STUDILMU Career Advice - Komunikasi adalah Fungsi Kepemimpinan Inti Para Pemimpin

Komunikasi adalah Fungsi Kepemimpinan Inti Para Pemimpin


by STUDiLMU Editor
Posted on Oct 22, 2019

Komunikasi adalah Fungsi Kepemimpinan yang Paling Utama bagi Para Pemimpin

Setelah melihat sub-judul di atas, kami ingin bertanya kepada rekan-rekan Career Advice, “Apakah rekan-rekan pembaca setuju dengan pernyataan pada sub judul di atas?” Eits, tidak perlu dijawab dulu ya. Kami ingin mengajak rekan-rekan pembaca untuk menyimak isi keseluruhan dari artikel ini agar rekan pembaca bisa menilai, apakah benar komunikasi adalah fungsi kepemimpinan yang paling utama dan sangat penting bagi para pemimpin. 
 
Kami yakin hampir dari kita semua tahu bahwa kehidupan manusia dengan manusia lainnya memang tidak bisa dipisahkan dari “komunikasi”. Begitu juga di dalam kepemimpinan, yang mana seorang pemimpin memiliki pengaruh yang sangat besar sebagai seorang trendsetter, orang paling terdepan yang akan diikuti dan dicontoh oleh para pengikutnya. Hal ini membuat komunikasi memiliki hubungan yang cukup erat dengan kepemimpinan dalam organisasi. Beberapa unsur yang berhubungan seperti, jenis kepemimpinan, tujuan kepemimpinan, gaya kepemimpinan, prinsip kepemimpinan, teori kepemimpinan, bahkan pada fungsi kepemimpinan
 
Para pemimpin perlu mengetahui proses komunikasi lebih dalam, sesuai dengan perkembangan zaman saat ini. Karena anggapan bahwa “Komunikasi adalah proses interaksi dua arah” sudah menjadi pengertian komunikasi yang ketinggalan zaman alias kuno. Pemimpin perlu mengikuti perkembangan zaman dan beradaptasi dengan cepat, sehingga dengan komunikasi yang dimilikinya, pemimpin dapat memenuhi fungsi kepemimpinan dengan sangat baik.
 

Lantas, Seberapa Penting Komunikasi untuk Para Pemimpin?

Jawaban dari pertanyaan di atas adalah “sangat penting”. Yap! Banyak para ahli yang menyetujui bahwa komunikasi adalah fungsi kepemimpinan inti bagi para pemimpin. Sehingga untuk memenuhi fungsi kepemimpinan dengan baik, para pemimpin juga perlu memiliki keterampilan komunikasi yang baik. Dengan kata lain, komunikasi yang efektif dan kepemimpinan yang efektif memiliki keterkaitan yang sangat erat.
 
Setiap pemimpin perlu menjadi komunikator yang terampil dan efektif, karena mereka akan berinteraksi dengan banyak orang di luar organisasi atau perusahaan, bukan hanya dengan para karyawan mereka saja. Setiap harinya, pemimpin akan berinteraksi dengan banyak orang dari tingkatan organisasi yang berbeda-beda, entah itu pada komunitas dan kelompok yang berskala lokal, nasional maupun internasional. 
 
Dikarenakan komunikasi adalah hal yang sangat penting bagi para pemimpin, maka mereka harus berusaha untuk mempelajari atau melatih diri dalam beberapa hal di bawah ini: 
- Meningkatkan kecerdasan emosional untuk kestabilan emosi.
- Berpikir secara jernih.
- Belajar untuk mengekspresikan ide-ide atau pendapat. 
- Berbicara di depan umum (public speaking) atau belajar untuk menangani arus informasi yang sangat cepat di dalam organisasi dan perusahaan. 
 

Bagaimana jika seorang pemimpin tidak memiliki keterampilan komunikasi yang baik dalam organisasi atau perusahaan?

Para pemimpin yang tidak memiliki atau tidak mau memiliki keterampilan komunikasi yang baik akan merasa kesulitan untuk berinteraksi dengan orang-orang disekitarnya, baik dalam pihak internal organisasi maupun pihak eksternal organisasi. Konsekuensi terberatnya, pemimpin bisa ditinggalkan oleh para pengikutnya, karena komunikasi yang berantakan juga akan merusak hubungan antara pemimpin dan karyawan. 
 
Selain itu, organisasi atau perusahaan tersebut akan sulit untuk berkembang karena pemimpinnya sendiri tidak mampu untuk memperluas networking perusahaan. Berikut ini kami tampilkan 3 fakta utama yang mengungkapkan keterkaitan komunikasi dengan kepemimpinan yang sangat erat. 
 

3 Fakta Utama tentang Komunikasi untuk Para Pemimpin

 

1. Visibilitas adalah Bentuk Komunikasi yang Penting untuk Seorang Pemimpin.

Seorang pemimpin yang berkomunikasi dengan baik tidak akan membiarkan suasana untuk menenggelamkan peranannya di dalam suatu lingkungan. Dengan kata lain, pemimpin tidak akan membiarkan orang-orang di sekitarnya untuk membuat dirinya hilang dari pandangan. Pemimpin seperti ini selalu ingin orang-orang disekitarnya melihat, menyadari dan merasakan siapa dirinya. Dengan menjadi seseorang yang “menonjol”, pemimpin ini akan merasa lebih terhubung dengan pekerjaan yang dirinya miliki dan mereka juga akan lebih mudah untuk berinteraksi dengan semua orang yang berperan sebagai decision makers atau pemangku kepentingan. 
 

2. Komunikasi yang Efektif dengan Menjadi Diri Sendiri. 

Seorang pemimpin yang berkomunikasi dengan seefektif mungkin akan tetap menjadi dirinya sendiri. Pemimpin tersebut akan berkomunikasi secara jujur apa adanya, setiap kata yang diucapkan memang fakta tanpa dibuat-buat. Kalimat yang diucapkan juga tidak mengikuti perkataan orang lain, melainkan benar-benar berdasarkan pemikiran yang dirinya miliki. Dengan kata lain, tidak ada unsur paksaan dari pihak lain terkait pendapat yang disampaikan atau pemimpin sekedar ikut-ikutan untuk menyamakan pendapat dengan orang lain. 
 

3. Menjadi Pendengar yang Baik adalah Keterampilan Komunikasi yang Sangat Diperlukan Semua Pemimpin. 

Kita perlu selalu ingat bahwa komunikator yang baik adalah orang-orang yang juga menjadi pendengar yang baik. Ketika kita mendengarkan orang lain dengan baik dan seksama, maka kita akan mendapatkan pemahaman yang lebih jelas terkait pandangan, pendapat dan wawasan yang dimiliki oleh orang lain. Menjadi seorang pemimpin yang mampu menjadi pendengar yang baik akan menumbuhkan rasa kepercayaan, rasa hormat dan keterbukaan antara seorang pemimpin dan karyawan, serta kepada klien, pelanggan, mitra bisnis, atau sesama pemimpin perusahaan lainnya. Kebanyakan, mereka yang bisa mendengarkan orang lain dengan baik adalah para pemimpin yang hebat. Lalu, apa yang perlu dilakukan oleh para pemimpin agar mereka dapat berkomunikasi secara lebih efektif? 
 

5 Tips agar Pemimpin dapat Berkomunikasi Lebih Efektif

 

1. Lakukan Proses Komunikasi tanpa Henti. 

Komunikasi adalah solusi dan pencegahan yang tepat dalam sebuah kesalahpahaman. Maksudnya, jika kita memiliki proses komunikasi yang berjalan dengan tepat dan dijalani secara berkala, maka kesalahpahaman akan dapat diminimalisir. Permasalahan akan terjadi ketika seorang pemimpin hanya berkomunikasi di proses awal saja, namun tidak menindaklanjutinya secara berkala. Jadi, tips pertama agar seorang pemimpin dapat berkomunikasi secara lebih efektif adalah dengan menerapkan proses komunikasi tanpa henti. Jangan biarkan audiens atau anggota tim kita merasa “digantungkan” kepastiannya hanya karena kita tidak melakukan proses komunikasi sampai selesai. 
 

2. Coba untuk Mendengarkan dan Mendorong Masukan dari Orang Lain. 

Leadership (kepemimpinan) itu bukan hanya tentang diri sendiri, namun ini berkaitan dengan kehidupan banyak orang. Salah satu fakta utama komunikasi bagi para pemimpin yang sudah kita bahas di atas adalah pemimpin harus menjadi pendengar yang baik bagi orang lain. 
 
Nah pada hal ini, kami menyarankan rekan pembaca bukan hanya untuk menjadi pendengar yang baik. Namun, mendorong dan menyemangati anggota tim Anda untuk memberikan masukan seperti, ide (gagasan), pendapat atau asumsi yang mereka miliki. Dengan cara ini, kita akan menjadi seorang pemimpin yang berkomunikasi secara efektif, karena kita bukan hanya menerapkan hal-hal yang kita pikirkan. Namun, kita juga mengintegrasikan apa yang orang lain sarankan dengan apa yang kita pikirkan. 
 

3. Berkomunikasi dengan Memberi Ilustrasi melalui Cerita. 

Ilustrasi melalui cerita adalah salah satu cara komunikasi yang sangat efektif untuk diterapkan oleh semua orang, terutama para pemimpin. Misalnya, kita dapat menceritakan visi, misi dan tujuan perusahaan kita melalui ilustrasi cerita yang menarik, sehingga para pendengar dapat menghayati cerita tersebut dan benar-benar memasukkannya ke dalam pikiran mereka. Dengan cara seperti ini, para pemimpin akan lebih mudah untuk memotivasi para karyawannya melalui ilustrasi cerita yang dapat mengobarkan semangat mereka. 
 

4. Sederhanakan Pesan dan Sampaikan secara Langsung. 

Komunikasi yang efektif menuntut para pemimpin untuk menyederhanakan pesan atau informasi yang ingin disampaikan, sehingga tidak terkesan berbelit-belit. Selain itu, berkomunikasi secara efektif juga menuntut para pemimpin agar menyampaikan pesan secara langsung. 
 
Coba katakan apa yang kita maksud secara langsung kepada target audiens kita, bukan membicarakannya di belakang mereka. Percayalah, metode “membicarakan orang dari belakang” bukanlah metode komunikasi yang efektif, karena hal ini tidak akan mengubah apapun. 
 

5. Bersikap Tegas melalui Tindakan. 

Tips terakhir, kami mengajak semua pemimpin untuk bersikap tegas melalui tindakan. Maknanya, kita bukan hanya berkata-kata melalui kalimat yang tegas. Namun, kita benar-benar mengaplikasikannya melalui tindakan yang nyata. 
 
Ketika seorang pemimpin dapat melaksanakan atau menerapkan segala hal yang dirinya ucapkan kepada orang lain, maka secara otomatis pemimpin tersebut akan meraih rasa hormat yang tinggi dari para karyawannya. Dengan menerapkan cara ini, kredibilitas seorang pemimpin akan semakin terangkat. 
 
Setelah membaca artikel ini, apakah rekan pembaca setuju bahwa komunikasi adalah fungsi kepemimpinan inti bagi para pemimpin? Kami harap, rekan pembaca bukan hanya setuju namun juga menjadi semakin bersemangat dalam meningkatkan kualitas komunikasi yang ada. Eits, jangan lupa, “Kepemimpinan yang efektif bermula dari komunikasi yang efektif”. Selamat membangun komunikasi yang efektif ya, rekan-rekan Career Advice.
Featured Career Advices

Rahasia Sukses Wawancara Kerja: Pertanyaan yang Paling Sering Ditanyakan

Rahasia Sukses Wawancara Kerja: Pertanyaan yang Paling Sering Ditanyakan

Rahasia Sukses Wawancara Kerja: Pertanyaan yang Paling Sering Ditanyakan

Rahasia Sukses Wawancara Kerja: Pertanyaan yang Paling Sering Ditanyakan

Menggunakan Media Sosial untuk Meningkatkan Brand Awareness

Menggunakan Media Sosial untuk Meningkatkan Brand Awareness

Menggunakan Media Sosial untuk Meningkatkan Brand Awareness

Menggunakan Media Sosial untuk Meningkatkan Brand Awareness

Cara Mengatasi Overthinking untuk Tetap Produktif

Cara Mengatasi Overthinking untuk Tetap Produktif

Cara Mengatasi Overthinking untuk Tetap Produktif

Cara Mengatasi Overthinking untuk Tetap Produktif

Mengatasi “Quarter-Life Crisis”: Langkah Menuju Karier Impian

Mengatasi “Quarter-Life Crisis”: Langkah Menuju Karier Impian

Mengatasi “Quarter-Life Crisis”: Langkah Menuju Karier Impian

Mengatasi “Quarter-Life Crisis”: Langkah Menuju Karier Impian

Bagaimana ChatGPT dan AI Mengubah Cara Kita Bekerja?

Bagaimana ChatGPT dan AI Mengubah Cara Kita Bekerja?

Bagaimana ChatGPT dan AI Mengubah Cara Kita Bekerja?

Bagaimana ChatGPT dan AI Mengubah Cara Kita Bekerja?

5 Langkah Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis di Tempat Kerja

5 Langkah Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis di Tempat Kerja

5 Langkah Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis di Tempat Kerja

5 Langkah Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis di Tempat Kerja

Bagaimana Mengatasi Deadline Ketat Tanpa Stres Berlebihan

Bagaimana Mengatasi Deadline Ketat Tanpa Stres Berlebihan

Bagaimana Mengatasi Deadline Ketat Tanpa Stres Berlebihan

Bagaimana Mengatasi Deadline Ketat Tanpa Stres Berlebihan

Kenali Demensia Alzheimer Sejak Dini

Kenali Demensia Alzheimer Sejak Dini