STUDILMU Career Advice - Perbedaan Disiplin dan Motivasi

Perbedaan Disiplin dan Motivasi


by STUDiLMU Editor
Posted on Jan 22, 2019

 
Apa yang dilakukan oleh pembaca Career Advice saat ingin mengubah diri menjadi lebih baik, apakah dengan memotivasi diri atau mendisiplinkan diri?
 
Jika masih bingung harus menjawab apa, mungkin artikel ini dapat membantu Anda untuk menemukan jawabannya. 
 
Seperti yang kita ketahui bahwa dibutuhkan upaya yang kuat dan konsistensi untuk benar-benar mengelola waktu kita yang berharga. Dalam hal ini, ada dua cara yang dapat kita lakukan untuk mengubah diri menjadi lebih baik.
 
Cara pertama dan paling populer adalah dengan memotivasi diri sendiri. Sedangkan cara kedua, namun tidak banyak digunakan adalah mendisiplinkan diri. Lalu, apakah ada perbedaan dari keduanya? Jika, ya. Mana yang lebih baik, disiplin atau motivasi?
 

Disiplin vs Motivasi

Hal pertama yang harus kita sadari adalah disiplin dan motivasi adalah dua hal yang sangat berbeda. Kita mungkin saja mengerjakan semua tugas dengan baik dan benar, segalanya berjalan dengan lancar, namun ketahuilah bahwa hal tersebut tidak sama dengan merasa termotivasi untuk melakukan hal yang lebih, atau memiliki motivasi diri untuk terus berjalan sesuai rencana meskipun tenaga dan semangat sudah habis.
 
Jika Anda adalah seorang yang penuh ambisi dalam mencapai tujuan, itu bagus, sangat bagus! Tapi, kita harus berhati-hati karena rasa keinginan kuat yang kita miliki adalah sumber daya yang terbatas lho! Artinya semua itu bisa habis dan kita memerlukan semangat lain untuk tetap berjalan pada jalur yang ada. 
 
Ibu Mira sebagai salah satu manajer di perusahaan tambang menambahkan bahwa, "Jika Anda benar-benar ingin terus maju, Anda membutuhkan motivasi diri yang membantu menopang Anda ketika keputusasaan dalam mengambil keputusan dan kekuatan tekad dalam bekerja mulai menipis."
 
Di sisi lain, seorang CEO yang menghabiskan umurnya selama 35 tahun sebagai pendiri perusahaan ternama di Kalimantan berpendapat bahwa motivasi tidak ada artinya. Dia berpendapat bahwa "dalam kehidupan nyata, ketika rasa takut, kelelahan, dan keraguan muncul, tidak ada kutipan motivasi apapun yang dapat membangkitkan semangat yang kita perlukan untuk terus maju. Satu-satunya hal yang kita dan tim perlukan adalah disiplin."
 
Bapak Herman sebagai salah satu pendiri produk makanan cepat saji juga menambahkan “Disiplin sangat diperlukan dari sebuah motivasi yang hanya memberi semangat tanpa aksi yang lebih. Disiplin dengan bagaimana cara kita berpakaian, mengerjakan tugas, bersosialisasi, menggunakan waktu yang dimiliki, dan lain-lain”.
 
Karena dia sudah pensiun, Bapak Herman berkata "bahwa disiplin adalah sikap yang akan menguntungkan diri kita sampai kapanpun. Disiplin memiliki kualitas yang lebih dari sikap positif yang lain. Disiplin adalah apa yang mendorong seseorang untuk sukses ketika menghadapi kesulitan. Dan kehidupan tidak akan pernah terhindar dari kesulitan."
 
Disiplin juga sesuatu yang mengarahkan kita untuk melakukan pekerjaan yang tidak kita sukai, namun perlu untuk dikerjakan. Disiplin untuk menaklukkan rasa takut, karena dengan begitu Anda akan memiliki rasa ingin tahu yang tinggi untuk terus maju, termotivasi, dan gembira. Meskipun begitu, motivasi adalah kualitas yang baik untuk dimiliki.”
 
Dibutuhkan disiplin diri yang konsisten untuk menguasai seni dalam menetapkan tujuan, manajemen waktu, kepemimpinan, dan hubungan. Jika kita tidak menjadikan disiplin diri yang konsisten sebagai bagian dari kehidupan kita sehari-hari, hasil yang kita cari tidak akan bersifat kuat dan tidak maksimal. "
 
Secara pribadi, saya juga menemukan bahwa menjadi disiplin adalah salah satu cara terbaik untuk tetap produktif, karena sikap ini membantu kita meningkatkan kepercayaan diri, kesabaran, dan mengajarkan kita cara mengatasi kegagalan. Yang terpenting, disiplin diri memastikan bahwa kita tidak cepat putus asa dalam menghadapi segala rintangan yang ada.
 

Faktanya Kita Memerlukan Keduanya, Disiplin dan Motivasi 

Yap! Inilah faktanya bahwa kita sebagai manusia memerlukan kedua hal ini, disiplin dan motivasi. Diketahui bahwa para atlet hebat di Indonesia mengandalkan keduanya, dan menjadikan kedua hal ini sebagai senjata utama mereka dalam meraih prestasi di bidang olahraga. 
 
Dalam jangka pendek, mereka harus menjadi sangat disiplin untuk tetap termotivasi, dan untuk jangka panjang, perlu untuk tetap termotivasi agar tetap disiplin. Menurut pengalaman saya, motivasi adalah apa yang dibutuhkan untuk tetap bangkit dan berjalan. Namun, disiplin diperlukan untuk tetap berada di jalur yang benar. Singkatnya, kita perlu kedua faktor ini untuk menjadi sukses.
 

Kiat Mengembangkan Disiplin Diri

Secara pribadi, belajar bagaimana menjadi motivasi diri tidak sesulit mengembangkan disiplin diri. Saya tidak begitu yakin mengapa. Tapi, ini jelas lebih menantang bagi saya pribadi.
 
Tentu saja, dengan sedikit usaha ekstra, saya berhasil mengembangkan disiplin diri. Terutama, ketika digunakan bersama dengan motivasi, ini telah membuat saya lebih sukses. Dan, saya yakin bahwa Anda juga dapat memanfaatkan kekuatan disiplin dengan melakukan hal berikut:

Mari Kita Coba Ambil Beberapa Langkah Kecil

Otak kita akan menolak perubahan yang terjadi secara mendadak. Jika kamu memotivasi dirimu untuk usaha "Mulai besok, aku orang baru… ", kamu hanya akan semangat kembali di keesokan harinya. Ini adalah efek dari kedisiplinan yang rendah. 
 
Kuncinya di sini adalah membuat perubahan kecil dan membiarkan otak kita menerimanya sebagai sesuatu hal yang baru. Ini akan membuat langkah selanjutnya lebih mudah, karena garis dasar telah bergerak. 
 
Seperti yang kita tahu bahwa hal yang besar tentunya terdiri dari hal-hal kecil, yang jika kita konsisten dalam menjalankan semua hal kecil tersebut, maka kita akan berhasil membentuk sesuatu yang besar. 
 
Selain itu, jangan lupa untuk belajar dari kesalahan masa lalu. Saat kita belajar dari kesalahan dan kekeliruan di masa lalu, kita akan dengan mudah mendisiplinkan diri dan merasa lebih termotivasi. 
 
Jadi, kita semua perlu untuk menjadi disiplin namun tetap termotivasi. Tidak ada yang lebih baik atau lebih buruk dari keduanya.
Featured Career Advices

Rahasia Sukses Wawancara Kerja: Pertanyaan yang Paling Sering Ditanyakan

Rahasia Sukses Wawancara Kerja: Pertanyaan yang Paling Sering Ditanyakan

Rahasia Sukses Wawancara Kerja: Pertanyaan yang Paling Sering Ditanyakan

Rahasia Sukses Wawancara Kerja: Pertanyaan yang Paling Sering Ditanyakan

Menggunakan Media Sosial untuk Meningkatkan Brand Awareness

Menggunakan Media Sosial untuk Meningkatkan Brand Awareness

Menggunakan Media Sosial untuk Meningkatkan Brand Awareness

Menggunakan Media Sosial untuk Meningkatkan Brand Awareness

Cara Mengatasi Overthinking untuk Tetap Produktif

Cara Mengatasi Overthinking untuk Tetap Produktif

Cara Mengatasi Overthinking untuk Tetap Produktif

Cara Mengatasi Overthinking untuk Tetap Produktif

Mengatasi “Quarter-Life Crisis”: Langkah Menuju Karier Impian

Mengatasi “Quarter-Life Crisis”: Langkah Menuju Karier Impian

Mengatasi “Quarter-Life Crisis”: Langkah Menuju Karier Impian

Mengatasi “Quarter-Life Crisis”: Langkah Menuju Karier Impian

Bagaimana ChatGPT dan AI Mengubah Cara Kita Bekerja?

Bagaimana ChatGPT dan AI Mengubah Cara Kita Bekerja?

Bagaimana ChatGPT dan AI Mengubah Cara Kita Bekerja?

Bagaimana ChatGPT dan AI Mengubah Cara Kita Bekerja?

5 Langkah Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis di Tempat Kerja

5 Langkah Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis di Tempat Kerja

5 Langkah Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis di Tempat Kerja

5 Langkah Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis di Tempat Kerja

Bagaimana Mengatasi Deadline Ketat Tanpa Stres Berlebihan

Bagaimana Mengatasi Deadline Ketat Tanpa Stres Berlebihan

Bagaimana Mengatasi Deadline Ketat Tanpa Stres Berlebihan

Bagaimana Mengatasi Deadline Ketat Tanpa Stres Berlebihan

Kenali Demensia Alzheimer Sejak Dini

Kenali Demensia Alzheimer Sejak Dini