Leadership
Keahlian Ini Yang Mutlak Anda Miliki
by
Berny Gomulya
Posted on
Sep 10, 2018
Salah satu keahlian yang mutlak harus dimiliki oleh pemimpin adalah kemampuan bekerjasama dengan orang lain. Mulai dengan kemampuan bekerja sama di lingkungan sosial terkecil dalam sebuah keluarga, sampai dengan kemampuan bekerjasama di kantor, organisasi, masyarakat, dan di lingkungan sosial yang lebih luas lagi.
Dalam bekerja sama dengan orang lain, hati harus didahulukan dari pada kepala. Para pemimpin harus senantiasa berpikir bagaimana mereka bersikap terhadap orang lain. Pemimpin tidak hanya sekadar memberi perintah, namun untuk bisa bekerjasama dengan baik ia harus
mampu membangun hubungan dengan para pengikutnya sampai pada tingkat emosional. Pemimpin harus terlebih dahulu menyentuh hati orang yang dipimpinnya sebelum meminta dukungan atau bantuan orang tersebut. Anda dan saya tidak dapat menggerakkan orang untuk melakukan sesuatu dengan suka rela tanpa terlebih dahulu menyentuh hati dan menggugah emosinya.
Suatu hari, dalam perjalanan pulang ke rumah, saya mendengar di salah satu stasiun radio, ada seorang karyawan menelepon. Dia mengeluh bahwa bosnya tidak pernah bisa mengerti perasaannya. Belum juga Sang Coach memberikan masukan terhadap si karyawan, seorang bos menelepon. Kali ini bos tersebut mengeluh karena dia merasa anak buahnya tidak bisa bekerja dengan baik dan tidak bisa bekerja seperti yang ia harapkan.
Ini mengingatkan saya ketika saya bekerja di salah satu perusahaan, ada seorang kawan yang secara individu sangat hebat, prestasi akademiknya luar biasa, lulus dari perguruan tinggi terkenal dengan summa cum laude, tetapi jenjang kariernya lambat. Apa yang salah dengan dia sehingga kariernya kurang cepat? Ternyata, oleh atasannya dia dinilai tidak bisa bekerja sama dengan orang lain. Dia kurang bisa menghargai pendapat dan keahlian orang lain.
Sahabat yang lain lagi, dengan bakat dan potensi yang luar biasa, mengeluh karena lelah pindah-pindah kerja. Tadinya saya berpikir bahwa dia ingin mencoba tantangan baru di kantor lain. Tetapi setelah mendengar keluh kesahnya, ternyata dia selalu tidak cocok dengan lingkungan kerjanya.
Pemimpin yang sukses selalu berpikir mengenai kerjasama, sementara pemimpin yang gagal selalu berpikir bagaimana menjadi tokoh yang paling berjaya. Untuk membentuk kerjasama yang saling menguntungkan, harus ada kerendahan hati dan keikhlasan bekerja sama, meskipun dengan seseorang yang kelihatannya tidak lebih baik dari kita.
Jika dua orang atau lebih, grup atau perusahaan bekerja sama menggunakan bakat dan kemampuan mereka untuk tujuan bersama, maka hasil yang dapat dicapai lebih maksimal. Kerja sama yang produktif adalah ketika sinergi tercapai. Itu artinya kombinasi dari energi, sumber daya, bakat, dan usaha adalah lebih besar dari penjumlahan masing-masing bagian, ketika 1+1=3 atau lebih. Hal yang paling mendasar dalam kerjasama adalah menerima perbedaan dan mentransformasikan perbedaan menjadi kekuatan yang
lebih produktif.
Mother Teresa berkata, ”Anda dapat melakukan apa yang tidak dapat saya lakukan. Saya dapat melakukan apa yang tidak dapat Anda lakukan. Bersama, kita dapat melakukan hal-hal besar.” Bila Anda ingin menjadi pemimpin sukses, kembangkanlah sikap mau bekerja sama dan bersinergi.
”Anda dapat melakukan apa yang tidak dapat saya lakukan. Saya dapat melakukan apa yang tidak dapat Anda lakukan. Bersama, kita dapat melakukan hal-hal besar.”
~Mother Teresa~