, dan pemasaran. Kemudian, Anda tidak hanya memiliki kontak ahli dalam bidang masing-masing, tetapi dengan berkolaborasi dengan mereka, Anda akan mulai belajar pengetahuan itu sendiri dan menjadi lebih utuh di dalam perusahaan.
2. Miliki Kegagalan Anda, Bukan Kesuksesan Anda
Hingga saat ini, Anda mungkin telah menunjukkan pencapaian Anda dan mempromosikan nilai Anda ke rantai komando. Nah, bersiaplah untuk merubah hal itu. Dalam transisi dari melakukan hingga memimpin, Anda harus mengevaluasi kembali cara Anda menghadapi keberhasilan dan kegagalan. Anda harus bersedia menempatkan diri Anda disana, mengambil risiko, dan bertanggung jawab atas keberhasilan dan kegagalan. Itulah yang membuat Anda menjadi seorang pemimpin hebat. Untuk menjadi pemimpin yang hebat, Anda harus membiasakan diri untuk membiarkan tim Anda memiliki kemenangan, sementara Anda bertanggung jawab atas risiko dan kegagalan.
Pemimpin sejati cukup rendah hati untuk meminta maaf secara terbuka dan bersorak-sorai secara pribadi. Pemimpin tidak dapat membual tentang
kesuksesan mereka karena
mereka
berbicara tentang tim mereka dan
kontribusi tim mereka. Dan jika mereka merasa sangat baik tentang diri mereka sendiri, mereka membanggakan diri di rumah atau dengan teman dekat, tetapi tidak secara terbuka. Terlebih lagi, seorang pemimpin akan meminta maaf dan bertanggung jawab atas tindakannya ketika ada yang salah.
Jadi, bagaimana para pemimpin dapat menampilkan keterampilan ini, meskipun mereka belum berpengalaman dalam
peran kepemimpinan? Beri pengakuan kepada publik atas usaha yang dilakukan tiap individu. Ketika tim tersebut mengalami kemunduran, jangan menyalahkan. Sebaliknya, angkat tangan Anda untuk menjadi orang yang menyampaikan kabar buruk kepada manajemen, bersama dengan rencana selanjutnya agar tim dapat bergerak maju.
3. Ubah Daftar Tugas Anda Menjadi Daftar yang Harus Dibawa
Cara terbaik untuk mempelajari
keterampilan kepemimpinan adalah tidak menunggu sampai Anda dipromosikan, tetapi untuk menghadapi tantangan manajemen terlebih dahulu, terlepas dari sudahkah Anda berada dalam posisi pengawasan atau belum.
Tantangan Anda adalah Anda harus mengidentifikasi tugas atau proyek yang saat ini ada di daftar tugas Anda, seperti tugas di tempat kerja atau proyek di luar tempat kerja, seperti acara bakti sosial atau acara asosiasi profesional. Kemudian, cobalah untuk mencapai hasil akhir dengan memimpin, tidak melakukan pekerjaan.
Untuk melakukan ini dengan baik di tempat kerja, Anda harus mengenal rekan-rekan Anda, hal-hal yang memotivasi mereka, dan aspirasi karir mereka. Dapatkan kejelasan tentang tujuan atau hasil akhir proyek, bagikan tujuan Anda dengan bos Anda, dan tawarkan untuk menyertakan rekan Anda yang bersemangat untuk terlibat. Jangan memberi tahu mereka hal yang harus dilakukan, tetapi bekerjalah bersama untuk menciptakan tujuan, harapan, dan pertanggungjawaban yang jelas dengan mengajukan pertanyaan seperti "Bagaimana kita akan
mengukur kesuksesan?" "Langkah apa yang perlu kita lakukan untuk mewujudkannya?" dan "Bagaimana kita akan merayakan ketika kita mencapai ini?" Dengan mengalihkan fokus dari diri sendiri dan ke anggota tim, Anda akan belajar seni kepemimpinan yang berharga. Biarkan tim memiliki kemenangan saat Anda memiliki kegagalan, dan ubah daftar tugas Anda menjadi daftar yang akan dibuat.
Singkatnya, bukan melakukan, tetapi memimpin.