Self Improvement
Tips Mengubah Kegagalan Menjadi Keberhasilan
by
STUDiLMU Editor
Posted on
Mar 02, 2019
Artikel ini disadur dari pengalaman dari Timothy saat masih menjadi mahasiswa. Timothy adalah mahasiswa senior di Universitas ternama tanah air. Dia belajar ekonomi politik sambil menerima sertifikat penjualan dari salah satu Universitas Internasional dalam bidang Business. Apa yang membuatnya berhasil? Mari kita simak kisahnya.
Tidak peduli seberapa besar atau kecilnya sebuah kegagalan, kita semua pasti pernah mengalaminya. Mungkin Anda gagal dalam mendapatkan pekerjaan, ujian tengah semester, ataupun dicampakkan dalam hubungan asmara Anda. Semua orang pernah mengalami kegagalan. Namun satu hal yang perlu diingat kegagalan adalah peristiwa, bukan seseorang.
Hal baik dari sebuah kegagalan adalah bahwa kegagalan hanya bertahan sebentar jika Anda memilih untuk tidak melakukannya lagi. Seharusnya, kita tidak benar-benar peduli dengan
kegagalan yang terjadi, kita justru harus melihat bagaimana kegagalan tersebut dapat
membuat kita bertumbuh, belajar dan menjadi lebih baik dari sebelumnya. Ini adalah kisah nyata 100% yang terjadi pada Timothy dan ia membagikan pengalamannya ini agar menginspirasi orang lain.
Ia melamar sebuah program di sekolahnya dan sayangnya ia ditolak pada tahap pertama. Begitu juga yang terjadi dalam kehidupan, ketika Anda bahkan
tidak dipanggil kembali untuk wawancara, itu biasanya berarti Anda tidak memenuhi syarat. Namun ia tidak tinggal diam. Ia menolak untuk menerima kenyataan bahwa ia tidak mendapatkan kesempatan untuk wawancara. Lalu, Ia memutuskan untuk mengirim email kepada direktur program tersebut untuk bertemu langsung dengan mereka dan mempelajari bagian dari surat lamaran miliknya yang tidak memenuhi standar mereka.
Ia bertemu dengan dua direktur di kantor tersebut. Timothy tiba 45 menit lebih awal. Sejujurnya, ia pergi kesana tanpa harapan. Tetapi ketika diskusi berlangsung, diskusi tersebut lebih seperti sebuah wawancara. Ia dapat mengenali suasana wawancara pada ruangan diskusi tersebut. Segera, ia masuk ke sesi wawancara dan
mulai menjawab semua pertanyaan mereka dengan kisah-kisah terbaik yang ia miliki. Ia menyoroti keuletan dan ketekunan yang dimilikinya saat ia menghadapi kesulitan. Semua hal yang diceritakan oleh Timothy memenuhi setiap persyaratan yang diperlukan dalam program perusahaan tersebut. Mereka merasa senang dan mereka mengatakan bahwa ia sangat memenuhi syarat dan menginginkan Timothy untuk melanjutkan program mereka. Ia pun terperangah, lalu ia memiliki pengharapan bahwa ia sedang menuju kesuksesan. Semua karena ia tidak percaya bahwa ia telah gagal. Timothy bisa saja marah atau sedih, tetapi ia memilih untuk mengubah kegagalannya karena ia tahu kegagalan bukanlah sebuah akhir. Itu hanyalah rintangan lain untuk diatasi. Dari 200 anak yang mendaftar untuk program ini, 100 ditolak, dan hanya 1 yang memilih untuk mencoba menghubungi kembali dan berbicara dengan para direktur.
Ia tidak mengirim email untuk membantah surat
penolakan mereka ataupun membuat para direktur mengatur wawancara lain dan memberikannya pekerjaan. Ia bahkan sangat terkejut dengan situasi yang terjadi. Setelah selesai dengan hasil diskusi bersama para direktur, Timothy menelpon dan mengirim pesan kepada teman-teman bahwa ia diterima pada program tersebut.
Hal yang dapat diambil dari cerita ini adalah: jangan berlarut-larut menyesali kegagalan Anda. Buatlah kegagalan Anda menjadi suatu hal yang dapat membuat Anda belajar, tumbuh, dan menjadi lebih baik dari orang lain. Gunakan setiap kesempatan untuk menjadi lebih baik, bukan hanya kegagalan tetapi juga saat-saat sukses. Tidaklah mustahil bahwa sebuah keberuntungan mendarat di jalan Anda saat Anda berpikir hal itu mustahil terjadi.
Satu hal yang tidak seharusnya ada adalah bersikap pasrah. Sekalipun kenyataan menunjukkan Anda sedang menuju sebuah kegagalan, ubahlah stir Anda dan lakukan sesuatu untuk mengubahnya. Kesuksesan adalah milik orang-orang yang tidak pernah berhenti untuk melakukan hal baik dengan maksimal. Dan menyerah bukanlah pilihan yang tepat.