Leadership
Leadership Training di Jakarta
by
STUDiLMU Editor
Posted on
Feb 02, 2019
Investasi terbaik yang bisa Anda lakukan, adalah investasi pada diri sendiri. Kami meyakini kalimat bijak dari Warren Buffet ini. Bukan tanpa alasan, tapi karena kami telah membuktikan dari pengalaman. Jika Anda berinvestasi pada saham, logam mulia, elektronik, otomotif, atau lainnya, kita semua tahu bahwa nilainya tidak tetap, bahkan beresiko terus menurun. Ibarat bertaruh, kita tidak tahu kapan akan menuai hasil terbesar. Beberapa orang yang berinvestasi pada produk yang memiliki trend berdasarkan tahun bahkan tidak menyadari betapa meruginya mereka, saat nilai investasinya menurun seiring waktu pertambahan usia produk tersebut. Tapi tidak demikian dengan investasi pada diri sendiri. Seiring waktu, semakin banyak kita berinvestasi, maka semakin tinggi ia akan membawa nilai kita naik. Tidak ada resiko, tidak ada pertaruhan.
Lalu investasi macam apa yang kita bicarakan di sini? Satu-satunya investasi yang akan membuat Anda semakin “mahal”, adalah pengetahuan. Pengetahuan yang jika Anda latih terus menerus, akan menjadi ketrampilan. Dan ketrampilan, adalah nilai tawar tertinggi di masa kini. Terutama jika Anda adalah seorang pemimpin. Secara gampang Anda bisa menilai bagaimana Anda memilih untuk mempekerjakan seseorang. Sebisa mungkin Anda mencari mereka yang siap pakai. Mereka yang tidak hanya memiliki pengetahuan tentang, namun juga bisa mengambil tindakan atasnya berdasarkan ketrampilan yang mereka miliki. Dan saat menemukan sosok seperti itu, Anda akan bersorak girang dan mencoba menemukan win-win solution atas permintaan mereka dengan tawaran yang bisa Anda berikan. Tapi sekali lagi, sebisa mungkin Anda akan mencoba menjadikan mereka bagian tim Anda.
Coba google tentang kualitas pemimpin apa yang banyak dicari. Anda akan dengan mudah menemukan berbagai artikel yang mencantumkan poin seputar pengetahuan dan ketrampilan yang penting dimiliki seorang pemimpin. Bahkan forbes dalam artikelnya 8 Essential Qualities That Define Great Leadership dengan jelas mencantumkan Managerial competence sebagai salah satu poinnya – yang isinya berbagai macam ketrampilan penting seperti coaching dan mentoring, sementara poin yang lain jelas-jelas menyebutkan ketrampilan spesifik – seperti Great communication skills. Itu artinya, yang diharapkan dari seorang pemimpin bukan hanya mahir di satu hal, namun banyak ketrampilan kompleks – soft skill maupun hard skill. Sementara berturut-turut artikel dari 2018 hingga 2019 seperti Nine Rulest to Follow In 2018 To Be A Successful Leader dan The 10 Best Leadership To-Dos For 2019 Used By Highly Successful People masih kompak mencantumkan poin bahwa pemimpin perlu terus belajar dan mengembangkan diri. Forbes bahkan menempatkannya sebagai poin pertama (Learn and Educate).
Tapi dengan begitu banyaknya para ahli dan sumber kredibel yang menyuarakan bahwa sebagai pemimpin kita perlu terus belajar, sering kali yang menjadi penghalang adalah diri kita sendiri. Kadang kita menjadi “si gelas penuh” yang merasa sudah mengetahui cukup banyak – bahkan semua – tentang peran sebagai pemimpin. Di usia sedewasa ini masa masih disuruh “sekolah”? Kadang pemikiran bahwa training tidak akan membawa hasil yang diharapkan, menghentikan minat kita untuk mengambil kelas leadership yang krusial. Atau tambahkan kenyataan bahwa kita merasa tidak ada waktu untuk mendengarkan apa yang bisa kita temukan dan baca sendiri di berbagai sumber yang bertebaran di internet. Lalu pada akhirnya, siapa yang perlu disalahkan atas pengembangan diri kita yang jalan di tempat?
Jika Anda bisa membaca ratusan artikel – misalnya tentang menjadi pemimpin yang tegas, tidakkah muncul banyak pertanyaan tentang penerapannya di berbagai kondisi dan situasi? Tidakkah Anda mengingat berbagai pengalaman yang sampai sekarang Anda masih berharap tahu apa yang seharusnya dilakukan? Lalu tidakkah mengikuti training dan berbagi langsung dengan praktisi yang memiliki belasan hingga puluhan tahun pengalaman pembanding akan memudahkan? Pengalaman memang adalah guru terbaik, namun bukan berarti Anda harus mengalami dulu segalanya langsung untuk bisa mendapatkan kebijakan-kebijakan. Jika bisa menarik pembelajaran dari orang lain dan menghindari kesalahan yang sama, mengapa tidak?
Pada intinya, dengan memutuskan mengembangkan diri, tidak hanya investasi ini akan mengembangkan hidup Anda, tapi juga orang-orang di sekitar Anda. Secara gampang, alurnya seperti ini: mengikuti training Anda akan mendapat pengetahuan, melatih apa yang Anda ketahui akan membentuk ketrampilan, ketrampilan ini dapat Anda gunakan untuk memanage tim Anda dengan lebih baik, memotivasi, hingga menularkan pengetahuan baru pada mereka. Dan dengan tim yang termanage dengan lebih baik, performa tim akan ikut membaik. Raport kerja Anda pun membaik, dan Anda memiliki nilai yang lebih tinggi. Mengutip kalimat bijak dari Benjamin Franklin, If a man empties his purse into his head, no man can take it away from him. An investmet in knowledges always pays the best interest. Tapi jika Anda masih merasa bahwa investasi pribadi ini miskin manfaat, kami hanya akan memberikan satu tantangan. Jika Anda merasa investasi pembelajaran itu mahal, mungkin perlu merasakan akibat dari mengabaikannya?
021 29578599 (Hunting)
021 29578602 (Hunting)
0821 1199 7750 (Mobile)
0813 8337 7577 (Mobile)
info@studilmu.com