Leadership
Kepemimpinan yang Menghasilkan
by
Berny Gomulya
Posted on
Oct 11, 2018
“Memikirkan yang baik adalah bijak, merencanakan yang baik adalah lebih bijak, tetapi melakukan yang baik adalah yang terbijak dan terbaik dari semuanya.”
~Malcolm Forbes~
DALAM BEBERAPA KESEMPATAN memberikan pelatihan strategy and operation management, saya seringkali mengajukan pertanyaan ini: “Apa yang dimaksud dengan proses?” Beberapa orang memberikan jawaban sebagai berikut:
- “Proses adalah adanya input dan output.”
- “Proses adalah mentransformasi sumber daya.”
- “Proses adalah rangkaian kegiatan-kegiatan.”
Jawaban di atas tidak salah. Namun yang lebih tepat menurut saya, proses adalah rangkaian aktivitas yang memberikan nilai tambah. Kata kuncinya adalah nilai tambah. Jika ada aktivitas yang tidak memberikan nilai tambah, maka aktivitas itu harus dihilangkan, dalam bahasa saya, itu adalah waste atau pemborosan. Demikian pula, jika ada
pemimpin atau orang yang tidak memberikan nilai tambah dan menunjukkan kinerja dalam sebuah organisasi, maka ia adalah waste.
Beberapa pemimpin, alih-alih memberikan nilai tambah dan menunjukkan kinerja, malah mereka memberikan nilai kurang dan tidak menunjukkan kinerja. Slogan mereka: Kalau bisa dibikin susah, kenapa dibikin mudah. Coba perhatikan birokrasi kita. Coba lihat guru-guru atau dosen mengajar. Teori yang sudah susah, dibuat sedemikian rupa sehingga ketika dijelaskan oleh mereka, bukannya menjadi mudah, malah kelihatan lebih rumit. Dan dalam kerumitan itulah, terdapat kebanggaan mereka, karena dengan demikian mereka dianggap hebat.
Menurut saya, jika ada satu hal yang kita harus sibuk kerjakan di dunia ini, maka kesibukan itu harus menunjukkan kinerja dengan memberikan nilai tambah dalam kehidupan ini. Kinerja hebat hanya akan terjadi, jika kita belajar bertindak.