STUDILMU Career Advice - Cara Terbaik Merekrut Freelancer Indonesia

Cara Terbaik Merekrut Freelancer Indonesia


by STUDiLMU Editor
Posted on Jul 31, 2019

Pengertian Freelancer

Freelancer adalah istilah lain untuk pekerja keras, yang mana seseorang dengan profesi sebagai freelancer tidak perlu untuk selalu datang ke kantor untuk bekerja, mereka tidak memiliki komitmen yang terikat dengan para majikan atau employer-nya dalam jangka panjang. Biasanya, freelancer hanya terikat dengan kontrak jangka pendek dengan suatu perusahaan atau badan organisasi. 
 
Biasanya, posisi freelancer itu sendiri suka dipilih oleh mereka yang tidak suka bekerja penuh waktu di kantor atau perusahaan, terutama pilihan ini akan digandrungi oleh mereka yang memilih untuk tidak bekerja dari jam 9 pagi - 5 sore dan duduk di depan laptop selama 8-9 jam di kantor. 
 
Menurut penelitian yang dilakukan oleh Global Workplace Analytics, sekitar 3.3 juta masyarakat di Amerika menganggap rumah atau apartemen sebagai tempat mereka untuk bekerja. Para responden yang masuk ke dalam data ini menganggap bahwa pekerjaan akan jauh lebih menyenangkan jika dikerjakan di rumah, karena kita bisa mengerjakan tugas kerja dengan suasana yang santai. 
 

Bagaimana dengan Freelancer di Indonesia? 

Meskipun istilah “freelance” atau pekerja lepas sudah mulai sangat familiar di dalam masyarakat Indonesia, namun kenyataannya populasi freelancer belum terlalu tinggi. Sebagai contoh, ada satu akun twitter yang menjadi naungan dari para freelancer di Indonesia. Akan tetapi, jumlah pengikut dari akun twitter ini hanya sekitar 1.400an Followers saja. Dibandingkan dengan akun-akun lowongan kerja yang lain, jumlah pengikut dalam akun media sosial mereka bisa mencapai 8.000an ke atas. 
 
Jika di Indonesia populasi freelancer saja masih dikatakan sedikit, namun bagaimana jika ada perusahaan-perusahaan yang perlu merekrut freelancer? Apa yang harus mereka lakukan agar bisa mendapatkan kualitas freelancer yang terbaik? 

Lalu, Bagaimana Cara Terbaik untuk Merekrut Freelancer di Indonesia? 

Ya, mungkin pertanyaan di atas bisa menjadi challenge atau tantangan tersendiri bagi para perekrut. Masalahnya, mereka berada di posisi tengah-tengah. Tidak terlalu memerlukan karyawan penuh waktu dan di saat yang sama mereka juga memerlukan karyawan untuk mengisi beberapa posisi. Jika mereka merekrut karyawan paruh waktu, pekerjaan yang ditawarkan bisa dikerjakan di luar kantor. Permintaan freelancer juga bisa terjadi karena posisi-posisi yang ditawarkan sulit untuk diisi oleh pekerja lokal pada suatu daerah tertentu. Misalnya, beberapa posisi yang berhubungan dengan IT mungkin masih belum memiliki banyak ahli di kota-kota kecil di Indonesia, sehingga perusahaan harus merekrut para freelancer dari luar kota itu sendiri.
 
Sebagai contoh, para pekerja ahli IT mungkin akan lebih banyak ditemukan di kota-kota besar seperti Jakarta, Medan dan Surabaya. Namun, ketika kita ingin mengembangkan sebuah perusahaan teknologi di salah satu kota kecil di Indonesia, kita bisa meminimalisir biaya perekrutan, akomodasi dan bayaran yang akan diberikan kepada tenaga ahli dengan memasang lowongan freelancer. Tujuannya adalah mengajak para ahli IT untuk bergabung mengembangkan perusahaan teknologi tersebut, namun tidak perlu bekerja langsung ke perusahaan tersebut. Cukup bekerja dari jauh saja, itu sudah cukup memberikan kontribusi yang baik. 
 
Menurut website entrepreneur, ada beberapa cara penting yang harus kita perhatikan ketika kita merekrut freelancer di Indonesia.  
 

1. Pastikan Kualitas dan Pengalaman Freelancer adalah yang Kita Cari. 

Kita semua pasti tahu dong kalau Indonesia adalah negara yang sangat luas dan terdiri dari banyaknya pulau-pulau. Jika kita ingin merekrut freelancer yang domisilinya berada jauh dari kita, maka kita harus benar-benar memilihnya dengan sangat selektif. Jangan sampai jarak geografis yang terpaut jauh akan membuat pekerjaan mereka tidak selesai sesuai dengan yang kita harapkan. Layaknya ungkapan yang sering kita dengar, “ada harga ada kualitas”, jadi pastikan bahwa harga yang kita tawarkan kepada freelancer juga sesuai dengan kualitas dan pengalaman yang mereka berikan.
 

2. Cek dengan Teliti Terkait Hasil Kerjanya di Masa Lalu. 

Hal penting kedua yang perlu kita lakukan adalah mengecek pencapaian atau hasil kerja yang pernah dikerjakan oleh kandidat freelancer sebelumnya. Jangan biarkan kekeliruan terjadi dalam hal ini. Tidak semua orang memiliki kejujuran dan integritas yang baik, jadi kita perlu bersikap hati-hati dan selektif dalam memilih freelancer. Pastikan bahwa hasil-hasil kerja yang mereka masukkan ke dalam resume atau portofolio adalah benar apa yang telah mereka kerjakan sebelumnya. Semua hasil kerja tersebut bukan dikerjakan oleh orang lain atau hasil imitasi dari pihak-pihak lain. 
 
Ini penting untuk menjadi bahan pertimbangan kita dalam memilih freelancer dengan selektif. Mengapa? Karena seperti yang kita ketahui bahwa freelancer tidak akan bekerja di dalam kantor, namun mereka akan bekerja secara jarak jauh. Jadi, akan sulit bagi kita untuk memeriksa pekerjaan secara langsung atau memberi umpan balik terhadap apa yang kita inginkan. 
 

3. Cek Keterampilan Komunikasi yang dimiliki Freelancer.  

Apakah kandidat freelancer kita bisa berbahasa Indonesia dengan baik dan lancar? Atau jangan-jangan dia kesulitan untuk berbicara bahasa Indonesia yang baik dan benar. Yap! perlu kami ingatkan kembali bahwa Indonesia bukan hanya negara yang maju, namun negeri ini juga memiliki bahasa daerah yang sangat beragam. Sedangkan, komunikasi adalah salah satu keterampilan pokok yang harus dimiliki setiap pekerja, tidak terkecuali para freelancer. Jika kita mengalami kesulitan untuk berkomunikasi dengan mereka, bagaimana kita bisa mendapatkan hasil pekerjaan yang memuaskan dari mereka? 
 
Bukan berarti freelancer dari daerah-daerah tidak dapat berkompetisi dengan freelancer lainnya, namun pastikan bahwa bahasa yang digunakan sama-sama dimengerti oleh perekrut dan freelancer. 
 

4. Berikan Tugas Kecil sebagai Bahan Pertimbangan. 

Tidak perlu terburu-buru dalam mencari freelancer, karena rekan pembaca perlu merekrut mereka dengan sangat berhati-hati dan selektif. Jadi, untuk bisa meyakinkan diri kita bahwa “wah! Freelancer seperti ini lah yang benar-benar saya cari!” maka kami menyarankan rekan-rekan Career Advice untuk memberikan satu atau dua tugas kecil sebagai tes awal dan ini bisa menjadi bahan pertimbangan kita ke depannya nanti. Apakah kita akan memilih kandidat ini, atau mencari kandidat freelancer lainnya? 
 
Misalnya, coba berikan tugas untuk membuat desain logo, jingle produk, poster produk dan lain sebagainya. Ketika hasilnya memang benar-benar memuaskan dan mereka bisa bekerja sesuai dengan waktu yang kita berikan, maka kita bisa beralih ke tahap selanjutnya. 

5. Ketika Sudah Memilih Freelancer, Pastikan Kita Memiliki Identitas Mereka dengan Lengkap. 

Masalah umum yang sering dilakukan oleh freelancer adalah sulit untuk dihubungi. Memang sih, tidak semua freelancer melakukan hal seperti ini, namun jika kita menemukan kasus yang sama, tentunya kita akan sangat jengkel bukan? Pastikan bahwa kita memiliki identitas mereka dengan lengkap, minimalnya kita memiliki nomor ktp mereka. Ini bertujuan agar kita terhindar dari orang-orang yang kurang bertanggung jawab dalam menyelesaikan pekerjaan dan proyek yang mereka miliki sampai tuntas. Pastinya kita tidak ingin jika bayaran sudah diberikan di awal, namun proyek yang kita berikan masih belum selesai dan freelancer seperti hilang kontak untuk dihubungi. 
 
Jadi, jangan lupa untuk mempertimbangkan beberapa hal penting di atas sebelum kita merekrut freelancer terbaik di Indonesia. Selamat menerapkannya ya, rekan-rekan Career Advice.
Featured Career Advices

Pelatihan Berkualitas, Beragam, dan Mudah dipelajari Bersama STUDiLMU

Intip STUDiLMU sebagai Lembaga Pelatihan di Prakerja, Yuk!

Apa Kata Mereka tentang Pelatihan Prakerja di STUDiLMU

Penyebab Gagalnya Onboarding Karyawan

Penyebab Gagalnya Onboarding Karyawan

Penyebab Gagalnya Onboarding Karyawan

Perubahan dan Strategi untuk Agile Leadership di Era yang Terus Berubah

Perubahan dan Strategi untuk Agile Leadership di Era yang Terus Berubah

Perubahan dan Strategi untuk Agile Leadership di Era yang Terus Berubah

Perubahan dan Strategi untuk Agile Leadership di Era yang Terus Berubah

Prinsip-Prinsip Agile Leadership

Prinsip-Prinsip Agile Leadership

Microsoft Teams untuk Berkolaborasi Digital

Microsoft Teams untuk Berkolaborasi Digital

Melakukan Rapat Virtual dengan Microsoft Teams

Melakukan Rapat Virtual dengan Microsoft Teams

Tips menjalin relasi dengan banyak orang di LinkedIn Group

Tips menjalin relasi dengan banyak orang di LinkedIn Group

Ide Konten yang Menginspirasi untuk Halaman LinkedIn Anda

Ide Konten yang Menginspirasi untuk Halaman LinkedIn Anda

Tips Membuat Artikel di LinkedIn

Tips Membuat Artikel di LinkedIn

Optimalisasi Kinerja Komputer/Laptop dengan Defragment dan Clear Temp Folders

Strategi yang Tepat untuk Pengambilan Barang (Picking) di Warehouse

Proses-Proses dalam Warehouse Management

Mengoptimalkan Fungsi Warehouse

Mengoptimalkan Fungsi Warehouse

Mengenal Warehouse Management System

Jenis-Jenis Warehouse

Jenis-Jenis Warehouse