Kami yakin bahwa rekan-rekan Career Advice pasti sudah tidak asing lagi dengan kata
“Pelatihan” atau “Training”. Pelatihan atau Training merupakan proses memperoleh pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang diperlukan untuk mengisi kesenjangan antara apa yang orang ingin lakukan, dan apa yang dapat mereka lakukan sekarang.
Yap! Program pelatihan atau training menjadi bagian yang sangat penting dalam pemberdayaan para karyawan dan juga para pelatih (trainer) untuk mengasah kemampuan atau skills mereka menjadi lebih baik. Pelatihan akan menjadi lebih penting lagi, ketika perusahaan atau organisasi melatih para trainer, yang biasa disebut training for trainer. Mengapa ini menjadi sesuatu yang penting? Karena ilmu serta pemahaman yang matang dari seorang trainer akan diberikan lagi kepada para peserta pelatihannya nanti. Untuk mengajar para pelatih atau trainer tentang bagaimana cara melatih peserta training dengan baik dan pendekatan belajar apa yang baik serta tepat untuk bisa diterapkan di dalam pelatihan, maka diperlukan training khusus untuk para trainer.
Training for trainer juga berguna untuk memberikan pengetahuan dan keterampilan kepada para kolega mereka yang bekerja di level yang berbeda-beda. Misalnya, seorang pelatih bekerja di dalam departemen pelatihan, ilmu-ilmu serta pengalaman yang dimiliki bisa dibagikan kepada kolega lain yang bekerja di departemen HR, keuangan dan lain sebagainya.
Lantas, Mengapa Training for Trainer Menjadi Sangat Penting?
Mengadakan sebuah training menjadi hal yang sangat penting karena bertujuan untuk:
- Meningkatkan pengembangan tim atau kepemimpinan.
- Memperkaya pengetahuan.
- Membuat para peserta pelatihan menjadi terkesan.
- Membantu untuk menyelesaikan masalah.
- Meningkatkan harga diri dan mengasah rasa kepercayaan diri.
- Menetapkan tujuan yang tepat (terutama tujuan pembelajaran yang trainer rancang untuk para pesertanya).
- Meningkatkan motivasi.
- Menekankan manajemen stress.
- Membangun kapasitas internal.
- Membantu para trainer untuk membuat pelatihan yang terbaik.
Tentunya yang tidak kalah penting adalah memberi pengajaran kepada para pelatih atau trainer tentang bagaimana
melatih peserta dengan baik dan pendekatan atau metode pembelajaran apa yang tepat untuk sebuah pelatihan.
Ciri-ciri Trainer yang Handal dan Bagaimana Melatih Trainer Menjadi Handal?
1. Memahami Subjek Pengajaran dengan Sangat Baik.
Untuk menjadi seorang trainer yang handal, kita perlu memahami dan menguasai keseluruhan konsepsi tentang subjek yang kita ajarkan. Misalnya, jika kita adalah seorang trainer di bidang komunikasi, maka kita harus menjadi ahli dalam bidang tersebut. Jangan sampai latar belakang pendidikan kita berbeda dengan komunikasi atau pengetahuan serta pengalaman di bidang komunikasi masih sangat minim.
Cara melatih trainer menjadi handal? Harus ada pelatihan khusus para trainer yang mengasah pengetahuan para trainer menjadi lebih dalam dan tajam terhadap bidang pelajaran yang akan mereka sampaikan. Para trainer mungkin sudah memiliki dasar ilmunya, tapi pelatihan secara berkelanjutan tetap sangat diperlukan.
2. Memiliki Komunikasi yang Jelas.
Selain itu, komunikasi antara trainer dan para peserta harus terjalin dengan sangat jelas. Jangan sampai para peserta pelatihan tidak mengerti sama sekali atau merasa kesulitan untuk menangkap segala informasi yang trainer berikan.
Inilah mengapa seorang trainer harus memiliki keterampilan komunikasi yang baik agar segala pesan yang disampaikan dapat diterima dengan baik oleh para pesertanya.
Cara melatih trainer menjadi handal? Di dalam training for trainer, pelatihan yang diberikan harus mengasah kemampuan komunikasi dari para trainer untuk bisa lebih percaya diri dalam menjalin komunikasi dengan para peserta nantinya. Komunikasi tidak akan bisa terjalin tanpa ada orang yang memulainya lebih dulu, dalam hal ini trainer perlu memulai komunikasi yang baik dengan para peserta.
3. Memiliki Kemampuan untuk Membimbing Peserta Pelatihan.
Hal ini bisa dicapai jika seorang trainer memiliki pengetahuan yang baik pada praktik-praktik dasar, dan memahami bidang industri mereka dengan sangat baik, bahkan kalau bisa sampai ke akarnya. Para trainer tidak boleh menjadi seorang yang pasif atau bersikap bisu apabila para peserta mengajukan pertanyaan terkait materi training. Mengapa? Karena secara tidak langsung, para peserta pelatihan akan menganggap trainer mereka sebagai seorang yang sangat ahli dalam materi yang disampaikan. Sehingga, peserta ingin menggali ilmu dari trainer mereka secara mendalam. Para trainer harus mempelajari materi pelatihan dengan sangat baik dan spesifik, sehingga
proses pelatihan bisa berjalan dengan sangat baik.
Cara melatih trainer menjadi handal? Agar para trainer bisa menjadi seorang trainer yang handal, mereka perlu menganggap para peserta sebagai anak didik yang mereka sayangi, sehingga jiwa untuk membimbing akan hadir secara alamiah di dalam diri mereka masing-masing. Tanamkan nilai ini di dalam pelatihan khusus para trainer.
4. Membangun Hubungan yang Baik dengan Peserta Pelatihan.
Training yang baik pastinya memiliki hubungan yang hangat antara trainer dan para pesertanya. Dalam hal ini, para trainer harus belajar tentang bagaimana membina hubungan yang baik antara mereka dan para peserta training. Misalnya, tidak memarahi para peserta ketika mereka banyak bertanya tentang materi yang disampaikan. Trainer perlu selalu mengingat bahwa kemampuan masing-masing peserta pastinya akan berbeda-beda, sehingga ketika beberapa peserta sudah paham dengan apa yang mereka sampaikan, kemungkinan ada beberapa peserta lain yang belum memahaminya.
Apabila peserta memang belum paham, disinilah peranan seorang trainer sangat diperlukan. Kehadiran para trainer adalah untuk mencerahkan pengetahuan dan informasi yang mungkin saja belum pernah diketahui atau belum dipahami oleh para peserta. Mereka harus ramah dengan para peserta pelatihan dan tidak memarahi mereka. Dalam hal ini, para trainer harus bisa membimbing mereka ke arah yang benar.
Cara melatih trainer menjadi handal? Pada training for trainer, mereka harus dilatih untuk mengontrol emosi mereka dengan sangat baik, terutama dalam menghadapi para peserta. Para trainer akan menghadapi berbagai macam karakteristik yang berbeda dari para pesertanya, serta akan berhadapan dengan para peserta yang memiliki latar belakang pendidikan dan kemampuan memahami materi yang berbeda-beda. Sehingga, emosi para trainer perlu dikontrol dengan baik.
5. Para Trainer Perlu Memiliki Kesabaran Tingkat Tinggi.
Apabila para peserta pelatihan masih belum memahami materi training, meskipun sudah dijelaskan beberapa kali, tetap tenang dan bersabar. Disinilah kesabaran para trainer diuji. Para trainer perlu memiliki kesabaran tingkat tinggi dalam berurusan dengan para peserta. Seperti yang sudah kami sampaikan sebelumnya bahwa setiap orang pasti memiliki kapasitas yang berbeda-beda dalam memahami apa yang diajarkan.
Salah satu tips hebat agar peserta dapat memahami materi training yang diajarkan adalah trainer harus menceritakan beberapa cerita, fakta, insiden untuk membuat masalah lebih realistis. Sehingga, para peserta bisa memahami materi dan kasus yang diberikan secara detail. Mereka bisa membayangkannya dengan baik, sehingga materi pelatihan tersebut terlihat seperti konkret. Untuk meraih tujuan ini, para trainer harus memiliki kepribadian yang menarik sehingga dapat membuat para peserta tertarik.
Cara melatih trainer menjadi handal? Masih melanjutkan poin sebelumnya, training untuk para trainer yang mengajarkan bagaimana mengontrol emosi dengan baik, secara tidak langsung akan melatih kesabaran dari para trainer. Trainer yang handal adalah mereka yang mampu bersabar untuk mengajarkan materi pelatihan kepada para pesertanya, sampai para peserta benar-benar memahami materi training tersebut.
6. Menggunakan Bahasa yang Jelas.
Dalam menyampaikan materi pelatihan, seorang trainer juga harus menghindari pengulangan kata yang berlebihan. Misalnya, mengulang kalimat yang sama berulang-ulang kali atau menggunakan kata-kata aneh (jargon) yang tidak dapat dipahami oleh para peserta pelatihan. Kata-kata yang digunakan juga tidak boleh menyinggung atau menyakiti siapapun. Hindari segala perbincangan yang menyangkut dengan SARA (Suku, Agama, Ras dan Antar-Golongan) dan politik.
Cara melatih trainer menjadi handal? Pelatihan khusus untuk para trainer bisa dengan mengadakan praktik mengajar atau melakukan beberapa peninjauan di kelas saat mereka sedang mengajar. Dari peninjauan dan praktik yang diadakan tersebut, kita perlu menilai apakah trainer tersebut suka menyinggung hal-hal yang berbau SARA atau tidak, serta kata-kata negatif lainnya. Jika tidak, maka nilainya bagus. Sebaliknya, apabila seorang trainer suka menggunakan kata-kata kebencian, maka perlu diadakan training lebih untuk menanamkan nilai positif kepada trainer tersebut.
7. Seorang Trainer Harus Berperilaku Baik.
Seorang trainer harus menunjukkan kedisiplinan yang baik, ketepatan waktu, dan kerja keras yang patut dicontoh oleh para peserta. Selain itu, seorang pelatih juga harus bebas terhindar dari pengaruh obat-obatan (narkoba), tidak boleh minum alkohol, mabuk atau merokok. Pelatih harus menjadi seorang pria atau wanita yang sempurna dalam kepribadiannya. Mengapa? Karena seorang trainer memiliki tanggung jawab untuk memberikan nilai-nilai positif kepada para pesertanya.
Cara melatih trainer menjadi handal? Di saat bersamaan, training for trainer juga harus mengadakan tes kesehatan untuk mengecek kesehatan dari para trainernya. Misalnya, tes urin untuk mengecek apakah yang bersangkutan terpengaruh dengan obat-obatan (narkoba) atau tidak.
Trainer yang handal akan memiliki 7 ciri di atas, dan kita semua pasti bisa menjadi seorang trainer yang handal, apabila kita mau melewati proses-proses yang tertera di atas. Training for trainer menjadi momen yang sangat penting untuk menghasilkan trainer yang benar-benar handal.
021 29578599 (Hunting)
0821 1199 7750 (Mobile)
info@studilmu.com