E-learning
Why (Not) e-Learning?
by
STUDiLMU Editor
Posted on
Nov 30, 2017
Bertahun-tahun lalu, saya diminta mewawancarai kandidat guru bahasa Inggris untuk Vice President perusahaan. Tidak hanya seputar kemampuan berbahasa Inggris yang disyaratkan, waktu belajar pun menjadi pertimbangan. Kesibukan beliau tidak memungkinkan dirinya untuk mengikuti kelas reguler di lembaga kursus ternama, sementara tuntutan kebutuhan ketrampilannya semakin urgent. Satu-satunya cara, adalah mencari pengajar yang kompeten dan berkesesuaian. Hasilnya? Butuh waktu tak kurang dari dua bulan untuk menemukan orang yang tepat.
Kini, sekitar awal tahun, saya menemukan artikel menarik tentang bule yang menerjemahkan istilah “kekinian” bahasa Indonesia ke dalam bahasa Inggris, dan sebaliknya – slang words ke bahasa Indonesia. Saya pun mem-follow akun sosmednya. Isinya menarik, video-video terkait tips pengucapan dan penggunaan kata, hingga pengertian beberapa istilah yang akrab di keseharian. Mudah sekali, dan bermanfaat. Sangat membantu generasi kuno seperti saya untuk terus update dengan istilah-istilah kids jaman now, yang bermanfaat dalam pendekatan peran kerja saya. Kamus Oxford keramat kini bisa disimpan rapi sebagai koleksi.
Mari tengok lagi lebih jauh ke belakang. Masih ingat masa-masa dimana Anda menjadikan perpustakaan sebagai tempat nongkrong multi manfaat – cari ilmu sambil cari pasangan? Berburu buku literatur dari toko ternama hingga pasar loakan? Menyebar kabar kebutuhan buku ke siapa saja yang mungkin punya akses ke sana? Dan kadang kecewa karna hingga batas waktu dibutuhkan, masih juga belum mendapatkan. Masa-masa di mana semua orang berusaha (lebih) keras untuk kebutuhan akan pengetahuan.
Tengoklah masa kini. Kapan terakhir kali Anda mampir ke perpustakaan andalan Anda (bertahun-tahun lalu) itu? Saya tidak akan heran kalau perpustakaan Anda kini adalah sebuah logo empat warna bernama Mbah Gugel. Segalanya berubah. Ilmu pengetahuan sedekat ujung jari. Nyaris apapun yang kita butuh tahu, hanya berjarak one click away. Bagaimana dengan kelas atau kursus pembelajaran tambahan, seperti yang pimpinan saya tadi butuhkan? Jika pengetahuan kini ada di ujung jari, maka pembelajaran dan pengembangan manusia pun mengalami perubahan, sejalan dengan kemajuan teknologi. Kita memasuki era di mana pembelajaran digital menjadi suplemen bagi siapa saja yang ingin terus berkembang, tanpa batas.
Tidak perlu lagi mencari-cari pengajar yang memiliki ilmu sekaligus kesesuaian waktu. Tidak perlu lagi berburu dan mengumpulkan berbagai literatur. Tidak perlu lagi mencari praktisi yang mau membagi pengalaman berharganya sesuai kebutuhan Anda. E-learning, hadir dengan dukungan teknologi internet yang menjangkau siapa saja yang memiliki akses internet. Dan di era ini, itu berarti hampir semua orang. Jadi jika teknologi telah membawa lebih banyak lagi kemudahan bagi pembelajaran dan pengembangan diri Anda, mengapa ragu untuk memanfaatkannya? E-learning? Why not.
STUDILMU memiliki produk e-learning atau learning management system atau LMS, yaitu STUDILMU LMS. STUDILMU LMS sangat mudah digunakan dengan harga terjangkau. Untuk mengetahui lebih detail, silakan klik link ini: STUDILMU LMS.