STUDILMU Career Advice - Tes DISC Membantu Interaksi yang Berfokus pada Kebutuhan

Tes DISC Membantu Interaksi yang Berfokus pada Kebutuhan


by STUDiLMU Editor
Posted on Mar 27, 2019

 
Apakah rekan-rekan Career Advice pernah mendengar “tes DISC”? Test ini diterapkan untuk mengetahui model DISC yang ada pada tiap individu. Dalam penerapan model DISC, kita disarankan untuk lebih memperhatikan perilaku pada kebutuhan, dibandingkan fokus terhadap perilaku yang bertujuan untuk dapat berinteraksi dan berkomunikasi dengan orang lain secara lebih efektif.
 
 
Agar membuat poin ini semakin jelas, kami menampilkan gambar kulkas di atas ini. Kira-kira apa yang dapat rekan-rekan Career Advice lihat dari dalam kulkas tersebut? Kosong? Betul sekali. Kulkas tersebut tidak memiliki isi makanan atau minuman apapun. Di sini saya membayangkan ketika rekan Career Advice membuka pintu kulkas tersebut untuk memeriksa isinya. Selain itu, saya juga membayangkan bahwa rekan pembaca merasa sangat lapar dan berniat untuk mencari makanan saat Anda berdiri dengan pintu kulkas yang terbuka. 
 
Baik, saat kita mencari makanan dan minuman di dalam kulkas, itu dapat dikategorikan sebagai sebuah perilaku. Tindakan kita saat membuka kulkas untuk mencari makanan berasal dari kebutuhan yang tidak terpenuhi, yaitu sifat alami manusia yang akan merasakan lapar. Bagaimana jika kita tidak menemukan makanan atau minuman apapun di dalam kulkas? Pastinya, kita akan memutuskan untuk pergi keluar rumah dan mencari makanan untuk menghilangkan rasa lapar kita. 
 
Dalam hal ini, kita bisa menilai bahwa manusia cenderung bertindak untuk memenuhi kebutuhan mereka. Apabila kebutuhan mereka tidak terpenuhi, mereka cenderung melakukan usaha-usaha lainnya untuk dapat memenuhi kebutuhan yang mereka harapkan. 
 
Bahkan, mereka akan terus meningkatkan perilaku mereka secara intens agar segala kebutuhan yang dimiliki dapat terpenuhi dengan baik. 
 
Kita semua pasti setuju bahwa makanan adalah kebutuhan fisik, bahkan kita menyebutnya sebagai kebutuhan primer yang tidak dapat dihilangkan dari daftar kebutuhan manusia. Setiap harinya, kita akan berupaya dan bertindak untuk mendapatkan makanan ketika kita tidak memiliki makanan apapun. Hal ini tidak hanya terjadi pada kebutuhan terhadap makanan, namun juga kebutuhan emosional atau psikologis tertentu yang perlu kita penuhi. 
 
Melalui tes DISC, kita dapat melakukan perkiraan terkait kebutuhan emosional atau psikologis orang lain, sehingga kita dapat mengambil tindakan positif yang direncanakan agar dapat meningkatkan kemampuan komunikasi dan hubungan yang efektif dengan mereka. 
 
Memang benar bahwa ada begitu banyak pertimbangan yang perlu kita ambil saat ingin memahami kebutuhan orang lain dan berkomunikasi dengan efektif bersama mereka. Dan perlu kami sampaikan bahwa, Tes DISC ini masih menjadi alat yang sangat baik yang dapat kita gunakan untuk membuat perkiraan yang berpendidikan dan profesional. 
 
Dari hal tersebut, berikut ini adalah beberapa kebutuhan umum yang dapat kita pertimbangkan saat kita berupaya untuk memahami diri sendiri dan orang lain. Yuk, kita simak poin-poin berikut ini. 
 
- Individu yang mudah bergaul, berorientasi pada tugas dan dominan, mereka cenderung membutuhkan: Pilihan, Tantangan, dan Kontrol.
- Individu yang ramah dan berorientasi pada orang, mereka cenderung membutuhkan: Pengakuan, Persetujuan, dan Kekaguman.
- Orang-orang yang pendiam, berorientasi pada orang, dan suportif, mereka cenderung membutuhkan: Penghargaan, Keamanan, dan Jaminan.
- Individu yang merasa ingin dilindungi, berorientasi pada tugas, dan selalu berhati-hati, mereka cenderung membutuhkan: Jawaban yang berkualitas, Nilai dan Keunggulan.
 
Setelah melihat empat poin di atas, ketika kita berusaha untuk memahami beberapa kebutuhan dari masing-masing tipe tersebut, dan menyampingkan kebutuhan pribadi demi memperhatikan kebutuhan mereka, maka apa hasil yang bisa didapatkan? Hasilnya, kita dapat menyesuaikan gaya komunikasi kita dan mereka. Setidaknya, saat kita berusaha menyesuaikan gaya komunikasi yang mereka miliki, kita tidak menantang kebutuhan-kebutuhan yang orang lain miliki. Sehingga, kita dapat menciptakan lingkungan yang saling menguntungkan. Kita bisa mencapai kebutuhan komunikasi pribadi yang baik dan secara bersamaan, kita juga mendengarkan dan memahami kebutuhan orang lain. 
 
Hidup secara harmonis benar-benar sangat diperlukan demi terciptanya lingkungan yang kondusif. Terlebih lagi, kita diciptakan oleh Tuhan dengan segala perbedaan yang ada. Sehingga, sikap toleransi dan saling memahami benar-benar sangat diperlukan.
Featured Career Advices

Rahasia Sukses Wawancara Kerja: Pertanyaan yang Paling Sering Ditanyakan

Rahasia Sukses Wawancara Kerja: Pertanyaan yang Paling Sering Ditanyakan

Rahasia Sukses Wawancara Kerja: Pertanyaan yang Paling Sering Ditanyakan

Rahasia Sukses Wawancara Kerja: Pertanyaan yang Paling Sering Ditanyakan

Menggunakan Media Sosial untuk Meningkatkan Brand Awareness

Menggunakan Media Sosial untuk Meningkatkan Brand Awareness

Menggunakan Media Sosial untuk Meningkatkan Brand Awareness

Menggunakan Media Sosial untuk Meningkatkan Brand Awareness

Cara Mengatasi Overthinking untuk Tetap Produktif

Cara Mengatasi Overthinking untuk Tetap Produktif

Cara Mengatasi Overthinking untuk Tetap Produktif

Cara Mengatasi Overthinking untuk Tetap Produktif

Mengatasi “Quarter-Life Crisis”: Langkah Menuju Karier Impian

Mengatasi “Quarter-Life Crisis”: Langkah Menuju Karier Impian

Mengatasi “Quarter-Life Crisis”: Langkah Menuju Karier Impian

Mengatasi “Quarter-Life Crisis”: Langkah Menuju Karier Impian

Bagaimana ChatGPT dan AI Mengubah Cara Kita Bekerja?

Bagaimana ChatGPT dan AI Mengubah Cara Kita Bekerja?

Bagaimana ChatGPT dan AI Mengubah Cara Kita Bekerja?

Bagaimana ChatGPT dan AI Mengubah Cara Kita Bekerja?

5 Langkah Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis di Tempat Kerja

5 Langkah Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis di Tempat Kerja

5 Langkah Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis di Tempat Kerja

5 Langkah Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis di Tempat Kerja

Bagaimana Mengatasi Deadline Ketat Tanpa Stres Berlebihan

Bagaimana Mengatasi Deadline Ketat Tanpa Stres Berlebihan

Bagaimana Mengatasi Deadline Ketat Tanpa Stres Berlebihan

Bagaimana Mengatasi Deadline Ketat Tanpa Stres Berlebihan

Kenali Demensia Alzheimer Sejak Dini

Kenali Demensia Alzheimer Sejak Dini