STUDILMU Career Advice - Tujuan Hidup vs Kenyataan Hidup

Tujuan Hidup vs Kenyataan Hidup


by STUDiLMU Editor
Posted on Jul 28, 2019

Tujuan Hidup vs Kenyataan Hidup

Tujuan hidup adalah target, sasaran, atau fokus yang kita ingin capai dalam hidup. Tujuan hidup akan membuat hidup kita semakin jelas dan terarah. Bagaimana dengan kenyataan hidup? Kenyataan hidup adalah realita atau keadaan nyata yang terjadi di dalam kehidupan kita. 
 
Dalam hidup, seringkali tujuan hidup yang kita rancang tidak sesuai dengan kenyataan hidup yang ada. Terkadang bahkan sering, ketidakserasian antara tujuan hidup dengan kenyataan hidup membuat hidup kita menjadi sangat frustrasi, bete, kesal, marah, dan ya tidak bisa diungkapkan dengan kata-kata lagi deh pokoknya!
 
Akan tetapi, ada beberapa hal di dunia ini yang tidak bisa kita kontrol. Meskipun, kita sudah berusaha keras dan memberikan pengorbanan yang begitu banyak untuk mewujudkan semua tujuan hidup yang ada. Yap! Kita memang tidak bisa mengontrol hal-hal yang datang dan terjadi di dalam hidup. Namun, kita bisa melatih diri bagaimana kita menanggapi setiap peristiwa yang datang ke dalam kehidupan kita. 

Lantas, Bagaimana Cara Menanggapi Kenyataan Hidup yang tidak sesuai dengan Tujuan Hidup Kita? 

Menurut marc and angel, ada 5 cara yang bisa kita lakukan agar kita memiliki persiapan yang matang, terutama dalam menghadapi kenyataan hidup yang tidak sejalan dengan apa yang kita inginkan. Yuk, kita simak penjelasannya berikut ini. 


1. Jangan jadikan kebahagiaan sebagai tujuan akhir kehidupan. 

Lima tahun yang lalu, saya berpikir bahwa meraih gelar Sarjana akan memberikan saya kebahagiaan. Mengapa? Karena saya percaya bahwa lulus dari universitas, terjun ke dunia kerja dan menjadi karyawan kantoran akan memberikan kebahagiaan tersendiri bagi kehidupan saya. Apalagi, kalau saya memikirkan setiap bulan akan dapat gaji dari bos. Wah! Saya semakin bersemangat untuk bisa segera lulus dan mendapat gelar sarjana. 
 
Akan tetapi, ketika saya sudah berhasil meraihnya dan berkecimpung di dunia kerja. Ya ampun! Saya malah merasa masa-masa saya di bangku perkuliahan adalah hal yang sangat indah daripada ketika saya sudah bekerja sekarang. Setiap harinya ada saja komplain dari para pelanggan, klien yang tiba-tiba menghilang dari peredaran, manajer yang selalu marah-marah, dan tumpukan tugas kerja yang tidak ada habisnya. 
 
Dari sini saya sadar bahwa setiap tujuan hidup yang kita miliki, tidak akan memberi jaminan apapun untuk kebahagiaan kita. Saat kita sudah berhasil meraih satu tujuan hidup, maka akan ada masalah-masalah lain yang hadir ke dalam kehidupan kita. Oleh karena itu, jangan jadikan kebahagiaan sebagai tujuan akhir dari kehidupan kita. 
 

2. Tetaplah bersyukur. 

Memang benar bahwa ketika tujuan hidup tidak sesuai dengan kenyataan hidup, maka kehidupan kita seakan segera berakhir saat itu juga. Menyeramkan, bahkan sangat menegangkan. Hidup kita langsung terlihat sangat gelap dan kita menjadi kebingungan “saya harus berbuat apa ya setelah ini?”.
 
Ada satu hal bijak yang bisa kita lakukan untuk menanggapi setiap kegagalan yang hadir dalam kehidupan kita yaitu, BERSYUKUR. Bersyukur akan membantu kita untuk merasa bahwa semua akan baik-baik saja, walaupun mungkin kenyataannya tidak. 
 
Namun, bersyukur akan membuat kita tetap tenang dan tetap berpikir positif bahwa akan ada jalan lain yang bisa membawa kita menuju tujuan hidup yang diinginkan. Dengan kata lain, bersyukur akan menyadarkan kita bahwa “Hei, dunia belum berakhir kok. Yuk, kita coba lagi!”. 
 
Itulah mengapa penting bagi kita untuk melatih rasa syukur di dalam diri. Misalnya, biasakan diri kita untuk melatih rasa terima kasih setiap hari. Apapun yang terjadi, entah itu kejadian yang buruk atau baik, tetaplah berterima kasih kepada Tuhan dan orang-orang di sekitar kita. 
 

3. Sadari bahwa dalam hidup, ada dimensi kegagalan dan dimensi kesuksesan

Kegagalan seringkali didefinisikan sebagai tujuan hidup yang tidak dapat tercapai sepenuhnya. Ketika yang kita inginkan adalah “motor” namun yang kita dapatkan adalah “sepeda”, maka kita sering menyebutnya sebagai sebuah kegagalan. Tapi, hei! Bukankah sepeda juga berguna untuk kita? Lagi Pula, kehidupan kita ini memang memiliki dimensi kegagalan dan dimensi kesuksesan. 
 
Maksudnya, ada kalanya usaha keras kita belum menghasilkan apa-apa, dan ada saatnya kerja keras kita akhirnya membawa kita pada hasil yang sangat memuaskan, yang bisa kita sebut sebagai sebuah kesuksesan dan selaras dengan tujuan hidup kita.  Bertenang, bersabar dan terus maju pantang mundur untuk meraih tujuan hidup kita. Dan, pasrahkan serta relakan segalanya pada takdir. Karena hidup terdiri dari dimensi kegagalan dan kesuksesan. 
 

4. Mencari kebahagiaan dari hal-hal sederhana. 

Di awal artikel tadi, kami sudah mengatakan bahwa jika kenyataan hidup yang kita miliki tidak sesuai dengan tujuan hidup kita, bukan berarti dunia kita sudah berakhir. Ada banyak hal yang masih bisa kita lakukan untuk mengejar tujuan hidup yang ada, atau setidaknya untuk terus termotivasi dalam mengejar tujuan hidup yang lain. 
 
Ada satu tindakan terpuji yang bisa kita lakukan ketika kita belum bisa meraih tujuan hidup. Apakah itu? Membantu orang lain untuk meraih tujuan hidup mereka. Tidak harus membantu mereka dengan cara yang mewah dan mahal, cukup dengan cara yang sederhana. 
 
Misalnya, memberikan buku-buku bekas yang masih layak dan bermanfaat untuk anak-anak jalanan dan membangun taman baca untuk mereka. Dengan cara sederhana ini, kita bisa membantu adik-adik yang kurang mampu tersebut untuk menambah ilmu mereka dan menghibur mereka. Dengan cara ini, kita akan menemukan kebahagiaan dari cara yang mungkin terlihat sederhana, namun sebenarnya memiliki arti yang sangat besar bagi orang lain. Tindakan-tindakan mulia seperti ini akan membuat kita merasa terpenuhi dan bersemangat kembali untuk mengejar tujuan hidup lainnya yang belum tercapai. 
 

5. Rayakan Setiap Pencapaian Kecil yang Diraih. 

Kita perlu berhenti untuk meremehkan dan menyalahkan diri sendiri atas setiap kegagalan yang terjadi. Itu tidak akan membantu apapun atau mengubah hal yang gagal menjadi berhasil. No! sama sekali tidak. Jadi, yang perlu kita lakukan adalah merayakan setiap pencapaian yang kita raih, tidak peduli sekecil apapun pencapaian tersebut. Merayakan pencapaian tidak harus dengan harga yang mahal kok. Misalnya, berkaca dan pujilah diri kita sendiri, membeli ice cream yang kita sukai, nonton drama favorit yang kita suka selama 3 jam, atau hal-hal lain yang membuat kita semakin bahagia dan termotivasi. 
 
Itulah hal-hal yang bisa kita lakukan ketika tujuan hidup tidak sesuai dengan kenyataan hidup yang kita miliki sekarang. Ingat ya, kegagalan bukan berarti dunia telah berakhir loh! Tetap semangat ya, rekan-rekan Career Advice.
Featured Career Advices

Rahasia Sukses Wawancara Kerja: Pertanyaan yang Paling Sering Ditanyakan

Rahasia Sukses Wawancara Kerja: Pertanyaan yang Paling Sering Ditanyakan

Rahasia Sukses Wawancara Kerja: Pertanyaan yang Paling Sering Ditanyakan

Rahasia Sukses Wawancara Kerja: Pertanyaan yang Paling Sering Ditanyakan

Menggunakan Media Sosial untuk Meningkatkan Brand Awareness

Menggunakan Media Sosial untuk Meningkatkan Brand Awareness

Menggunakan Media Sosial untuk Meningkatkan Brand Awareness

Menggunakan Media Sosial untuk Meningkatkan Brand Awareness

Cara Mengatasi Overthinking untuk Tetap Produktif

Cara Mengatasi Overthinking untuk Tetap Produktif

Cara Mengatasi Overthinking untuk Tetap Produktif

Cara Mengatasi Overthinking untuk Tetap Produktif

Mengatasi “Quarter-Life Crisis”: Langkah Menuju Karier Impian

Mengatasi “Quarter-Life Crisis”: Langkah Menuju Karier Impian

Mengatasi “Quarter-Life Crisis”: Langkah Menuju Karier Impian

Mengatasi “Quarter-Life Crisis”: Langkah Menuju Karier Impian

Bagaimana ChatGPT dan AI Mengubah Cara Kita Bekerja?

Bagaimana ChatGPT dan AI Mengubah Cara Kita Bekerja?

Bagaimana ChatGPT dan AI Mengubah Cara Kita Bekerja?

Bagaimana ChatGPT dan AI Mengubah Cara Kita Bekerja?

5 Langkah Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis di Tempat Kerja

5 Langkah Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis di Tempat Kerja

5 Langkah Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis di Tempat Kerja

5 Langkah Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis di Tempat Kerja

Bagaimana Mengatasi Deadline Ketat Tanpa Stres Berlebihan

Bagaimana Mengatasi Deadline Ketat Tanpa Stres Berlebihan

Bagaimana Mengatasi Deadline Ketat Tanpa Stres Berlebihan

Bagaimana Mengatasi Deadline Ketat Tanpa Stres Berlebihan

Kenali Demensia Alzheimer Sejak Dini

Kenali Demensia Alzheimer Sejak Dini