STUDILMU Career Advice - Cara Bernegosiasi Yang Baik

Cara Bernegosiasi Yang Baik


by STUDiLMU Editor
Posted on Mar 11, 2019

 
Halo, rekan pembaca Career Advice, bagaimana keadaan Anda hari ini? saya yakin bahwa setiap kita pastinya sering berhadapan dengan proses negosiasi. Negosiasi adalah salah satu yang dilakukan oleh semua orang hampir dalam seluruh aspek kehidupan. Ya, kita sering bernegosiasi dalam bidang apapun, khususnya bisnis. Dalam bidang bisnis, bernegosiasi merupakan salah satu tuntutan keterampilan yang harus dimiliki. Bagaimana Anda dapat menjadi seorang negosiator yang handal, mendapatkan harga yang bernilai dan merasa puas dengan transaksi yang dilakukan?
 
Dalam era sekarang ini, para negosiator unggul sudah jarang sekali ditemukan. Banyak orang yang menolak dan menghindar untuk bernegosiasi. Dan pada artikel ini, kita akan membahas 5 tips yang dapat rekan pembaca lakukan 
 

1. Meneliti dan menetapkan hasil  yang ideal, serta membuat perencanaan untuk mencapainya.

Lakukan riset sebelum Anda bernegosiasi. Ketahuilah keadaan pasar dan hal yang dicari para pelanggan. Ketika Anda telah melakukan ini, tetapkan rencana yang akan dilakukan selanjutnya untuk mencapai tujuan Anda. 
 
Bernegosiasi merupakan hal yang terjadi berdasarkan perencanaan, tetapi Anda perlu membuat skenario terburuk. Tentukan harga tertinggi yang akan Anda bayar untuk suatu barang atau harga terendah untuk melepasnya. 
 
Anda juga harus membuat skenario terbaik. Berapa rendahnya harga yang Anda inginkan atau berapa banyaknya harga yang Anda inginkan dari produk yang Anda jual.
 
Ketika Anda memiliki skenario terbaik, Anda akan mampu untuk mengarahkan pikiran Anda akan hal yang ingin Anda capai. Skenario terburuk membantu Anda untuk mengetahui hal yang perlu dicegah dan mendapatkan hasil yang lebih baik. 

2. Tidak menganggap negosiasi sebagai aspek pribadi

Perlawanan terbesar yang tidak disadari oleh orang-orang yang melakukan negosiasi adalah membawa negosiasi tersebut dalam aspek pribadi. Mereka menganggap negosiasi sebagai sebuah persahabatan, dan lebih menginginkan orang lain menyukai mereka dibandingkan mencapai tujuan mereka sendiri.
 
Jangan masukkan negosiasi dalam kehidupan pribadi Anda. Fokuslah pada tujuan dan cara untuk mencapai tujuan itu. Bernegosiasi dapat menjadi hal yang mudah, tetapi akan lebih sulit untuk terlibat jika Anda memiliki kekhawatiran akan pemikiran orang lain terhadap Anda.

3. Menawar kesepakatan dengan ekstrim

Tidak masalah siapa yang menentukan harga pertama kali. Anda harus mengetahui dengan baik nilai yang dimiliki produk dan pasar yang tepat bagi produk tersebut. Anda juga harus memiliki gambaran yang nyata dan jelas untuk penawaran Anda.
 
Ketika rekan pembaca menawar dengan harga rendah saat Anda membeli ataupun menerapkan harga dalam penjualan, Anda memberikan ruang bagi diri untuk bernegosiasi dengan menetapkan angka yang ekstrim yang harus diterima oleh rekan Anda. 
 
Menurunkan harga terlalu jauh berpotensi untuk melewatkan kesepakatan, tetapi ini sering dijumpai. Pastikan bahwa Anda menetapkan standar awal sekalipun Anda harus berhadapan dengan rekan bisnis. Ini menunjukkan bahwa Anda memiliki keyakinan yang mantap dengan angka tersebut.
 

4. Memiliki tujuan untuk serangan penawaran lainnya.

Jika potensi kesepakatan datang dengan satu penawaran dan penerimaan, itu tandanya Anda dapat bernegosiasi dengan baik. Dalam negosiasi pertama, rekan bisnis Anda akan selalu meminta penawaran lainnya.
 
Jika mereka menerimanya begitu saja, Anda tahu bahwa Anda dapat memberikan penawaran yang lebih rendah atau yang lebih tinggi. Ini bergantung pada kesepakatan yang dibuat.
 
Ingatlah, bahwa setiap orang ingin mengakhiri penawaran secepat mungkin. Orang-orang memiliki ketakutan bahwa mereka akan membuat orang lain kesal dan merasa tertekan dengan penawaran yang diajukan. Pergilah bersama penawaran yang telah direncanakan di awal, dan tentukan harga yang tepat sehingga Anda mencapai kesepakatan.
 

5. Kejujuran

Umumnya, ada banyak sekali cara tentang bernegosiasi yang mengelabui. Jika Anda menerapkannya, Anda akan menghambat keterampilan bernegosiasi, strategi dan kesuksesan Anda sebagai seorang negosiator. 
 
Meskipun Anda mencapai kesepakatan dengan cepat, jauh lebih penting untuk meningkatkan dan mengembangkan keterampilan bernegosiasi dan memiliki hubungan bisnis yang berlangsung dalam jangka panjang. Oleh karena itu, jika Anda adalah seorang yang bertanggung jawab, Anda tidak perlu bertindak seolah-olah Anda memiliki orang lain yang berhak dalam mengambil keputusan. Ini tindakan yang tidak jujur dan menipu. Bersikaplah jujur. Jangan mengatakan ‘ini adalah harga terendah yang bisa saya beri.’ Ini hanya akan membatasi keinginan orang banyak yang mengharapkan adanya kesepakatan yang lebih fleksibel. 
 
Dan akhirnya, salah satu kemampuan bernegosiasi lainnya, yang jarang diketahui orang lain dan perlu Anda ketahui adalah ketika Anda bertindak sebagai seorang pembeli barang dan melakukan negosiasi, sebelum Anda mengutarakan harga yang Anda inginkan, Anda dapat mengatakan satu kelemahan yang dimiliki barang tersebut.
 
Misalnya, Anda hendak membeli sebuah mobil. Anda dapat berkata ‘saya menyukai mobil ini, tetapi, bannya terlihat botak dan pasti harus segera diganti. Apakah Anda bersedia melepasnya dengan harga X?’ Anda memasukkan kalimat yang mengandung kelemahan barang tersebut dan ini memiliki pengaruh psikologis.
 
Seseorang akan lebih termotivasi oleh rasa takut akan kehilangan dibandingkan dengan bertambahnya kebahagiaan. Ketika Anda memasukkan kalimat negatif seperti diatas, Anda memberikan sedikit rasa takut terhadap penjual sehingga Anda berpeluang besar mendapatkan barang tersebut. dan hasilnya? Pihak pembeli dan penjual akan sama-sama mendapatkan kesenangan setelah negosiasi tersebut selesai.
 
Inilah 5 tips dan 1 tip tambahan yang dapat rekan pembaca lakukan dalam bernegosiasi. Semoga rekan pembaca dapat bernegosiasi dengan baik dan mendapatkan hasil yang sesuai, baik sebagai pembeli maupun penjual. 
Featured Career Advices

Rahasia Sukses Wawancara Kerja: Pertanyaan yang Paling Sering Ditanyakan

Rahasia Sukses Wawancara Kerja: Pertanyaan yang Paling Sering Ditanyakan

Rahasia Sukses Wawancara Kerja: Pertanyaan yang Paling Sering Ditanyakan

Rahasia Sukses Wawancara Kerja: Pertanyaan yang Paling Sering Ditanyakan

Menggunakan Media Sosial untuk Meningkatkan Brand Awareness

Menggunakan Media Sosial untuk Meningkatkan Brand Awareness

Menggunakan Media Sosial untuk Meningkatkan Brand Awareness

Menggunakan Media Sosial untuk Meningkatkan Brand Awareness

Cara Mengatasi Overthinking untuk Tetap Produktif

Cara Mengatasi Overthinking untuk Tetap Produktif

Cara Mengatasi Overthinking untuk Tetap Produktif

Cara Mengatasi Overthinking untuk Tetap Produktif

Mengatasi “Quarter-Life Crisis”: Langkah Menuju Karier Impian

Mengatasi “Quarter-Life Crisis”: Langkah Menuju Karier Impian

Mengatasi “Quarter-Life Crisis”: Langkah Menuju Karier Impian

Mengatasi “Quarter-Life Crisis”: Langkah Menuju Karier Impian

Bagaimana ChatGPT dan AI Mengubah Cara Kita Bekerja?

Bagaimana ChatGPT dan AI Mengubah Cara Kita Bekerja?

Bagaimana ChatGPT dan AI Mengubah Cara Kita Bekerja?

Bagaimana ChatGPT dan AI Mengubah Cara Kita Bekerja?

5 Langkah Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis di Tempat Kerja

5 Langkah Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis di Tempat Kerja

5 Langkah Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis di Tempat Kerja

5 Langkah Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis di Tempat Kerja

Bagaimana Mengatasi Deadline Ketat Tanpa Stres Berlebihan

Bagaimana Mengatasi Deadline Ketat Tanpa Stres Berlebihan

Bagaimana Mengatasi Deadline Ketat Tanpa Stres Berlebihan

Bagaimana Mengatasi Deadline Ketat Tanpa Stres Berlebihan

Kenali Demensia Alzheimer Sejak Dini

Kenali Demensia Alzheimer Sejak Dini