STUDILMU Career Advice - Pemimpin yang Menginspirasi

Pemimpin yang Menginspirasi


by STUDiLMU Editor
Posted on Mar 06, 2019

 
Setelah membaca judul artikel di atas, kira-kira apa yang ada di dalam benak rekan-rekan Career Advice? Coba ditahan dulu ya jawabannya, sekarang mari kita lihat data yang dimiliki oleh IBM baru-baru ini. Mereka mengajukan pertanyaan penting kepada 1.700 CEO di 64 negara. Pertanyaan yang diajukan adalah “apa yang diinginkan oleh para eksekutif, pebisnis dan karyawan dari para pemimpin mereka?” jawaban dari pertanyaan ini akan dijawab di dalam artikel ini. 
 
Ada tiga sifat kepemimpinan yang paling penting yaitu, kemampuan untuk berfokus secara intens pada kebutuhan pelanggan, kemampuan untuk berkolaborasi dengan seluruh anggota tim dan kemampuan untuk menginspirasi para karyawannya.
 
Untuk menjadi pemimpin yang hebat, mereka perlu menginspirasi semua orang, terutama anggota tim. Berdasarkan data umpan balik 360 ° yang dilakukan dari kurang lebih 50.000 pemimpin, hasilnya adalah sebuah kepemimpinan benar-benar memerlukan pemimpin yang menginspirasi. Jadi, jawaban dari pertanyaan di atas mengenai “apa yang diinginkan oleh para eksekutif, pebisnis dan karyawan dari para pemimpin mereka?” jawabannya adalah pemimpin yang dapat menginspirasi mereka untuk dapat memberikan kinerja yang baik di dalam dan di luar kantor. Jika hal ini bisa mereka dapatkan, karyawan bukan hanya mendapatkan seorang pemimpin yang luar biasa, namun juga pemimpin yang merangkap seperti pelatih profesional kita. 
 
Faktanya, pemimpin yang dapat menginspirasi karyawannya, memiliki kemampuan untuk menciptakan tingkat keterlibatan dan komitmen yang tinggi pada setiap karyawannya. Inilah yang menjadi faktor pembeda antara pemimpin yang paling efektif dan pemimpin yang paling tidak efektif pada kepemimpinan mereka. Perbedaan antara kedua sifat pemimpin ini juga selalu menjadi hal yang paling sering dilihat oleh para karyawan atau pekerja dalam menilai kepemimpinan atasan mereka. 
 
Banyak orang berlomba-lomba untuk dapat menjadi seorang pemimpin yang menginspirasi. Sayangnya, saat mereka ditantang untuk memberikan inspirasi di depan karyawan, mereka bersikap dingin dan kaku seperti patung yang tidak tahu harus berbuat apa dan kalimat apa yang harus diucapkan?
 
Lantas, apa yang perlu dilakukan oleh para pemimpin untuk dapat mengilhami karyawan mereka? Untuk menjawab pertanyaan ini, kami berusaha mencari jawaban yang valid dengan melakukan latihan rekayasa balik. Kami mengambil peserta dari database kami dan mulai mencari para pemimpin yang memiliki skor tertinggi pada kategori kompetensi "menginspirasi dan memotivasi untuk menghasilkan kinerja tinggi”. Setelah melakukan pencarian tersebut, kami berhasil mengumpulkan 1.000 pemimpin dengan skor tertinggi dan mulai menganalisis “kiat-kiat apa saja yang para pemimpin tersebut lakukan agar menjadi lebih unggul dari pemimpin lainnya yang tidak menginspirasi?” Hasilnya cukup mengejutkan. Ternyata para pemimpin ini adalah orang-orang yang berani untuk menerima segala umpan balik dan pendapat yang dikemukakan oleh para karyawan dan anggota tim lainnya. Tidak hanya itu, mereka benar-benar meluangkan waktu untuk membantu karyawan mereka menjadi orang-orang yang lebih inovatif. Ini adalah tindakan yang spesifik dan langkah yang nyata. 
 
Realitanya, tidak semua pemimpin rela meluangkan waktu mereka untuk melakukan hal ini kepada karyawannya. Mereka ingin memiliki karyawan yang selalu termotivasi, inovatif dan kreatif. Namun, mereka tidak berusaha untuk menciptakannya. 
 
Selain itu, para pemimpin yang menginspirasi juga pintar dan sangat mahir dalam membuat hubungan emosional dengan para karyawan mereka. Sebagai contoh, mereka sangat apik dalam merancang visi misi yang jelas. Ini membuat karyawan seperti memiliki harapan yang jelas dan pasti saat visi dan misi tersebut dipaparkan oleh pemimpin mereka dengan nada yang penuh semangat dan meyakinkan. Para pemimpin ini memiliki keahlian komunikasi yang sangat baik, sehingga mereka tidak segan untuk memberikan banyak waktu untuk berkomunikasi dengan para karyawan lebih dalam. Mereka selalu memberikan ‘angin segar’ dalam setiap situasi yang menyeramkan, mereka berhasil membuat karyawan yang patah arah menjadi seorang yang memiliki semangat yang berkobar-kobar. Inilah sebabnya mereka dianggap sebagai panutan yang efektif dalam sebuah organisasi atau perusahaan. 
 

Bagaimana ya cara mereka melakukannya? 

Dengan rasa penasaran yang sangat tinggi, akhirnya kami mengalihkan fokus kami dari pencarian jawaban “apa yang dilakukan para pemimpin yang menginspirasi?” ke pertanyaan lain yakni, “bagaimana cara para pemimpin tersebut melakukannya?”
 
Jawaban yang kami dapat adalah seorang pemimpin bisa menjadi seorang yang menginspirasi dengan cara yang berbeda-beda. Kita tidak bisa hanya menentukan satu atau dua cara agar menjadi pemimpin yang menginspirasi. 
 
Setiap pemimpin pasti memiliki cara efektif mereka masing-masing. Misalnya, menjadi pemimpin yang menginspirasi dengan menjadi seorang yang visioner. Kebanyakan karyawan cenderung menyukai pemimpin yang visioner. Mereka merasa memiliki masa depan yang cerah bersama dengan para pemimpin yang seperti ini. Saat mereka melihat pemimpin yang visioner, mereka yakin bahwa pekerjaan mereka akan bertahan dalam jangka waktu yang lama, karena para pemimpin seperti ini tidak pernah kehabisan ide untuk terus memenuhi permintaan pasar. 
 
Pada skenario lain, pemimpin yang menginspirasi mungkin akan mengadakan pertemuan rutin seminggu sekali. Mereka akan mengumpulkan para karyawannya dan berdiskusi dengan semua anggota tim untuk memberikan semangat dan kata-kata inspiratif agar semua karyawan menjadi lebih semangat dalam menghadapi segala tantangan kerja yang ada. Ada juga yang menyediakan waktu lebih untuk membantu karyawannya yang sedang menghadapi kesulitan. Mereka tidak membantu menyelesaikan masalah secara keseluruhan, namun membantu dalam memberikan panduan untuk menyelesaikan masalah tersebut. 
 
Dalam hal ini, hanya 12% yang mampu konsisten dalam menerapkan beberapa cara yang ada. Setiap pendekatan memiliki keefektifan yang sama.
 
Namun, data kami menunjukkan bahwa para pemimpin yang mampu menguasai beberapa pendekatan secara konsisten akan benar-benar meningkatkan keefektivitasannya.
 
Melihat dari fenomena ini, kita perlu belajar untuk menjadi pemimpin yang menginspirasi. Pertanyaan selanjutnya yang perlu kita analisis adalah “apakah para pemimpin tersebut bisa belajar menjadi lebih menginspirasi?” Untuk mendapatkan jawaban ini, kami melakukan studi lain yang terdiri dari 882 eksekutif dari data yang dikumpulkan selama tiga tahun terakhir. Para eksekutif ini dinilai melalui 16 kompetensi yang berbeda dan didorong untuk memfokuskan usaha mereka pada salah satu metode peningkatan yang mereka pilih. Bagaimana dengan hasilnya? Ada 310 pemimpin berhasil meningkatkan kemampuan inspiratif mereka dari 42% ke 70%.  Inilah sisi positifnya, ketika para pemimpin menggunakan pendekatan yang tepat, mereka dapat belajar untuk menjadi lebih inspiratif. 
 
Kesimpulannya, dengan kesadaran, umpan balik yang baik, dan rencana pengembangan, para pemimpin mampu meningkatkan kompetensi kepemimpinan menjadi lebih baik. Yap, itu dia langkah-langkah hebat yang dilakukan oleh para pemimpin untuk dapat terus menjadi pemimpin yang menginspirasi. Jadi, apakah rekan-rekan Career Advice ingin menjadi seorang pemimpin yang menginspirasi? Jika ya, yuk kita mulai terapkan hal-hal di atas. 
Featured Career Advices

Rahasia Sukses Wawancara Kerja: Pertanyaan yang Paling Sering Ditanyakan

Rahasia Sukses Wawancara Kerja: Pertanyaan yang Paling Sering Ditanyakan

Rahasia Sukses Wawancara Kerja: Pertanyaan yang Paling Sering Ditanyakan

Rahasia Sukses Wawancara Kerja: Pertanyaan yang Paling Sering Ditanyakan

Menggunakan Media Sosial untuk Meningkatkan Brand Awareness

Menggunakan Media Sosial untuk Meningkatkan Brand Awareness

Menggunakan Media Sosial untuk Meningkatkan Brand Awareness

Menggunakan Media Sosial untuk Meningkatkan Brand Awareness

Cara Mengatasi Overthinking untuk Tetap Produktif

Cara Mengatasi Overthinking untuk Tetap Produktif

Cara Mengatasi Overthinking untuk Tetap Produktif

Cara Mengatasi Overthinking untuk Tetap Produktif

Mengatasi “Quarter-Life Crisis”: Langkah Menuju Karier Impian

Mengatasi “Quarter-Life Crisis”: Langkah Menuju Karier Impian

Mengatasi “Quarter-Life Crisis”: Langkah Menuju Karier Impian

Mengatasi “Quarter-Life Crisis”: Langkah Menuju Karier Impian

Bagaimana ChatGPT dan AI Mengubah Cara Kita Bekerja?

Bagaimana ChatGPT dan AI Mengubah Cara Kita Bekerja?

Bagaimana ChatGPT dan AI Mengubah Cara Kita Bekerja?

Bagaimana ChatGPT dan AI Mengubah Cara Kita Bekerja?

5 Langkah Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis di Tempat Kerja

5 Langkah Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis di Tempat Kerja

5 Langkah Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis di Tempat Kerja

5 Langkah Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis di Tempat Kerja

Bagaimana Mengatasi Deadline Ketat Tanpa Stres Berlebihan

Bagaimana Mengatasi Deadline Ketat Tanpa Stres Berlebihan

Bagaimana Mengatasi Deadline Ketat Tanpa Stres Berlebihan

Bagaimana Mengatasi Deadline Ketat Tanpa Stres Berlebihan

Kenali Demensia Alzheimer Sejak Dini

Kenali Demensia Alzheimer Sejak Dini