Self Improvement
Kisah Jack Ma dan Orang Sukses Lainnya
by
STUDiLMU Editor
Posted on
Feb 07, 2019
Berasal dari keluarga miskin di Hangzhou, Tiongkok, ia pernah hidup pahit di masa Revolusi Kebudayaan dan mengalami berbagai kegagalan. Saat memasuki sekolah, sejak SD sampai SMA, ia perlu berkali-kali tes karena tidak hebat secara akademis. Pernah gagal masuk universitas ternama, ia kuliah setara program D-3 di Sastra Inggris Hangzhou Normal University. Sebelum menjadi guru, ia sempat mendaftar ke-30 perusahaan namun semua institusi itu menolak lamarannya. Bahkan, ketika ia melamar ke KFC, dari 24 orang ia satu-satunya yang ditolak bekerja di sana. Ketika usahanya bangkrut ia berhasil meyakinkan teman-temannya untuk berinvestasi mengembangkan bisnis itu. Kini, ia memiliki Alibaba, retailer online terbesar di China dan berada di posisi ke dua dunia setelah Wal-Mart. Dilansir dari situs Forbes, ia dinobatkan menjadi orang terkaya ke-21 di dunia dengan kekayaan sebanyak US$ 38,2 miliar. Pada 2015, ia masuk dalam daftar orang paling berpengaruh di dunia pada urutan ke-22. Ia mengagetkan banyak orang saat berucap bahwa jika seseorang masih miskin pada usia 35 tahun, kesalahan berasal dari diri orang itu sendiri. Ia adalah Jack Ma.
Lahir dalam keluarga berkecukupan, cobaan hidup membawanya turun ke kondisi sulit yang membuatnya depresi. Dari pria mapan yang berkeliling dunia dan tinggal di Eropa, ia harus menjadi supir taksi hingga kuli bangunan dengan upah Rp 100. Hingga akhirnya rekannya memberi 50 ekor ayam dengan saran agar ia mengurusnya sebagai terapi depresi. Ia mengikuti saran itu, dan menjual telur-telur ayamnya dari pintu ke pintu.
Sering dimaki oleh para pelanggan hingga dicaci orang terdekat justru memberinya semangat untuk
memperbaiki pelayanan dan semakin bersahaja. Berlanjut ke berjualan daging ayam, hingga memiliki PT Kem Foods, sebuah pabrik pengolahan sosis dan daging, PT Kem Farms, sebuah perusahaan agrobisnis dengan sistem hidroponik, dan supermarket iconic, Kem Chick. Ia adalah Bob Sadino (alm), ikon
entrepreneur Indonesia. Pesannya, “Kegagalan adalah bumbu kehidupan. Kegagalan membuat kita bisa menjadi manusia yang tangguh.”
Berapa banyak Anda mengenal brand ternama yang dibangun dari garasi rumah? Berapa banyak Anda mendengar bisnis besar yang dibangun oleh seorang yang pernah dinilai sebagai manusia gagal oleh lingkungannya? Lalu berapa banyak kita menemukan orang-orang yang patah arang saat
menemui kegagalan?
Mungkin kita perlu mulai mengajarkan pada diri kita sendiri, anak, atau orang terkasih, bahwa kegagalan bukanlah hal menakutkan dan akhir dunia. Terlalu banyak orang yang bisa mengambil banyak hikmah dan
menemukan semangat baru untuk berjuang dari kegagalan. Mereka yang tidak pernah merasakan kegagalan, sangat mungkin adalah orang-orang yang tidak pernah berusaha dalam hidupnya, karena hidup telah dihidangkan di atas piring perak baginya, life on a silver platter. Dan orang-orang ini, adalah orang-orang yang tidak diberkahi ketahanan mental saat nantinya dihadapkan pada cobaan dan kegagalan.
Jadi bersyukurlah atas kegagalan yang kaya akan pembelajaran. Terima dengan lapang hati dan keras tekad.
Sukses berjalan dari satu kegagalan ke kegagalan yang lain, tanpa kita kehilangan semangat.
–Abraham Lincoln