STUDILMU Career Advice - Pola Pikir Hebat Vs Pola Pikir Rata-rata

Pola Pikir Hebat Vs Pola Pikir Rata-rata


by STUDiLMU Editor
Posted on Jun 03, 2019

Apa yang timbul di benak rekan pembaca saat mendengar frasa ‘pelatihan mental?’ Biasanya banyak orang akan mengaitkannya dengan permainan yang dapat meningkatkan kekuatan otak, seperti mengurutkan angka, mencari kata yang tersembunyi atau bahkan mencocokkan gambar. Lalu, mereka akan berteriak kencang disaat berhasil memenangkannya. Tanpa disadari, permainan ini dapat meningkatkan kemampuan kognitif dan motivasi diri.
 
Bagaimana dengan rekan pembaca Career Advice, apakah Anda juga setuju? Ketika kita melakukan hal yang dapat meningkatkan pola pikir dan memiliki perasaan berhasil tersebut, kita sedang mempraktikkan seni peningkatan mental. Ini memampukan kita untuk menanamkan keberhasilan di dalam diri dan membuat kita menjadi unggul dalam setiap aspek kehidupan. Bagaimana ini dapat terjadi? Hal ini disebabkan karena kita menggunakan kekuatan pola pikir
 
Pola pikir adalah hal penting yang memengaruhi kinerja. Namun, kita sering kali mengabaikannya. Jika pikiran kita tidak dilatih secara berkala, kita akan mudah memasukkan perkataan orang lain ke dalam pola pikir. Seorang pakar dunia mengatakan bahwa “Melatih pola pikir rata-rata menjadi pola pikir yang hebat sama dengan mengubah postur tubuh yang gemuk menjadi ramping. Jadi, rencanakan dan lakukanlah.”
 
Tidak semua orang memiliki pola pikir yang sama. Ada orang yang memiliki pola pikir rata-rata atau pola pikir hebat. Pola pikir adalah pandangan kita akan satu hal. Pola pikir menentukan cara kita melihat diri sendiri, keadaan diri saat ini dan keadaan dunia sekitar. Pola pikir juga akan menentukan cara kita bertindak saat menghadapi tantangan.
 
Pola pikir merupakan penentu dimana kita akan berada. Jika kita hanya memikirkan kegagalan, maka kita akan gagal. Jika kita memikirkan kehidupan yang biasa-biasa saja, maka kita akan memiliki hidup yang biasa. Sebaliknya, jika kita memikirkan hal-hal hebat, kita akan mampu mencapai hal-hal hebat tersebut. Semuanya dimulai dari pola pikir yang kita miliki. 
 
Begitu juga dengan kesuksesan. Kesuksesan kita dimulai dari pola pikir. Ya, tentu saja ada banyak upaya yang harus kita lakukan. Pola pikirlah yang menentukan apakah kita akan konsisten dengan upaya tersebut dan mencapai kesuksesan atau melupakan semuanya dan mengalami kegagalan. 
 
Salah satu dasar untuk mencapai kinerja yang optimal adalah dengan melakukan pertumbuhan. Ini berarti kita harus terlebih dahulu menyadari pola pikir yang dimiliki. Kita harus mampu mengendalikan pola pikir sebelum mengendalikan kinerja. 
 
Nah, karakteristik apa sih yang biasanya dimiliki orang-orang dengan pola pikir rata-rata dan orang-orang dengan pola pikir hebat? Coba kita simak perbedaanya.
 

Orang-orang dengan pola pikir rata-rata akan:

- selalu membuat alasan.
- menganggap bahwa kepercayaan diri merupakan sebuah perasaan.
- selalu menggunakan kata “sebaiknya.”
- berfokus pada perasaan.
- selalu berkata, “Ah, rasanya mustahil.”
- selalu mengasihani diri.
- melihat kegagalan sebagai hasil akhir.
- berfokus pada hal-hal yang tidak dapat dikendalikan.
- selalu menampilkan emosi yang dirasakan, jika marah ia akan menunjukkan kemarahannya, jika sedih mereka akan menunjukkan kesedihannya. 
 

Sebaliknya, orang-orang dengan pola pikir hebat akan:

- mewujudkan keinginan tanpa alasan.
- menganggap bahwa kepercayaan diri adalah tindakan. 
- selalu menggunakan frasa “Saya ingin.”
- fokus pada hal-hal yang dapat dilakukan dan hal-hal yang seharusnya dilakukan.
- tidak mengatakan “Ah, rasanya mustahil", tetapi mengatakan “Ini sulit.”
- tidak memiliki waktu untuk mengasihani diri sendiri dan fokus pada hal-hal lain. 
- melihat kegagalan sebagai umpan balik positif.
- fokus pada hal-hal yang dapat dikendalikan.
- tidak pernah menunjukkan emosi yang dirasakan. Mereka selalu menampilkan bahasa tubuh yang penuh kepercayaan diri.
 
Pada dasarnya, ada 3 kategori yang dimiliki oleh pikiran.

1. Hal-hal yang memiliki nilai dan prioritas tinggi. 

Hal-hal inilah yang seharusnya menjadi fokus utama kita. Ini meliputi siapa kita, nilai yang kita miliki, dampak yang kita hasilkan dan pandangan kita terhadap diri sendiri.
 

2. Hal-hal yang memiliki nilai dan prioritas rendah. 

Ketika kita dihadapkan dengan hal-hal ini, berusahalah untuk segera menghilangkannya. Hargai, tetapi jangan membiarkan pikiran kita dikuasai. Ini meliputi umpan balik, pendapat atau masukan yang diberikan orang lain kepada kita.
 

3. Hal-hal yang tidak bernilai dan tidak penting. 

Hal-hal ini merupakan bagian yang harus dihindari bahkan dihilangkan. Ini meliputi orang-orang yang merendahkan kita, atau opini tentang diri kita yang disampaikan oleh orang-orang yang tidak dikenal. 
 
Orang-orang dengan pola pikir rata-rata, biasanya akan selalu fokus pada hal-hal yang memiliki nilai dan prioritas rendah bahkan hal-hal tidak bernilai dan tidak penting. Mereka akan selalu berpikir tentang apa yang dikatakan oleh orang lain. Sebaliknya, orang-orang dengan pola pikir hebat akan selalu fokus pada hal-hal yang memiliki nilai dan prioritas tinggi. Mereka akan menghilangkan hal-hal yang memiliki nilai dan prioritas rendah. Lalu, mengabaikan hal-hal tidak bernilai dan tidak penting. Mereka akan fokus pada diri sendiri serta visi dan misi yang dimiliki. 
 
Nah, itulah yang membedakan orang-orang dengan pola pikir rata-rata dan orang-orang dengan orang-orang berpikir hebat. Jadi, pola pikir mana yang ingin rekan pembaca miliki? Pastinya pola pikir hebat, bukan?
 
Setiap kita ingin berhasil dalam mencapai tujuan yang diimpikan. Ingatlah, bahwa kesuksesan dimulai dari pola pikir yang kita miliki. Yuk, kita sama-sama membangun pola pikir yang hebat dan memfokuskan diri pada hal-hal yang memiliki nilai dan prioritas tinggi.
 
Jadi, tidak perlu pusing dengan apa yang orang lain pikirkan atau katakan tentang kita ya, rekan pembaca. Milikilah pola pikir hebat dan raihlah tujuan kita masing-masing. Semangat!
Featured Career Advices

Pelatihan Berkualitas, Beragam, dan Mudah dipelajari Bersama STUDiLMU

Intip STUDiLMU sebagai Lembaga Pelatihan di Prakerja, Yuk!

Apa Kata Mereka tentang Pelatihan Prakerja di STUDiLMU

Penyebab Gagalnya Onboarding Karyawan

Penyebab Gagalnya Onboarding Karyawan

Penyebab Gagalnya Onboarding Karyawan

Perubahan dan Strategi untuk Agile Leadership di Era yang Terus Berubah

Perubahan dan Strategi untuk Agile Leadership di Era yang Terus Berubah

Perubahan dan Strategi untuk Agile Leadership di Era yang Terus Berubah

Perubahan dan Strategi untuk Agile Leadership di Era yang Terus Berubah

Prinsip-Prinsip Agile Leadership

Prinsip-Prinsip Agile Leadership

Microsoft Teams untuk Berkolaborasi Digital

Microsoft Teams untuk Berkolaborasi Digital

Melakukan Rapat Virtual dengan Microsoft Teams

Melakukan Rapat Virtual dengan Microsoft Teams

Tips menjalin relasi dengan banyak orang di LinkedIn Group

Tips menjalin relasi dengan banyak orang di LinkedIn Group

Ide Konten yang Menginspirasi untuk Halaman LinkedIn Anda

Ide Konten yang Menginspirasi untuk Halaman LinkedIn Anda

Tips Membuat Artikel di LinkedIn

Tips Membuat Artikel di LinkedIn

Optimalisasi Kinerja Komputer/Laptop dengan Defragment dan Clear Temp Folders

Strategi yang Tepat untuk Pengambilan Barang (Picking) di Warehouse

Proses-Proses dalam Warehouse Management

Mengoptimalkan Fungsi Warehouse

Mengoptimalkan Fungsi Warehouse

Mengenal Warehouse Management System

Jenis-Jenis Warehouse

Jenis-Jenis Warehouse