Leadership
Pertumbuhan Seorang Leader
by
STUDiLMU Editor
Posted on
Jul 19, 2018
Beberapa waktu yang lalu, saya dan suami mengunjungi pameran lingkungan hidup bertajuk Pekan Lingkungan Indonesia Expo, di JCC. Selain mendapatkan pengetahuan baru tentang lingkungan, pepohonan, dan cocok tanam, kami juga mendapatkan beberapa souvenir yang tidak jauh temanya dari lingkungan. Salah satunya adalah sepasang tanaman kaktus yang di-packing sedemikian cantik dengan plastik sehingga berbentuk gift menarik.
Kami senang, karena tanaman kaktus relatif mudah perawatannya dan cukup cantik untuk dijadikan tanaman dalam rumah. Karena alasan estetika, kami sengaja membiarkan kedua tanaman kaktus itu tumbuh di dalam kemasan yang sejak semula kami bawa dari pameran itu. Toh, kami pikir si kaktus ini tidak akan tumbuh terlalu cepat.
Tidak disangka salah satu kaktus itu menunjukkan pertumbuhan yang begitu pesat, hingga saat ini ujung daunnya mulai menyentuh plastik pembungkusnya. Dan itu tidak menghentikan kaktus tersebut untuk terus tumbuh. Akibatnya, kaktus itu tetap tumbuh dan mencari ruang kosong untuk pertumbuhan ujung daunnya, yaitu dengan cara tumbuh melengkung.
Belajar dari kaktus ini. Seorang leader, tidak bisa berhenti tumbuh. Apapun kondisi yang ada di sekitar kita, sekeras apapun lingkungan kita, sekaku apapun prosedur yang ada, kita tidak boleh berhenti tumbuh.
Mengapa?
Karena sebagai
seorang leader kita sedang memimipin team yang dinamis, bukan sekedar melakukan pekerjaan monoton yang tidak akan mengalami pergerakan. Kita tentu berharap team kita mengalami kemajuan, pergerakan menuju
kesuksesan. Dan itu hanya akan terjadi jika ada yang memulai, siapa lagi kalau bukan pemimpinnya.
Team kita, dan semua team –team lainnya, dalam perjalanannya pastilah menemui tantangan dari dunia yang berubah. Kemajuan teknologi yang menuntut respon cepat,
strategi marketing yang mulai bergeser ke era digital, kebutuhan berkomunitas yang diwadahi oleh maraknya media sosial, trend yang senantiasa lincah melakukan lompatan-lompatan perubahannya, cara berpikir generasi baru yang mewarnai bisnis sekarang ini, dan masih banyak hal lainnya yang akan dengan kejam meninggalkan kita di belakang jika kita tidak mempunyai kemampuan adaptasi yang cukup baik.
Apa yang harus dilakukan oleh seorang leader menghadapi hal ini? Bagian mana yang bisa kita isi untuk tetap mempertahankan bahkan menopang team kita sehingga terus bertumbuh? Hal sederhana, sebagai seorang pemimpin kita harus memulai inisiatif untuk berjuang melawan penghambat dari dalam maupun dari luar dan terus mengusahakan pertumbuhan kita.
Mengapa saya katakan pertumbuhan ini sebagai sebuah bentuk perjuangan? Karena untuk menekuninya tidaklah mudah, banyak rintangan yang harus dilewati, tidak sedikit pengorbanan harus dilakukan, dan tentu saja membutuhkan waktu dan konsistensi untuk menyempurnakannya.
Seperti tanaman kaktus saya tadi, nature-nya harus bertumbuh, dan yang dia lakukan adalah terus bertumbuh. Tidak peduli ujung daunnya berhantaman dengan plastik pembungkus, tidak menghiraukan kemalasan pemiliknya merawat dan memberi nutrisi. Dia tetap bertumbuh, karena memang dia harus bertumbuh jika mau bertahan hidup.
Pemimpin yang mau mempertahankan team dan kinerjanya dalam organisasi perlu memiliki nature untuk terus bertumbuh. Pertumbuhan seorang pemimpin bisa dimulai dari dirinya sendiri. Bertumbuh berarti selalu menetapkan target untuk menjadi lebih baik dari sebelumnya. Hari ini lebih baik dari kemarin. Besok lebih baik dari hari ini, dan seterusnya. Bertumbuh sama halnya dengan melangkah menaiki tangga, tidak perlu terlalu “ngoyo” untuk langsung melompat ke anak tangga tertinggi, namun dengan menetapkan konsistensi pergerakan naik dari satu demi satu anak tangga yang ada di depan kita, berarti kita bertumbuh lebih dekat dengan tujuan dan goals kita, nantinya akan sampai di anak tangga teratas.
Anak tangga itu bisa berupa skill, pengetahuan, sikap, bahkan
kepercayaan diri. Semua hal yang dibutuhkan oleh seorang pemimpin harus selalu mengalami pertumbuhan, kenaikan tingkat, supaya semakin mendekatkan kita ke arah tujuan dan goals kita.
Saya tidak berani mengatakan bertumbuh itu mudah, coba saja untuk melatih sebuah skill setiap hari, pasti ada saja hambatan yang kita alami; kemalasan, pengaturan waktu yang sulit, mempelajari hal yang tidak kita suka, motivasi yang menurun, emosi yang memburuk, pandangan negatif dari orang-orang sekitar kita, dan banyak dinding plastik yang seakan-akan mudah dilewati karena terlihat jernih transparan, namun kenyataannya tetap saja membentur usaha kita untuk bertumbuh.
Belajar dari kaktus, jangan mau berhenti bertumbuh, apapun bentuk dinding yang menghalangi Anda, tunjukkan nature Anda untuk terus mengusahakan pertumbuhan. Mari kita bertumbuh, leaders!