STUDILMU Career Advice - Menghadapi Generation Gap di Lingkungan Kerja

Menghadapi Generation Gap di Lingkungan Kerja


by STUDiLMU Editor
Posted on Dec 02, 2021

Dengan 61 juta Gen Z (mereka yang lahir setelah 1996) segera memasuki angkatan kerja, seiring dengan berkembangnya tenaga kerja, akan ada kemungkinan-kemungkinan baru yang dapat dibawa oleh generasi muda dan kemampuannya dalam memecahkan masalah ke tempat kerja. Umumnya, Baby Boomers dan Gen X memandang keragaman adalah hal tentang keadilan dan perlindungan.  Tetapi untuk Milenial dan Gen Z, keragaman diterjemahkan menjadi lingkungan kolaboratif yang melibatkan individu dengan ide, pengalaman, dan perspektif yang berbeda.


Berikut ini merupakan tips-tips pendekatan untuk menghadapi generation gap di lingkungan kerja:
1.  Periksalah diri sendiri, jangan hakimi seseorang berdasarkan umur.
Jangan berasumsi bahwa atasan atau rekan kerja yang tidak memiliki pengalaman yang Anda butuhkan tidak mengerti tentang bagaimana hal-hal dilakukan terdahulu. Seorang rekan kerja, tidak peduli seberapa muda, mungkin tahu lebih banyak daripada Anda tentang beberapa hal, dan informasi. Dan Anda juga bisa berbagi serta menggunakan komunikasi dua arah yang berguna.

2.  Lihat dari perspektif orang lain
.
Tunjukkan rasa hormat yang sama yang Anda lakukan untuk atasan yang lebih berpengalaman ataupun orang yang lebih muda sekalipun. Hal ini juga harus disampaikan oleh pihak manajemen ke karyawan sehingga menjadi budaya dari perusahaan.

3.  Pastikan keragamanan di dalam tim
Pada awal pembentukan tim, Anda mungkin ingin mendorong anggota tim untuk menetapkan aturan dasar meningkatkan konektivitas dalam tim. Selain itu, Anda dapat menetapkan tantangan kompetitif untuk membantu membangun pola pikir tim. Keberhasilan tantangan akan tergantung pada bagaimana anggota tim bekerja sama daripada hasil apa yang mereka capai. Terlibat dalam sesi umpan balik di akhir proyek. Mintalah setiap orang untuk berbagi wawasan yang dia pelajari tentang nilai kerja sama terlepas dari usia atau keragaman lainnya. Mintalah orang-orang untuk berbagi kesamaan yang mereka amati. Terakhir, jelaskan kepada mereka bagaimana kesamaan itu cocok dengan aktivitas yang berhubungan dengan pekerjaan.

4.  Memberikan tantangan kepada tim Anda
Ketika Anda menantang tim Anda untuk meningkatkan kualitas atau produktivitas, sifat terbaik mereka akan muncul. Anda mungkin menghadapi perlawanan pada awalnya, tetapi Anda perlu melatih mereka melewatinya. Salah satu tantangan tersebut adalah bagaimana menaklukkan perbedaan generasi ini dan menjadikannya suatu pelajaran berharga bagi individu maupun tim.

5.  Peka terhadap cara Anda berkomunikasi dengan generasi yang berbeda
Karyawan generasi yang lebih tua lebih memilih komunikasi tatap muka. Karyawan yang lebih muda lebih memilih metode komunikasi elektronik. Maka, Anda harus memposisikan diri bagaimana berhadapan dan berkomunikasi dengan orang yang lebih tua maupun muda.

6.  Menjadi fleksibel dan menyesuaikan gaya komunikasi.
untuk menjangkau generasi yang lebih tua ataupun yang lebih muda. Akronim "TAP" dapat membantu Anda mengingat komponen komunikasi.
•    T adalah untuk "to-the-point." Buat komunikasi Anda lebih ringkas dan tidak berbelit.
•    A adalah untuk "Adaptable/beradaptasi." Bersikaplah fleksibel dan ubah cara Anda berkomunikasi, tunjukkan pemahaman dan kepedulian Anda terhadap perasaan orang lain. Berusahalah untuk menelepon atau berbicara dengan karyawan yang lebih tua secara langsung (lisan) daripada menggunakan alat elektronik. Jangkau pekerja generasi muda melalui email atau pesan instan, tunjukkan kepada mereka bahwa Anda menghargai kebutuhan mereka. Jika Anda perlu menghubungi semua karyawan melalui email, sediakan diri Anda untuk bisa dihubungi dengan memberi tahu mereka bahwa mereka dapat membalas email, menelepon atau mengunjungi Anda secara langsung jika mereka memiliki pertanyaan.
•    P adalah untuk "profesional." Gunakan salam dan tutup komunikasi Anda dengan benar dan profesional. Karyawan yang lebih tua mengharapkan profesionalisme ini sebagai rasa hormat. Dan untuk karyawan yang lebih muda, gaya komunikasi profesional Anda akan menjadi contoh.
 


 

Featured Career Advices

Rahasia Sukses Wawancara Kerja: Pertanyaan yang Paling Sering Ditanyakan

Rahasia Sukses Wawancara Kerja: Pertanyaan yang Paling Sering Ditanyakan

Rahasia Sukses Wawancara Kerja: Pertanyaan yang Paling Sering Ditanyakan

Rahasia Sukses Wawancara Kerja: Pertanyaan yang Paling Sering Ditanyakan

Menggunakan Media Sosial untuk Meningkatkan Brand Awareness

Menggunakan Media Sosial untuk Meningkatkan Brand Awareness

Menggunakan Media Sosial untuk Meningkatkan Brand Awareness

Menggunakan Media Sosial untuk Meningkatkan Brand Awareness

Cara Mengatasi Overthinking untuk Tetap Produktif

Cara Mengatasi Overthinking untuk Tetap Produktif

Cara Mengatasi Overthinking untuk Tetap Produktif

Cara Mengatasi Overthinking untuk Tetap Produktif

Mengatasi “Quarter-Life Crisis”: Langkah Menuju Karier Impian

Mengatasi “Quarter-Life Crisis”: Langkah Menuju Karier Impian

Mengatasi “Quarter-Life Crisis”: Langkah Menuju Karier Impian

Mengatasi “Quarter-Life Crisis”: Langkah Menuju Karier Impian

Bagaimana ChatGPT dan AI Mengubah Cara Kita Bekerja?

Bagaimana ChatGPT dan AI Mengubah Cara Kita Bekerja?

Bagaimana ChatGPT dan AI Mengubah Cara Kita Bekerja?

Bagaimana ChatGPT dan AI Mengubah Cara Kita Bekerja?

5 Langkah Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis di Tempat Kerja

5 Langkah Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis di Tempat Kerja

5 Langkah Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis di Tempat Kerja

5 Langkah Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis di Tempat Kerja

Bagaimana Mengatasi Deadline Ketat Tanpa Stres Berlebihan

Bagaimana Mengatasi Deadline Ketat Tanpa Stres Berlebihan

Bagaimana Mengatasi Deadline Ketat Tanpa Stres Berlebihan

Bagaimana Mengatasi Deadline Ketat Tanpa Stres Berlebihan

Kenali Demensia Alzheimer Sejak Dini

Kenali Demensia Alzheimer Sejak Dini