”Seorang pemimpin harus bisa melihat lebih banyak dibanding orang lain, dan melihat sebelum orang lain melihatnya.”
Leroy Eims
PARA PEMIMPIN SEJATI selalu mampu melihat seluruh perjalanan hidupnya sebelum mereka berangkat menuju sasaran yang dituju. Mereka memiliki visi untuk sampai ke tujuan mereka, mereka memahami apa yang diperlukan untuk sampai ke sana, mereka mengetahui siapa yang dibutuhkan untuk berhasil, dan mereka menyadari tantangan-tantangan dalam perjalanan. Leroy Eims, dalam buku Be The Leader You Were Meant to Be berkata, ”Seorang pemimpin harus bisa melihat lebih banyak dibanding orang lain, dan melihat sebelum orang lain melihatnya.”
Hellen Keller, tokoh pejuang kemanusiaan yang buta sejak usia 19 bulan karena terserang penyakit scarlet fever, memiliki pernyataan menarik tentang melihat tujuan hidup. Melalui kisah perjuangan hidupnya yang ditulis dalam buku, ”The Story of My Life” ia telah menginspirasi banyak orang, termasuk Mark Twain, John D. Rockefeller, Andrew Carnegie, Ratu Inggris Victoria, dan Ratu Olga dari Yunani. Ketika Hellen Keller ditanya tentang hal apakah yang lebih buruk dari pada dilahirkan buta? Ia menjawab, ”Yang lebih buruk dari dilahirkan buta adalah bisa melihat, tetapi tidak memiliki tujuan.” Sungguh sangat disayangkan, banyak orang di posisi kepemimpinan, tetapi tidak memiliki tujuan jelas kemana hidupnya dan organisasi yang dipimpinnya akan menuju. Seorang pemimpin efektif memiliki dua hal penting: Mereka tahu kemana mereka akan pergi, dan mereka mampu memengaruhi orang lain untuk mengikutinya.
”Yang lebih buruk dari dilahirkan buta adalah bisa melihat, tetapi tidak memiliki tujuan.”
Hellen Keller
Stephen R. Covey dalam buku The 7 Habits of Highly Effective People, berkata, “Untuk menjadi manusia yang efektif, Anda harus merujuk pada tujuan akhir. Itu berarti memulai dengan pengertian yang jelas tentang tujuan Anda. Dengan kata lain, Anda harus tahu kemana Anda akan pergi sehingga Anda sebaiknya mengerti dimana Anda sekarang berada. Dengan demikian, Anda tahu betul langkah-langkah yang Anda ambil selalu berada pada arah yang benar. Hal ini didasarkan pada prinsip kepemimpinan pribadi.”
Mulai dengan Bermimpi
Martin Luther King Jr. pernah berkata, ”Jika seorang pemimpin belum menemukan sesuatu hal yang ia ingin perjuangkan mati-matian, maka ia belum pantas hidup.” Powerful! Ketika masih kanak-kanak, kita punya mimpi-mimpi besar. Kita berani bercita-cita, ingin menjadi presiden, astronot, pelukis ternama, atau superhero lainnya. Kita ingin mengubah dunia. Kita ingin memiliki dampak yang besar dalam hidup ini. Tapi sayangnya, ketika kita mulai beranjak dewasa, mimpi-mimpi besar itu perlahan-lahan sirna... L. Ketakutan hidup mulai mencengkram pikiran kita. Berita-berita negatif begitu merasuki kita. Bayang-bayang kegagalan menghantui jiwa kita. Lalu kita bergumam dalam hati, ”Kita seharusnya hidup lebih realistis dan jadi orang yang menginjak bumi”.
Jika Anda tidak dapat membayangkan mimpi Anda dengan penuh keyakinan, Anda tidak akan dapat menjadikannya kenyataan. Namun di sisi lain, Anda memang harus mampu melihat fakta secara realistis. Karena jika Anda tidak membuka mata Anda lebar-lebar, Anda akan menghadapi kejutan-kejutan besar yang tidak menyenangkan. Tugas seorang pemimpin adalah menyeimbangkan antara optimisme dan realistik, intuisi dan perencanaan, keyakinan positif dan fakta.
Para pemimpin besar selalu menunjukkan dua hal yang tampaknya berbeda. Mereka sangat visioner dan sangat praktis. Visi mereka memampukan mereka melihat melampaui apa yang di depan mereka. Mereka dapat melihat apa yang ada di depan mereka, sekaligus mengambil tindakan apa yang harus dikerjakan. Para pemimpin adalah pemimpi, namun pada saat yang sama, mereka cukup praktis untuk mengetahui bahwa visi tanpa tindakan, tidak akan menghasilkan apa-apa.
”Jika seorang pemimpin belum menemukan sesuatu hal yang ia ingin perjuangkan mati-matian, maka ia belum pantas hidup.”
Martin Luther King, Jr.
Penulis buku laris terkenal, kelahiran Australia, Rhonda Byrne, dalam buku The Secret, mengemukakan adanya hukum daya tarik (The Law of Attraction). Sesuatu akan menarik sesuatu yang hampir sama dengannya. Dikatakan bahwa, saat kita memikirkan sesuatu, kita sedang menarik segala sesuatu yang sama dengan yang kita pikirkan ke arah diri kita. Alam semesta ini akan mulai mengatur dirinya untuk membuat apapun yang terpikir oleh Anda, mulai terjadi bagi diri Anda. Tujuan yang Anda pikirkan senantiasa siang dan malam, akan menarik segala sesuatu demi tercapainya tujuan itu.
Seandainya Anda memiliki segala sesuatu tidak terbatas - waktu yang tidak terbatas, uang tidak terbatas, staf tidak terbatas, pengetahuan tidak terbatas, informasi tidak terbatas, dan semua sumber daya tidak terbatas - Sebagai pemimpin, apa yang Anda ingin benar-benar lakukan? Jawaban Anda terhadap pertanyaan itu adalah mimpi dan tujuan Anda! Buatlah itu menjadi kenyataan!
Berikut adalah sebuah puisi yang sangat inspiratif tentang pentingnya memiliki impian sebagai jakan menuju pemenuhan kehidupan. Puisi ini ditulis oleh Susan Polis Schutz dengan judul: ”Always Create Your Own Dreams and Live Life to the Fullest!”
"Always Create Your Own Dreams and Live Life to the Fullest!”
Oleh:
Susan Polis Schutz
Dreams can come true
If you take the time to
Think about what you want in life
Get to know yourself
Find out who you are
Choose your goals carefully
Be honest with yourself
Always believe in yourself
Find many interests and pursue them
Find out what is important to you
Find out what you are good at
Don't be afraid to make mistakes
Work hard to achieve successes
When things are not going right
Don't give up, just try harder
Give yourself freedom
To try out new things
Laugh and have a good time
Open yourself up to love
Take part in the beauty of nature
Be appreciative of all that you have
Help those less fortunate than you
Work towards peace in the world
Live life to the fullest
Create your own dreams and
Follow them until they are a reality.
Walt Disney bilang, ”Jika seorang pemimpin bisa memimpikannya, maka ia pasti bisa melakukan dan mencapainya.”Mimpikan apa yang ingin Anda mimpikan! Pergilah kemana Anda ingin pergi! Jadikan apa yang ingin Anda jadikan! Karena Anda hanya hidup satu kali dan tidak banyak kesempatan untuk melakukan dan mencapai apa yang Anda inginkan.
Manusia diciptakan sebagai makhluk dengan kekuatan imajinasi yang luar biasa. Jika saya menulis kata “Harimau besar”, Anda tidak hanya membaca kata-kata itu tetapi imajinasi Anda langsung membayangkan seekor harimau besar. Demikian pula kita seharusnya memiliki gambaran yang jelas mengenai diri kira dalam imajinasi kita. Stephen Covey berkata bahwa segalanya diciptakan dua kali. Ada ciptaan mental (imajinasi), itulah ciptaan pertama, dan ciptaan fisik, ciptaan kedua.
”Jika seorang pemimpin bisa memimpikannya, maka ia pasti bisa melakukan dan mencapainya.”
Walt Disney
Sebagai contoh, ketika Anda ingin membangun rumah, maka terlebih dahulu gambaran mengenai bentuk rumah itu terjadi dalam imajinasi Anda. Anda membayangkan dimana kamar tidur, kamar mandi, ruang tamu, dapur, meja makan, televisi, dan lain-lain. Semua itu terjadi sebelum Anda mulai membangun. Jika Anda tidak melakukannya, maka ketika proses pembangunan fisik rumah Anda selesai, kemungkinan besar Anda harus merenovasi rumah Anda kembali. Merenovasi rumah kembali akan menelan biaya yang jauh lebih besar.
Sebagaimana membangun rumah, demikian pula diri Anda. Jika Anda ingin menjadi pemimpin efektif, maka gambaran tujuan Anda harus jelas terlebih dahulu. Jika tujuan Anda belum jelas, mungkin sebaiknya Anda berhenti sejenak dan memikirkannya dulu.
Ada sebuah kisah yang menarik. Seorang anak muda berhenti di perempatan jalan. Ia bertanya kepada seorang tua, ”Kemana jalan ini akan membawa saya?” Si orang tua balik bertanya, ”Kemana Anda ingin pergi, anak muda?” Si pemuda menjawab, ”Saya tidak tahu.” Lalu si orang tua berkata, ”Kalau begitu ambil jalan yang mana saja, toh tidak ada bedanya bagimu kan?” Inilah kebenarannya! Jika pemimpin tidak tahu kemana ia ingin pergi, maka jalan manapun akan membawanya ke suatu tempat yang kemungkinan bukan tempat yang diinginkannya.
Jika Anda tidak memiliki tujuan, dan tersesat dalam kesibukan yang Anda sendiri tak tahu mengapa Anda melakukan pekerjaan Anda sekarang, sebaiknya Anda berhenti sejenak. Membuka peta diri Anda, merujuk kembali pada tujuan besar hidup Anda, lalu meniatkan hati untuk melangkah. Mungkin sekarang ini Anda tidak tahu berada dimana karena Anda bergerak secepat-cepatnya tanpa tahu persis arah yang Anda tempuh. Tujuan tercapai karena Anda tahu arah mana yang sedang dituju, serta bergerak penuh perjuangan, kesadaran dan kewaspadaan.