STUDILMU Career Advice - Perencanaan Keuangan yang Salah di Umur 20-an

Perencanaan Keuangan yang Salah di Umur 20-an


by STUDiLMU Editor
Posted on Jul 19, 2019

Definisi Perencanaan Keuangan

Menurut Financial Planning Standard Board (FPSB), perencanaan keuangan adalah suatu proses untuk mencapai tujuan-tujuan keuangan yang direncanakan oleh individu dan berusaha diraihnya melalui manajemen keuangan secara terintegrasi terencana. Dalam membuat perencanaan keuangan, pertama-tama kita harus tahu terlebih dahulu tentang apa yang menjadi prioritas kita dalam kehidupan. 
 
Apakah kita akan mendahulukan hal-hal yang berkaitan dengan pendidikan? Investasi bisnis? atau hanya sekedar untuk hiburan? Semua orang memiliki prioritasnya masing-masing, sehingga perencanaan keuangan setiap orang bisa saja berbeda-beda. 

Apa saja Prioritas yang ada dalam Perencanaan Keuangan? 

Pada artikel kali ini, kita tidak akan membahas semua prioritas dalam perencanaan keuangan. Akan tetapi, kita hanya membahas tiga prioritas yang masih memiliki keterkaitan dengan generasi muda atau orang baru dewasa yang berumur 20 tahun. Ada beberapa prioritas utama dalam perencanaan keuangan. Pada prioritas pertama, orang-orang akan mengalokasikan uangnya untuk kebutuhan jangka pendek atau hal-hal yang darurat seperti, membeli makanan, minuman, atau membayar hutang. Pada prioritas pertama ini, kita harus memastikan bahwa dana yang dialokasikan tidak digunakan untuk hal-hal tidak penting lainnya. Karena jika dana pada prioritas ini digunakan untuk hal lain, keberlangsungan hidup kita akan terancam. 
 
Pada prioritas kedua, seseorang akan menjalani manajemen risiko individu atau personal risk management, yang mana individu harus memastikan bahwa aset-aset yang dimilikinya telah terlindungi dengan baik. Sebagai contoh, memiliki asuransi kesehatan. Selain itu, prioritas ketiga juga memiliki kaitan dengan generasi muda. Ini adalah prioritas keuangan untuk jangka waktu menengah. Misalnya, biaya untuk membeli rumah, ibadah, menikah, dan sebagainya. 
 

Apakah Generasi Muda cenderung Melakukan Perencanaan Keuangan yang Salah?

Yap! ini merupakan topik yang cukup menarik terutama bagi generasi muda yang berumur 20 tahunan, yang mungkin baru saja memulai pekerjaan mereka dan mendapatkan uang dari hasil jerih payah sendiri untuk pertama kali. Wow! Ini menandakan bahwa para generasi muda harus bisa mengklasifikasikan prioritas keuangan mereka agar memiliki perencanaan keuangan yang baik. Sayangnya, anak-anak muda cenderung melakukan kesalahan untuk menentukan apa yang menjadi kebutuhan dasar mereka dan apa yang menjadi keinginan semata. 
 
Berikut ini adalah beberapa kesalahan dalam perencanaan keuangan yang dilakukan oleh generasi muda di umur 20-an yang sudah kami rangkum berdasarkan website entrepreneur. Yuk, kita simak penjelasannya berikut ini. 

1. Mendahulukan Keinginan daripada Kebutuhan. 

Kita tahu bahwa kita harus membayar sewa rumah atau apartemen, tapi karena di mall dekat kantor sedang ada diskon besar-besaran, akhirnya kita mulai tergoda untuk menggunakan uang yang seharusnya dialokasikan pada prioritas pertama dan diarahkan untuk hal-hal yang menjadi keinginan semata. 
 
Sebenarnya, kita tidak terlalu memerlukan sepatu high heels baru karena kita sudah punya dua pasang sepatu di apartemen. Namun, seringkali imajinasi kita membayangkan bahwa “siapa tau saya perlu barang ini” atau “mungkin ini bisa meningkatkan rasa percaya diri saya di kantor” dan lain sebagainya. Padahal, tanpa sepasang sepatu baru kita tidak akan memiliki masalah apapun. 
 
Uang yang kita gunakan untuk memenuhi keinginan adalah uang yang seharusnya dialokasikan untuk kebutuhan, yang mana prioritas pertama ini memiliki sifat jangka pendek, misalnya makan dan minum. Coba bayangkan jika uang untuk membeli makanan selama seminggu kita gunakan untuk membeli sepatu baru? Kira-kira apa yang akan terjadi? 
 
Kita mungkin akan mendapatkan sepatu cantik yang kita inginkan, namun kita mungkin harus menahan rasa lapar atau makan makanan yang tidak sehat dengan biaya yang murah. 
 

2. Sering Tergoda untuk Berhutang. 

Memasuki umur 20-an, kita sudah perlu mengatur keuangan sendiri. Pada kisaran umur ini, kita sudah diizinkan oleh orang tua untuk memegang kartu ATM atau kartu kredit sendiri. Untuk sebagian orang yang sudah mulai bekerja di umur 20-an, penawaran kartu kredit juga menjadi hal yang sangat lumrah. Ketika generasi muda jalan-jalan di mall, ada begitu banyak agen bank yang menawarkan jasa pembuatan kartu kredit, “mbak/ mas, sudah punya kartu kredit bank XXX nya? Jika belum, apakah mas/mbak tertarik untuk membuat kartu kredit? Yuk, mari saya jelaskan terlebih dahulu, cicilannya ringan loh!” kalimat penawaran kartu kredit benar-benar dibungkus dengan sangat cantik dan menarik perhatian para generasi muda. 
 
Cicilan yang sangat dimudahkan, diskon yang bertebaran telah membuat generasi muda mudah tergoda untuk berhutang sana-sini. Yap! ini adalah kesalahan kedua yang juga sering dilakukan oleh anak muda umur 20 tahunan. Jika kita selalu tergoda untuk berhutang, maka perencanaan keuangan kita akan menjadi berantakan. 
 

3. Menabung Uang Tunai, namun Tergoda untuk Mengambilnya. 

Jika kita sudah berhasil untuk menabung uang di bank, itu bagus! Akan tetapi, menabung uang tunai di bank juga memiliki risiko yang cukup tinggi. Kebanyakan generasi muda akan tergoda untuk mengambil uang tabungan mereka di bank. Setiap kali tergoda untuk membeli sesuatu, pikiran kita selalu membayangkan “Sepertinya uang saya cukup untuk membeli barang ini, uang tabungan di bank XXX masih ada, mungkin bisa saya gunakan terlebih dahulu”. 
 
Mindset atau pola pikir seperti ini sangat berbahaya untuk masa depan tabungan kita. Oleh karena itu, kami menyarankan rekan-rekan Career Advice yang masih berumur 20 tahunan, untuk tidak berfokus pada tabungan uang tunai saja. Rekan pembaca bisa juga membagi tabungan ke dalam bentuk deposito, sehingga rekan pembaca akan sulit untuk mengambil tabungan di bank. 
 

4. Tidak Menyisihkan Uang untuk Berinvestasi. 

Apabila rekan pembaca sudah berhasil untuk mendahulukan prioritas dan menggunakan uang sesuai dengan perencanaan keuangan yang ada, itu bagus! Namun, rekan pembaca juga tidak boleh melupakan pentingnya investasi. Investasi sangat berguna untuk memenuhi prioritas ketiga yang sudah kami bahas di bagian awal artikel. Nantinya, rekan pembaca bisa menggunakan uang hasil investasi untuk membeli rumah masa depan, biaya menikah, biaya pendidikan anak, biaya ibadah, atau mendirikan bisnis di masa depan. 
 
Nah, itu dia 4 kesalahan yang sering dilakukan oleh generasi muda berumur 20 tahunan dalam perencanaan keuangan mereka. Bagi rekan-rekan Career Advice yang baru memasuki umur 20-an, yuk bersama-sama kita hindari 4 kesalahan di atas agar kita semua bisa memiliki masa depan yang cerah dengan keuangan yang stabil. Selamat menerapkannya, rekan-rekan!
Featured Career Advices

Rahasia Sukses Wawancara Kerja: Pertanyaan yang Paling Sering Ditanyakan

Rahasia Sukses Wawancara Kerja: Pertanyaan yang Paling Sering Ditanyakan

Rahasia Sukses Wawancara Kerja: Pertanyaan yang Paling Sering Ditanyakan

Rahasia Sukses Wawancara Kerja: Pertanyaan yang Paling Sering Ditanyakan

Menggunakan Media Sosial untuk Meningkatkan Brand Awareness

Menggunakan Media Sosial untuk Meningkatkan Brand Awareness

Menggunakan Media Sosial untuk Meningkatkan Brand Awareness

Menggunakan Media Sosial untuk Meningkatkan Brand Awareness

Cara Mengatasi Overthinking untuk Tetap Produktif

Cara Mengatasi Overthinking untuk Tetap Produktif

Cara Mengatasi Overthinking untuk Tetap Produktif

Cara Mengatasi Overthinking untuk Tetap Produktif

Mengatasi “Quarter-Life Crisis”: Langkah Menuju Karier Impian

Mengatasi “Quarter-Life Crisis”: Langkah Menuju Karier Impian

Mengatasi “Quarter-Life Crisis”: Langkah Menuju Karier Impian

Mengatasi “Quarter-Life Crisis”: Langkah Menuju Karier Impian

Bagaimana ChatGPT dan AI Mengubah Cara Kita Bekerja?

Bagaimana ChatGPT dan AI Mengubah Cara Kita Bekerja?

Bagaimana ChatGPT dan AI Mengubah Cara Kita Bekerja?

Bagaimana ChatGPT dan AI Mengubah Cara Kita Bekerja?

5 Langkah Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis di Tempat Kerja

5 Langkah Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis di Tempat Kerja

5 Langkah Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis di Tempat Kerja

5 Langkah Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis di Tempat Kerja

Bagaimana Mengatasi Deadline Ketat Tanpa Stres Berlebihan

Bagaimana Mengatasi Deadline Ketat Tanpa Stres Berlebihan

Bagaimana Mengatasi Deadline Ketat Tanpa Stres Berlebihan

Bagaimana Mengatasi Deadline Ketat Tanpa Stres Berlebihan

Kenali Demensia Alzheimer Sejak Dini

Kenali Demensia Alzheimer Sejak Dini