STUDILMU Career Advice - Wawancara Kerja: Hobi, Pengalaman dan Kesuksesan

Wawancara Kerja: Hobi, Pengalaman dan Kesuksesan


by STUDiLMU Editor
Posted on Mar 16, 2019

 
Di dunia yang terdapat banyak surat lamaran, seseorang bernama Yusuf terpilih karena memenuhi syarat sebagai seseorang yang memiliki jalur karier yang unggul.
 
Pada pandangan pertama, orang lain mungkin berpikir bahwa dia adalah seorang yang takut untuk berkomitmen, seseorang yang bekerja di pabrik anggur, lalu mengambil sekolah musik, dan mengikuti pelatihan pengembangan web selama enam bulan. Tetapi jika dilihat lebih dekat, sangat jelas bahwa pria ini memiliki gairah dan semangat yang tinggi sehingga ia dapat diterima oleh perusahaan teknologi, tempat ia bekerja sekarang.
 
Bagaimana dia membuat semuanya terjadi? Berikut uraian perjalanan kariernya.
 

Jalan yang jarang dilalui.

“Jika Anda bertanya kepada saya dua tahun lalu tentang saya dan melihat sendiri apa yang saya lakukan sekarang, saya pasti akan tertawa,” kata Yusuf, yang sekarang menjadi back and end developer di perusahaannya. 
 
Itu karena Yusuf mengambil jurusan musik dan belajar filsafat saat di perkuliahan. Dia tidak pernah memiliki jalur karier tertentu dalam pikirannya, tetapi ia membuat satu komitmen untuk dirinya sendiri: Dia mengambil langkah apa pun yang diperlukan untuk menemukan apa yang ia sukai.
 
Dengan pola pikir seperti itu, ia lulus kuliah dan kemudian berangkat ke sekolah di pusat kota, di mana ia menghabiskan dua tahun belajar bermain gitar untuk musik dan tarian daerah yang populer, sesuatu yang selalu ia impikan untuk dilakukan semasa kecil.
 
Setelah memenuhi mimpi itu, Yusuf pindah kembali ke kota asalnya untuk mencoba tangannya dalam mengajar dan bermain gitar secara profesional. Ia menjadi seorang pengajar gitar. Sayangnya, cedera tangan membuat ia harus berhenti di jalur karier itu.
 
Tidak putus asa, sebagai seseorang yang sangat suka minum anggur, ia mengembangkan hasrat akan anggur dan pindah untuk mempelajari seluk-beluk bisnis. Tak lama kemudian ia bekerja di pengecer anggur, sampai akhirnya perusahaan tersebut ditutup, sehingga ia pun harus menghentikan kariernya juga.
 
Apa yang akan dia lakukan selanjutnya?
 

Arah karier yang benar-benar baru.

Seperti sudah ditakdirkan, Yusuf melakukan perjalanan untuk mengunjungi seorang temannya yang bekerja sebagai musisi. Selama perjalanan itu, keduanya mulai berbicara tentang jalur karier. Saat itulah Yusuf mengetahui bahwa temannya terdaftar di sebuah pelatihan pengembangan web. Dia langsung tertarik.
 
“Saya memiliki persepsi tentang perkembangan web yang sangat berorientasi pada matematika, tetapi saya menemukan betapa saya menyukai aspek kreatif dari memecahkan masalah dalam bahasa coding baru,” katanya.
 
Tidak lama setelah itu, dia terdaftar di pelatihan pengembangan web selama enam bulan.
 
Yusuf, bertemu dengan perusahaanya. Perusahaannya pun juga bertemu dengan Yusuf.
 
Untuk proyek pelatihan terakhir mereka, Yusuf dan teman-teman sekelasnya harus mempresentasikan kepada 12 perusahaan berbeda yang secara aktif sedang merekrut back and end developer, salah satunya adalah perusahaan tempat ia bekerja sekarang. 
 
"Kami melakukan wawancara cepat dengan perusahaan, dan perusahaan mengatakan bahwa mereka mencari back and end developer di tim desain mereka," kata Yusuf.
 
Ketertarikan Yusuf pada back and end developer di seluruh pelatihan menimbulkan rasa ingin tahunya yang tidak pernah berakhir, dan ketika perusahaan menawarkan posisi back and end developer kepadanya, ia langsung menerima posisi tersebut.
 
“Saya terkejut. Saya menghadiri wawancara dengan bersemangat dan ide-ide kreatif yang telah saya siapkan,” katanya. "Hal terkeren saat saya melihat budaya desain di perusahaan tersebut adalah budaya yang dinamis yang tersebar di seluruh perusahaan besar ini."
 
Ketika Yusuf merefleksikan peralihan kariernya, terkadang dia bahkan tidak percaya di mana dia berakhir. Dan sementara dia mengakui dia terkadang merasa seperti seorang pemula di antara para ahli, itu tidak pernah berlangsung lama. Seiring berjalannya waktu, ia mampu menyesuaikan diri dan ritme dengan perusahaan. Sehingga ia dapat memberikan yang terbaik dari dirinya. 
 
lalu apa nasihatnya untuk orang lain yang juga ingin membuat perubahan karier besar? “Selalu ada keterampilan yang dapat ditransfer,” kata Yusuf. "Anda hanya perlu mengenali peralihan yang ada."
 
Dari pengalaman sebagai penjual anggur, Yusuf belajar cara mendengarkan dan memahami orang-orang dari berbagai latar belakang. Saat menjadi guru gitar, ia juga belajar untuk sabar, memahami kebutuhan muridnya dan memastikan bahwa murid tersebut mampu menangkap hal yang disampaikan. 
 
Sekarang dia bekerja di bidang desain, dia melihat bagaimana keterampilan tersebut diterjemahkan ke dalam pemahaman pengguna, memiliki empati, dan mampu berkomunikasi dengan semua orang yang dia temui.
 
Selama berada di perusahaannya, Yusuf telah mengerjakan beberapa proyek luar biasa, seperti merancang pengalaman belanja online bagi orang-orang dengan ketidakmampuan kognitif. Untuk mewujudkannya, dia bekerja sama dengan karyawan perusahaan yang buta atau tuli untuk lebih memahami bagaimana mereka mengalami tugas sehari-hari dan mengatasi tantangan aksesibilitas.
 
"Itu adalah proyek di mana saya menyadari kemungkinan pekerjaan yang bisa saya lakukan," katanya.
 
"Saya sudah terkejut dengan arahan saya sendiri," katanya. “Ketika saya memutuskan untuk melakukan sesuatu, itu tidak terasa seperti keputusan, tetapi itu merupakan hal yang harus saya lakukan.”
 
Jika dia ingin beralih lagi ke masa depan, dia mengatakan itu akan membawa tiga hal yang menjadi kesukaannya, yaitu anggur, musik, dan teknologi. Dan tiga hal inilah yang membawanya pada kesuksesan karier yang tidak pernah terpikirkan sebelumnya. Yusuf berhasil menciptakan teknologi paling canggih untuk mengubah cara klien bekerja dan cara perusahaan menjalankan bisnis mereka. 
 
Setelah belajar dari kisah Yusuf, tentunya setiap rekan pembaca juga memiliki kesuksesan yang sama. Tidak masalah jika Anda harus mengambil jalur yang berbeda. Jangan malu untuk menampilkan hoi atau bahkan kesukaan Anda pada surat lamaran, bahkan sekalipun itu terlihat sepele, seperti Yusuf yang berpengalaman sebagai penjual anggur. 
 
Ambilah pelajaran yang berguna dari setiap jalur yang Anda pilih. Dan nantinya, ketika Anda benar-benar dalam suatu jalur yang tepat, Anda akan mampu melihat bahwa masa lalu dapat menjadi hal berharga bagi Anda. jadi jika Anda memiliki keahlian ataupun kesukaan yang tidak berkaitan dengan posisi yang Anda lamar, tetap tuliskan saja. Mereka memang tidak berkaitan, tetapi akan selalu ada hal yang dapat menjadi modal Anda untuk menjalankan peran dalam posisi yang Anda lamar. 
Featured Career Advices

Rahasia Sukses Wawancara Kerja: Pertanyaan yang Paling Sering Ditanyakan

Rahasia Sukses Wawancara Kerja: Pertanyaan yang Paling Sering Ditanyakan

Rahasia Sukses Wawancara Kerja: Pertanyaan yang Paling Sering Ditanyakan

Rahasia Sukses Wawancara Kerja: Pertanyaan yang Paling Sering Ditanyakan

Menggunakan Media Sosial untuk Meningkatkan Brand Awareness

Menggunakan Media Sosial untuk Meningkatkan Brand Awareness

Menggunakan Media Sosial untuk Meningkatkan Brand Awareness

Menggunakan Media Sosial untuk Meningkatkan Brand Awareness

Cara Mengatasi Overthinking untuk Tetap Produktif

Cara Mengatasi Overthinking untuk Tetap Produktif

Cara Mengatasi Overthinking untuk Tetap Produktif

Cara Mengatasi Overthinking untuk Tetap Produktif

Mengatasi “Quarter-Life Crisis”: Langkah Menuju Karier Impian

Mengatasi “Quarter-Life Crisis”: Langkah Menuju Karier Impian

Mengatasi “Quarter-Life Crisis”: Langkah Menuju Karier Impian

Mengatasi “Quarter-Life Crisis”: Langkah Menuju Karier Impian

Bagaimana ChatGPT dan AI Mengubah Cara Kita Bekerja?

Bagaimana ChatGPT dan AI Mengubah Cara Kita Bekerja?

Bagaimana ChatGPT dan AI Mengubah Cara Kita Bekerja?

Bagaimana ChatGPT dan AI Mengubah Cara Kita Bekerja?

5 Langkah Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis di Tempat Kerja

5 Langkah Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis di Tempat Kerja

5 Langkah Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis di Tempat Kerja

5 Langkah Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis di Tempat Kerja

Bagaimana Mengatasi Deadline Ketat Tanpa Stres Berlebihan

Bagaimana Mengatasi Deadline Ketat Tanpa Stres Berlebihan

Bagaimana Mengatasi Deadline Ketat Tanpa Stres Berlebihan

Bagaimana Mengatasi Deadline Ketat Tanpa Stres Berlebihan

Kenali Demensia Alzheimer Sejak Dini

Kenali Demensia Alzheimer Sejak Dini