STUDILMU Career Advice - Kesalahan-Kesalahan yang dilakukan oleh Manajer dalam Melakukan Penilaian Kinerja

Kesalahan-Kesalahan yang dilakukan oleh Manajer dalam Melakukan Penilaian Kinerja


by STUDiLMU Editor
Posted on Oct 09, 2018

 

Sebagai seorang manusia, adalah hal yang wajar bagi seorang manajer untuk membuat “kesalahan” ketika melakukan penilaian perilaku serta menulis penilaian kinerja karyawan. Secara tidak sadar, kesalahan-kesalahan ini mencerminkan penilaian yang bias oleh seorang manajer terhadap karyawannya. 

Penilaian-penilaian yang bias ini dapat memberikan keuntungan atau kerugian yang tidak adil kepada karyawan atas orang lain di dalam kelompok sejawat mereka. 
 
Menurut Dreher atau Dougherty, “Sebuah penghalang terhadap akurasi dan kredibilitas yang menjadi tolak ukur kinerja karyawan disebabkan oleh sejumlah kesalahan penilai, persepsi yang bias dan sumber distorsi lain dalam peringkat kinerja karyawan. Lalu apa saja kesalahan-kesalahan penilai tersebut?
 

1. Efek Halo

Efek halo adalah ketika keseluruhan penilaian memberikan kesan positif atau negatif dari seorang karyawan yang menunjukkan peringkatnya di semua dimensi peringkat. Ini adalah ketika seorang manajer benar-benar menyukai atau tidak menyukai seorang karyawan dan memungkinkan perasaan pribadi mereka tentang karyawan tersebut untuk mempengaruhi penilaian kinerja mereka.
 

2. Kesalahan Longgar

Kesalahan ini terjadi ketika kecenderungan penilai adalah menilai semua karyawan pada akhir skala positif (kelonggaran positif) atau pada skala rendah (kelonggaran negatif). Kesalahan ini dapat terjadi ketika manajer terlalu menekankan perilaku positif atau negatif dari seorang karyawan.

3. Kesalahan Kecenderungan Sentral

Kesalahan kecenderungan sentral adalah kecenderungan penilai untuk menghindari penilaian yang "ekstrim" terhadap kinerja karyawan yang menghasilkan penilaian semua karyawan di bagian tengah skala. Hal ini dapat terjadi ketika seorang manajer tidak merasa nyaman dengan konflik sehingga menghindari nilai rendah untuk menghindari masalah perilaku atau ketika seorang manajer dengan sengaja memaksa penilaian semua karyawan ke tengah skala. 

4. Kesalahan Kekinian

Kesalahan kekinian adalah kecenderungan penilai untuk memasukkan insiden yang baru-baru ini terjadi (baik efektif atau tidak efektif) dari perilaku karyawan untuk menambah beban poin dalam proses evaluasi kinerja selama keseluruhan periode pemeringkatan.
 
Hal ini dapat menjadi ekstrim pada kedua ujung spektrum. Apakah karyawan yang akan dinilai tersebut telah menyelesaikan proyek besar dengan sukses atau mungkin dia memiliki insiden negatif tepat sebelum proses penilaian kinerja dilakukan, dan insiden-insiden tersebut menjadi pertimbangan utama bagi manajer terhadap karyawan tersebut. Karena alasan inilah menjaga catatan kinerja yang akurat sepanjang tahun untuk merujuk kembali selama waktu penilaian kinerja sangatlah penting.

5. Kesalahan serupa-dengan-saya

Kesalahan serupa-dengan-saya adalah ketika penilai memiliki kecenderungan yang bias dalam mengevaluasi kinerja karyawan yang mungkin memiliki kemiripan kinerja atau perilaku dengan penilai itu sendiri. Kita semua dapat berhubungan dengan orang-orang yang seperti kita, tetapi tidak dapat membiarkan kemampuan kita untuk berhubungan dengan seseorang dan mempengaruhi penilaian kita terhadap kinerja mereka.
 
Karena penilaian manusia yang bias dapat dengan mudah mempengaruhi proses penilaian, penting untuk membuat ukuran obyektif untuk kinerja pemeringkatan. Mengamati perilaku dan menggunakan teknologi yang tersedia dalam mengevaluasi kinerja dan mengambil beberapa penilaian bias dari proses penilaian.
Featured Career Advices

Rahasia Sukses Wawancara Kerja: Pertanyaan yang Paling Sering Ditanyakan

Rahasia Sukses Wawancara Kerja: Pertanyaan yang Paling Sering Ditanyakan

Rahasia Sukses Wawancara Kerja: Pertanyaan yang Paling Sering Ditanyakan

Rahasia Sukses Wawancara Kerja: Pertanyaan yang Paling Sering Ditanyakan

Menggunakan Media Sosial untuk Meningkatkan Brand Awareness

Menggunakan Media Sosial untuk Meningkatkan Brand Awareness

Menggunakan Media Sosial untuk Meningkatkan Brand Awareness

Menggunakan Media Sosial untuk Meningkatkan Brand Awareness

Cara Mengatasi Overthinking untuk Tetap Produktif

Cara Mengatasi Overthinking untuk Tetap Produktif

Cara Mengatasi Overthinking untuk Tetap Produktif

Cara Mengatasi Overthinking untuk Tetap Produktif

Mengatasi “Quarter-Life Crisis”: Langkah Menuju Karier Impian

Mengatasi “Quarter-Life Crisis”: Langkah Menuju Karier Impian

Mengatasi “Quarter-Life Crisis”: Langkah Menuju Karier Impian

Mengatasi “Quarter-Life Crisis”: Langkah Menuju Karier Impian

Bagaimana ChatGPT dan AI Mengubah Cara Kita Bekerja?

Bagaimana ChatGPT dan AI Mengubah Cara Kita Bekerja?

Bagaimana ChatGPT dan AI Mengubah Cara Kita Bekerja?

Bagaimana ChatGPT dan AI Mengubah Cara Kita Bekerja?

5 Langkah Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis di Tempat Kerja

5 Langkah Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis di Tempat Kerja

5 Langkah Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis di Tempat Kerja

5 Langkah Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis di Tempat Kerja

Bagaimana Mengatasi Deadline Ketat Tanpa Stres Berlebihan

Bagaimana Mengatasi Deadline Ketat Tanpa Stres Berlebihan

Bagaimana Mengatasi Deadline Ketat Tanpa Stres Berlebihan

Bagaimana Mengatasi Deadline Ketat Tanpa Stres Berlebihan

Kenali Demensia Alzheimer Sejak Dini

Kenali Demensia Alzheimer Sejak Dini