STUDILMU Career Advice - Pengertian Kepemimpinan secara Umum dan 6 Jenis Kepemimpinan

Pengertian Kepemimpinan secara Umum dan 6 Jenis Kepemimpinan


by STUDiLMU Editor
Posted on Oct 12, 2019

Yuk, Memahami Pengertian Kepemimpinan secara Umum

Kepemimpinan yang efektif dan kuat bukan hanya bermanfaat bagi orang lain yang dipimpinnya, namun ini juga sangat bermanfaat untuk individu yang menerapkannya. Setiap dari kita adalah pemimpin, yang mana kita harus memimpin diri sendiri untuk memilih hal-hal yang dianggap benar dan menjauhi segala hal yang dianggap salah. Mari kita simak pengertian kepemimpinan secara umum. Leadership atau kepemimpinan adalah suatu seni yang membentuk individu yang kuat dan tangguh untuk memotivasi sekelompok orang agar mau bertindak dan bekerja bersama demi meraih tujuan bersama. Dalam perspektif dunia bisnis, usaha yang dilakukan dalam kepemimpinan ini berarti mengarahkan seluruh sumber daya manusia yang ada ke dalam strategi yang tepat untuk memenuhi kebutuhan dan tujuan perusahaan
 
Secara singkat, kepemimpinan diisi oleh para pemimpin yang penuh dengan inspirasi hebat, visioner dan mampu menjalankan tanggung jawabnya sebagai pengarah aksi. Pemimpin adalah seseorang yang memiliki kombinasi kepribadian atau karakter yang kuat, sehingga dapat membuat orang lain mau dan rela untuk mengikuti arahannya. Akan tetapi, kita perlu selalu ingat bahwa meskipun kepemimpinan dalam organisasi dapat memiliki tujuan kepemimpinan yang sama, namun setiap pemimpin bisa memiliki gaya kepemimpinan yang berbeda-beda.
 

Mengenal Istilah “Kepemimpinan” Lebih Dalam 

Mungkin sebagian besar rekan-rekan pembaca sering mendengar istilah “kepemimpinan” yang dikaitkan dengan istilah “manajemen”. Yap, kedua istilah tersebut memang sering digunakan secara bergantian. Bedanya, istilah manajemen memiliki arti yang mengacu pada struktur organisasi atau perusahaan sebagai kepemimpinannya. Dengan kata lain, manajemen merujuk pada individu yang menjadi pemimpin suatu organisasi atau perusahaan, yang kerap disebut sebagai “manajer” dari berbagai tim manajemen. 
 
Kepemimpinan itu sendiri memerlukan sifat-sifat yang jauh lebih hebat dan kuat, sehingga dapat melampaui tugas-tugas yang dimiliki manajemen. Agar kita dapat memiliki kepemimpinan yang efektif, kita perlu menjadi seorang pemimpin yang mampu mengelola segala sumber daya-nya dengan sebaik mungkin. Eits tidak hanya itu loh, rekan-rekan. Faktanya, kepemimpinan yang efektif juga menuntut seorang pemimpin untuk memiliki beberapa keterampilan penting yaitu, keterampilan komunikasi, berbicara di depan umum, dan menjadi pendengar yang baik sehingga mampu menyampaikan komunikasi yang efektif dan membantu meningkatkan motivasi karyawannya
 

Apa Saja Jenis Kepemimpinan yang Perlu Kita Ketahui?

Berbicara tentang kepemimpinan secara spesifik, kita juga perlu tahu bahwa kepemimpinan memiliki beberapa jenis kepemimpinan yang cukup berbeda satu sama lain. Menurut website the balance careers dot com, ada 6 jenis kepemimpinan yang perlu kita ketahui mulai dari sekarang. Kira-kira, apa saja ya? Berikut adalah penjelasan dari keenam jenis kepemimpinan tersebut.
 
Dalam kehidupan, kita akan mengenal berbagai jenis kepemimpinan. Hal ini menunjukkan bahwa seorang pemimpin tidak harus memimpin anggota timnya berdasarkan jenis kepemimpinan yang dilakukan oleh para pemimpin lain. Dengan ini, jenis kepemimpinan adalah tipe kepemimpinan yang dipilih oleh setiap pemimpin, yang mana para pemimpin tersebut akan memilihnya berdasarkan kondisi yang paling terbaik bagi dirinya dan keadaan anggota timnya.  
 

1. Pemimpin yang Berwibawa (The Authoritative Leader). 

Ini merupakan salah satu jenis kepemimpinan yang paling sering kita temukan di dalam dunia kerja. Pemimpin dalam jenis kepemimpinan seperti ini cenderung mengajak anggota timnya untuk mengikuti arahan dirinya seorang. Seorang Profesor dari Fakultas Bisnis Harvard bernama Goleman menyatakan bahwa jenis kepemimpinan seperti ini adalah kepemimpinan yang paling terbaik untuk diterapkan ketika pemimpin ingin merancang beberapa visi terbaru di dalam organisasi dalam waktu yang singkat. Para pemimpin dalam jenis kepemimpinan ini seakan-akan mengatakan “Ikuti Saya!” kepada para anggota timnya. 
 
Proses perubahan visi akan berjalan dengan cepat, karena pemimpin ini akan mengatur segalanya dan mengajak seluruh subordinatnya untuk percaya dan yakin terhadap keputusannya. Sebagai contoh, ketika suatu organisasi atau perusahaan harus berhadapan dengan sebuah perubahan, maka secara otomatis pemimpin organisasi tersebut harus beradaptasi dengan perubahan secepat mungkin, yaitu dengan menyesuaikan visi misi yang ada dengan perubahan tersebut. Perubahan yang cepat menuntut para pemimpin untuk menyesuaikan visi dan misi organisasi secepat mungkin. Oh ya, jenis kepemimpinan ini juga sering disebut sebagai tipe kepemimpinan autokratis.
 

2. Pemimpin yang Demokratik (The Democratic Leader). 

Berbeda dengan jenis kepemimpinan sebelumnya, jenis kepemimpinan seperti ini akan membentuk seorang pemimpin yang lebih demokratik dan mau menerima serta mendengar masukan dari para anggotanya. Menurut Goleman, pemimpin dalam jenis kepemimpinan ini seolah-olah akan berkata, “Bagaimana Menurut Anda?” kepada para anggota timnya. 
 
Jenis kepemimpinan seperti ini paling banyak disukai oleh para karyawan atau anggota tim. Terlebih lagi, jenis kepemimpinan ini akan sangat efektif untuk diterapkan ketika para pemimpin sangat memerlukan ide-ide (gagasan) dan pendapat yang terbaik dari para subordinatnya. Sayangnya, jenis kepemimpinan ini tidak terlalu efektif jika pemimpin sedang menghadapi keadaan darurat, dimana dirinya harus mengambil keputusan secara cepat. 
 

3. Pemimpin yang Berperan sebagai Penentu Kecepatan (The Pacesetting Leader).

Ketika seorang pemimpin menerapkan jenis kepemimpinan demokratik, pemimpin tersebut akan rela untuk menunggu keputusan yang paling terbaik dari hasil diskusi seluruh karyawannya. Namun, jenis kepemimpinan ketiga ini akan membentuk seorang pemimpin yang berperan sebagai penentu kecepatan. Bagi pemimpin yang menerapkan jenis kepemimpinan ini, kecepatan adalah hal yang sangat kritikal bagi mereka. Sehingga, semakin cepat para karyawannya menerapkan apa yang diperintahkan, maka akan semakin baik. Bagi Profesor Goleman, pemimpin seperti ini seolah-olah mengatakan “Lakukan apa yang saya lakukan, sekarang!” kepada para karyawannya. 
 

4. Pemimpin yang Bersikap Afiliasi (The Affiliative Leader). 

Pada jenis kepemimpinan ini, Goleman mengatakan bahwa seorang pemimpin seolah-olah akan mengatakan, “Orang-orang di dalam perusahaan adalah para individu yang harus diutamakan”. Tidak dapat disangkal lagi bahwa jenis kepemimpinan seperti ini akan sangat membantu para pemimpin dalam membina hubungan yang baik dengan para anggotanya. Akan tetapi, jika jenis kepemimpinan seperti ini diterapkan dalam jangka panjang, maka kinerja karyawan akan semakin melemah.
 

5. Pemimpin yang Baik dalam Pelatihan Karyawannya (The Coaching Leader).

Menurut Profesor Goleman, pemimpin dalam jenis kepemimpinan seperti ini seolah-olah berkata “Ayo, coba ini!” kepada para anggotanya. Tidak dapat disangkal lagi bahwa jenis kepemimpinan seperti ini selalu mencari-cari keahlian dan keterampilan yang ada di dalam para anggotanya, sehingga pemimpin yang menerapkan jenis kepemimpinan ini dapat membantu para karyawan dalam pengembangan dirinya. Yap! Mereka adalah pemimpin yang bersikap seperti seorang coach atau pelatih.
 

6. Pemimpin yang Suka Memaksa (The Coercive Leader). 

Menurut Goleman, pemimpin yang menganut jenis kepemimpinan ini seakan-akan mengatakan “Lakukan apa yang Saya katakan!” kepada para subordinatnya. Menurut Profesor Goleman, ini merupakan jenis kepemimpinan yang paling terakhir karena jarang sekali para karyawan atau anggota tim yang merasa bahagia, jika mereka berada di bawah naungan jenis kepemimpinan seperti ini. 
 
Mengapa demikian? Karena karyawan akan merasa terasingkan oleh pemimpin mereka sendiri, mereka seperti tidak memiliki “hak” untuk mengemukakan pendapat dan ide-ide mereka kepada pemimpinnya. Segala tindakan dilakukan atas dasar paksaan dari para pemimpinnya. Kabar baiknya, jenis kepemimpinan seperti ini akan sangat efektif untuk diterapkan dalam keadaan darurat. Sehingga, anggota tim dapat bergerak dengan cepat untuk bertindak sesuatu. 
 
Tiba sudah di penghujung artikel, kami sangat berharap bahwa artikel ini akan memberikan manfaat yang besar bagi kehidupan rekan-rekan pembaca. Selamat menentukan jenis kepemimpinan yang cocok bagi Anda dan anggota tim Anda ya, rekan-rekan Career Advice.
Featured Career Advices

Rahasia Sukses Wawancara Kerja: Pertanyaan yang Paling Sering Ditanyakan

Rahasia Sukses Wawancara Kerja: Pertanyaan yang Paling Sering Ditanyakan

Rahasia Sukses Wawancara Kerja: Pertanyaan yang Paling Sering Ditanyakan

Rahasia Sukses Wawancara Kerja: Pertanyaan yang Paling Sering Ditanyakan

Menggunakan Media Sosial untuk Meningkatkan Brand Awareness

Menggunakan Media Sosial untuk Meningkatkan Brand Awareness

Menggunakan Media Sosial untuk Meningkatkan Brand Awareness

Menggunakan Media Sosial untuk Meningkatkan Brand Awareness

Cara Mengatasi Overthinking untuk Tetap Produktif

Cara Mengatasi Overthinking untuk Tetap Produktif

Cara Mengatasi Overthinking untuk Tetap Produktif

Cara Mengatasi Overthinking untuk Tetap Produktif

Mengatasi “Quarter-Life Crisis”: Langkah Menuju Karier Impian

Mengatasi “Quarter-Life Crisis”: Langkah Menuju Karier Impian

Mengatasi “Quarter-Life Crisis”: Langkah Menuju Karier Impian

Mengatasi “Quarter-Life Crisis”: Langkah Menuju Karier Impian

Bagaimana ChatGPT dan AI Mengubah Cara Kita Bekerja?

Bagaimana ChatGPT dan AI Mengubah Cara Kita Bekerja?

Bagaimana ChatGPT dan AI Mengubah Cara Kita Bekerja?

Bagaimana ChatGPT dan AI Mengubah Cara Kita Bekerja?

5 Langkah Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis di Tempat Kerja

5 Langkah Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis di Tempat Kerja

5 Langkah Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis di Tempat Kerja

5 Langkah Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis di Tempat Kerja

Bagaimana Mengatasi Deadline Ketat Tanpa Stres Berlebihan

Bagaimana Mengatasi Deadline Ketat Tanpa Stres Berlebihan

Bagaimana Mengatasi Deadline Ketat Tanpa Stres Berlebihan

Bagaimana Mengatasi Deadline Ketat Tanpa Stres Berlebihan

Kenali Demensia Alzheimer Sejak Dini

Kenali Demensia Alzheimer Sejak Dini