STUDILMU Career Advice - Cara Mencari Pekerjaan Pertama

Cara Mencari Pekerjaan Pertama


by STUDiLMU Editor
Posted on Feb 24, 2019

 
Mencari pekerjaan pertama Anda setelah Anda menyelesaikan perkuliahan bisa menjadi hal yang sulit. Sebagian besar perusahaan ingin Anda memiliki pengalaman, baik itu pengalaman bekerja dalam membalik burger di McDonalds, bekerja di sebuah surat kabar, ataupun bekerja di gudang. Pekerjaan pertama itu mendorong pembentukan surat lamaran yang baik dan merupakan awal untuk memulai metamorfosis dari seorang anak yang bergantung kepada orang tua menjadi seorang dewasa yang mandiri.
 
Saat saya menjadi mahasiswa baru di perguruan tinggi, saya tidak dapat hidup dari roti dan keju yang bisa dimasak dengan microwave. Hal ini membuat saya sangat membutuhkan pekerjaan, bahkan saya tidak keberatan jika pekerjaan itu hanya saya lakukan di musim panas. Karena saya memerlukan uang untuk membantu keuangan keluarga selama saya menghabiskan waktu sebagai mahasiswa. Namun saya tidak berhasil untuk mendapatkannya. Dulu, sewaktu di sekolah menengah, saya biasa bermain anjing dengan tetangga saya dan saya bekerja sebagai penjaga gerbang di kolam renang tetangga saya. Saya mendapatkan upah yang ala kadarnya dan pengalaman saya sebagai penjaga anjing tetangga bukanlah sebuah pengalaman nyata bekerja di sebuah perusahaan. 
 
Karena saya seorang mahasiswa yang membutuhkan uang untuk perkuliahan saya, saya mencari tahu tentang lowongan pekerjaan melalui internet dan secara langsung saya melamar pekerjaan paruh waktu di dekat tempat tinggal saya. Saya mengirimkan aplikasi lamaran ke berbagai perusahaan yang berbeda. Meskipun saya telah memberikan upaya terbaik saya, saya tetap tidak bisa mendapatkan hasil yang positif. Saya berhasil mendapatkan kesempatan untuk melakukan wawancara, namun saya tetap tidak mendapatkan pekerjaan itu.
 
Menerapkan ilmu yang kita miliki adalah langkah pertama yang harus dilakukan di bidang pekerjaan. Beberapa perusahaan mungkin tidak akan pernah merespon lamaran Anda dan beberapa mungkin mengirim email atau menelpon untuk mengundang Anda dalam wawancara, Pada kenyataannya, penerimaan untuk bekerja pada pertama kali sangatlah sulit didapat. Namun jangan berkecil hati, masih ada harapan. Ada banyak perusahaan yang mencari karyawan paruh waktu. Mereka pun biasanya menerima para mahasiswa dan memiliki waktu yang fleksibel dengan jam perkuliahan. Anda hanya harus berusaha lebih dalam mendapatkannya.  Ingat saja bahwa setiap hal yang berharga patut diperjuangkan.
 
Saya pun hampir menyerah dalam mencari pekerjaan, tetapi pada detik terakhir, saya mendapatkan kesempatan untuk menghadiri wawancara di salah satu perusahaan yang saya lamar. Ini adalah wawancara kedua yang saya terima dari perusahaan ini. Pada wawancara pertama, saya tidak berhasil melewati wawancara. Kali ini, saya tidak ingin melewatkan kesempatan berharga ini. Saya berkata pada diri saya sendiri bahwa saya akan tampil berbeda dari yang saya berikan di wawancara pertama. Sebelum saya menghadiri wawancara, saya meninjau sejarah perusahaan tersebut, mencari tahu pertanyaan umum yang ditanyakan saat wawancara dan juga cara untuk menjawabnya. Pada hari wawancara, tentunya saya berpakaian yang rapi dan pantas untuk mengesankan perekrut. Saya berusaha dengan maksimal agar saya mendapatkan pekerjaan ini. Setelah wawancara tersebut selesai, saya pun  diterima untuk untuk bekerja di perusahaan tersebut.
 
Ambillah pelajaran berharga dari pengalaman saya. Jika Anda tidak memiliki pengalaman apapun, akan sangat sulit untuk mendapatkan pekerjaan pertama yang Anda inginkan. Tetapi Anda jangan langsung menyerah. Anda harus tetap berusaha dengan kuat. Jika Anda melamar di sebuah perusahaan dan Anda memiliki kesempatan untuk melakukan wawancara, jangan sia-siakan kesempatan itu. Berusahalah untuk meneliti sejarah dan latar belakang perusahaan, budaya perusahaan bahkan Anda pun dapat meneliti pertanyaan-pertanyaan yang mungkin Anda dapatkan dan cara untuk menjawab setiap pertanyaan tersebut. Jawablah seluruh pertanyaan dengan percaya diri, namun tidak berlebihan. Pastikan juga Anda mengenakan pakaian yang tepat pada saat wawancara agar Anda dapat mengesankan perekrut. Percayalah, bahwa seseorang di sebuah perusahaan akan menemukan Anda sebagai kandidat yang tepat dan Anda akan berada di jalan yang dapat membuat Anda menjadi mandiri.
Featured Career Advices

Rahasia Sukses Wawancara Kerja: Pertanyaan yang Paling Sering Ditanyakan

Rahasia Sukses Wawancara Kerja: Pertanyaan yang Paling Sering Ditanyakan

Rahasia Sukses Wawancara Kerja: Pertanyaan yang Paling Sering Ditanyakan

Rahasia Sukses Wawancara Kerja: Pertanyaan yang Paling Sering Ditanyakan

Menggunakan Media Sosial untuk Meningkatkan Brand Awareness

Menggunakan Media Sosial untuk Meningkatkan Brand Awareness

Menggunakan Media Sosial untuk Meningkatkan Brand Awareness

Menggunakan Media Sosial untuk Meningkatkan Brand Awareness

Cara Mengatasi Overthinking untuk Tetap Produktif

Cara Mengatasi Overthinking untuk Tetap Produktif

Cara Mengatasi Overthinking untuk Tetap Produktif

Cara Mengatasi Overthinking untuk Tetap Produktif

Mengatasi “Quarter-Life Crisis”: Langkah Menuju Karier Impian

Mengatasi “Quarter-Life Crisis”: Langkah Menuju Karier Impian

Mengatasi “Quarter-Life Crisis”: Langkah Menuju Karier Impian

Mengatasi “Quarter-Life Crisis”: Langkah Menuju Karier Impian

Bagaimana ChatGPT dan AI Mengubah Cara Kita Bekerja?

Bagaimana ChatGPT dan AI Mengubah Cara Kita Bekerja?

Bagaimana ChatGPT dan AI Mengubah Cara Kita Bekerja?

Bagaimana ChatGPT dan AI Mengubah Cara Kita Bekerja?

5 Langkah Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis di Tempat Kerja

5 Langkah Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis di Tempat Kerja

5 Langkah Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis di Tempat Kerja

5 Langkah Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis di Tempat Kerja

Bagaimana Mengatasi Deadline Ketat Tanpa Stres Berlebihan

Bagaimana Mengatasi Deadline Ketat Tanpa Stres Berlebihan

Bagaimana Mengatasi Deadline Ketat Tanpa Stres Berlebihan

Bagaimana Mengatasi Deadline Ketat Tanpa Stres Berlebihan

Kenali Demensia Alzheimer Sejak Dini

Kenali Demensia Alzheimer Sejak Dini