Sebuah produk akan dapat dikatakan memenuhi kebutuhan pelanggan apabila kualitasnya terpenuhi. Dengan demikian, proses produksi manufaktur tidak akan terlepas dari kontrol kualitas. Kontrol kualitas yang baik, dilakukan pada tahap produksi, akan menghasilkan produk yang baik pula. Inilah peran penting seorang koordinator area manufaktur untuk memastikan kontrol kualitas dijalankan dengan baik agar produk yang dihasilkan tetap berkualitas dan memenuhi kebutuhan pelanggan.
Tanpa adanya pengawasan, proses produksi dapat berjalan di luar dari batas kualitas yang sudah ditentukan. Dengan demikian, kemampuan analisis kontrol kualitas sangatlah penting untuk dikembangkan oleh koordinator area manufaktur. Terlebih lagi, dalam Indonesia's Occupational Tasks and Skills, yang biasa disebut sebagai IndoTask, pada tahun 2020, analisis kontrol kualitas merupakan salah satu keterampilan penting yang wajib dikembangkan oleh koordinator area manufaktur. Melalui pelatihan online ini, Anda akan belajar bagaimana melakukan analisis kontrol kualitas dengan baik agar Anda tetap dapat menghasilkan produk yang berkualitas sesuai dengan kebutuhan pelanggan.
Adapun tujuan umum dari pelatihan online ini adalah peserta dapat melakukan analisis kontrol kualitas dalam proses produksi untuk menghasilkan produk yang berkualitas dan sesuai dengan kebutuhan pelanggan.
Lecture 1 : Tugas-Tugas Koordinator Area Manufaktur |
|
Lecture 2 : Sikap Kerja Koordinator Area Manufaktur yang Perlu Dikembangkan |
|
Lecture 3 : Video: Karakteristik Koordinator yang Baik |
|
Lecture 4 : Studi Kasus Sikap Kerja Koordinator Area Manufaktur |
|
Lecture 5 : Lembar Belajar: Mengembangkan Sikap Kerja Koordinator Area Manufaktur |
: Quiz: Mengenal Profesi Koordinator Area Manufaktur |
Lecture 1 : Pengertian Kualitas |
|
Lecture 2 : Standar Kualitas |
|
Lecture 3 : Toleransi pada Standar Kualitas |
|
Lecture 4 : Artikel: Pertanyaan Untuk Mendapatkan Umpan Balik Tentang Kualitas Produk |
|
Lecture 5 : Potensi Masalah yang Ditimbulkan oleh QC yang Buruk |
|
Lecture 6 : Apa yang Dimaksud Manajemen Kualitas |
|
Lecture 7 : Quality Planning dan Quality Control |
|
Lecture 8 : Lembar Belajar: Quality Planning |
|
Lecture 9 : Quality Assurance |
|
Lecture 10 : Video: Quality Planning vs Quality Assurance vs Quality Control |
: Quiz: Manajemen Kualitas sebagai Koordinator Area Manufaktur |
Lecture 1 : Quality Improvement |
|
Lecture 2 : Video: Quality Improvement (Animasi) |
|
Lecture 3 : Metode Quality Improvement |
|
Lecture 4 : Lembar Belajar: PDSA untuk Quality Improvement |
|
Lecture 5 : Implementasi Quality Improvement: DMAIC (DEFINE) |
|
Lecture 6 : Implementasi Quality Improvement: DMAIC (MEASURE) |
|
Lecture 7 : Implementasi Quality Improvement: DMAIC (ANALYZE) |
|
Lecture 8 : Implementasi Quality Improvement: DMAIC (IMPROVE) |
|
Lecture 9 : Implementasi Quality Improvement: DMAIC (CONTROL) |
|
Lecture 10 : Lembar Belajar: Implementasi Quality Improvement (DMAIC) |
: Quiz: Quality Improvement untuk Meningkatkan Kualitas Produksi Manufaktur |
Lecture 1 : Definisi Analytical Thinking |
|
Lecture 2 : Video: Analytical Thinking in 4 Steps |
|
Lecture 3 : Manfaat Analytical Thinking |
|
Lecture 4 : Hubungan antara Analytical Thinking dan Critical Thinking |
|
Lecture 5 : Artikel: Berpikir Analitis dan Kreatif |
|
Lecture 6 : Teknik Analytical Thinking dalam Pemecahan Masalah: SWOT Analysis |
|
Lecture 7 : Video: Example: Starbucks SWOT Analysis |
|
Lecture 8 : Lembar Belajar: SWOT Analysis |
|
Lecture 9 : Teknik Analytical Thinking dalam Pemecahan Masalah: Dimensional Analysis |
|
Lecture 10 : Lembar Belajar: Dimensional Analysis |
|
Lecture 11 : Teknik Analytical Thinking dalam Pemecahan Masalah: Input-Output Analysis |
|
Lecture 12 : Teknik Analytical Thinking dalam Pemecahan Masalah: Inversion Analysis |
|
Lecture 13 : Lembar Belajar: Inversion Analysis |
|
Lecture 14 : Teknik Analytical Thinking dalam Pengambilan Keputusan: Force Field Analysis |
|
Lecture 15 : Video: Force Field Analysis Example |
|
Lecture 16 : Teknik Analytical Thinking dalam Pengambilan Keputusan: Decision Matrix Analysis |
|
Lecture 17 : Lembar Belajar: Decision Matrix Analysis |
|
Lecture 18 : Implementasi Analytical Thinking di dalam Pekerjaan |
|
Lecture 19 : Video: Questions to Sharpen Your Analitical Thinking |
|
Lecture 20 : Studi Kasus Analytical Thinking sebagai Koordinator Area Manufaktur |
|
: Quiz: Analytical Thinking dalam Pekerjaan Koordinator Area Manufaktur |
Lecture 1 : Pendahuluan K3LH |
|
Lecture 2 : Teori Kecelakaan Kerja |
|
Lecture 3 : Video: Kecelakaan Kerja K3 |
|
Lecture 4 : Dasar Hukum K3LH |
|
Lecture 5 : Kebijakan K3LH |
|
Lecture 6 : Lembar Belajar: Kebijakan K3LH |
|
Lecture 7 : Komitmen Manajemen |
|
Lecture 8 : Target K3LH |
|
Lecture 9 : Pengendalian Bahaya dan Risiko Kecelakaan Kerja [Bagian 1] |
|
Lecture 10 : Pengendalian Bahaya dan Risiko Kecelakaan Kerja [Bagian 2] |
|
Lecture 11 : Video: Perbedaan Bahaya dan Risiko |
|
Lecture 12 : Lembar Belajar: Identifikasi Risiko Bahaya di Area Kerja |
|
Lecture 13 : Peraturan Lingkungan Hidup |
|
Lecture 14 : Implementasi K3LH [Bagian 1] |
|
Lecture 15 : Implementasi K3LH [Bagian 2] |
|
Lecture 16 : Lembar Belajar: Kontrol Risiko Bahaya |
|
Lecture 17 : Kunci Keberhasilan Implementasi K3LH |
|
Lecture 18 : Video: Tips Menjaga Keselamatan Tempat Kerja |
: Quiz: Manajemen Kesehatan, Keselamatan Kerja, dan Lingkungan Hidup |
Lecture 1 : Sejarah Metode 7 Alat Pengendalian Kualitas (7 QC Tools) |
|
Lecture 2 : Penggunaan 7 Alat Pengendalian Kualitas (7 QC Tools) dalam Kehidupan Sehari-hari |
|
Lecture 3 : Manfaat 7 Alat Pengendalian Kualitas dalam Tugas Koordinator Area Manufaktur |
|
Lecture 4 : Menggunakan Check Sheet |
|
Lecture 5 : Contoh Penggunaan Check Sheet di dalam Pekerjaan |
|
Lecture 6 : Video: Contoh Penggunaan Check Sheet |
|
Lecture 7 : Lembar Belajar: Membuat Check Sheet |
|
Lecture 8 : Menggunakan Scatter Diagram |
|
Lecture 9 : Jenis-Jenis Scatter Diagram |
|
Lecture 10 : Contoh Penggunaan Scatter Diagram di dalam Pekerjaan |
|
Lecture 11 : Video: Contoh Analisis Pola Scatter Diagram |
|
Lecture 12 : Lembar Belajar: Membuat Scatter Diagram |
|
Lecture 13 : Menggunakan Histogram |
|
Lecture 14 : Jenis-Jenis Histogram |
|
Lecture 15 : Contoh Penggunaan Histogram di dalam Pekerjaan |
|
Lecture 16 : Lembar Belajar: Membuat Histogram |
: Quiz: 7 QC Tools dalam Tugas Koordinator Area Manufaktur [Bagian 1] |
Lecture 1 : Menggunakan Stratification |
|
Lecture 2 : Artikel: Metode Stratifikasi, Cara Mudah untuk Mengklasifikasikan Berbagai Data |
|
Lecture 3 : Contoh Penggunaan Stratification di dalam Pekerjaan |
|
Lecture 4 : Lembar Belajar: Membuat Scatter Diagram |
|
Lecture 5 : Menggunakan Fishbone Diagram |
|
Lecture 6 : Video: Contoh Menggunakan 5 Why dalam Fishbone Diagram |
|
Lecture 7 : Contoh Penggunaan Fishbone Diagram di dalam Pekerjaan |
|
Lecture 8 : Lembar Belajar: Membuat Fishbone Diagram |
|
Lecture 9 : Menggunakan Pareto Diagram |
|
Lecture 10 : Artikel: Mengenal Diagram Pareto |
|
Lecture 11 : Contoh Penggunaan Pareto Diagram di dalam Pekerjaan |
|
Lecture 12 : Lembar Belajar: Membuat Pareto Diagram |
|
Lecture 13 : Menggunakan Control Chart |
|
Lecture 14 : Contoh Penggunaan Control Chart di dalam Pekerjaan |
|
Lecture 15 : Video: Contoh Penggunaan Control Chart |
|
Lecture 16 : Lembar Belajar: Membuat Control Chart |
|
Lecture 17 : Tindak Lanjut sebagai Koordinator Area Manufaktur |
|
Lecture 18 : Lembar Belajar: Membuat Tabel Rencana Implementasi Solusi |
|
Lecture 19 : Lembar Belajar: Membuat Problem Identification and Corrective Action |
|
Lecture 20 : Form Tindak Lanjut Implementasi |
: Quiz: 7 QC Tools dalam Tugas Koordinator Area Manufaktur [Bagian 2] |
: Final Test |
Alberto Christopher, S.T.
Dengan latar belakang pendidikan chemical engineer dari Universitas Indonesia ini, Berto adalah sosok yang aktif dan senang berkomunikasi. Semasa studi pun, Berto sudah aktif berbagi ilmu yang dimilikinya bersama para dosen di kampusnya. Tidak hanya itu, Berto juga sering membawakan acara pada beberapa event team building. Pengalamannya mengajar di depan kelas dan memimpin berbagai event team building membawa Berto untuk berkecimpung di bidang training and people development. Mengawali karirnya sebelum bergabung di Studilmu BusinessGrowth, Berto merupakan seorang leader pada lini produksi di PT CS2 Pola Sehat (Orang Tua Group). Tidak hanya berkutat dengan data dan laporan, pengalamannya sebagai leader pada lini produksi membuat Berto terbiasa untuk berkomunikasi dengan berbagai macam karyawan dan cukup familiar dengan kondisi lapangan. Semasa kerjanya pun Berto telah mengikuti berbagai macam pembelajaran leadership.
Sebagai fasilitator STUDiLMU BusinessGrowth, Berto telah berpengalaman melayani berbagai kelas dengan perusahaan-perusahaan besar di Indonesia. Berto dikenal sebagai fasilitator yang energik dan mampu menjadikan materi yang sulit menjadi mudah dalam memfasilitasi pembelajaran peserta di kelas melalui pengalaman-pengalaman yang pernah beliau jalani.