STUDILMU Career Advice - Do What You Love or Love What You Do?

Do What You Love or Love What You Do?


by Alberto Christopher
Posted on Aug 06, 2018

Apakah Anda setiap pagi bangun dengan perasaan yang menyenangkan karena Anda bekerja sesuai dengan pekerjaan yang Anda ingin-inginkan? Atau apakah Anda merasa hidup Anda paling bahagia karena Anda mengerjakan hal yang paling Anda senangi? Setidaknya, setiap orang pasti pernah berpikir demikian. Namun, pada kenyataannya hidup tidak berjalan demikian. Bahkan kita pun dapat merasa bosan jika melakukan hal yang sama secara terus-menerus, walaupun sebenarnya hal itu adalah yang kita senangi. Jadi, apa yang sebaiknya kita lakukan?
 
Banyak orang berusaha mencari apa yang menjadi “passion”-nya untuk dikerjakan setiap harinya. Pencarian ini seperti mencari sesuatu yang misterius, sulit sekali untuk mendapatkannya, namun hilang begitu saja ketika sudah menemukannya. Ada orang yang sangat giat belajar biologi agar dia dapat menjadi dokter. Namun setelah ia masuk ke dalam fakultas kedokteran, ia merasa hilang “passion”-nya untuk menjadi dokter, lalu mencoba mendaftar masuk ke jurusan fakultas yang lain. Mengapa hal ini dapat terjadi?
 
Kenyataannya, setiap orang sudah mengetahui apa yang menjadi minatnya. Ingat ketika dulu masa kecil? Kita bermain bola, atau membuat istana pasir, atau berpura-pura menjadi monster, semata-mata karena kita ingin melakukannya. Tidak ada yang menyuruh kita melakukannya. Pun, kita tidak berpikir mengapa kita melakukannya. Rasa penasaranlah yang mendorong kita untuk melakukannya. Dan ketika kita merasa tidak menyukainya, ya kita cukup berhenti melakukannya. Tidak ada rasa bersalah, tidak ada perdebatan dalam diri, hanya karena kita menyukainya atau tidak.
 
Tantangannya, banyak orang yang ingin melakukan sesuatu yang mereka anggap mereka suka, namun mereka tidak melakukannya. Pada akhirnya, mereka hanya mengerjakan hal-hal yang dianggap perlu untuk dikerjakan. Jika ada hal yang ingin dilakukan namun tak kunjung dilakukan, perlu ditanyakan kembali, apakah kita benar-benar ingin melakukannya? Atau adakah hal lain yang ingin kita lakukan? Jujurlah dengan diri sendiri, apa yang kita lakukan adalah hasil perenungan dari prioritas yang kita urutkan. Sadarlah bahwa sebenarnya kita bisa mengatur prioritas kita kapan saja.
 
Ketika hal ini ditarik ke dalam dunia pekerjaan, menemukan pekerjaan yang sesuai dengan keinginan kita adalah cerita lama. Conficius pernah mengatakan: “Choose a job you love, and you will never have to work a day in your life.” Bukan berarti pernyataan ini salah, namun pernahkah kita berpikir untuk mencintai apa yang sedang kita lakukan saat ini? Steve Jobs berkata: “The only way to do great work is to love what you do.” Dan inilah yang membuktikan bahwa orang-orang yang sukses tidak hanya melakukan apa yang mereka sukai, namun justru mereka jatuh cinta pada apa yang saat ini mereka kerjakan.
 
Lantas, apakah berarti kita tidak boleh mencari hal yang kita sukai? Boleh tentunya. Namun, apakah kita harus terus-menerus mencari sampai kita benar-benar mendapatkan apa yang kita inginkan? Jawabannya tidak perlu. Nyatanya, dalam pencarian hal menarik yang kita sukai, sebenarnya kita sudah menemukan “passion” kita di dalamnya. Hanya saja kita memilih untuk mengabaikannya. Kita beraktivitas selama kurang lebih 16 jam per hari, pasti ada hal-hal yang kita lakukan dan kita menyukainya. Ada aktivitas atau topik yang mendominasi waktu yang cukup signifikan mengisi waktu senggang kita. Hanya saja, kita terbatasi dengan pola pikir kita sendiri. Pemikiran seperti: “Ah, sepertinya itu bukan pilihan yang baik”, atau “Orang tua saya pasti tidak akan setuju jika saya melakukannya, lebih baik saya menjadi dokter saja” yang akhirnya membuat kita tidak melakukannya. Dengan kata lain, permasalahan utamanya bukan karena “passion”, namun prioritas. Kita memilih untuk tidak melakukannya.
 
Sebuah kenyataan pahit lainnya adalah setiap pekerjaan dapat terkadang menjadi menyebalkan, walaupun menurut kita itu adalah pekerjaan yang kita idam-idamkan. Tidak ada satupun aktivitas yang kita tidak akan pernah lelah mengerjakannya, tidak pernah stres memikirkannya, ataupun tidak pernah mengeluh mengenainya. Bahkan, orang yang mendapatkan pekerjaan idamannya pun pasti akan ada beberapa bagian di mana mereka tidak menyukainya. Itulah kehidupan.
 
Akan tetapi, pilihan ada di tangan Anda. Apakah Anda hanya akan pasrah terhadap keadaan pekerjaan Anda saat ini? Atau mencoba mencari pekerjaan yang baru untuk memenuhi “passion” Anda? Atau justru Anda ingin membuat sesuatu yang menarik pada pekerjaan Anda saat ini sehingga Anda menyukainya? Seperti layaknya anak kecil yang pergi ke taman bermain, ia tidak akan bertanya: “Bagaimana caranya saya mencari kesenangan?”, namun ia hanya akan bermain dan merasa senang. Jika Anda harus mencari apa yang Anda senangi dalam hidup, maka Anda justru tidak akan merasa senang dalam melakukan apapun. Faktanya, akan selalu ada kegiatan yang membuat Anda merasa senang ketika Anda melakukannya, baik dalam pekerjaan Anda saat ini atau dalam kegiatan Anda sehari-hari.
 
Jadi, apakah Anda akan mencari pekerjaan yang Anda sukai? Atau apakah Anda akan menyukai pekerjaan Anda saat ini? Keputusan ada di tangan Anda.
Featured Career Advices

Rahasia Sukses Wawancara Kerja: Pertanyaan yang Paling Sering Ditanyakan

Rahasia Sukses Wawancara Kerja: Pertanyaan yang Paling Sering Ditanyakan

Rahasia Sukses Wawancara Kerja: Pertanyaan yang Paling Sering Ditanyakan

Rahasia Sukses Wawancara Kerja: Pertanyaan yang Paling Sering Ditanyakan

Menggunakan Media Sosial untuk Meningkatkan Brand Awareness

Menggunakan Media Sosial untuk Meningkatkan Brand Awareness

Menggunakan Media Sosial untuk Meningkatkan Brand Awareness

Menggunakan Media Sosial untuk Meningkatkan Brand Awareness

Cara Mengatasi Overthinking untuk Tetap Produktif

Cara Mengatasi Overthinking untuk Tetap Produktif

Cara Mengatasi Overthinking untuk Tetap Produktif

Cara Mengatasi Overthinking untuk Tetap Produktif

Mengatasi “Quarter-Life Crisis”: Langkah Menuju Karier Impian

Mengatasi “Quarter-Life Crisis”: Langkah Menuju Karier Impian

Mengatasi “Quarter-Life Crisis”: Langkah Menuju Karier Impian

Mengatasi “Quarter-Life Crisis”: Langkah Menuju Karier Impian

Bagaimana ChatGPT dan AI Mengubah Cara Kita Bekerja?

Bagaimana ChatGPT dan AI Mengubah Cara Kita Bekerja?

Bagaimana ChatGPT dan AI Mengubah Cara Kita Bekerja?

Bagaimana ChatGPT dan AI Mengubah Cara Kita Bekerja?

5 Langkah Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis di Tempat Kerja

5 Langkah Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis di Tempat Kerja

5 Langkah Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis di Tempat Kerja

5 Langkah Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis di Tempat Kerja

Bagaimana Mengatasi Deadline Ketat Tanpa Stres Berlebihan

Bagaimana Mengatasi Deadline Ketat Tanpa Stres Berlebihan

Bagaimana Mengatasi Deadline Ketat Tanpa Stres Berlebihan

Bagaimana Mengatasi Deadline Ketat Tanpa Stres Berlebihan

Kenali Demensia Alzheimer Sejak Dini

Kenali Demensia Alzheimer Sejak Dini