Mengenal Definisi “Creative Thinking” Lebih Dalam
Mengapa ya kita sering mendengar kata “creative thinking” atau berpikir kreatif, dan apakah creative thinking perlu kita miliki terutama di lingkungan kerja? Pertama-tama, kita perlu tahu terlebih dahulu apa yang dimaksud dengan creative thinking itu sendiri. Creative thinking atau berpikir kreatif adalah kemampuan berpikir yang dimiliki individu dan dapat mengarahkan individu tersebut pada pemikiran yang penuh dengan kreativitas, sehingga dirinya mampu menciptakan sesuatu yang baru dan karya unik yang berbeda dari karya-karya sebelumnya. Creative thinking adalah salah satu kemampuan luar biasa yang belum tentu dimiliki orang lain. Bahkan, berpikir kreatif menurut para ahli dikategorikan sebagai
salah satu kunci menuju kesuksesan hidup.
Lantas, apakah creative thinking termasuk ke dalam keterampilan yang diperlukan di dunia kerja? Tentu saja ya! Sayangnya, banyak orang menganggap bahwa creative thinking atau
berpikir kreatif hanya diperlukan untuk profesi yang berkaitan dengan seni atau arts. Misalnya, penulis novel, pelukis, musisi atau penyanyi. Contoh berpikir kreatif yang dilakukan oleh musisi adalah mengubah aransemen lagu lama menjadi aransemen musik yang lebih kekinian, atau pelukis yang melukis di batu kecil sehingga menjadi karya yang antik.
Namun, sebenarnya creative thinking bukan hanya diperlukan oleh para pekerja seni loh. Creative thinking atau berpikir kreatif dalam kewirausahaan atau perusahaan (korporat) juga sangat diperlukan. Setiap perusahaan berharap bahwa para karyawannya dapat memiliki cara
berpikir kreatif atau creative thinking yang baik. Sehingga, mereka mampu menyelesaikan setiap permasalahan atau konflik yang terjadi dalam pekerjaan. Salah satu contoh adalah konflik antar rekan kerja yang terjadi karena perbedaan pendapat. Dalam hal ini, creative thinking bisa membantu kita dalam mencari jalan keluar (problem solving) loh, rekan-rekan!
Berpikir kreatif atau creative thinking juga dapat diartikan sebagai cara berpikir yang dilakukan di luar batas, alias cara berpikir kita itu tidak biasa namun luar biasa. Memang benar bahwa sebagian orang memiliki bakat alami dari dalam dirinya untuk bisa berpikir kreatif. Dengan kata lain, creative thinking atau indikator berpikir kreatif memang sudah tertanam di dalam dirinya semenjak lahir. Namun, kita tidak perlu khawatir dengan realita ini karena creative thinking termasuk ke dalam keterampilan yang bisa ditingkatkan melalui beberapa pelatihan yang kita lakukan.
Apabila kita memiliki rekan kerja yang dianggap sangat kreatif dan memiliki creative thinking yang sangat bagus, maka cobalah untuk mendekatinya dan menanyakan beberapa pertanyaan terkait bagaimana mereka bisa meningkatkan
cara berpikir kritis? Kira-kira, ada tidak latihan khusus yang dirinya lakukan untuk bisa menjadi seorang yang berpikir kritis? Apakah mereka suka membaca buku? Jika ya, buku apa yang mereka baca? Dan lain sebagainya.
5 Keterampilan Teratas dari Creative Thinking
Nah setelah kita memahami pengertian dari creative thinking, sekarang saatnya bagi kita untuk mengenal dan memahami contoh-contoh keterampilan apa saja yang termasuk ke dalam creative thinking. Menurut website the balance careers dot com, ada 5 keterampilan teratas dari creative thinking yang perlu kita ketahui dan pelajari, sehingga kita bisa memiliki teknik berpikir kreatif yang baik. Apa saja ya? Yuk, kita simak penjelasannya berikut ini.
1. Keterampilan Analitik (Analytical).
Keterampilan pertama yang perlu kita miliki dalam creative thinking adalah berupaya untuk memahami suatu hal sebelum kita mengambil keputusan apapun. Kemampuan untuk memahami ini disebut sebagai keterampilan analitik atau analytical. Kita perlu mengetahui suatu hal dengan sangat cermat, detail dan memahami apa arti dari suatu permasalahan atau perihal yang sedang kita hadapi.
Tidak peduli apakah perihal tersebut berkaitan dengan teks (narasi), sekumpulan data (quantitative data), rencana bisnis, rencana pembelajaran atau apapun itu, cobalah untuk memahami dan menganalisisnya terlebih dahulu.
2. Keterampilan dalam Berpikir secara Terbuka (Open-Minded).
Keterampilan kedua yang kita perlukan untuk meningkatkan creative thinking adalah berusaha untuk berpikir terbuka atau memiliki pola pikir yang open-minded. Kita harus berani untuk menyingkirkan segala opini (asumsi) buruk atau pikiran bias yang mungkin kita miliki selama ini. Disadari atau tidak, semua pemikiran negatif seperti itu hanya akan menghalangi kita dari keterampilan creative thinking.
Logikanya, kita tidak akan berani mengeksplorasi hal-hal baru, jika pola pikir kita masih sangat sempit. Misalnya, kita tidak berani untuk menjadi seorang pengusaha yang kreatif karena kita takut jika nanti
menjadi orang sukses, orang lain akan berpikir bias pada kita. Ada banyak hal remeh temeh yang seharusnya tidak perlu kita pikirkan, karena itu hanya menjauhkan kita dari creative thinking. Jadi, mulai dari sekarang kita harus berani dalam berpikir secara terbuka.
3. Keterampilan Penyelesaian Masalah yang Baik (Problem Solving).
Bagaimana dengan keterampilan ketiga? Keterampilan teratas selanjutnya yang tidak kalah penting adalah keterampilan dalam menyelesaikan permasalahan dengan baik atau yang biasa kita sebut sebagai
problem solving skills. Dalam hal ini, pemimpin dan perekrut bukan hanya ingin memiliki karyawan yang selalu memberikan ide-ide kreatif dan cemerlang. Namun, mereka juga ingin para karyawan dapat menyelesaikan permasalahan mereka dengan cara yang kreatif, sehingga penyelesaian masalah dapat dilakukan secara baik.
4. Keterampilan dalam Berorganisasi (Organization).
Meskipun kebanyakan orang yang memiliki kreativitas tinggi tidak suka untuk berorganisasi, namun sebenarnya organisasi adalah salah satu bagian yang paling penting dari kreativitas.
Dengan berorganisasi, kita akan terdorong untuk terus berpikir maju dan tertantang untuk menciptakan ide-ide baru yang berkaitan dengan kehidupan banyak orang. Selain itu, kita juga akan memiliki pola pikir atau mindset yang luas, karena dengan berorganisasi kita tersadar bahwa kehidupan bukan hanya tentang diri kita seorang.
5. Keterampilan dalam Berkomunikasi (Communication).
Terakhir, keterampilan yang bisa membantu meningkatkan creative thinking kita adalah
keterampilan dalam berkomunikasi atau
communication skills. Logikanya, kita akan merasa kesulitan untuk menjelaskan ide-ide kreatif kita kepada orang lain, jika kita tidak memiliki keterampilan yang baik dalam mengkomunikasikannya. Misalnya, kita sudah memiliki ide-ide cemerlang yang akan kita presentasikan di depan calon klien atau calon vendor. Namun karena kita terlihat sangat kaku dan terbata-bata dalam menyampaikan presentasi tersebut, akhirnya calon vendor atau klien kita menjadi sulit percaya terhadap apa yang kita sampaikan. Jadi untuk memiliki creative thinking yang baik, kita perlu memiliki keterampilan komunikasi yang baik juga.
Apa Saja Contoh-Contoh Creative Thinking?
Kenyataannya, contoh creative thinking bisa bermacam-macam loh, rekan-rekan. Pada artikel kali ini, kita akan mengungkapkan beberapa contoh creative thinking yang termasuk ke dalam kreativitas yang artistik (artistic creativity), kreativitas dalam
pemecahan masalah (creative problem-solving) dan kreativitas dalam STEM (creativity in STEM). Yuk, kita simak beberapa contoh di bawah ini.
Kreativitas yang Artistik (Artistic Creativity).
- Menyusun dialog atau skrip untuk iklan televisi atau radio.
- Membuat kemasan untuk suatu produk
- Merancang logo untuk produk atau layanan jasa dalam suatu perusahaan.
- Menyusun rencana pembelajaran untuk peserta kelas atau kelas online.
- Merancang desain pakaian masa kini.
- Membuat poster atau flyer untuk promosi suatu acara, dan lain sebagainya.
Kreativitas dalam Pemecahan Masalah (Creative Problem-Solving).
- Mengidentifikasi cara untuk memotong biaya selama krisis anggaran.
- Menyarankan cara komunikasi baru untuk menyelesaikan konflik antar karyawan.
- Menyarankan cara-cara baru untuk meningkatkan layanan pelanggan.
- Menyarankan prosedur baru untuk meningkatkan kualitas kerja karyawan.
- Brainstorming cara untuk memotong penggunaan energi yang berlebihan (contoh, listrik).
- Brainstorming untuk menetapkan strategi kerja baru pada tahun berikutnya, dan lain sebagainya.
Kreativitas dalam STEM (Creativity in STEM).
Sebelumnya, kita perlu tahu dulu apa yang dimaksud dengan STEM? Bidang STEM adalah singkatan dari Sains, Teknologi, Teknik, dan Matematika. Nah, berikut ini adalah beberapa contoh creative thinking dalam bidang STEM.
- Menyusun program komputer untuk mengotomatiskan proses pembelajaran online.
- Merancang platform media sosial untuk ponsel pintar.
- Menemukan obat baru yang ampuh untuk mengobati kanker.
- Mengidentifikasi cara-cara baru untuk meningkatkan jumlah pendonor darah.
- Merancang penemuan baru yang berguna untuk robot masa depan, dan lain sebagainya.
Yap! Itulah pengertian dari creative thinking, 5 keterampilan teratas yang diperlukan dalam
creative thinking, serta contoh-contoh creative thinking yang termasuk ke dalam bidang artistik, penyelesaian masalah dan STEM. Jadi, apakah sekarang rekan pembaca sudah semakin jelas dengan segala hal yang berkaitan dengan creative thinking? Kami harap artikel ini bermanfaat bagi seluruh rekan-rekan pembaca. Salam sukses, rekan-rekan Career Advice.