Jauh sebelum membaca artikel ini, apakah rekan-rekan Career Advice sudah pernah mendengar dua kata ini yaitu, motivasi intrinsik dan ekstrinsik? Pada artikel kali ini, kita akan membahas lebih rinci tentang kedua jenis motivasi tersebut. Pertama-tama, kami akan menjelaskan tentang motivasi intrinsik terlebih dahulu.
Apakah Motivasi Intrinsik?
Pengertian Motivasi Intrinsik adalah perilaku yang dimotivasi oleh keinginan internal. Dengan kata lain, perilaku yang dilakukan dengan motivasi ini adalah sebuah hadiah untuk diri kita sendiri, dan tidak perlu diberikan oleh orang lain sebagai sumber eksternal. Segala yang kita lakukan dalam hal ini adalah untuk kebaikan dan kepentingan kita sendiri, bukan mengharap imbalan atau apresiasi dari orang lain (faktor eksternal).
Contoh motivasi intrinsik yaitu sebagai berikut: saya sangat ingin menambah rasa percaya diri
berbicara di depan umum. Dengan berlandaskan keinginan tersebut, saya memutuskan untuk mendaftar kelas keterampilan untuk berbicara di depan umum (public speaking class), dan keputusan itu didorong dari dalam diri saya sendiri. Kegiatan tersebut sebagai bentuk kesempatan untuk mengeksplorasi, belajar, dan mengaktualisasikan potensi yang dimiliki setiap insan.
Nah, coba tanyakan pada diri Anda, “kapan terakhir kali para pembaca Career Advice melakukan sesuatu yang berasal dari motivasi intrinsik?”
Lalu, Apa Motivasi Ekstrinsik?
Arti kata ekstrinsik adalah berasal dari luar. Ini terjadi ketika kita termotivasi untuk melakukan perilaku atau terlibat dalam suatu kegiatan untuk mendapatkan hadiah atau menghindari hukuman. Sebagai contoh, Anda pergi ke sebuah kompetisi untuk memenangkan hadiah uang tunai atau penghargaan.
Contoh ini menunjukkan bahwa adanya perilaku yang dimotivasi oleh keinginan untuk mendapatkan hadiah atau menghindari hasil yang merugikan.
Ini juga sesuatu hal yang umum, dimana seorang individu akan terlibat dalam perilaku bukan karena mereka menikmatinya atau karena hal tersebut menyenangkan, tetapi mereka melakukannya untuk mendapatkan sesuatu sebagai balasan atau menghindari sesuatu yang tidak menyenangkan. Nah, jenis motivasi ini disebabkan oleh faktor eksternal.
Semua orang pasti memiliki satu, dua atau banyak impian di dalam hidupnya. Kira-kira kapan terakhir kali para pembaca Career Advice merasa sangat menginginkan sesuatu? Apakah pembaca masih ingat apa yang mendorong Anda untuk mendapatkan keinginan itu? Dan, jika Anda akhirnya mencapainya, apa motivasi yang Anda miliki di balik itu semua?
Mengapa Motivasi Sangat Penting untuk Kehidupan Kita?
Sebagai seorang makhluk sosial, sangatlah wajar jika kita menginginkan sesuatu yang lebih dari apa yang kita miliki sekarang. Kebutuhan hidup terus bertambah, dan ini memaksa kita untuk memiliki standar kehidupan yang lebih dari sebelumnya.
Sebagai contoh, kita memiliki sepeda, namun agar dapat sampai lebih cepat ke kantor, maka kita memerlukan motor. Setahun atau dua tahun kemudian, mobilitas kita menjadi semakin tinggi, dan ini membuat kita memerlukan mobil sebagai kendaraan yang nyaman untuk bepergian ke luar kota.
Apa Kekuatan di Balik Keinginan Kita?
Ketika kita melihat kembali perjalanan dalam menuju pencapaian itu, kita akan menyadari bahwa inti dari motivasi kita adalah memiliki tujuan tertentu. Yap! Ini adalah faktor pendorong terpenting yang memungkinkan kita merasa termotivasi untuk bekerja keras, mencari solusi dan mencari cara untuk mencapai keinginan utama yang kita dambakan.
Saya setuju bahwa sangat penting untuk kita memiliki tujuan atau target di dalam hidup, karena dengan begitu kita akan memiliki tujuan yang bermakna. Selain itu, sebuah tujuan juga menciptakan kekuatan yang mendorong kita maju atau menarik diri kita ke arah itu. Dorongan dan tarikan ini adalah kekuatan pendorong dasar di balik setiap jenis motivasi.
Ada dua jenis motivasi, yaitu motivasi intrinsik dan ekstrinsik. Yuk, sekarang kita coba untuk memahami perbedaan 2 jenis motivasi ini, agar kita memiliki kendali yang lebih besar atas motivasi diri.
Apa Perbedaan Antara Motivasi Intrinsik dan Ekstrinsik?
Perbedaan utama antara motivasi ekstrinsik dan intrinsik adalah bahwa motivasi ekstrinsik bergantung pada penghargaan atau hukuman eksternal, sedangkan motivasi intrinsik menghargai perilaku itu sendiri dan seseorang melakukan hal tersebut karena dorongan dari jiwanya sendiri.
Jika sekarang pembaca Career Advice kembali untuk memikirkan keinginan atau pencapaian yang dimiliki di masa lalu, apakah hal tersebut termotivasi secara ekstrinsik atau intrinsik?
Alasan mengapa banyak orang gagal untuk memiliki motivasi yang berkelanjutan adalah karena mereka banyak mengandalkan motivasi eksternal.
Apabila kita ingin memiliki motivasi jangka panjang dan berkelanjutan, kita tidak bisa bergantung dengan motivasi ekstrinsik saja, tapi juga harus didorong oleh motivasi intrinsik. Mengapa demikian?
Hal ini dikarenakan motivasi ekstrinsik hanya bergantung pada penghargaan atau hukuman eksternal. Namun, setelah hadiah atau penalti itu hilang, motivasi ini akan sirna.
Disisi lain, dengan bergantung pada motivasi intrinsik, seorang individu bahkan tidak memerlukan hadiah, penghargaan atau takut dengan hukuman apapun. Semangat yang mereka berikan benar-benar murni dari dorongan dirinya sendiri. Sehingga apapun yang terjadi,
mereka akan tetap termotivasi.
Bagaimana Memaksimalkan Motivasi Intrinsik?
Ok, sekarang para pembaca pasti sudah tahu apa keunggulan dari motivasi intrinsik, langkah selanjutnya adalah memaksimalkannya dan membuatnya menjadi motivasi yang berkelanjutan. Seperti yang saya sebutkan sebelumnya, Motivasi intrinsik adalah kunci tujuan jangka panjang yang berkelanjutan. Untuk memaksimalkan motivasi intrinsik ini tidak hanya memerlukan tujuan besar yang bermakna bagi hidup kita, namun kita juga perlu memelihara motivasi intrinsik ini.
Bagaimana Cara Meningkatkan Motivasi Intrinsik?
Sebelum kita berusaha untuk memelihara motivasi intrinsik, ada baiknya mengetahui faktor-faktor yang membentuk motivasi intrinsik itu sendiri. Ini akan membekali kita untuk memiliki motivasi intrinsik yang lebih baik.
1. Tantangan
Faktor pertama adalah Tantangan. Penting untuk menetapkan tantangan dalam tujuan kita. Dengan begitu, proses pencapaian tujuan itu memungkinkan untuk diraih, walaupun belum tentu pasti. Dengan cara ini ketika kita akhirnya mengatasi setiap rintangan untuk mencapai tujuan itu, secara langsung ini meningkatkan kualitas diri kita.
2. Rasa Ingin Tahu
Faktor kedua untuk memaksimalkan Motivasi Intrinsik, adalah memiliki rasa ingin tahu. Ini terjadi ketika sesuatu dalam lingkungan fisik menarik perhatian kita, maka sensorik keingintahuan kita akan aktif, atau ketika aktivitas yang kita lakukan merangsang diri kita untuk belajar lebih banyak.
3. Memiliki Kontrol
Faktor ketiga adalah kontrol. Ini adalah kemampuan untuk memiliki kontrol yang lebih besar atas diri kita dan / atau lingkungan kita, sehingga kita dapat menentukan apa yang akan kita kejar di dalam hidup.
4. Kerjasama dan Persaingan
Untuk menjaga motivasi intrinsik, yang kita perlukan adalah berpegang teguh pada keempat faktor di atas. Pahami, pelajari, dan terapkan semua itu pada kehidupan sehari-hari. Setelah motivasi intrinsik sudah menjadi bagian dari diri kita, maka kita tidak akan bergantung pada motivasi ekstrinsik lagi.
Dengan tidak bergantung pada motivasi ekstrinsik, kita akan menemukan otonomi dan kemandirian yang lebih besar dalam meraih segala tujuan di dalam hidup.
Yap, itu dia pengertian, perbedaan dari motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik, serta faktor-faktor yang berkontribusi pada motivasi intrinsik. Kepada rekan-rekan Career Advice, selamat menemukan motivasi intrinsik Anda masing-masing.