STUDILMU Career Advice - Mentoring

Mentoring


by STUDiLMU Editor
Posted on Sep 12, 2018

Apa itu mentoring? Mentoring adalah proses pembelajaran yang dilakukan dari orang yang jauh lebih berpengalaman (mentor) ke orang yang kurang berpengalaman (mentee) dalam bidang tertentu. Mentoring  artinya orang yang berbagi pengalamannya, pembelajarannya dan nasihatnya kepada mereka yang kurang berpengalaman dalam bidang tertentu. Demikian juga kutipan yang diambil Whitmore (1997) dari buku David Clutterbuck Everyone Needs a Mentor menyatakan mentoring berasal dari konsep magang, ketika orang yang lebih tua, lebih berpengalaman, mewariskan pengetahuannya tentang bagaimana pekerjaannya dilakukan dan bagaimana beroperasi dalam dunia komersial.
 
Selain melakukan coaching dan counseling, salah satu peran penting seorang pemimpin adalah melakukan mentoring dengan menjadi mentor yang baik bagi keberhasilan orang lain. Seperti yang dikatakan oleh Douglas M. Lawson, ”Dengan apa yang kita terima, keberadaan kita hanya sementara. Namun kita hidup selamanya melalui apa yang kita berikan”. Itulah sebabnya mengembangkan orang lain merupakan hal yang sangat penting bagi seorang pemimpin. Tanggung jawab seorang pemimpin bukan lagi hanya tentang mengembangkan kemampuan diri pribadi, tetapi juga kemampuan team member nya. Memang tidak semua orang mau melakukannya, karena memang dibutuhkan kerja keras untuk hal itu. Selain itu, ego manusia yang sangat tinggi cenderung tidak mau repot, tidak peduli akan keberhasilan orang lain, bahkan tidak mau tersaingi. Itulah sebabnya dapat dikatakan seorang pemimpin yang bersedia menjadi mentor adalah seorang pemimpin yang berjiwa besar.
 
Mentor memiliki peran besar dalam proses perubahan team member. Karena itu, mentor seharusnya memiliki karakter sebagai coach dan mentor yang ideal. Ada cukup banyak buku mentoring yang bagus, salah satunya adalah karya Passmore. Karakteristik coach dan mentor yang baik menurut Passmore (2010) diantaranya adalah empati, perspektif, fokus yang jelas, intuisi, obyektif, dan kekuatan untuk memberi tantangan kepada coachee. Lebih lanjut Passmore mengemukakan selain karakteristik tersebut, coach dan mentor harus memiliki beberapa ketrampilan. Ketrampilan yang harus dimiliki antara lain ketrampilan mendengarkan, mengajukan pertanyaan, dan mengklarifikasi sesuai tujuan, strategi, dan tindakan. Buku mentoring lain karya Whitmore (1997) mengemukakan kualitas seorang pengarah yang ideal diantaranya adalah sabar, lepas bebas, bersifat mendukung, berminat, pendengar yang baik, perseptif, sadar, sadar diri sendiri, atentif, dan retentif.
 
Menurut John C. Maxwell, pemimpin yang berhasil adalah pemimpin yang banyak melahirkan pemimpin-pemimpin baru di dalam kepemimpinannya. Dalam buku Mentoring 101, ada 9 langkah yang perlu dilakukan untuk menjadi seorang mentor:
 

1. Jadikan mengembangkan orang lain sebagai prioritas Anda

Selalu lebih mudah membuang orang daripada mengembangkan mereka. Namun kebanyakan orang tidak menyadari bahwa membuang orang memang mudah tapi harganya mahal, seperti hilangnya produktivitas, besarnya beban biaya pengembangan untuk staff baru, serta moralitas yang rendah. Jika Anda ingin mengembangkan orang lain, Anda harus menjadikannya sebagai prioritas utama Anda.
 

2. Tetapkan prioritas : siapa yang hendak Anda kembangkan

Tentu kita tidak dapat mengerjakan segala sesuatu secara maksimal dalam waktu yang sangat terbatas. Untuk itu perlu ditetapkan prioritas, siapa orang yang terbaik yang hendak Anda kembangkan.

3. Kembangkan hubungan terlebih dahulu sebelum memulainya

Para pemimpin terbaik memahami nilai penting sebuah hubungan dengan kesuksesan, sisihkan waktu untuk saling mengenal. Mintalah mereka membagikan kisah hidup mereka, temukan apa yang memotivasi mereka, kekuatan dan kelemahan mereka, juga karakter mereka. Selain itu perlu menyediakan waktu untuk bersama dengan mereka, agar Anda dapat mengenal mereka lebih dalam dan memastikan bahwa pilihan Anda tepat.
 

4. Bantulah tanpa syarat

Ketika Anda mulai mengembangkan orang, Anda tidak pernah boleh berpikir untuk mengambil keuntungan dari orang itu. Sikap itu hampir bisa dipastikan akan menyerang Anda dari belakang. Jika Anda berharap untuk memperoleh sesuatu sebagai hasilnya dan Anda tidak memperolehnya, Anda akan kecewa. Anda harus masuk dalam prosesnya dengan tidak mengharapkan apapun selain kepuasan pribadi. Sikap Anda adalah karena ingin memberi, hanya untuk merasa senang karena melihat orang lain ’belajar terbang’.
 

5. Biarkan mereka terbang bersama Anda untuk sementara waktu

Untuk mengembangkan orang lain, tidak semata-mata dilakukan dengan pendekatan kognitif seperti proses belajar mengajar didalam kelas. Namun dibangun atas dasar hubungan dan pengalaman bersama. 
 

6. Isikan bahan bakar pada tangki mereka

Orang tidak akan dapat pergi jauh tanpa bahan bakar. Itu artinya sumber-sumber daya untuk pertumbuhan pribadi mereka harus terus menerus ada. Seorang mentor bisa memberikannya kepada seseorang yang sedang ia kembangkan. Caranya, bisa dengan memberikan buku bacaan, CD, DVD, mengirimkan mereka ke seminar-seminar, intinya adalah berusaha untuk memberikan sesuatu yang bermanfaat bagi mereka.
 

7. Bertahanlah hingga mereka bisa bekerja sendiri dengan baik

Ketika Anda mengembangkan seseorang, ingatlah bahwa Anda melakukan perjalanan menuju kesuksesan bersama-sama dengan mereka, bukan mengirimkan mereka untuk menempuh perjalanan itu sendirian. Tinggallah bersama dengan mereka hingga mereka siap untuk terbang, buatlah mereka ada di jalan mereka. Sebagai contoh, seorang instruktur penerbangan yang baik, akan terbang bersama-sama dengan Anda dan membimbing Anda melalui keseluruhan prosesnya hingga Anda siap untuk terbang sendirian.
 

8. Bersihkan landasannya

Berikan arahan yang jelas pada mereka, dukungan yang positif dan kebebasan untuk terbang. Apa yang Anda lakukan bisa membuat perbedaan antara kegagalan dan kesuksesan mereka. Ketika mereka sukses, Andapun ikut sukses. Beberapa hambatan yang sering sekali diciptakan oleh para mentor bagi para calon pemimpin :
 
· Tujuan yang tidak jelas
Seringkali seorang calon pemimpin menerima bimbingan dan mempelajari cara untuk melakukan sebuah pekerjaan, lalu sang pemimpin membiarkannya begitu saja tanpa tujuan apapun.
 
· Birokrasi
Kemungkinan lain, seorang calon pemimpin mempelajari bagaimana pemimpinnya bekerja dan kemudian ia ditempatkan ke dalam sistem birokrasi yang mematikan semangat inovasinya yang baru saja dihasilkan dari mentor itu.
 
· Isolasi
Semua orang membutuhkan komunitas dengan siapa mereka bisa berbagi dan dari siapa mereka bisa memperoleh dukungan. Seringkali jika mentornya tidak menyediakan komunitas itu, pemimpin yang baru tidak akan memilikinya.
 
· Kesibukan
Bekerja tanpa tahu apa hasil yang akan diperoleh akan membuat orang kehilangan semangat.
 
· Komunikasi yang buruk atau tidak jujur
Sebuah agenda yang tidak dikomunikasikan dengan terbuka pada orang yang dikembangkan menghambat hubungan itu dan membingungkan calon pemimpin itu. Ketika mengembangkan orang lain, pastikan bahwa Anda tidak menghalangi jalan mereka. Berikan arajan yang jelas, dukungan yang positif dan kebebasan untuk terbang.
 

9. Bantulah mereka mengulangi proses itu

Setelah Anda melakukan segala hal yang bisa Anda lakukan untuk membantu orang-orang Anda, dan mereka telah tinggal landas dan mengudara, Anda mungkin berpikir bahwa Anda telah selesai. Namun sesungguhnya masih ada satu langkah lagi yang harus Anda tempuh : Anda harus membantu mereka belajar untuk mengulangi proses pengembangan ini dan membimbing yang lain. Kita bisa lihat bahwa kesuksesan disini bukanlah kesuksesan tanpa penerus.
 
Ada 4 tahapan mentoring yang perlu kita ketahui dan terapkan.
 
1. I Do You Watch
Tahapan pertama dalam 4 tahapan mentoring adalah I Do You Watch. Dalam tahapan ini, kita sebagai seorang mentor memberikan contoh untuk orang yang dimentori. Tahapan ini memungkinkan orang yang kita mentori mempelajari dengan melihat langsung bagaimana Anda melakukan sesuatu mulai dari tahap persiapan sampai tahap akhirnya yaitu dimana Anda melakukan sesuatu dan melakukan evaluasi.
 
2. I Do You Help
Setelah melewati tahapan yang pertama. Tahapan selanjutnya adalah mengajak orang yang Anda mentor untuk mulai membantu Anda. Disini orang tersebut akan mulai belajar dan merasakan prosesnya lebih mendalam. Proses ini adalah tahapan yang penting, dimana setelah tahap ini, orang yang kita mentori akan mulai mencoba untuk praktek secara langsung.
 
3. You Do I Help
Tahapan yang ketiga dalam 4 tahapan mentoring adalah dengan mengijinkan orang yang kita mentor untuk mulai tampil dan melakukan tindakan. Disini peranan kita sebagai seorang mentor adalah membantu untuk terus mengarahkan supaya orang yang kita mentori ini tetap berada di jalur yang benar.
 
4. You Do I Watch
Tahapan terakhir ini adalah tahapan dimana Anda sudah merasa yakin dengan kompetensi dan kapabilitas terhadap orang yang Anda mentori. Sehingga di tahapan ini, Anda sudah bisa melepas dan mengamati saja serta mementori calon pemimpin Anda lainnya. 
 
Mungkin kita tidak menyadari bahwa mengembangkan orang lain memiliki dampak positif yang sangat besar. Namun Anda tidak harus menjadi orang yang hebat atau memiliki bakat yang luar biasa, untuk menjadi mentor bagi orang lain. Membawa orang lain ke tempat yang lebih tinggi adalah kegembiraan tersendiri. Akan menghasilkan buah yang manis, membuat hidup ini menjadi lebih berarti dan bermakna bagi orang lain. Ajaklah orang lain bersama Anda dan bantulah mereka mengubah kehidupan mereka menjadi lebih baik. Anda tidak akan pernah menyesali waktu yang Anda investasikan di dalam diri orang lain.  
Featured Career Advices

Rahasia Sukses Wawancara Kerja: Pertanyaan yang Paling Sering Ditanyakan

Rahasia Sukses Wawancara Kerja: Pertanyaan yang Paling Sering Ditanyakan

Rahasia Sukses Wawancara Kerja: Pertanyaan yang Paling Sering Ditanyakan

Rahasia Sukses Wawancara Kerja: Pertanyaan yang Paling Sering Ditanyakan

Menggunakan Media Sosial untuk Meningkatkan Brand Awareness

Menggunakan Media Sosial untuk Meningkatkan Brand Awareness

Menggunakan Media Sosial untuk Meningkatkan Brand Awareness

Menggunakan Media Sosial untuk Meningkatkan Brand Awareness

Cara Mengatasi Overthinking untuk Tetap Produktif

Cara Mengatasi Overthinking untuk Tetap Produktif

Cara Mengatasi Overthinking untuk Tetap Produktif

Cara Mengatasi Overthinking untuk Tetap Produktif

Mengatasi “Quarter-Life Crisis”: Langkah Menuju Karier Impian

Mengatasi “Quarter-Life Crisis”: Langkah Menuju Karier Impian

Mengatasi “Quarter-Life Crisis”: Langkah Menuju Karier Impian

Mengatasi “Quarter-Life Crisis”: Langkah Menuju Karier Impian

Bagaimana ChatGPT dan AI Mengubah Cara Kita Bekerja?

Bagaimana ChatGPT dan AI Mengubah Cara Kita Bekerja?

Bagaimana ChatGPT dan AI Mengubah Cara Kita Bekerja?

Bagaimana ChatGPT dan AI Mengubah Cara Kita Bekerja?

5 Langkah Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis di Tempat Kerja

5 Langkah Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis di Tempat Kerja

5 Langkah Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis di Tempat Kerja

5 Langkah Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis di Tempat Kerja

Bagaimana Mengatasi Deadline Ketat Tanpa Stres Berlebihan

Bagaimana Mengatasi Deadline Ketat Tanpa Stres Berlebihan

Bagaimana Mengatasi Deadline Ketat Tanpa Stres Berlebihan

Bagaimana Mengatasi Deadline Ketat Tanpa Stres Berlebihan

Kenali Demensia Alzheimer Sejak Dini

Kenali Demensia Alzheimer Sejak Dini