STUDILMU Career Advice - Transformational Leadership

Transformational Leadership


by STUDiLMU Editor
Posted on Oct 01, 2018

 
Mari mulai dengan menyimak the Five Practices of Transformational Leadership:
1. Model the Way
2. Inspire a Shared Vision
3. Challenge the Process
4. Enable Others to Act
5. Encourage the Heart
 

Model the Way

Ini merujuk pada cara paling fundamental di mana di dalamnya para pemimpin memperoleh dan menopang kredibilitas: Mereka mengerjakan apa yang mereka bilang akan kerjakan. Ada dua bagian dalam praktik ini. Untuk meneladankan perilaku secara efektif, pertama Anda harus clarify your values. Anda harus menemukan suara Anda sendiri dan kemudian mengekspresikan dengan jelas dan tersendiri values Anda kepada setiap orang di organisasi. Anda harus percaya pada values yang Anda ekspresikan, tetapi values tersebut tidak boleh berupa prinsip pribadi Anda. Mereka harus merepresentasikan apa yang dijiwai oleh perusahaan.
 
Tetapi seberapa fasihnya pun pidato Anda, Anda harus menindaklanjutinya dengan tindakan-tindakan yang merefleksikan values Anda yang telah terekspresikan. Inilah di mana Anda masuk ke bagian kedua: You must set the example. Perkataan dan perbuatan Anda harus konsisten. Pemimpin yang efektif memberikan teladan lewat tindakan-tindakan di keseharian yang mendemonstrasikan bahwa mereka berkomitmen mendalam atas apa yang mereka percaya. Bila Anda tidak bersedia melakukan tugas yang diberikan, kenapa yang lain harus bersedia? Pemimpin yang terbaik dicirikan oleh upaya-upaya tanpa lelah, kemantapan, kompetensi, dan perhatian terhadap detail.
 

Praktik yang kedua adalah Inspire a Shared Vision.

Ini juga merupakan praktik dua-bagian. Pertama, Anda harus envision the future by imagining and believing in an exciting, highly attractive future for the organization. Anda harus percaya bahwa Anda dapat mewujudkan masa depan yang luar biasa. Seorang pemimpin teladan amat handal dalam membayangkan sebuah masa depan yang belum terjadi. Tetapi visi dalam imajinasinya tidaklah cukup untuk membuat sebuah pergerakan terorganisir atau untuk menempa perubahan signifikan dalam sebuah perusahaan.

Bagian kedua dalam persamaan tersebut adalah enlist others in a common vision. Untuk melakukan ini, Anda harus meyakinkan orang-orang bahwa Anda memahami kebutuhan mereka dan benar-benar merasakan minat mereka. Kepemimpinan adalah sebuah dialog, bukan monolog. Anda harus memiliki pengetahuan mendalam tentang mimpi-mimpi, harapan, aspirasi, visi, dan value orang-orang. Anda harus memberikan nafas bagi harapan dan impian tersebut dan menciptakan sebuah kesatuan tujuan dengan menunjukkan kepada konstituen bagaimana impian tersebut adalah untuk kebaikan bersama. Anda harus menjadikan antusiasme Anda menjadi menular.
 

Praktik yang ketiga adalah Challenge the Process.

Kebanyakan tantangan kepemimpinan melibatkan suatu perubahan dalam status quo. Bahkan, tak satupun pemimpin yang diwawancarai oleh para penulis yang mengatakan bahwa ia meraih keberhasilan dengan membiarkan keadaan berjalan seperti sedia kala. Semua pemimpin oleh karenanya harus menantang proses yang ada. Langkah pertama dalam melakukan ini adalah search for opportunities to innovate, grow, and improve. Pencarian ini datang dari menyimak customer, klien, vendor, orang-orang di lab, dan orang-orang di front line. Anda harus terus-menerus melihat ke luar diri Anda dan organisasi untuk menemukan produk, proses, dan layanan baru.
 
Bagian yang kedua dari menantang proses yang berlangsung adalah experiment and take risks, walaupun ada kemungkinan gagal. Pemimpin yang baik mencari kemenangan-kemenangan kecil yang bisa membangun kepercayaan diri dalam tim. Tiap kemenangan kecil membangun percaya diri dalam sukses jangka panjang. Kegagalan juga merupakan suatu pengalaman pembelajaran yang berharga.
 

Praktik yang keempat adalah Enable Others to Act.

Kesuksesan membutuhkan upaya tim. Ia membutuhkan kolaborasi grup dan akuntabilitas individual. Ini amat penting untuk menyadari impian besar hingga akhirnya para penulis membuat sebuah tes sederhana untuknya: Untuk menentukan apakah seseorang berada di jalan menuju menjadi seorang pemimpin, mereka cukup menghitung seberapa sering orang yang mereka simak menggunakan kata “kami”.
 
Menyanggupkan yang lain untuk bertindak memerlukan dua hal: pertama, foster collaboration and build trust. Libatkan mereka yang harus membuat proyeknya berjalan, termasuk rekan sejawat, manajer, customer, klien, dan supplier. Yang kedua, make it possible for others to do good work. Perkuat orang-orang dengan meningkatkan determinasi diri dan mengembangkan kompetensi. Pemimpin yang baik tidak menimbun kekuasaan. Mereka memberikannya.
 

Praktik yang kelima adalah Encourage the Heart.

Ini merujuk pada tindakan-tindakan tulus untuk secara peduli meningkatkan semangat orang-orang dalam tim. Pertama, recognize contributions. Tunjukkan apresiasi bagi keunggulan seorang individu. Sebagai contoh, tuliskan sebuah catatan personal bukannya mengirimkan email. Kedua, celebrate values and victories through creating a spirit of community. Sebagai contoh, adakan sebuah program penghargaan publik yang memberikan anugerah atas performa. Ini berfungsi untuk menyelaraskan perilaku dengan value-value yang diharapkan, yang diekspresikan di awal.
 
Jika ingin menyelenggarakan training transformational leadership, silakan menghubungi kami di:
021 29578599 (Hunting)
021 29578602 (Hunting)
0821 1199 7750 (Mobile)
0813 8337 7577 (Mobile)
info@studilmu.com
Featured Career Advices

Pelatihan Berkualitas, Beragam, dan Mudah dipelajari Bersama STUDiLMU

Intip STUDiLMU sebagai Lembaga Pelatihan di Prakerja, Yuk!

Apa Kata Mereka tentang Pelatihan Prakerja di STUDiLMU

Penyebab Gagalnya Onboarding Karyawan

Penyebab Gagalnya Onboarding Karyawan

Penyebab Gagalnya Onboarding Karyawan

Perubahan dan Strategi untuk Agile Leadership di Era yang Terus Berubah

Perubahan dan Strategi untuk Agile Leadership di Era yang Terus Berubah

Perubahan dan Strategi untuk Agile Leadership di Era yang Terus Berubah

Perubahan dan Strategi untuk Agile Leadership di Era yang Terus Berubah

Prinsip-Prinsip Agile Leadership

Prinsip-Prinsip Agile Leadership

Microsoft Teams untuk Berkolaborasi Digital

Microsoft Teams untuk Berkolaborasi Digital

Melakukan Rapat Virtual dengan Microsoft Teams

Melakukan Rapat Virtual dengan Microsoft Teams

Tips menjalin relasi dengan banyak orang di LinkedIn Group

Tips menjalin relasi dengan banyak orang di LinkedIn Group

Ide Konten yang Menginspirasi untuk Halaman LinkedIn Anda

Ide Konten yang Menginspirasi untuk Halaman LinkedIn Anda

Tips Membuat Artikel di LinkedIn

Tips Membuat Artikel di LinkedIn

Optimalisasi Kinerja Komputer/Laptop dengan Defragment dan Clear Temp Folders

Strategi yang Tepat untuk Pengambilan Barang (Picking) di Warehouse

Proses-Proses dalam Warehouse Management

Mengoptimalkan Fungsi Warehouse

Mengoptimalkan Fungsi Warehouse

Mengenal Warehouse Management System

Jenis-Jenis Warehouse

Jenis-Jenis Warehouse