Entrepreneurship
Masa Depan Berwirausaha
by
STUDiLMU Editor
Posted on
Nov 15, 2018
Apakah Anda pernah berpikir bagaimana masa depan kewirausahaan? Apakah kewirausahaan adalah pilihan yang tepat untuk memiliki masa depan yang cerah? Pada artikel ini, saya akan membahas tentang bagaimana prediksi kewirausahaan di masa depan.
Membangun kewirausahaan itu tidaklah mudah
Saat Anda melihat hasil yang manis dari sebuah kewirausahaan, jangan langsung berpikir bahwa membangun kewirausahaan adalah hal yang mudah. Membangun kewirausahaan tidak selalu mudah atau dapat memberikan manfaat secara cepat tanpa melalui kerja keras atau kesempatan yang tepat. Tidak dapat dipungkiri bahwa dengan pengukuran secara global, hanya dua atau tiga dari sepuluh usaha baru yang memiliki peluang sukses dan bahkan di antara mereka, hanya sedikit kewirausahaan yang benar-benar dapat menjadi pemimpin pasar di bidangnya. Sebagai contoh, di abad 21 saat Mark Zuckerberg berhasil dengan usahanya yaitu facebook, ada banyak wirausahawan lain yang bangkrut secara finansial atau meninggalkan mata pencaharian mereka.
Kewirausahaan menjadi sesuatu hal yang Modis
Semakin berkembangnya zaman, kesan kewirausahaan berubah menjadi sesuatu hal yang lebih bergaya dan modis. Kewirausahaan di zaman sekarang bukan lagi sesuatu yang berjas, berdasi dan kaku. Tapi, lebih bebas dan bergaya. Hal ini agar ruang lingkup wirausaha menjadi lebih luas dan dapat mencakup semua golongan. Sejak tahun 2008, lowongan pekerjaan penuh waktu di kantor sudah semakin langka dan sedikit. Akhirnya, muncul istilah Ekonomi Gig (istilah ini digunakan untuk menggambarkan pekerja lepas dan pekerjaan paruh waktu).
Dengan adanya kemajuan teknologi, Kewirausahaan adalah pilihan yang tepat bagi siapa saja yang ingin berhasil pada "Revolusi Industri Keempat". Selain itu di masa depan, para wirausahawan di belahan dunia manapun mungkin tidak perlu dibatasi lagi oleh batas-batas nasional dan untuk mempermudah bisnis yang mereka dirikan, mereka dapat memanfaatkan para freelancer-nya yang tersebar di seluruh dunia. Terlebih lagi dengan adanya perkembangan teknologi, hal ini dapat membantu para pengusaha masa depan dalam menggabungkan teknologi dengan
mempromosikan produk mereka sehingga orang awam akan mendapat manfaat dari penggabungan ini. Sebagai contoh, mereka dapat menjadi pengecer produk yang memiliki cakupan yang lebih luas.
Kewirausahaan harus menganut GloKal (Global-Lokal)
Globalisasi menuntut kewirausahaan untuk menjadi semakin cerdas dan kreatif. Hal ini dikarenakan persaingan semakin ketat. Persaingan memang tidak hanya terjadi di dunia kewirausahaan, namun hal ini juga terjadi di segala bidang.
Seperti istilah yang diusulkan oleh Thomas Friedman, GloKal yaitu Global ke Lokal. Dimana para wirausahawan harus menganut istilah ini, dengan meningkatnya proteksionisme dan ancaman mundurnya globalisasi, masa depan kewirausahaan juga akan bersifat lokal atau campuran global dan lokal (GloKal). Upaya GloKal ini agar tren global tidak menyusut dan di sisi lain kita tidak kehilangan pandangan murni terhadap produk lokal.
Kesimpulan
Dengan demikian, kewirausahaan bukanlah sesuatu yang kaku seperti beberapa tahun silam. Sebagai wirausahawan kita harus mengikuti perkembangan zaman (global) namun tetap tidak kehilangan nilai-nilai kuno seperti etika. Kewirausahaan harus didukung oleh teknologi dan produk yang canggih, seseorang juga harus didorong oleh niat bisnis yang gigih serta pemahaman yang baik tentang ekonomi agar menjadi pengusaha yang baik.
Sebagai kesimpulan, menjadi seorang wirausahawan adalah menjadi seseorang yang tetap melihat ke belakang (nilai-nilai lokal) dan juga melihat ke depan (dengan mengikuti perkembangan teknologi).