STUDILMU Career Advice - Bagaimana Menjadi Inovatif?

Bagaimana Menjadi Inovatif?


by STUDiLMU Editor
Posted on Jun 08, 2018

Pada setiap organisasi yang memiliki ciri-ciri inovatif, selalu ada seorang pemimpin yang membuat organisasi tersebut menghasilkan inovasi. Pemimpinlah yang menjadi penggerak dan sumber motivasi team membernya untuk mencapai tujuan organisasi. Biasanya seorang pemimpin inovatif memiliki visi strategis, mampu menginspirasi team untuk ikut memiliki visi tersebut dan mewujudkannya menjadi kenyataan, membangun kreatifitas dan inovasi.  Pemimpin inovatif berani mengambil risiko dengan hal-hal baru, perubahan. Mereka adalah orang yang berpikiran positif terhadap team membernya dan memperlakukan mereka dengan penuh kepercayaan agar dapat mewujudkan potensi kreatifnya semaksimal mungkin. 
 
Kreatifitas adalah proses melahirkan ide atau gagasan. Proses ini merupakan perpaduan dari motivasi, waktu, usaha dan pengetahuan. Sedangkan inovasi adalah ide yang aplikatif dan tindakan yang mendatangkan hasil. Inovasi menciptakan hal yang berbeda dari sebelumnya atau sudah ada. Inovasi lahir dari gabungan pengetahuan yang sudah ada dan pengembangan pengetahuan yang baru. Karena pada umumnya manusia cenderung lebih menyukai perbedaan, maka kita harus selalu menciptakan hal-hal yang berbeda dari umumnya. Untuk menjadi sosok yang inovatif, kita perlu membuka diri untuk hal-hal yang baru dan mulai mencerna dan mempelajarinya.
 
Menurut Everett M. Rogers, inovasi adalah sebuah gagasan, ide, rencana, praktek atau benda yang diterima dan disadari sebagai sebuah hal yang baru dari seseorang atau kelompok untuk di implementasikan atau diadopsi. Sedangkan menurut Stephen Robbins, inovasi didefinisikan sebagai sebuah gagasan atau ide baru yang diterapkan untuk memperbaiki suatu produk dan jasa. Dari pengertiannya tersebut Stephen Robbins memfokuskan inovasi pada tiga hal:

1. Gagasan atau ide baru, yaitu pengolahan pola pikir dalam mengamati fenomena yang sedang terjadi dalam segala bidang termasuk bidang pendidikan, gagasan atau ide baru ini bisa berupa suatu penemuan dari sebuah gagasan pemikiran, ide, sampai dengan kemungkinan gagasan yang mengkristal.

2. Produk dan jasa merupakan hasil dari langkah lanjutan adanya gagasan atau ide baru yang di follow up dengan segala kegiatan, kajian, percobaan dan penelitian, sehingga dapat melahirkan konsep yang konkret dalam bentuk produk dan jasa yang siap diimplementasikan dan dikembangkan.

3. Upaya perbaikan, ialah usaha yang sistematis untuk melakukan perbaikan dan melakukan penyempurnaan secara bertahap dan terus menerus agar hasil inovasi itu dapat terasa manfaatnya.

 

Lima Karakteristik Inovasi

Rogers (1983) mengemukakan lima karakteristik inovasi: 

1. Keunggulan relatif (Relative Advantage)

Keunggulan relatif adalah derajat di mana suatu inovasi dianggap lebih baik unggul daripada yang pernah ada. Hal ini dapat diukur dari beberapa segi, seperti segi ekonomi, prestise sosial, kenyamanan. dan kepuasan. Semakin besar keunggulan relatif dirasakan oleh pengadopsi. Semakin cepat inovasi tersebut dapat diadopsi.

2. Kompatibilitas (Compatibility)

Kompalibilitas adalah derajat di mana inovasi tersebut dianggap konsisten dengan nilai-nilai yang berlaku, pengalaman masa lalu, dan kebutuhan pengadopsi. Sebagai contoh, jika suatu inovasi atau ide baru tertentu tidak sesuai dengan nilai dan norma yang berlaku, inovasi itu tidak dapat diadopsi dengan mudah sebagairnana halnya dengan inovasi yang sesuai (compatible).

3. Kerumitan (Complexity)

Kerumitan adalah derajat di mana inovasi dianggap sebagai suatu yang sulit untuk dipahami dan digunakan. Beberapa inovasi tertentu ada yang dengan mudah dapat dimengerti dan digunakan oleh pengadopsi dan ada pula yang sebaliknya. Semakin mudah dipahami dan dimengerti oleh pengadopsi. semakin cepat suatu inovasi dapat diadopsi.

4. Kemampuan diujicobakan (Trialability)

Kemampuan untuk diuji cobakan adalah derajat di mana suatu inovasi dapat diuji coba batas tertentu. Suatu inovasi yang dapat diujicobakan dalam seting sesungguhnya umumnya akan lebih cepat diadopsi. Jadi, agar dapat dengan cepat diadopsi. suatu inovasi harus mampu mengemukakan keunggulannya.

5. Kemampuan untuk diamati  (Observability) 

Kemampuan untuk diamati adalah derajat di mana hasil suatu inovasi dapat dilihat orang lain. Semakin mudah seseorang melihat hasil suatu inovasi, semakin besar kemungkinan orang atau sekelompok orang tersebut mengadopsi.

 

Tipe - tipe Inovasi

Semakin besar keunggulan relatif, kesesuaian, kemampuan untuk diujicobakan, dan kemampuan untuk diamati serta semakin kecil kerumitannya, semakin cepat inovasi dapat diadopsi. Ada beberapa tipe inovasi menurut para ahli, yaitu:

1. Inovasi produk

Melibatkan pengenalan barang baru, pelayanan baru yang secara substansial meningkat. Juga melibatkan peningkatan karakteristik fungsi, kemampuan teknisi, mudah menggunakannya

2. Inovasi proses

Melibatkan implementasi peningkatan kualitas produk yang baru atau pengiriman barangnya

3. Inovasi pemasaran

Mengembangkan metode mencari pangsa pasar baru dengan meningkatkan kualitas desain, pengemasan, dan promosi

4. Inovasi organisasi

Kreasi organisasi baru, praktek bisnis, cara menjalankan organisasi atau perilaku berorganisasi

5. Inovasi model bisnis

Mengubah cara berbisnis berdasarkan nilai yang dianut

6. Inovasi radikal

Mengubah proses manual menjadi proses berbasis teknologi keseluruhannya

 

Tujuan Utama Inovasi

 
Ada 10 tujuan utama inovasi adalah:
 

1. Meningkatkan kualitas

2. Menciptakan pasar baru

3. Memperluas jangkauan produk

4. Mengurangi biaya tenaga kerja

5. Meningkatkan proses produksi

6. Mengurangi bahan baku

7. Mengurangi kerusakan lingkungan

8. Mengganti produk atau pelayanan

9. Mengurangi konsumsi energi

10. Menyesuaikan diri dengan undang-undang

 

Penyebab Gagalnya Inovasi

 
Penyebab umum gagalnya suatu proses inovasi, dapat disaring ke dalam 5 macam, yaitu:

1. Definisi tujuan yang buruk

2. Buruknya mensejajarkan aksi untuk mencapai tujuan

3. Buruknya partisipasi anggota tim

4. Buruknya pengawasan produk

5. Buruknya komunikasi dan akses informasi

 
 
Jika ingin menyelenggarakan Program Pelatihan Inovasi, silakan menghubungi kami di:
021 29578599 (Hunting)
021 29578602 (Hunting)
0821 1199 7750 (Mobile)
0813 8337 7577 (Mobile)
info@studilmu.com 
Featured Career Advices

Rahasia Sukses Wawancara Kerja: Pertanyaan yang Paling Sering Ditanyakan

Rahasia Sukses Wawancara Kerja: Pertanyaan yang Paling Sering Ditanyakan

Rahasia Sukses Wawancara Kerja: Pertanyaan yang Paling Sering Ditanyakan

Rahasia Sukses Wawancara Kerja: Pertanyaan yang Paling Sering Ditanyakan

Menggunakan Media Sosial untuk Meningkatkan Brand Awareness

Menggunakan Media Sosial untuk Meningkatkan Brand Awareness

Menggunakan Media Sosial untuk Meningkatkan Brand Awareness

Menggunakan Media Sosial untuk Meningkatkan Brand Awareness

Cara Mengatasi Overthinking untuk Tetap Produktif

Cara Mengatasi Overthinking untuk Tetap Produktif

Cara Mengatasi Overthinking untuk Tetap Produktif

Cara Mengatasi Overthinking untuk Tetap Produktif

Mengatasi “Quarter-Life Crisis”: Langkah Menuju Karier Impian

Mengatasi “Quarter-Life Crisis”: Langkah Menuju Karier Impian

Mengatasi “Quarter-Life Crisis”: Langkah Menuju Karier Impian

Mengatasi “Quarter-Life Crisis”: Langkah Menuju Karier Impian

Bagaimana ChatGPT dan AI Mengubah Cara Kita Bekerja?

Bagaimana ChatGPT dan AI Mengubah Cara Kita Bekerja?

Bagaimana ChatGPT dan AI Mengubah Cara Kita Bekerja?

Bagaimana ChatGPT dan AI Mengubah Cara Kita Bekerja?

5 Langkah Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis di Tempat Kerja

5 Langkah Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis di Tempat Kerja

5 Langkah Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis di Tempat Kerja

5 Langkah Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis di Tempat Kerja

Bagaimana Mengatasi Deadline Ketat Tanpa Stres Berlebihan

Bagaimana Mengatasi Deadline Ketat Tanpa Stres Berlebihan

Bagaimana Mengatasi Deadline Ketat Tanpa Stres Berlebihan

Bagaimana Mengatasi Deadline Ketat Tanpa Stres Berlebihan

Kenali Demensia Alzheimer Sejak Dini

Kenali Demensia Alzheimer Sejak Dini