Halo rekan pembaca, apakah Anda tetap bersemangat? Saat ini kita dihadapkan dengan era global dan digital. Segala sesuatu berubah dengan cepat. Dan lingkungan yang kita hadapi menjadi sangat kompetitif sehingga mengharuskan kita untuk terus memperbaharui diri agar kita dapat tetap bertahan dalam era persaingan sengit ini.
Begitu juga fenomena dalam lingkungan kerja. Banyak perusahaan-perusahaan bahkan bisnis-bisnis baru yang bermunculan dan saling bersaing dengan keunikannya masing-masing. Tentunya, saat ini, para CEO ataupun pemimpin organisasi diharuskan untuk memimpin dengan inovasi. Ya, inovasi adalah hal yang dapat membuat organisasi mereka tetap bertahan ditengah persaingan.
Perusahaan-perusahaan hebat tahu bahwa mereka tidak hanya memerlukan karyawan
berbakat untuk mencapai kesuksesan. Mereka membutuhkan strategi bisnis yang dapat membantu mereka mendapatkan kesuksesan. Tentunya, strategi ini dapat dimiliki melalui pembelajaran yang terus berkelanjutan di dunia kerja. Nah, bagaimanakah situasi pembelajaran abad 21 yang haru dimiliki setiap perusahaan agar mereka dapat terus
menciptakan inovasi yang mendorong mereka pada kesuksesan?
Berikut adalah model pembelajaran abad 21 dalam lingkungan kerja yang dapat Anda terapkan dalam organisasi Anda.
1. Keluar dari ruangan kelas.
Di abad lalu, model pembelajaran di tempat kerja adalah para siswa duduk dalam barisan dan mencatat apa yang disampaikan seseorang di depan kelas mereka seolah-olah mereka memahami informasi yang dibagikan. Tetapi, teknologi menawarkan cara-cara baru untuk belajar dan
berkomunikasi. Dan pastinya, teknologi telah menjadi bagian dari pembelajaran abad 21.
Perubahan yang terjadi dengan cepat menghasilkan ciptaan teknologi baru yang mutakhir. Teknologi membantu manusia untuk memiliki pemahaman yang lebih dalam tentang ilmu saraf, cara belajar terbaik untuk seseorang dan bahkan informasi tentang munculnya generasi milenial. Teknologi membantu manusia mempelajari banyak hal.
Saat ini, para pekerja tidak lagi melihat karier mereka sebagai fungsi dari perusahaan. Mereka melihatnya sebagai puncak dari serangkaian pengembangan pengalaman yang mereka miliki. Jadi pembelajaran tradisional tidak lagi dapat menumbuhkan motivasi untuk meningkatkan
produktivitas di tempat kerja karena ini tidak lagi sesuai dengan permintaan keterampilan dan pengetahuan yang mereka inginkan.
Pembelajaran abad ke 21 di tempat kerja haruslah membahas tentang kolaborasi sosial, kegiatan tim dan pembelajaran berpasangan. Proses pembelajaran abad 21 tidak lagi berada dalam suatu ruangan saja, tetapi berpindah-pindah dan memiliki akses yang berkelanjutan juga cepat. Pekerja akan lebih banyak menggunakan video, simulasi game, dan komunitas untuk saling berjejaring, berbagi informasi dan juga melakukan pelatihan. Pembelajaran maupun pelatihan di dalam kelas akan ditinggalkan. Pembelajaran abad 21 akan memudahkan setiap orang untuk belajar apa saja, dimana saja dan kapan saja.
Dan nantinya, pembelajaran di lingkungan kerja juga akan lebih berdasar pada pengalaman dan hubungan. Pengetahuan akan datang dari mana saja dan organisasi tidak akan dapat mengendalikan atau menetapkan standar yang baku. Pelatihan yang disponsori oleh organisasi dan sertifikasi juga akan menjadi tidak begitu penting. Organisasi tidak akan terlalu peduli cara karyawan mendapatkan pengetahuan. Organisasi hanya akan peduli pada keahlian yang mereka tunjukkan.
2. Pembelajaran abad 21 merupakan pembelajaran yang berkelanjutan yang dilakukan terus-menerus.
Karyawan harus memulai pembelajaran di lingkungan kerja sejak hari pertama mereka bergabung dengan organisasi, dan dilakukan terus-menerus. Tidak ada seorangpun yang harus menunggu untuk sebuah kelas pelatihan ataupun arahan dari manajemen untuk mendapatkan hal yang mereka butuhkan dalam mencapai kesuksesan. Karyawan harus menjadi proaktif. Mereka tidak dapat menunggu untuk mendapatkan pengetahuan ataupun keahlian yang mereka perlukan untuk sebuah peran baru ataupun sebuah peningkatan dalam peran yang mereka jalani. Pembelajaran abad 21 mengharuskan mereka untuk belajar secara berkelanjutan dan terus-menerus sehingga tidak ada alasan bahwa mereka tidak mendapatkan informasi yang dibutuhkan.
Jika karyawan tidak mengambil pembelajaran abad 21 sebagai tanggung jawab pribadi, maka akan sulit bagi mereka untuk melakukannya. Lalu apa akibatnya? Ini akan berakibat buruk bagi perjalanan karier mereka.
3. Ukurlah hasil yang dicapai, bukan kegiatan yang dilakukan.
Dan akhirnya, poin penting lainnya dari pembelajaran abad 21 adalah mengukur hasil, bukan kegiatan. Sangatlah penting bagi organisasi untuk mengukur dampak yang didapatkan dari pembelajaran dan pengembangan kepemimpinan dalam lingkungan kerja. Perusahaan akan menjadi sangat nyaman jika perusahaan dapat mengukur dampak yang dihasilkan dari pembelajaran. Ini akan membuat perusahaan dapat melihat seberapa efektifnya pembelajaran yang diterapkan.
Jadi, ketika perusahaan Anda mencoba untuk menerapkan pembelajaran 21, cobalah untuk bertanya kepada para manajer tentang dampak yang dihasilkan dari pembelajaran yang mereka ikuti. Apapun kegiatannya, pembelajaran abad 21 menerapkan sistem pembelajaran yang lebih berfokus pada hasil agar Anda dapat melihat keefektifan pembelajaran yang Anda ikuti.
Itulah 3 model pembelajaran abad 21 yang dapat diterapkan dalam lingkungan kerja. Pembelajaran merupakan hal yang dibutuhkan untuk memberikan dampak yang baik dalam bidang bisnis. Pembelajaran abad 21 akan jauh berbeda dengan pembelajaran tradisional zaman purbakala. Dan keberhasilannya dapat dinilai melalui siklus penjualan, kesepakatan yang berhasil dimenangkan,
kepuasan pelanggan, waktu yang diperlukan untuk melayani pelanggan, kualitas produk, matriks bisnis, keterlibatan serta produktivitas karyawan.
Cobalah untuk menemukan sistem pembelajaran yang tepat bagi organisasi Anda. Sediakan pembelajaran yang dapat membawa dampak positif dan terukur pada bisnis Anda. Ingatlah bahwa pembelajaran diperlukan agar setiap karyawan dapat terus memperbaharui diri mereka sehingga inovasi merupakan bagian dari kehidupan mereka. Yang pastinya, inovasi ini adalah hal yang dibutuhkan organisasi untuk terus maju.