STUDILMU Career Advice - Komunikasi Efektif Dalam Pengembangan Karier

Komunikasi Efektif Dalam Pengembangan Karier


by STUDiLMU Editor
Posted on Mar 18, 2019

 
Apakah rekan-rekan Career Advice pernah menonton rekaman video pidato Presiden pertama Indonesia, yaitu Dr. Ir. H. Soekarno? Menurut rekan pembaca, bagaimana pidato yang beliau berikan? Kebanyakan jawabannya adalah membuat kita sangat bersemangat, menarik, dan benar-benar mengobarkan jiwa. Jika rekan-rekan Career Advice pernah melihat seseorang yang menyampaikan pidato yang menggerakkan hati untuk melakukan sesuatu, tandanya kita telah melihat komunikasi yang sangat kuat sedang beraksi.
 
Kekuatan dari komunikasi yang efektif memanglah sangat luar biasa. Setiap perusahaan pasti memerlukan komunikasi yang efektif agar semua karyawannya dapat bekerja sama menuju tujuan yang sama. 
 
Inilah mengapa kita sebagai karyawan juga sangat penting untuk memiliki kemampuan komunikasi yang efektif, sehingga karier yang kita miliki sekarang dapat berkembang. Jika rekan-rekan Career Advice berada dalam suatu hubungan yang tidak secara efektif mengomunikasikan keinginan serta kebutuhan kita kepada rekan-rekan kerja dan atasan di kantor, maka kemungkinan besar kita tidak akan dapat meraih apa yang kita harapkan tersebut. 
 
Mengatakan apa yang kita harapkan, bukanlah suatu sikap yang egois. Ada banyak dampak buruk pada karier yang didapatkan saat kita tidak memiliki komunikasi yang efektif. 

Apa Dampak dari Kurangnya Komunikasi?

Oh, tentu saja ini memiliki dampak yang tidak menguntungkan, terutama ini dapat memengaruhi karier kita secara drastis. Tidak semua orang dapat berkomunikasi dengan efektif. Misalnya, rekan pembaca adalah seseorang yang dapat diandalkan di kantor, setiap harinya rekan pembaca berusaha membangun reputasi yang baik. Anda membangun nama, karakter, serta kedudukan di perusahaan Anda sekarang. Sayangnya, Anda kurang memiliki komunikasi yang efektif dengan rekan-rekan kerja atau atasan Anda. 
 
Apabila kita memiliki keterampilan komunikasi yang buruk atau kurangnya komunikasi dengan orang-orang di sekitar kita, maka kita akan semakin sulit mendapatkan pencapaian karier yang diinginkan. Dan, berikut beberapa dampak negatif dari kurangnya komunikasi:

1. Tidak Mendapatkan Dukungan 

Tentu saja nama kita tidak akan dipromosikan atau digadang-gadangkan untuk mendapat proyek yang lebih hebat. Semua ini terjadi karena sedikitnya komunikasi serta interaksi yang kita lakukan dengan rekan-rekan kerja. Saat proyek besar datang, tidak akan ada yang mengingat nama kita. Misalnya, saat seseorang mengajukan nama kita untuk proyek tersebut, mungkin responnya akan seperti ini, “Felicia? Felicia yang mana ya? Dia dari divisi mana?” atau “Hmm, maksudmu Felicia dari divisi IT? Saya rasa dia kurang cocok, karena saya belum pernah melihat kontribusi apapun dari dia”. 

2. Timbul Kesalahpahaman

Ini sangat mungkin terjadi. Bahkan saat kita sudah berbicara dengan jelas saja, kesalahpahaman bisa tetap datang. Apalagi jika kita hanya ngomong setengah-setengah? Wah, pastinya akan ada banyak spekulasi yang berdatangan. 
 
Jika kita tidak dapat menyampaikan maksud pemikiran dan pendapat kita dengan benar, maka akan mudah bagi rekan kerja lainnya untuk hanya mengasumsikan apa yang kita maksud, apakah itu benar atau tidak, akan ada banyak kontroversi.

3. Sering Mendapat Informasi yang Salah

Kebanyakan mereka yang kurang berkomunikasi, sulit untuk menjadi pendengar yang baik. Mereka juga bukan komunikator yang baik karena selalu berbicara setengah-setengah serta kurang berinteraksi. Masalahnya, pendengar yang buruk sering tidak memperhatikan apa yang dikatakan oleh orang lain, seperti sebagaimana mestinya. Dampaknya, mereka sering melompat kepada kesimpulan yang mereka buat, dan itu kesimpulan yang salah. 
 
Tidak akan ada yang suka bekerja dengan seseorang yang sering mencela dan tidak pernah benar-benar mendengarkan orang lain. 

4. Timbul Keraguan dan Ketidakpastian

Keraguan dan ketidakpastian akan hadir saat seseorang tidak berkomunikasi dengan jelas tentang apa yang mereka harapkan dari orang lain. Sebagai contoh, jika kita adalah seorang manajer dan kita tidak memiliki keterampilan untuk berkomunikasi dengan baik dan efektif.
 
Lalu, apa dampaknya? Anggota tim kita akan ragu apakah yang mereka kerjakan itu sesuai dengan yang kita harapkan atau tidak. Bukan hanya itu, kedua belah pihak akan merasa kewalahan akan ketidakpastian yang terjadi. Ribet juga kan dampaknya? 
 

5. Rumor dan Gosip Akan Bertebaran

Manusia memiliki sifat alami yang mana mereka tidak menyukai sebuah ketidakpastian. Dari ketidakpastian ini, mereka akhirnya mencoba untuk memecahkan misteri itu sendiri. Nah, inilah yang terjadi saat kita bekerja sama dengan seseorang yang sangat kurang dalam berkomunikasi. 
 
Seperti yang sudah dijelaskan di poin sebelumnya, mereka yang tidak berkomunikasi dengan efektif cenderung berbicara setengah-setengah dan tidak memberikan maksud yang jelas. Sehingga, gosip dan rumor akan segera muncul karena ketidakjelasan tersebut. 
 
Sekarang kita semua sudah tahu beberapa dampak negatif yang didapatkan karena kurangnya komunikasi, sekarang yuk kita simak bagaimana cara meningkatkan keterampilan komunikasi?
 

Cara Meningkatkan Keterampilan Komunikasi

Ada dua cara untuk meningkatkan keterampilan komunikasi, yaitu secara lisan maupun tulisan.
 

Secara Lisan (Verbal)

1. Sedikit namun Bermakna

Untuk menjadi seorang yang berkomunikasi secara efektif, kita memang tidak perlu berbicara banyak, panjang lebar, namun tidak memiliki nilai apapun. Bukan, komunikasi yang efektif bukan seperti itu. 
 
Cukup berbicara dengan singkat, padat dan jelas. Itulah mengapa kami mengatakan singkat namun bermakna, apa yang kita bicarakan tidak bertele-tele, namun orang lain paham apa yang kita maksud. 
 

2. Menjadi Pendengar yang Baik

Mereka yang tidak pandai dalam berkomunikasi, akan menjadi pendengar yang buruk. Karena mereka hanya mengambil setengah informasi, lalu mencernanya dengan mengambil kesimpulan yang salah. Itulah mengapa kita perlu menjadi pendengar yang baik agar apa yang kita sampaikan kepada orang lain memang benar adanya. 
 
Ketika kita menunjukkan bahwa kita benar-benar mendengarkan dan peduli tentang apa yang orang lain katakan, itu menunjukkan bahwa kita memahami kebutuhan mereka. Ini memberi peluang kepada kita untuk membangun kepercayaan dalam hubungan. Dan, inilah tujuan yang kita cari.
 

3. Tanamkan Rasa Percaya Diri

Saat kita merasa percaya diri, ini menunjukkan bahwa kita benar-benar tahu apa yang sedang dan akan kita bicarakan. Jangan lupa untuk memiliki kontak mata dengan lawan bicara kita dan tunjukkan Bahasa tubuh yang meyakinkan, karena ini menandakan bahwa kita percaya diri dengan apa yang kita sampaikan. 
 

4. Berpikir Sebelum Berbicara

Orang yang bijak tidak akan sembarangan dalam berbicara. Mereka akan berpikir terlebih dahulu sebelum mengucapkan sesuatu. Selain itu, ini juga dapat membantu kita untuk menghindari jeda yang panjang saat berbicara, karena kita sudah tahu apa yang ingin kita sampaikan. 
 

5. Ringkas

Albert Einstein pernah berkata “Jika Anda tidak bisa menjelaskannya dengan sederhana, itu tandanya Anda tidak cukup memahaminya”. 
 
Nah, ini juga berlaku di tempat kerja. Kita harus dapat mengomunikasikan pikiran dan ide dengan ringkas namun jelas kepada rekan kerja lainnya. Sehingga, mereka dapat memahami kita dengan baik. 
 

Secara Tertulis (Non-Verbal)

6. Periksa Tata Bahasa dan Ejaan 

Mengapa ini penting? Sebagian pekerjaan kita memerlukan membalas email, berkomunikasi lewat whatsapp atau mengirim surat. Nah, jika kita tidak memperhatikan tata Bahasa serta ejaan yang kita cantumkan pada email, chat atau surat, maka ini akan menjadi bumerang bagi kita. 
 
Apabila kita sering melakukan kesalahan ketikan dalam komunikasi tertulis, ini akan membuat orang lain berpikir bahwa kita ceroboh dan malas memperhatikan ejaan.
 

7. Singkat, Padat dan Jelas

Tidak perlu menulis dengan paragraf yang panjang. Cukup singkat, padat dan jelas langsung kepada poin yang ingin kita sampaikan. Hindari membuat orang lain pusing dengan tulisan kita. 
 

8. Kenali Siapa Audiens Kita

Jika kita menulis email kepada Presiden perusahaan kita atau perusahaan tertentu, pastinya nada konten tersebut harus formal dan sopan. Namun, jika email tersebut untuk rekan kerja kita di kantor, kita boleh untuk tidak terlalu formal. Intinya, kita juga harus pintar-pintar dalam membaca situasi dan melihat siapa audiens kita.
 

9. Gunakan Struktur yang Tertata Rapi

Misalnya rekan-rekan Career Advice ingin mengirim email atau membuat laporan. Akankah lebih baik jika rekan pembaca menulisnya dengan struktur yang jelas, sehingga pembaca tidak kebingungan saat membaca tulisan yang kita buat.  

10. Cantumkan Nama Pembaca atau Audiens

Untuk membuatnya lebih ramah dan menarik, coba untuk mencantumkan nama pembaca atau audiens kita jika memungkinkan. Ini bertujuan agar kita dapat merasa lebih dekat dengan mereka. Sebagai contoh: 
“Seperti yang sudah kami infokan sebelumnya, kami berharap dapat bertemu dengan Farah dan tim marketing hari Selasa, 7 Mei 2019 bersama tim kami”. 
 
Yap! itulah alasan mengapa kita sangat penting untuk memiliki komunikasi yang efektif. Dengan beberapa dampak negatif yang dihasilkan dari komunikasi yang kurang, kita benar-benar perlu belajar dan melatih diri kita untuk memiliki komunikasi yang efektif, sehingga kita juga dapat mengembangkan jalur karier kita ke langkah selanjutnya. 
Featured Career Advices

Rahasia Sukses Wawancara Kerja: Pertanyaan yang Paling Sering Ditanyakan

Rahasia Sukses Wawancara Kerja: Pertanyaan yang Paling Sering Ditanyakan

Rahasia Sukses Wawancara Kerja: Pertanyaan yang Paling Sering Ditanyakan

Rahasia Sukses Wawancara Kerja: Pertanyaan yang Paling Sering Ditanyakan

Menggunakan Media Sosial untuk Meningkatkan Brand Awareness

Menggunakan Media Sosial untuk Meningkatkan Brand Awareness

Menggunakan Media Sosial untuk Meningkatkan Brand Awareness

Menggunakan Media Sosial untuk Meningkatkan Brand Awareness

Cara Mengatasi Overthinking untuk Tetap Produktif

Cara Mengatasi Overthinking untuk Tetap Produktif

Cara Mengatasi Overthinking untuk Tetap Produktif

Cara Mengatasi Overthinking untuk Tetap Produktif

Mengatasi “Quarter-Life Crisis”: Langkah Menuju Karier Impian

Mengatasi “Quarter-Life Crisis”: Langkah Menuju Karier Impian

Mengatasi “Quarter-Life Crisis”: Langkah Menuju Karier Impian

Mengatasi “Quarter-Life Crisis”: Langkah Menuju Karier Impian

Bagaimana ChatGPT dan AI Mengubah Cara Kita Bekerja?

Bagaimana ChatGPT dan AI Mengubah Cara Kita Bekerja?

Bagaimana ChatGPT dan AI Mengubah Cara Kita Bekerja?

Bagaimana ChatGPT dan AI Mengubah Cara Kita Bekerja?

5 Langkah Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis di Tempat Kerja

5 Langkah Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis di Tempat Kerja

5 Langkah Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis di Tempat Kerja

5 Langkah Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis di Tempat Kerja

Bagaimana Mengatasi Deadline Ketat Tanpa Stres Berlebihan

Bagaimana Mengatasi Deadline Ketat Tanpa Stres Berlebihan

Bagaimana Mengatasi Deadline Ketat Tanpa Stres Berlebihan

Bagaimana Mengatasi Deadline Ketat Tanpa Stres Berlebihan

Kenali Demensia Alzheimer Sejak Dini

Kenali Demensia Alzheimer Sejak Dini