STUDILMU Career Advice - Lakukan 4 Cara Ini Saat Merasa Rendah Diri

Lakukan 4 Cara Ini Saat Merasa Rendah Diri


by STUDiLMU Editor
Posted on Aug 01, 2019

Pengertian Rendah Diri

Apa itu sikap rendah diri? Rendah diri adalah istilah lain untuk menggambarkan rasa minder atau low self-esteem, yang mana seseorang dengan perasaan yang seperti ini akan selalu merasa rendah diri dibandingkan orang-orang di sekitarnya. Selain itu, perasaan rendah diri adalah perasaan kurang berharga yang timbul karena ketidakmampuan psikologis, sosial maupun karena keadaan jasmani yang kurang sempurna. 
 
Ketika kita merasa rendah diri, kita akan mulai membanding-bandingkan apa yang tidak kita punya dengan apa yang dimiliki oleh orang lain. Perasaan rendah diri juga akan membuat kita selalu merasa kekurangan, kita bagaikan individu yang selalu berkekurangan, sedangkan orang lain memiliki banyak kelebihan yang tidak kita miliki. 
 

Ketika Kita Membandingkan Diri Sendiri dengan Rekan Kerja

Seperti yang sudah dibahas pada bagian sebelumnya, perasaan rendah diri akan menjadikan kita sebagai pribadi yang bukan hanya selalu merasa minder, namun juga suka membanding-bandingkan diri dengan orang lain, terutama membandingkan diri sendiri dengan rekan-rekan kerja di kantor. Perasaan seperti ini hanya akan menyiksa kita dan membuat kita tidak percaya diri untuk bergaul dengan orang-orang di sekitar. 
 
Di zaman modern seperti sekarang ini, persaingan menjadi semakin ketat. Bagi mereka yang belum bekerja, saling bersaing untuk mendapatkan pekerjaan dan bagi mereka yang sudah bekerja juga memiliki persaingan dengan rekan-rekan kerja mereka. Dengan kata lain, kehidupan di dunia modern menawarkan persaingan yang ada dimana-mana. 
 
Oleh karena persaingan yang semakin ketat inilah, kita semakin merasa tidak berdaya, rendah diri dan selalu merasa kekurangan. Setiap manusia di zaman modern memiliki kecenderungan untuk bersaing. 
 
Kenyataannya, persaingan di tempat kerja akan menciptakan rasa stres bagi semua orang yang terlibat di dalamnya. Misalnya, manajer, rekan kerja, dan bahkan DIRI SENDIRI. Pada akhirnya, kecenderungan bersaing yang berlebihan dan sikap membandingkan diri sendiri yang terlalu kelewatan, hubungan yang kurang harmonis dengan rekan kerja karena merasa disaingi, semua kondisi ini akan mengarah pada lingkungan yang negatif, baik di dalam hati, pikiran dan lingkungan kerja kita. 
 
Menurut Laura Weldy yang memiliki jabatan sebagai kepemimpinan wanita di The Well Supported Woman, ada 4 cara utama yang bisa dilakukan oleh semua orang agar kita berhenti merasa rendah diri dan membanding-bandingkan diri sendiri dengan rekan kerja kita di kantor. Yuk, kita simak penjelasannya berikut ini. 
 

1. Melihat dan Mengecek Diri Sendiri Lebih Dalam. 

Cara pertama yang perlu dilakukan untuk terbebas dari perasaan rendah diri adalah melihat dan mengecek diri sendiri lebih dalam. Maksudnya, kita perlu memiliki interaksi yang lebih dengan diri sendiri. Mungkin saja selama ini kita kurang memperhatikan diri kita, sehingga kita buta terhadap kelebihan dan kekurangan yang kita miliki. 
 
Daripada kita terlalu sibuk merendahkan diri, merasa minder dan membandingkan diri dengan orang lain, akankah lebih baik jika kita meluangkan waktu sejenak untuk merenung dan melakukan refleksi diri. Cobalah berhenti sejenak dan analisa situasi yang sedang kita hadapi sekarang. Kira-kira apa yang membuat rekan kerja kita terlihat lebih unggul dibandingkan diri kita sendiri? Apa makna kompetisi bagi kita? Mengapa kita merasa bahwa diri kita tidak seperti rekan-rekan kerja yang lain? 
 
Terus, terus dan teruslah tanyakan tiga pertanyaan tersebut pada diri kita sampai akhirnya kita menemukan jawabannya. Ups! Jangan coba-coba untuk berkata bohong pada diri sendiri ya. Jawab dan ceritakanlah apa yang hati kita rasakan kepada otak kita. Nantinya, otak kita akan mencerna apakah hal-hal yang kita jawab itu logis atau tidak?  
 
Selain itu, ada pertanyaan lain yang bisa kita jadikan acuan untuk terhindar dari rasa rendah diri, yaitu sebagai berikut: 
Apa yang perlu saya lakukan agar bisa memiliki keunggulan seperti dia (merujuk kepada rekan kerja yang kita anggap sangat luar biasa)? Apakah saya harus belajar cara presentasi yang benar? Apakah saya harus rajin membaca buku? Dan lain sebagainya. 
 
Namun, ada dua pertanyaan lain yang juga bisa menguak niat hati atau tujuan kita dalam berkompetisi dengan orang lain. Coba tanyakan hal ini pada diri sendiri, 
Pertama, “Ketika kita berhasil menyelesaikan sebuah proyek yang besar dan hebat, kira-kira hadiah atau apresiasi apa yang cocok untuk kita dapatkan dari bos kita?” 
Kedua, “Jika kita mendapat email dari bos yang isinya marah-marah dan mencaci maki kita, kira-kira apa yang akan kita rasakan?” 
 
Dari kedua pertanyaan di atas, jika jawabannya menandakan bahwa yang kita cari adalah rasa hormat dan pengakuan, sehingga kita merasa bahwa orang lain adalah kompetitor kita, maka itu bukan rasa rendah diri yang sebenarnya. Ini menandakan bahwa rasa rendah diri yang kita miliki sudah berkembang menjadi rasa iri dan dengki. Akan tetapi, bagaimanapun rasa rendah diri yang kita miliki, cara pertama ini memang benar-benar harus kita terapkan agar terhindar dari jeratan sikap membandingkan diri dengan rekan kerja lainnya. 

2. Mempertimbangkan Kepentingan dalam Bersaing. 

Cara kedua ini bisa dimulai dengan pertanyaan “Mengapa saya perlu bersaing dengan rekan-rekan kerja saya?” ini adalah pertanyaan utama yang akan membuka pikiran kita menjadi lebih luas tentang kepentingan dari kompetisi yang kita lakukan sekarang. Orang-orang yang bersikap rendah diri itu memang akan merasa minder dan pemalu, namun di sisi lain mereka juga memiliki kecenderungan untuk bersaing dengan orang-orang di sekitarnya. 
 
Dalam hal ini, kita perlu menanyakan beberapa pertanyaan lainnya pada diri sendiri, yaitu sebagai berikut:
“Mengapa saya perlu bersaing dengan rekan-rekan kerja saya?”
“Apakah saya merasa perlu bersaing dengan mereka karena iri terhadap posisi yang mereka miliki sekarang? Atau, karena saya berpikir mereka memiliki hubungan yang baik dengan para atasan?” 
“Apakah saya takut kehilangan pekerjaan yang saya miliki saat ini?”
“Apakah rekan kerja kita telah menghasilkan uang yang lebih banyak daripada kita?” 
 
Lagi-lagi, kita perlu menjawab semua pertanyaan di atas dengan jujur. Masalahnya, pikiran-pikiran negatif yang kita miliki dari rasa rendah diri adalah hasil dari “sindrom peniruan”. Maksudnya bagaimana? Seringkali kita merasa bahwa diri kita adalah orang yang salah karena tidak memiliki persamaan dengan orang lain.
 
Misalnya, gaji saya dan rekan kerja tidak sama. Dia memiliki gaji yang lebih tinggi dari saya, sedangkan gaji saya cukup rendah. Kedua, jabatan yang dimiliki rekan kerja saya jauh lebih baik dan bergengsi dibandingkan dengan jabatan yang saya duduki saat ini. Pikiran-pikiran seperti ini bukan hanya membuat kita merasa rendah diri, akan tetapi perasaan ini hanya membuat kita ingin meniru orang lain. Bukan karena kita memang perlu meningkatkan diri kita, namun hanya sebatas “ingin sama seperti mereka”.    
 
Masalahnya, ketika kita ingin menjadi seorang yang sama dengan rekan-rekan kerja lainnya, sikap seperti ini hanya akan melumpuhkan inovasi yang kita miliki. Kita tidak akan berani untuk menciptakan hal-hal yang berbeda dari yang lainnya, karena kita selalu mengharapkan validasi dari orang-orang di sekitar kita. 
 
Kita merasa bahwa posisi atau jabatan yang dimiliki oleh orang lain adalah posisi yang sangat bagus. Padahal, bisa saja mereka menganggap bahwa posisi kita lah yang lebih baik dan strategis, sehingga kita bisa menciptakan inovasi-inovasi yang lebih banyak dibandingkan posisi yang rekan kerja kita miliki. Membandingkan diri kita dengan rekan kerja adalah cara paling cepat untuk menciptakan keraguan yang berlebihan dan menganggap bahwa pekerjaan kita lebih membosankan dari apa yang dimiliki orang lain.  

3. Coba Tanyakan Diri Sendiri, “Apakah Saya Bisa Melakukan Kompetisi yang Sehat?”

Memang sulit untuk menciptakan persaingan yang sehat. Oleh karena itu, kita perlu mengkonfirmasi kepada rekan-rekan kerja kita tentang rasa kompetisi yang kita miliki saat ini. Selain itu, sampaikan kepada mereka bahwa kita merasa terasingkan, minder dan rendah diri dengan segala keunggulan yang mereka miliki. Siapa tahu mereka memiliki cara yang tepat untuk membantu kita agar bisa seperti mereka. 
 
Misalnya, saya sangat merasa rendah diri dengan rekan kerja saya, Melisa. Melisa sangat ahli dalam berbicara di depan publik dan pendapat-pendapat yang disampaikan di dalam rapat kerja selalu brilian. Saya merasa rendah diri dengannya, sampai akhirnya saya mencoba untuk jujur dan bertanya dengan Melisa, “Bagaimana caranya agar saya bisa seperti Anda? Karena saya merasa sangat rendah diri atas keunggulan yang kamu miliki” 
 
Apabila rekan kerja kita merasa tidak nyaman akan hal ini, cobalah untuk mengikuti tes kepribadian. Tujuannya agar kita bisa mengidentifikasi kekuatan, keunikan, minat dan bakat yang kita miliki supaya bisa menjadi pribadi yang lebih berkualitas dan terhindar dari rasa rendah diri. 

4. Percaya Diri adalah Kunci Utama. 

Dari semua keraguan dan rasa rendah diri yang kita rasakan ini, kepercayaan diri adalah kunci utama yang perlu kita miliki. Percaya diri akan membuat kita menjadi lebih bersemangat, termotivasi, dan tidak lagi merendahkan diri, apalagi membandingkan kualitas diri kita dengan orang lain. 
 
Itulah 4 cara yang bisa kita lakukan untuk berhenti merasa rendah diri atau membandingkan diri kita dengan rekan-rekan kerja lainnya. Percayalah bahwa kita semua memiliki keunikan dan keunggulan masing-masing tanpa harus merasa rendah diri. Tetap semangat ya, rekan-rekan Career Advice.
Featured Career Advices

Rahasia Sukses Wawancara Kerja: Pertanyaan yang Paling Sering Ditanyakan

Rahasia Sukses Wawancara Kerja: Pertanyaan yang Paling Sering Ditanyakan

Rahasia Sukses Wawancara Kerja: Pertanyaan yang Paling Sering Ditanyakan

Rahasia Sukses Wawancara Kerja: Pertanyaan yang Paling Sering Ditanyakan

Menggunakan Media Sosial untuk Meningkatkan Brand Awareness

Menggunakan Media Sosial untuk Meningkatkan Brand Awareness

Menggunakan Media Sosial untuk Meningkatkan Brand Awareness

Menggunakan Media Sosial untuk Meningkatkan Brand Awareness

Cara Mengatasi Overthinking untuk Tetap Produktif

Cara Mengatasi Overthinking untuk Tetap Produktif

Cara Mengatasi Overthinking untuk Tetap Produktif

Cara Mengatasi Overthinking untuk Tetap Produktif

Mengatasi “Quarter-Life Crisis”: Langkah Menuju Karier Impian

Mengatasi “Quarter-Life Crisis”: Langkah Menuju Karier Impian

Mengatasi “Quarter-Life Crisis”: Langkah Menuju Karier Impian

Mengatasi “Quarter-Life Crisis”: Langkah Menuju Karier Impian

Bagaimana ChatGPT dan AI Mengubah Cara Kita Bekerja?

Bagaimana ChatGPT dan AI Mengubah Cara Kita Bekerja?

Bagaimana ChatGPT dan AI Mengubah Cara Kita Bekerja?

Bagaimana ChatGPT dan AI Mengubah Cara Kita Bekerja?

5 Langkah Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis di Tempat Kerja

5 Langkah Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis di Tempat Kerja

5 Langkah Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis di Tempat Kerja

5 Langkah Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis di Tempat Kerja

Bagaimana Mengatasi Deadline Ketat Tanpa Stres Berlebihan

Bagaimana Mengatasi Deadline Ketat Tanpa Stres Berlebihan

Bagaimana Mengatasi Deadline Ketat Tanpa Stres Berlebihan

Bagaimana Mengatasi Deadline Ketat Tanpa Stres Berlebihan

Kenali Demensia Alzheimer Sejak Dini

Kenali Demensia Alzheimer Sejak Dini