Communication
Cara Membangun Budaya Berbeda Pendapat
by
STUDiLMU Editor
Posted on
Dec 13, 2018
Terobosan yang luar biasa akan terjadi saat sebuah perusahaan mendorong para karyawannya untuk berpendapat, terlebih lagi untuk “tidak setuju”.
Ide-ide yang cemerlang sering kali tercipta saat sebuah kelompok memiliki kebebasan untuk
memberikan pendapat mereka. Terlebih lagi jika ada beberapa anggota yang tidak setuju akan usulan atau pendapat yang diberikan. Mengapa demikian? Karena jika ada satu atau beberapa anggota yang tidak setuju, itu sangat bagus! Karena dari penolakan ide tersebut akan lahir ide-ide cemerlang lainnya yang diberikan. Luar biasa bukan?
Jika pendapat Anda ditolak oleh rekan-rekan Anda, tidak perlu berkecil hati karena dari penolakan tersebut, Anda akan menemukan ide hebat lainnya yang akan
membantu tim Anda menjadi lebih berkembang. Hal ini tidak hanya berlaku untuk para karyawan, namun juga untuk para pemimpin seperti manajer, tim manajer, direktur, CEO bahkan Presiden sekalipun.
Mari kita ambil dari sisi pemimpin terlebih dahulu, karena pemimpin harus memberikan contoh kepada karyawannya dan harus menjadi perintis dari segala hal yang baik untuk nantinya diterapkan dan menjadi sebuah budaya. Ada satu perubahan sederhana yang dapat Anda lakukan dalam perilaku Anda sendiri yang akan meningkatkan budaya perusahaan Anda:
Mendorong budaya berpendapat pada staf Anda, dan yakinkan bahwa mereka memiliki kewajiban untuk tidak setuju dengan pendapat Anda.
Ini berarti bahwa kolega tidak hanya memiliki izin (atau hak) untuk
berbicara ketika mereka tidak setuju dengan konsep atau ide baru. Namun, mereka juga memiliki kewajiban untuk mengekspresikan oposisi mereka.
Beberapa hal yang dapat dilakukan seorang pemimpin untuk mulai melakukan hal ini yaitu dengan cara:
1. MEMANTAPKAN TUJUAN ANDA
Anda harus memperjelas tujuan bahwa Anda mengharapkan tim Anda mengekspresikan ketidaksetujuan mereka saat membahas ide-ide arah dan perubahan.
Setiap karyawan Anda bertanggung jawab untuk membawa ide-ide dan upaya terbaik mereka untuk bekerja setiap hari, dan mengekspresikan sudut pandang yang berlawanan adalah bagian dari pekerjaan.
Anda ingin memastikan bahwa pertentangan yang terjadi disampaikan dengan cara yang konstruktif dan Anda sebagai pemilik kontrol dari diskusi ini harus membimbing ke ide-ide cemerlang yang benar, sesuai dengan visi dan misi perusahaan serta memberikan keuntungan yang banyak bagi semua kalangan. Yap! Inilah tantangannya, sebagai pemimpin Anda ditantang untuk membuat suasana diskusi menjadi efektif tanpa terlihat seperti debat kusir. Ciptakan suasana diskusi dengan tetap sopan dan positif.
2. TIDAK TERSINGGUNG DAN UCAPKAN TERIMA KASIH
Nah, ini adalah salah satu poin terpenting yang harus Anda ingat sebagai pengendali diskusi. Anda tidak boleh marah atau tersinggung jika ada karyawan atau anggota tim yang tidak setuju dengan ide yang Anda sampaikan. Ingat! Anda sedang dalam pencarian ide yang terbaik dari mereka dan semua orang memiliki pendapatnya masing-masing. Pastikan tidak ada dampak tersirat ataupun langsung, kepada anggota staf Anda yang mengungkapkan ketidaksetujuan mereka.
Ide-ide yang Anda pikir adalah yang terbaik, belum tentu bagi mereka. Tugas Anda adalah mencari jalan tengah dan mendapatkan ide cemerlang yang terbaik.
Selain itu, Anda juga perlu mengucapkan rasa terima kasih kepada para karyawan setiap kali mereka menantang pemikiran Anda, katakanlah hal ini: "Terima kasih karena telah memberikan ide cemerlang yang lain. Ini adalah cara kita semua untuk menjadi lebih baik."
3. MEMULAI “PERMAINAN”
Nah, setelah seorang pemimpin memantapkan tujuan dan mempersiapkan diri untuk tidak tersinggung dan berani untuk mengucapkan terima kasih atas segala penolakan ide, ini saatnya untuk menerapkan permainan diskusi yang baik dan efektif antara pemimpin dan karyawan.
Saat akan memulai permainan ini, Anda perlu menanamkan nilai pada tim Anda bahwa
mengidentifikasi masalah atau menyuarakan ketidaksepakatan adalah hal yang baik.
Selain itu, beritahu mereka bahwa permainan ini dapat dimenangkan dengan cara menawarkan ide dan solusi baru untuk masalah. Ketika mereka terbiasa mengidentifikasi masalah dan menawarkan solusi, secara tidak langsung mereka sedang
meningkatkan kinerja tim dan meningkatkan standar perusahaan.
4. KOMUNIKASI DUA ARAH
Ketika membahas ide-ide lain, ada kemungkinan bahwa beberapa ide yang berlawanan menjadi tidak terlalu efektif untuk diterapkan. Ketika hal ini terjadi, Anda dapat menjadikan hal tersebut sebagai peluang untuk
memberikan umpan balik kepada tim Anda dan menjelaskan kepada mereka mengapa ide-ide tersebut tidak berfungsi di dalam praktik.
Dengan cara ini, mereka menjadi lebih kuat dan belajar melalui pengalaman dan bimbingan Anda. Ini juga mendorong dialog dua arah, karena Anda menunjukkan bahwa Anda mendengarkan mereka dan menanggapi apa yang Anda dengar dengan menawarkan wawasan tambahan yang sangat bermanfaat untuk mereka.
Kewajiban untuk tidak sepakat terhadap ide dan perubahan baru adalah konsep yang cukup sulit untuk diterapkan, namun hal ini dapat menciptakan interaksi yang lebih antara Anda dan karyawan, mengasah pemikiran karyawan untuk berpikir lebih luas, serta meraih ide yang terbaik dari diskusi Anda dengan mereka.
Percayalah, penolakan ide dan perubahan tidak selamanya datang sebagai mimpi buruk.