Innovation
Bagaimana Artificial Intelligence dapat Membantu Perusahaan Media?
by
STUDiLMU Editor
Posted on
Aug 22, 2019
Tentang Artificial Intelligence dan Perusahaan Media
Artificial Intelligence atau Kecerdasan Buatan adalah salah satu cabang dari ilmu komputer yang menekankan untuk penciptaan mesin cerdas yang dapat berpikir atau berperilaku layaknya otak manusia.
Artificial Intelligence atau Kecerdasan Buatan telah menjadi bagian yang sangat penting dalam sejarah teknologi dan bagian yang sangat terkenal dalam industri teknologi. Contoh kecerdasan buatan atau artificial intelligence sangat dekat dengan kehidupan sehari-hari kita. Misalnya, penggunaan aplikasi maps yang memudahkan kita dalam memprediksi waktu perjalanan, kemacetan dan lain sebagainya. Seperti yang kita ketahui bahwa kebanyakan dari kita selalu melakukan mobilisasi dari satu tempat ke tempat lainnya, sehingga manfaat kecerdasan buatan atau artificial intelligence sangat memberikan bantuan yang berarti buat kelangsungan hidup manusia.
Dalam sejarah kecerdasan buatan atau artificial intelligence, tujuan
kecerdasan buatan bukan hanya membantu meningkatkan kualitas layanan pelanggan, namun juga membantu industri perusahaan untuk meningkatkan daya saing-nya sehingga tidak tertinggal dengan para kompetitor yang ada. Salah satu perusahaan yang menerima dampak positif dari perkembangan artificial intelligence atau kecerdasan buatan adalah perusahaan media.
Apa Bentuk Kontribusi yang Diberikan Artificial Intelligence pada Perusahaan Media?
Layaknya perusahaan-perusahaan di bidang manufaktur yang menghasilkan produk atau barang untuk dijual kepada konsumen, perusahaan media juga menghasilkan sesuatu yang sangat berarti, yaitu memproduksi atau mendistribusikan pesan-pesan atau informasi kepada para konsumen. Lingkup kerja perusahaan media secara inti adalah mengembangkan, memproduksi dan mendistribusikan pesan serta informasi tersebut untuk memberikan pendidikan, hiburan atau persuasi (bujukan) kepada para konsumennya.
Meskipun sama-sama menghasilkan produk, namun ada beberapa hal yang dapat membedakan perusahaan media dengan perusahaan lainnya. Salah satunya dapat dilihat dari “Hakikat Produk” yang melekat pada perusahaan media.
Pada hakikat produk, sebagian besar perusahaan media menghasilkan produk (komoditi) yang tidak bisa bertahan lama atau yang biasa kita sebut sebagai perishable commodity. Perishable commodity yang dihasilkan oleh perusahaan media adalah informasi. Kita tahu bahwa informasi adalah sesuatu yang sangat dinamis, sehingga dapat berubah-ubah seiring berjalannya waktu. Informasi yang dihasilkan perusahaan media seperti, berita, acara hiburan, talk show atau pesan-pesan motivasi yang dapat mempersuasif orang banyak. Meskipun produk yang dihasilkan oleh perusahaan media sangatlah bervariasi, namun tetap saja tidak tahan lama. Yap! Sifat tidak tahan lama ini memang menjadi karakteristik utama dari produk perusahaan media.
Masalahnya, bukan hanya tidak bertahan lama, perusahaan media juga menghadapi tantangan dan rintangan yang sangat besar. Apakah itu? Mereka yang bekerja di dalam perusahaan media harus memutar otak dan mendorong diri untuk terus berpikir kreatif agar dapat menjadi perusahaan media yang terdepan.
Ide-ide kreatif ini bertujuan untuk menyaingi para kompetitor baru yang bisa saja mendapatkan perhatian yang lebih dari para penonton atau audiens dari berita, informasi atau acara-acara yang mereka buat. Dengan kata lain, perusahaan media harus berjuang di berbagai lini depan dengan melawan layanan streaming,
media sosial, podcast, game, aplikasi-aplikasi ponsel pintar, dan lain sebagainya.
Kehadiran artificial intelligence atau kecerdasan buatan bagaikan “angin segar” bagi bisnis yang digeluti perusahaan media. Untuk bisa bersaing dengan baik, semuanya dapat ditentukan dengan bagaimana perusahaan media menerapkan data-data pada skala besar, terutama dalam upaya memahami audiens atau pelanggan mereka dan menggunakan data-data tersebut untuk membuka peluang bisnis baru.
Data-data yang dapat ditampilkan melalui Artificial Intelligence (AI) atau kecerdasan buatan mempermudah perusahaan media untuk
meningkatkan kepuasan pelanggan melalui metode personalisasi, meningkatkan mutu konten, memahami audiens secara lebih baik dan menjadi lebih responsif terhadap perubahan pasar atau perilaku konsumen.
Bagaimana caranya? Kita bisa menggunakan Artificial Intelligence (AI) atau kecerdasan buatan dalam membuat keputusan yang lebih baik dan lebih bijak pada skala besar. Seperti yang kita ketahui bahwa perkembangan teknologi telah merenggut pasar perusahaan media. Misalnya, kehadiran radio telah mengganggu usaha percetakan, sehingga orang-orang akan lebih suka mendengarkan radio daripada membaca koran atau majalah. Kehadiran media sosial seperti YouTube juga menarik audiens yang dulunya suka menonton acara-acara di televisi beralih ke layanan streaming video atau menonton berita melalui YouTube.
Dalam menghadapi persaingan ini, perusahaan media harus bisa mengubah cara bisnis mereka. Untuk mengubah cara berbisnis, pertama-tama perusahaan media harus bisa memahami target konsumen mereka. Memahami konsumen bukan hanya mengetahui demografi, namun juga mengetahui apa preferensi yang mereka miliki serta alasan di balik preferensi tersebut.
Artificial Intelligence atau Kecerdasan Buatan adalah solusi yang diperlukan perusahaan media dalam mengubah cara bisnis mereka. Dalam hal ini, artificial intelligence atau kecerdasan buatan dapat membantu perusahaan media untuk memproses sejumlah data yang besar dengan kategori yang beragam menjadi lebih mudah untuk dikelola. Dari data-data tersebut, kita akan mendapatkan berbagai informasi baru yang berkaitan dengan preferensi pelanggan, sehingga perusahaan media dapat membuat keputusan bisnis atau menciptakan
peluang bisnis baru yang lebih bijak, efektif dan tepat.
Dalam hal ini, perusahaan media dapat menerapkan Artificial Intelligence (AI) melalui satu lensa utama yaitu, personalisasi. Berikut ini adalah penjelasannya.
Menggunakan Artificial Intelligence untuk Mempersonalisasi Kepuasan Konsumen.
Kita tahu bahwa konsumen di era digital saat ini sangat suka untuk membeli, menggunakan atau menonton konten. Setiap konten-konten baru yang sangat kreatif pasti akan menjadi bahan perhatian utama bagi para konsumen. Nah, berbagai konten yang digunakan oleh konsumen secara tidak langsung telah menyerap data-data pribadi mereka. Misalnya, seseorang yang suka menonton video masak di Youtube juga sering mencari informasi tentang resep-resep terkini di Facebook. Kita bisa mengambil kesimpulan bahwa audiens tersebut memang suka dengan dunia masak atau kuliner. Di sisi lain, perusahaan media yang bisa memiliki data ini dapat membuat artificial baru yang menawarkan dunia masak atau kuliner kepada audiens tersebut. Sehingga, perusahaan media tetap menjadi pilihan yang tepat bagi audiens tersebut. Meskipun begitu, kita perlu selalu ingat bahwa Artificial Intelligence atau Kecerdasan Buatan tetap membutuhkan sumber daya manusia.
Meskipun perkembangan artificial intelligence atau kecerdasan buatan semakin memukau manusia karena dapat meringankan pekerjaan mereka. Namun, kita perlu selalu ingat bahwa artificial intelligence atau kecerdasan buatan tetap tidak akan bisa mengganti sumber daya manusia yang ada. Manusia-manusia yang berbakat tetap diperlukan untuk kemajuan perusahaan media.
Pemikiran-pemikiran yang kreatif, pendapat yang kritis, dan rasa empati, semua itu hanya bisa didapatkan dari manusia. Artificial Intelligence atau Kecerdasan Buatan hanyalah faktor pendukung agar perusahaan media bisa mengubah cara bisnis menjadi lebih baik dan lebih bijak. Koneksi dan kolaborasi kuat yang dimiliki tim kerja akan membawa perusahaan di bidang industri manapun untuk mencapai kesuksesan dan kelanggengan bisnis di pasar industri.