Self Improvement
Fokus ke Masa Depan
by
Berny Gomulya
Posted on
Jul 26, 2018
Beberapa bulan lalu saya mengunjungi pabrik salah satu klien yang ada di Singapura. Sebuah perusahaan high-tech besar yang terdaftar di bursa saham Wall Street, Amerika. Sebelum memasuki ruang produksi, saya harus melewati dua pintu otomatis, yang berjarak sekitar 5 meter satu dengan yang lainnya. Pintu-pintu otomatis terbuka jika saya mendekatinya. Karena ruang produksi harus dijaga dari partikel-partikel dari luar, maka pintu pertama harus tertutup rapat lebih dahulu, kemudian angin blower dan exhaust akan menyala bersamaan secara otomatis sekitar 10 detik untuk membersihkan badan saya dari partikel debu, setelah itu pintu kedua terbuka, dan saya bisa masuk ke ruang produksi. Jika saya masih berdiri di dekat pintu pertama, maka pintu pertama tidak akan tertutup rapat, dan itu berarti pintu kedua tidak akan bisa terbuka.
Pengalaman itu mengingatkan saya bahwa perjalanan hidup ini sama seperti dua pintu otomatis itu. Anda harus rela meninggalkan dan menutup rapat pintu pertama. Pintu pertama itu bernama:
kegagalan, kesalahan, kekecewaan, kesukaran, penolakan, pelecehan, perceraian, pengalaman tidak adil dan negatif, yang pernah terjadi di masa lalu Anda. Kemudian, membiarkan diri Anda dibersihkan oleh angin blower dan exhaust, dan melangkah maju ke pintu kedua, pintu masa depan cerah yang hidup ini telah disediakan untuk Anda. Penulis buku-buku tentang transformational models and applications for individuals, groups, and organizations, Werner Erhard menasihati, ”Pemimpin menciptakan masa depannya dari masa depan, bukan dari masa lalu.”
Hal itu sama seperti ketika Anda naik tangga. Anda harus rela meninggalkan anak tangga sebelumnya, agar Anda bisa naik ke tingkat yang lebih tinggi. Jika Anda tidak meninggalkan anak tangga sebelumnya, maka tidak mungkin Anda bisa naik ke tingkat yang lebih tinggi.
”Pemimpin menciptakan masa depan dari masa depan, bukan dari masa lalu.”
~Werner Erhard~
Banyak pemimpin mengalami kesulitan merencanakan masa depan organisasinya, karena mereka sulit melepaskan apa yang ada di belakang mereka. Mereka bilang:
”Sudah kucoba berkali-kali, tapi selalu gagal”
”Bisnisku hancur total”
”Masa laluku suram”
”Aku tidak mendapatkan perlakuan yang adil”
“Impianku musnah sudah”
”Mungkin memang sudah takdirku”
”Pernikahanku gagal total”
Seorang penulis dan ahli filsafat Irlandia, Edmund Burke berkata, “Anda tidak akan pernah bisa merencanakan masa depan dari masa lalu.” Tidak peduli betapa besar kegagalan yang Anda pernah alami, tutup rapat pintu pertama masa lalu Anda, dan arahkan pandangan Anda ke masa depan. Tentu saja Anda harus mengambil pelajaran dari masa lalu. Seringkali masa lalu mengajarkan pelajaran berharga. Namun, jangan hidup dalam masa lalu Anda, karena tidak ada seorang pun yang bisa melakukan sesuatu untuk mengubah masa lalunya. Tidak peduli seberapa jauh Anda belajar dari masa lalu, itu tidak akan pernah memberitahukan kepada Anda semua yang perlu Anda ketahui di masa depan.
Suatu hari saya menonton acara sirkus di televisi. Ada seorang yang sangat ahli berjalan di atas seutas tali. Setelah pertunjukkan, seseorang bertanya kepadanya, ”Apa rahasia Anda bisa berjalan di atas tali itu? Pemain sirkus itu menjawab, ”Salah satu rahasianya adalah menjaga mata Anda tetap fokus pada tujuan Anda. Jangan pernah melihat ke bawah. Jangan pernah melihat ke belakang. Arahkan mata dan kepala Anda ke tempat tujuan. Karena kemana mata dan kepala Anda mengarah, ke sanalah tubuh Anda mengarah juga. Jika Anda melihat ke bawah atau ke belakang, Anda tidak akan pernah sampai di tempat tujuan. karena kemungkinan besar Anda akan jatuh. Jadi Anda selalu harus melihat ke tempat dimana Anda ingin berada.”
Perhatikan! Mobil yang Anda kemudikan memiliki kaca depan yang besar untuk melihat ke depan, dan hanya memiliki kaca spion kecil untuk melihat ke belakang. Maksudnya agar, pemimpin jangan terfokus ke belakang, tetapi terfokus ke depan. Sesungguhnya, apa yang ada di depan jauh lebih penting dari pada apa yang ada di belakang.
Pemimpin bisa mengubah dan melakukan sesuatu untuk masa depan organisasi. Kemana organisasi pergi jauh lebih penting dari pada dimana organisasi sekarang, atau dari mana organisasi berasal. Berhentilah melihat ke belakang. Arahkan pandangan Anda ke depan. Jika Anda terus memusatkan perhatian pada masa lalu Anda, kemungkinan besar Anda akan kehilangan banyak kesempatan luar biasa di masa depan. Mantan Ibu negara Amerika, Eleanor Roosevelt berkata, “Masa depan dimiliki oleh
pemimpin yang percaya akan keindahan mimpi-mimpi mereka.” Anda harus merebut kembali impian Anda. Berhenti meratapi masa lalu Anda. Jangan hanya diam! Jangan hanya bertahan! Bangkitlah! Gapai kembali semangat Anda yang berkobar-kobar. Miliki visi kepemimpinan yang baru. Pikirkan, lakukan, dan raih mimpi Anda!
“Masa depan dimiliki oleh pemimpin yang percaya akan keindahan mimpi-mimpi mereka.”
~Eleanor Roosevelt~
Kunci agar pemimpin tetap maju adalah fokus ke tempat tujuan. John F. Kennedy pernah berujar, ”Jika pemimpin hanya terfokus melihat masa lalu dan masa kini, akan kehilangan masa depan.” Beberapa pemimpin ingin maju, tetapi sayangnya, mereka memusatkan perhatian mereka ke belakang. Anda tidak bisa maju dengan Anda melihat ke belakang. Punyailah
mimpi kepemimpinan yang besar! Milikilah visi yang positif, arahkan pandangan Anda ke depan, dan lihatlah Anda sendiri sedang berjalan menuju tempat tujuan Anda. Fokuskan diri Anda ke masa depan, sampai Anda bisa berkata seperti yang pernah diucapkan oleh mantan Presiden Amerika ketiga, yang dikenal sebagai pendiri Amerika, Thomas Jefferson, “Saya lebih suka mimpi-mimpi masa depan dari pada kenangan masa lalu.”