Halo pembaca setia Career Advice, pada artikel kali ini kita akan membahas tentang identitas pribadi digital. Kami yakin bahwa hampir semua dari kita sudah tahu apa itu digital, bukan? Nah, inilah paradoks utama di abad ke-21. Kehadiran internet dan media sosial membantu kita membangun lebih banyak koneksi di seluruh dunia, namun secara tidak langsung, kita seperti kehilangan kendali atas siapa kita di dunia online.
Faktanya, ini juga dialami oleh saya sebagai seorang CEO yang mana saya memimpin sebuah perusahaan dan sering melakukan pencitraan pada merek yang kami jual untuk
menarik perhatian konsumen. Ini adalah tantangan yang saya temukan dengan klien secara global. Tidak hanya kami sebagai pebisnis yang menghadapi tantangan ini, namun juga klien pemerintahan dan setiap orang yang hidup di zaman teknologi seperti sekarang. Dengan kehadiran digital, kita semua berisiko untuk menampilkan gambar online yang kurang ideal.
Saya mengenal seorang CEO terkenal di Jakarta yang membangun usahanya di bidang Digital, beliau memberikan kiat-kiat yang tepat untuk kita sebagai penduduk di zaman teknologi ini dapat mengambil kembali identitas pribadi digital. Beliau bukan hanya seorang CEO, namun juga wirausahawan, penulis, dan selebritas terkemuka yang telah membantu banyak klien dalam menceritakan kisah mereka dengan dampak yang signifikan dan berkepanjangan.
Kami yakin bahwa kiat-kiat yang beliau berikan akan sangat bermanfaat bagi kita sebagai penduduk digital. Inilah mengapa kami meminta beliau untuk berbagi wawasannya tentang pentingnya identitas pribadi digital, dan kami merangkumnya di dalam artikel ini.
Sekarang ini, kebutuhan untuk mendapatkan kembali identitas pribadi digital tidak bisa lebih signifikan. Khususnya para millennial, dalam hal ini kita perlu melindungi keberadaan online mereka untuk sejumlah alasan. Mulai dari memerangi penipuan dan pencurian identitas hingga menghadirkan identitas diri yang terbaik secara online untuk calon bos, manajer atau atasan kita di karier masa depan nanti. Tidak hanya itu, ini sangat diperlukan untuk memperkuat brand yang kita miliki untuk meningkatkan kesuksesan.
Jadi, apakah pembaca Career Advice sudah yakin dengan personal online yang dimiliki? Jangan khawatir jika belum yakin, karena berikut ini adalah 10 cara untuk mengambil kembali identitas pribadi digital kita. Yuk pembaca Career Advice, kita sama-sama kita lihat uraiannya di bawah ini.
1. Baca Kebijakan Privasi
Saat mengakses media sosial dan membuat akun pada platform tersebut, memang sangat membosankan untuk membaca catatan kecil yang cukup panjang, yaitu kebijakan privasi. Nyatanya, membaca kebijakan privasi dengan berhati-hati adalah langkah yang sangat penting untuk dilakukan di dunia digital ini.
Sebagai contoh, Facebook mengizinkan pihak ketiga, yaitu Cambridge Analytica untuk dapat mengakses ke data pribadi 50 juta penggunanya. Sementara sebagian besar pengambilan data dilakukan tanpa izin pengguna, dan banyak pengguna yang setuju untuk memberikan data mereka.
Inilah alasan kuat mengapa kami menyarankan pembaca Career Advice untuk membaca dengan teliti setiap poin-poin pada kebijakan privasi yang tertera di media sosial yang pembaca gunakan. Tujuannya untuk mengetahui siapa yang akan memiliki akses ke data pribadi kita. Dan kita juga harus berhati-hati karena kebijakan privasi yang ditampilkan di awal dapat berubah seiring berjalannya waktu, dan perubahan itu bisa sangat signifikan.
2. Hapus Postingan Lama
Apakah pembaca Career Advice sudah
lulus kuliah dan
sedang mencari pekerjaan? Jika “ya”, Maka inilah waktu yang tepat untuk membersihkan akun media sosial kita dan menghapus foto-foto atau postingan yang memalukan atau tidak pantas, yang dulu pernah kita bagikan atau tampilkan di media sosial kita tersebut.
Jika postingan pembaca muncul di situs web atau akun lain yang tidak dapat diakses, kami menyarankan Anda untuk meminta administrator untuk menghapusnya.
3. Jauhi Postingan Pribadi
Kemajuan digital membuat kita sangat mudah untuk menyebarkan informasi pribadi kepada orang lain. Nasihat penting untuk kita semua adalah, jangan pernah memposting apapun yang membuat kita tidak merasa nyaman untuk membagikannya dengan siapapun. Sebagai contoh, mungkin kita tidak nyaman untuk memposting foto ibu kita, bos, keluarga, rumah serta harta benda kita, dan lain sebagainya. Tidak semua hal yang sifatnya pribadi perlu kita bagikan dan tampilkan kepada orang lain.
“Tenang saja, karena saya memblokir akun media sosial saya dari tampilan publik”. Baik, ini mungkin terdengar cukup menenangkan. Tapi nyatanya, ada banyak cara untuk mengakses akun pribadi. Dan, jika seseorang telah dapat mengakses akun ada, mereka dengan mudah screenshot postingan tersebut dan mengirimkannya ke orang lain.
4. SEO
Apa itu SEO? SEO adalah singkatan dari Search Engine Optimization, dan ini adalah kuncinya, terutama jika kita ingin meningkatkan merek pribadi atau bisnis.
Jika nama atau perusahaan kita tidak muncul di halaman pertama pencarian Google, klien tidak dapat menemukan kita sejak awal. Meskipun hampir tidak mungkin untuk menghilangkan postingan lama tentang yang tidak kita sukai, tapi kita dapat mengubur postingan tersebut dengan membuat konten baru yang menarik dan menautkannya ke situs web dengan otoritas domain yang tinggi.
5. Hapus Konten yang di-Cache
Terkadang, bahkan lama setelah kita dihapus dari situs web (misalnya, oleh perusahaan lama), nama kita masih muncul di pencarian Google terkait dengan perusahaan atau lembaga tersebut, dan ini bisa terjadi jika halaman di-cache. Saran kami adalah coba menghubungi Google dan minta penghapusan konten, sehingga tidak akan muncul lagi dalam pencarian.
6. Gunakan Sumber Daya yang Kita Miliki
Sejumlah situs web memungkinkan kita untuk memeriksa informasi pribadi apa yang tersedia secara online, dan ini lebih rinci dari sekedar mengeceknya dalam pencarian sederhana di Google atas nama kita. Jika mungkin ada informasi pribadi yang pembaca Career Advice miliki disana, dan pembaca tidak nyaman dengan hal itu, mungkin bisa menghapusnya dengan jasa situs web seperti whitepages.com, dengan biaya yang murah.
7. Ubah Kata Sandi
Nah ini juga tidak kalah penting. Biasakan untuk mengganti kata sandi setiap empat bulan. Jangan menggunakan nama, tanggal lahir, atau informasi lain yang dapat diidentifikasi dengan mudah, ya!
8. Otentikasi Dua Faktor
Jika pembaca Career Advice tidak melakukan ini sekarang, dikhawatirkan akun Anda tidak sepenuhnya aman. Lapisan keamanan ekstra seperti ini akan mempersulit hacker untuk mendapatkan akses ke data Anda secara signifikan.
9. Berhati-hatilah dengan Apa yang di-klik
Tahukah pembaca Career Advice? klik yang kita lakukan ternyata dapat direkam secara digital. Mereka yang pro dengan hal ini, dapat melacak apa yang kita klik selama ini dan membagikannya kepada pihak ketiga.
Jadi, sebelum rekan-rekan Career Advice mengklik sesuatu, pikirkan tentang siapa yang ingin Anda miliki informasi itu.
10. Opsi nuklir.
Begitu banyak potensi jebakan yang ada dalam dunia digital menyebabkan beberapa orang memilih untuk keluar dari kehadiran online, untuk tidak menggunakannya sama sekali. Meskipun kita tidak akan pernah bisa menghapus keberadaan online sepenuhnya, tetapi kita dapat menghapus keberadaan media sosial kita.
Tetapi ingat ya, pastikan pembaca Career Advice melakukannya dengan benar dan lengkap, karena apabila pembaca hanya log off dari akun media sosial, itu sama sekali tidak akan membuat keberadaan digital kita menghilang.
Ok, itu dia 10 cara untuk mengambil kembali identitas pribadi digital kita. Meskipun
keberadaan digital dan kemajuan teknologi telah mengantarkan kita kepada kehidupan yang lebih cepat dan mudah, namun kita juga perlu berhati-hati dalam menggunakannya. Saya berharap artikel ini bermanfaat untuk semua pembaca Career Advice. Selamat menerapkannya, rekan-rekan.