STUDILMU Career Advice - Menerima Umpan Balik (Feedback)

Menerima Umpan Balik (Feedback)


by STUDiLMU Editor
Posted on Jul 16, 2022

Takut akan kritikan adalah reaksi umum yang terjadi di berbagai kalangan. Hal ini wajar terjadi bagi setiap manusia, wajar jika kita memiliki rasa takut akan kritikan. Tetapi ketakutan ini dapat dikelola dan dilatih, agar dapat menjadi jauh lebih baik, dan berakhir dengan cepat atau lambat dapat berubah menjadi bisa menerima segala kritikan dengan sikap dan pemikiran yang positif.

Belajar untuk mengatasi hambatan akan memungkinkan kita untuk dapat menerima umpan balik yang bersifat membangun sebagai kesempatan untuk perkembangan kita. Jika kita seorang pemimpin, maka sangat penting bagi kita untuk dapat menerima umpan balik yang bersifat membangun, baik dari para pimpinan kerja kita, rekan kerja, maupun dari bawahan kita langsung.

Jika kita mencontoh perilaku dan menunjukkan bahwa kita dapat terbuka terhadap umpan balik (feedback), maka kita dapat menjadi contoh yang baik untuk tim kita agar mereka dapat melakukan hal yang sama seperti apa yang telah kita lakukan.

 

Umpan Balik yang Bersifat Membangun Baik untuk Kita

Umpan balik dapat menjadi cara yang bagus untuk membantu kita mencapai suatu tujuan. Seperti potongan teka-teki, semakin banyak umpan balik yang kita terima, baik itu umpan balik yang bersifat positif maupun negatif, maka akan semakin jelas gambarannya. Jika kita menutup diri ketika ada orang lain mencoba mendekati kita dan mencoba untuk memberikan umpan balik untuk kita, maka kemungkinan besar kita akan kehilangan peluang untuk berkembang dan unggul. Dan jika kita meminta umpan balik yang membangun atau ingin tahu tentang apa kelebihan kita dan bagaimana kita dapat meningkatkannya, ini menunjukkan kepada orang lain bahwa kita bersedia untuk belajar dan berkembang.

 

Bagaimana Mengelola Emosi yang Baik saat Menerima Umpan Balik?

Setelah kita tahu mengapa umpan balik yang membangun baik untuk diri kita, maka mulailah mengambil inisiatif untuk lebih sering meminta umpan balik dari orang lain. Saat diri kita menerima umpan balik atau bahkan mencari umpan balik, tanpa kita sadari biasanya kita masih tidak bisa mengatur emosi kita saat menerimanya. Hal tersebut menjadi salah satu penyebab mengapa emosi kita dapat menghalangi kita untuk dapat menerima umpan balik. Karena secara tidak langsung emosi kita akan memengaruhi pikiran kita saat menerima umpan balik. Dan jika emosi kita sedang tinggi atau sedang tidak stabil bisa saja kita menjadi berpikir dan mengambil tindakan untuk menghindari atau mengacuhkan umpan balik yang kita dapat.

Otak kita memiliki kecenderungan alami untuk masuk ke mode pertarungan atau pelarian diri (menghindar) saat merasa atau menyadari bahwa kita sedang terancam. Peningkatan jumlah hormon yang dilepaskan ke aliran darah kita adalah penyebab emosi kita meningkat. Oleh karena itu kita harus belajar untuk dapat mengelola emosi kita, agar dapat lebih tenang dan dapat berpikir jernih serta terbuka disaat kita sedang mendapatkan umpan balik dan/atau disaat kita sedang memberikan umpan balik.

 

Berikut ini langkah-langkah ini untuk membantu kita dapat beralih dari rasa takut akan umpan balik, menjadi seseorang yang proaktif untuk mencari umpan balik (seseorang yang membutuhkan dan senang terhadap umpan balik).

 

Langkah-Langkah untuk Membantu Kita agar Dapat Lebih Baik dalam Menerima Umpan Balik

  1. Tetapkan Tujuan

Sebelum kita menerima umpan balik, kita harus memikirkan tujuan hidup apa yang ingin kita tetapkan untuk diri kita sendiri. Jika kita tidak ingin berkembang secara profesional, kita tidak akan dapat membuka diri terhadap umpan balik apa pun. Menciptakan tujuan dapat memberikan banyak manfaat. Di satu sisi, ini dapat membuat kita untuk mengerahkan segala upaya kita untuk dapat mencapai tujuan kita tersebut. Di sisi lain, dengan menetapkan tujuan dapat memungkinkan penyelarasan yang lebih kuat antara tujuan hidup pribadi kita, perusahaan, dan juga tim. Terakhir, memiliki tujuan memungkinkan kita untuk secara teratur memeriksa kemajuan dan melakukan percakapan seputar pengembangan diri kita sendiri.

  1. Cari Tahu atau Bersikap Penasaran dan Ajukan Pertanyaan

Cobalah untuk mendapatkan pemahaman yang baik tentang apa yang sebenarnya dikatakan oleh rekan kita dengan cara mencari tahu dan bertanya tentang kejelasan apa yang dimaksud oleh rekan kita mengenai diri kita, sehingga kita dapat mengatasi masalah tersebut dengan lebih baik berdasarkan masukkan atau umpan balik dari mereka. Kita harus ingat bahwa persepsi yang berbeda dapat memberikan pengaruh yang berbeda.

  1. Kembangkan Strategi

Setelah kita menentukan tujuan kita dan kita telah mencari tahu dan menyamakan persepsi tentang umpan balik yang kita dapatkan, maka saatnya kita untuk menentukan strategi dan pengembangannya agar dapat diterapkan di kehidupan kita. Dengan mengembangkan strategi-strategi ini kita akan dapat mencapai tujuan kita dengan lebih cepat dan lebih baik lagi.

  1. Bagikan Rencana dan Minta Dukungan ke Orang-Orang Terdekat

Setelah kita berhasil mengidentifikasi poin-poin yang bisa dijadikan kunci untuk dikerjakan dan mencari maksud dalam umpan balik yang kita terima, cobalah untuk mencari tahu atau sharing dengan orang terdekat kita untuk menyamakan persepsi agar kita tidak salah mengambil langkah setelah menerima umpan balik. Khususnya, jika kita membagikannya dengan orang-orang terdekat kita yang telah memberi kita umpan balik sejak awal, ini menunjukkan bahwa kita mengambil tindakan atas umpan balik mereka. Mereka mungkin memiliki ide lebih lanjut yang mungkin belum kita pertimbangkan atau yang terlewat oleh kita.

Terakhir, mintalah dukungan dan bimbingan dari orang-orang terdekat kita atau orang yang kita percaya. Merekalah yang telah memberikan kita umpan balik di saat kita sedang menetapkan tujuan atau mimpi. Mintalah pada mereka untuk memberi tahu kita jika mereka melihat kita sedang bingung atau tersesat, contohnya saat kita salah mengambil keputusan.

 

Mulai Menangani Umpan Balik dengan Baik

Menerima umpan balik bisa jadi sulit pada awalnya, terutama ketika kita menganggapnya sebagai kritik terhadap pekerjaan atau terhadap kepribadian kita. Mengatasi ketakutan awal ini bisa menjadi langkah yang membawa kita dari menjadi manusia yang baik menjadi manusia yang lebih baik lagi.

Terbuka terhadap semua jenis umpan balik akan menunjukkan atau memperlihatkan bahwa kita merupakan komunikator yang efektif, profesional, dan pekerja keras yang selalu bersemangat untuk berkembang. Ingatlah beberapa hal berikut ini ketika mendapatkan umpan balik:

  1. Tetapkan tujuan untuk diri sendiri.
  2. Ajukan pertanyaan yang tepat terkait dengan umpan balik tersebut.
  3. Analisis umpan balik Anda dan identifikasi pola.
  4. Kembangkan strategi untuk mengatasi hambatan ini dan untuk mencapai tujuan.
  5. Bagikan rencana dengan orang lain dan mintalah dukungan.

 

Mari belajar untuk dapat lebih terbuka dan ikhlas dalam mendengarkan dan menerima umpan balik dari orang-orang di sekitar. Karena terkadang apa yang kita dengar menyakitkan tanpa kita sadari dapat mengubah diri kita menjadi lebih baik dari sebelumnya. Saringlah mana umpan balik yang dapat bermanfaat untuk diri kita dan abaikan umpan balik yang hanya untuk mencoba menjatuhkan kita.

 

 

 

Sumber:

Featured Career Advices

Rahasia Sukses Wawancara Kerja: Pertanyaan yang Paling Sering Ditanyakan

Rahasia Sukses Wawancara Kerja: Pertanyaan yang Paling Sering Ditanyakan

Rahasia Sukses Wawancara Kerja: Pertanyaan yang Paling Sering Ditanyakan

Rahasia Sukses Wawancara Kerja: Pertanyaan yang Paling Sering Ditanyakan

Menggunakan Media Sosial untuk Meningkatkan Brand Awareness

Menggunakan Media Sosial untuk Meningkatkan Brand Awareness

Menggunakan Media Sosial untuk Meningkatkan Brand Awareness

Menggunakan Media Sosial untuk Meningkatkan Brand Awareness

Cara Mengatasi Overthinking untuk Tetap Produktif

Cara Mengatasi Overthinking untuk Tetap Produktif

Cara Mengatasi Overthinking untuk Tetap Produktif

Cara Mengatasi Overthinking untuk Tetap Produktif

Mengatasi “Quarter-Life Crisis”: Langkah Menuju Karier Impian

Mengatasi “Quarter-Life Crisis”: Langkah Menuju Karier Impian

Mengatasi “Quarter-Life Crisis”: Langkah Menuju Karier Impian

Mengatasi “Quarter-Life Crisis”: Langkah Menuju Karier Impian

Bagaimana ChatGPT dan AI Mengubah Cara Kita Bekerja?

Bagaimana ChatGPT dan AI Mengubah Cara Kita Bekerja?

Bagaimana ChatGPT dan AI Mengubah Cara Kita Bekerja?

Bagaimana ChatGPT dan AI Mengubah Cara Kita Bekerja?

5 Langkah Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis di Tempat Kerja

5 Langkah Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis di Tempat Kerja

5 Langkah Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis di Tempat Kerja

5 Langkah Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis di Tempat Kerja

Bagaimana Mengatasi Deadline Ketat Tanpa Stres Berlebihan

Bagaimana Mengatasi Deadline Ketat Tanpa Stres Berlebihan

Bagaimana Mengatasi Deadline Ketat Tanpa Stres Berlebihan

Bagaimana Mengatasi Deadline Ketat Tanpa Stres Berlebihan

Kenali Demensia Alzheimer Sejak Dini

Kenali Demensia Alzheimer Sejak Dini