STUDILMU Career Advice - Cara Menetapkan Pengukuran Kinerja yang Benar

Cara Menetapkan Pengukuran Kinerja yang Benar


by STUDiLMU Editor
Posted on Jul 24, 2019

Definisi Kinerja

Kinerja adalah sebutan lain dari prestasi, pencapaian, atau tingkat keberhasilan yang diraih oleh individu atau suatu kelompok. Sesuatu dapat dikategorikan sebagai kinerja, jika pencapaian yang mereka lakukan dapat mewujudkan target dan tujuan yang selaras dengan visi misi yang tertulis di dalam strategic planning suatu perusahaan.
 
Sesuatu dapat dikatakan sebagai kinerja, apabila pencapaian yang diraih oleh individu atau kelompok memang selaras dengan target dan tujuan yang ingin dicapai. Jadi tanpa sebuah target dan tujuan, kinerja seorang karyawan atau tim akan sulit untuk diukur. Dari penjelasan singkat ini, kita bisa mengambil kesimpulan bahwa tolak ukur sebuah kinerja sangatlah diperlukan. Oleh karena itu, setiap perusahaan atau organisasi perlu memiliki pengukuran kinerja yang dibuat secara benar dan tepat. 
 

Apakah Pengukuran Kinerja Penting untuk Dimiliki Setiap Perusahaan? 

Tanpa pengukuran kinerja yang tepat, para pemimpin akan menghadapi kesulitan untuk mengukur dan mengevaluasi kinerja individu. Ketika rencana kerja sudah diimplementasikan oleh karyawan, maka pengukuran kinerja akan memudahkan pemimpin untuk melakukan modifikasi atau penyesuaian terhadap rencana kerja mereka dan menyesuaikannya dengan kondisi aktual saat ini. 
 
Perlu diingat bahwa setiap pengukuran kinerja yang dibuat oleh seorang pemimpin akan memberikan dampak yang mengarahkan, membatasi dan mengubah perilaku, serta kinerja dari karyawan mereka. Oleh karena itu, pemimpin harus menyadari dan memahami dengan benar terkait apa dan bagaimana mereka menetapkan suatu hal menjadi pengukuran kinerja yang valid. Hal ini dilakukan agar para pemimpin juga memikirkan dampak positif dan negatif dari pengukuran kinerja yang mereka tetapkan. 
 
Setelah menetapkan pengukuran kinerja secara matang dengan mempertimbangkan dampak positif dan negatif yang ada, maka pemimpin harus menggunakan pengukuran kinerja tersebut untuk memantau dan mengevaluasi semua aspek kinerja. Setiap pengukuran kinerja yang telah ditentukan dan diimplementasikan harus memiliki nilai efektivitas yang tinggi bagi karyawan yang sedang dievaluasi dan bagi pemimpin yang melakukan evaluasi. 
 
Masalahnya, kesalahan umum yang sering dilakukan ketika menetapkan pengukuran kinerja adalah pemimpin membuat pengukuran kinerja secara berlebihan. Karena pengukuran atau standar kinerja yang ditetapkan terlalu berlebihan, hal ini menjadi beban bagi semua pihak yang terlibat. Mereka merasa sangat dikekang dan dikontrol secara berlebihan, sehingga mereka merasa kesulitan untuk memenuhi pengukuran kinerja yang berlaku. 
 
Dikarenakan dampak ini cukup berbahaya, maka para pemimpin harus berpikir secara efektif dan matang untuk menetapkan pengukuran kinerja yang relevan dan bermakna bagi semua pihak, terutama untuk para karyawan. Logikanya, lebih baik memiliki pengukuran kinerja yang sedikit namun efektif, daripada memiliki pengukuran kinerja yang banyak namun tidak berguna atau tidak memberikan dampak positif apapun. 

Lalu, Bagaimana Cara Menetapkan Pengukuran Kinerja yang Benar dan Tepat? 

Menurut website Franchising, ada empat bidang yang menjadi fokus dalam menciptakan pengukuran kinerja yang benar dan tepat, yaitu sebagai berikut:
 

1. Apa yang Ingin Diukur?

Hal pertama yang perlu kita fokuskan adalah menetapkan elemen spesifik yang penting untuk diukur. Mengapa? Karena setiap elemen spesifik yang perlu diukur akan bervariasi berdasarkan divisi di dalam perusahaan. Secara umum, pengukuran kinerja akan ditetapkan seputar produktivitas dan profitabilitas. Selain itu, sebagian besar pemimpin akan menetapkan pengukuran kinerja dengan memasukkan harapan-harapan tertentu dari kinerja yang diberikan oleh karyawan. Sebagai contoh: 
- Kemajuan dievaluasi dengan pencapaian yang spesifik terkait dengan tujuan dan sasaran masing-masing individu.
- Profitabilitas dievaluasi terhadap anggaran yang ditetapkan untuk setiap kegiatan.
- Efisiensi dievaluasi oleh pemanfaatan sumber daya dalam unit organisasi.
 
Dalam hal ini, setiap unit organisasi memiliki faktor kunci yang dapat menentukan keberhasilan mereka. Para pemimpin perlu mengidentifikasi faktor-faktor ini sebagai pengukuran kinerja dan mencari titik pemicu yang merupakan indikator awal keberhasilan atau kegagalan dari faktor-faktor tersebut.
 

2. Bagaimana Cara Membandingkannya? 

Ketika para pemimpin sudah paham dan mengetahui tentang hal-hal apa saja yang perlu mereka evaluasi, maka para pemimpin perlu membuat tolak ukur yang jelas agar dapat mengukur segala hal secara kritis. Ketika pemimpin memiliki tolak ukur yang jelas, maka tingkat kepercayaan yang diberikan oleh karyawan terhadap penilaian yang mereka dapatkan akan semakin tinggi. Jelas saja mereka akan semakin percaya, karena mereka tahu tolak ukur yang ditetapkan benar-benar dirancang dengan benar dan jelas. 
 
Ini juga akan membantu para pemimpin untuk mengevaluasi kinerja karyawan dengan melihat catatan atau dokumentasi kinerja di periode-periode sebelumnya. Semakin lama seorang pemimpin meninjau kinerja masa lalu dari suatu bidang tertentu, maka semakin tinggi tingkat kepercayaan dan keandalan yang dibangunnya.
 

3. Harus Seberapa Sering Kita Mengukur Kinerja Karyawan? 

Dalam hal ini, para pemimpin harus berhati-hati untuk tidak membebani diri mereka dengan informasi-informasi yang tidak perlu ditanggapi. Dengan memiliki pengukuran kinerja yang benar dan tepat, pemimpin harus tahu kapan dirinya harus mengukur kinerja karyawan dan kapan dirinya harus mengabaikan informasi-informasi yang datang. 

4. Pengukuran Apa yang dapat Mengidentifikasi? 

Pengukuran kinerja akan membantu para pemimpin untuk mengukur kinerja dari keseluruhan divisi perusahaan. Pengukuran yang spesifik juga akan menciptakan hasil evaluasi yang efektif dan korektif. Pengukuran kinerja yang solid akan membantu para karyawan untuk menyempurnakan kinerja mereka. Tidak hanya itu, karyawan juga akan semakin bersemangat, termotivasi dan produktif
 
Setelah membaca artikel di atas, kami berharap bahwa rekan-rekan Career Advice mampu dan mendapat kemudahan dalam menetapkan pengukuran kinerja yang benar dan tepat. Selamat mencoba ya, rekan-rekan Career Advice.
Featured Career Advices

Rahasia Sukses Wawancara Kerja: Pertanyaan yang Paling Sering Ditanyakan

Rahasia Sukses Wawancara Kerja: Pertanyaan yang Paling Sering Ditanyakan

Rahasia Sukses Wawancara Kerja: Pertanyaan yang Paling Sering Ditanyakan

Rahasia Sukses Wawancara Kerja: Pertanyaan yang Paling Sering Ditanyakan

Menggunakan Media Sosial untuk Meningkatkan Brand Awareness

Menggunakan Media Sosial untuk Meningkatkan Brand Awareness

Menggunakan Media Sosial untuk Meningkatkan Brand Awareness

Menggunakan Media Sosial untuk Meningkatkan Brand Awareness

Cara Mengatasi Overthinking untuk Tetap Produktif

Cara Mengatasi Overthinking untuk Tetap Produktif

Cara Mengatasi Overthinking untuk Tetap Produktif

Cara Mengatasi Overthinking untuk Tetap Produktif

Mengatasi “Quarter-Life Crisis”: Langkah Menuju Karier Impian

Mengatasi “Quarter-Life Crisis”: Langkah Menuju Karier Impian

Mengatasi “Quarter-Life Crisis”: Langkah Menuju Karier Impian

Mengatasi “Quarter-Life Crisis”: Langkah Menuju Karier Impian

Bagaimana ChatGPT dan AI Mengubah Cara Kita Bekerja?

Bagaimana ChatGPT dan AI Mengubah Cara Kita Bekerja?

Bagaimana ChatGPT dan AI Mengubah Cara Kita Bekerja?

Bagaimana ChatGPT dan AI Mengubah Cara Kita Bekerja?

5 Langkah Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis di Tempat Kerja

5 Langkah Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis di Tempat Kerja

5 Langkah Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis di Tempat Kerja

5 Langkah Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis di Tempat Kerja

Bagaimana Mengatasi Deadline Ketat Tanpa Stres Berlebihan

Bagaimana Mengatasi Deadline Ketat Tanpa Stres Berlebihan

Bagaimana Mengatasi Deadline Ketat Tanpa Stres Berlebihan

Bagaimana Mengatasi Deadline Ketat Tanpa Stres Berlebihan

Kenali Demensia Alzheimer Sejak Dini

Kenali Demensia Alzheimer Sejak Dini